Hurricane King

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hurricane King atau Raja Badai adalah sebutan bagi siklon tropis di Samudra Pasific Selatan, Timur Laut dan Samudra Atlantik Utara.[1] Badai ini berupa pusaran angin kencang yang disertai hujan dan badai petir dengan diameter putaran hingga 500 km dan kecepatan mencapai lebih dari 200 km/jam serta mempunyai lintasan sejauh 1.000 km, memiliki mata siklon (pusat lingkaran) yang berdiameter 10 km hingga 100 km yang dikelilingi oleh dinding awan padat setinggi 16 km. Dengan kecepatan badai tropis yang demikian, dapat dipastikan mampu mengakibatkan kerusakan lingkungan hebat dengan daya hancur yang melebihi dasyatnya bom hidrogen sekaliber bom atom. Kerusakan yang diakibatkan diantaranya pohon-pohon yang tercabut dari akarnya, bangungan- bangunan permanen, mobil besar, kereta api dan benda-benda besar atau berat lainnya dapat terangkat dan bertebangan serta dapat menimbulkan korban ribuan jiwa. Indonesia bukan daerah lintasan badai, negara-negara yang sering kali menjadi lintasan badai adalah Amerika, Jepang, Australia, FIlipina. Indonesia hanya terkena pengaruh tidak langsung berupa angin kencang, gelombang tinggi dan hujan lebat pada daerah-daerah yang dekat dengan tempat timbulnya badai. Namun pengaruh ini tidak mutlak selalu terjadi, tergantung pada faktor sirkulasi udara di wilayah Indonesia.

Kategori badai[sunting | sunting sumber]

Badai merupakan angin kencang yang menyertai cuaca buruk (yang datang dengan tiba-tiba) dan memiliki kecepatan yang sangat tinggi. Lima Kategori Badai beserta perkiraan dampaknya sesuai deskripsi di situs National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) adalah sebagai berikut:[2]

  • Kategori 1 : Kecepatan badai ini berkisar antara 119 – 153 km/jam, dampak yang ditimbulkan dari badai ini adalah kerusakan pada rumah, pohon-pohon dan jaringan listrik.
  • Kategori 2 : Kecepatan badai ini berkisar antara 154 – 177 km/jam , dampak yang ditimbulkan badai ini lebih parah jika dibandingkan dengan badai kategori 1.
  • Kategori 3 : Kecepatan badai ini berkisar antara178 - 208 km/jam. dampak yang ditimbulkan badai ini lebih parah jika dibandingkan dengan badai kategori 2 dan kerusakan ini dalam hitungan hari ke minggu
  • Kategori 4 : Kecepatan badai ini berkisar antara 209 – 291 km/jam, dampak yang ditimbulkan badai ini lebih parah jika dibandingkan dengan badai kategori 3, pohon mungkin bisa mengisolasi daerah tertentu, listrik padam dalam hitungan minggu hingga bulan dan banyak daerah tidak bisa dihuni dalam beberapa minggu atau bulan.
  • Kategori 5 : Kecepatan badai ini lebih dari 252 km/jam, dampak yang ditimbulkan badai ini lebih parah jika dibandingkan dengan badai kategori 4 dan kerusakan ini terjadi dalam hitungan minggu hingga bulan.

Klasifikasi siklon tropis[sunting | sunting sumber]

Siklon tropis dalam meteorologi merupakan sebuah jenis sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis. Siklon tropis jika dilihat menurut tingkat kematangan formasi bentuk dan kekuatannya siklon tropis dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

  • Depresi Tropis (Tropical Depression) merupakan siklon tropis yang memiliki sistem tekanan rendah yang menyebabkan lingkaran awan dan badai petir pada suatu daerah tertutup namun belum terlihat bentuk spiral dan mata. Kecepatan depresi tropis ini memiliki kekuatan angin berkisar dari 17 hingga 33 knot.
  • Badai tropis (Tropical Storm) merupakan siklon tropis yang mulai terlihat berbentuk spiral, namun pada badai tropis tidak terlihat adanya mata. Kecepatan badai tropis memiliki angin maksimum berkisar dari 17 hingga 33 meter per detik.

Skala yang biasa digunakan dalam memberi gambaran kekuatan dan dampak dari badai tropis/Hurricane adalah skala Saffir-Simpson. Skala ini dibagi atas lima kelas kategori , yakni :

SKALA SAFFIR SIMPSON
Kategori Saffir-Simpson Kecepatan angin maksimum (m/s, kt) Tekanan udara permukaan minimum (mb) Storm surge (m, ft)
1. Minimal 33 – 42 m/s (64 - 83 kt) >= 980 mb 1.0 - 1.7 m (3,5 ft)
2. Moderat 43 - 49 (84 - 96) 979 - 965 1.8 - 2.6 (6 -8)
3. Ekstensif 50 - 58 ( 97 - 113) 964 - 945 2.7 - 3.8 (9 -12)
4. Ekstrim 59 - 69 (114 - 135 ) 944 - 920 3.9 - 5.6 (13 - 18)
5. Katastropik >69 ( >135) < 920 > 5.6 (> 18)

Dampak - dampak kerugian yang bisa ditimbulkan oleh Hurricane King tidak selalu sama, semuanya bergantung pada tingkat skala kekuatan seperti pada tabel di atas. Wilayah kejadian (seperti daerah permukiman atau lautan terbuka) serta bencana alam susulan akibat dari hurricane seperti banjir atau longsor, turut mempengaruhi besar kerugian dan korban manusia.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Indonesia, BBC (18 september 2018). "Mengapa nama badai dan siklon tropis berbeda - hurricane dan typhoon?". Tribunnews.com. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  2. ^ Utomo, Yunanto Wiji (2012-10-30). yunan, ed. "Mengenal Kategori Badai". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-01-06. 
  3. ^ "Badai Tropis". my.belajar.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-01-07. [pranala nonaktif permanen]