Hubungan Israel dengan Lebanon
Israel |
Lebanon |
---|
Hubungan Israel dengan Lebanon tidak pernah terjadi pada kondisi diplomatik atau ekonomi normal, tetapi Lebanon merupakan negara liga Arab pertama yang menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Israel pada 1949. Lebanon tidak ikut dalam perang 1967 atau 1973 dalam berbagai cara yang signifikan, dan sampai awal 1970an perbatasan Lebanon dengan Israel adalah perbatasan terbentang antara Israel dengan negara-negara Liga Arab lainnya. Dalam sejarah, Israel dan Lebanon adalah negara dari bangsa Kanaan.
Dua negara tersebut merupakan anggota penuh dari Serikat Laut Tengah dan beberapa organisasi internasional lainnya.
Perbandingan Negara
[sunting | sunting sumber]Israel | Lebanon | |
---|---|---|
Jumlah Penduduk | 8,051,200 | 4,425,000[1] |
Wilayah | 20,770/22,072 km² (8,019/8,522 sq mi) | 10,452 km² (4,036 sq mi) |
Kepadatan penduduk | 387.63/km² (1,004.00/sq mi) | 473/km² (1,225/sq mi) |
Ibu kota | Yerusalem | Beirut |
Kota terbesar | Yerusalem | Beirut |
Pemerintahan | Parlementer, demokrasi, Republik | Parlementer, demokrasi, Republik |
Pemimpin Pertama | Chaim Weizmann | Bechara El Khoury |
Pemimpin Saat Ini | Benjamin Netanyahu | Tammam Salam[2] |
Bahasa resmi | Ibrani, Arab | Arab |
Agama utama | 75.1% Yudaisme, 17.4% Islam[3] | 54% Islam, 40.5% Kristen[4] |
GDP (nominal) | $288.176 miliar ($35,833 per kapita) | $39.039 miliar ($9,862 per kapita) |
GDP (PPP) | $288.244 miliar ($35,833 per kapita) | $61.444 miliar ($15,522 per kapita) |
Mata uang | Shekel baru Israel (₪) (ILS) | pound Lebanon (LBP) |
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]Perjanjian gencatan senjata antara Lebanon dan Israel[5] relatif terdepan. Tidak seperti perjanjian gencatan senjata lainnya, perjanjian tersebut tidak langsung mengklaim Jalur Biru sebagai perbatasan internasional antara Lebanon dan bekas Palestina; kedua negara tersebut melanjutkan perjanjian dengan mengakuinya sebagai perbatasan internasional de jure. Akibatnya, pasukan Israel menarik diri dari 13 desa Lebanon yang mereka taklukan pada saat operasi perlawanan pada Oktober 1948.[6]
Tak seperti negara-negara Arab lainnya, penduduk Yahudi di Lebanon bertambah setelah pendirian Negara Israel pada 1948, sebagian besar karena jumlah penduduk Kristen yang besar di Lebanon.
Pada awal 1950an, penerbangan langsung yang menghubungkan Beirut dengan Yerusalem bukanlah hal yang tidak umum. Pada 1951, Middle East Airlines, maskapai pesawat negara Lebanon, menempatkan jaringan wilayah-nya di Yerusalem. Selain itu, Air Liban, maskapai pesawat Lebanon lainnya, membuat rute penerbangan yang menghubungkan Beirut dengan Yerusalem sejak 1945. Namun, Perang Enam Hari 1967 membuat operasi Middle East Airlines terhenti selama sekitar dua minggu, dan membuat pembekuan penerbangan menuju Yerusalem.[7]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Sejarah Yahudi di Lebanon
- Migrasi Yahudi dari Lebanon Pasca-1948
- Maronit di Israel
- Inisiatif perdamaian Israel-Suriah independen
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ [1]
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-12. Diakses tanggal 2015-07-29.
- ^ Israel Diarsipkan 2018-12-25 di Wayback Machine.. CIA Factbook
- ^ "2012 Report on International Religious Freedom". U.S. Department of State. 2013-05-20. Diakses tanggal 2013-11-15.
- ^ Lebanon Israel Diarsipkan 2008-01-10 di Wayback Machine. Armistice Agreement UN Doc S/1296 23 March 1949
- ^ "Israeli-Lebanon Armistice Agreement". Jewish Virtual Library. Diakses tanggal 2012-11-15.
- ^ "Notes on the history of airtravel in Lebanon". Diakses tanggal 2014-03-04.
Artikel ini berisi bahan berstatus domain umum dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dokumen "Background Note: Lebanon" oleh Bureau of Near Eastern Affairs (diakses 31 Januari 2012).
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Israel-Lebanon Offshore Oil & Gas Dispute – Rules of International Maritime Law Diarsipkan 2012-08-13 di Wayback Machine. Martin Waehlisch, ASIL Insight (American Society of International Law), Vol. 15, Issue 3, 5 Des 2011.