Indotyphlops
Indotyphlops | |
---|---|
Ular kawat, Indotyphlops braminus | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Reptilia |
Ordo: | Squamata |
Subordo: | Serpentes |
Famili: | Typhlopidae |
Genus: | Indotyphlops Hedges, Marion, Lipp, Marin & Vidal, 2014[1] |
Indotyphlops adalah genus ular buta yang menyebar di Asia Selatan hingga Indonesia. Marga ini memiliki anggota antara 20-23 spesies.
Spesies tipe adalah Indotyphlops pammeces (Günther, 1864: 444).
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Dari perkataan indianus (~a, ~um; yang berarti ‘dari India’) dan kata benda bahasa Gerika typhlops (si buta).[1] Nama ini juga menggambarkan agihannya yang membentang dari anakbenua India hingga ke Indonesia.[2]
Pengenalan
[sunting | sunting sumber]Indotyphlops dicirikan oleh susunan sisik-sisik supralabial (bibir atas) bertipe T-III, yakni perisai supralabial ketiga bertumpang tindih dengan perisai okular atau subokular, atau tipe T-V (perisai supralabial kedua dan ketiga bertumpang tindih dengan perisai-perisai di atasnya), dan kombinasi karakter-karakter berikut:[2]
- berukuran kecil hingga sedang (panjang total 35–365 mm)
- tubuh gemuk hingga ramping (rasio panjang/lebar tubuh 23–130)
- sisik-sisik di tengah badan dalam 18–22 deret; biasanya sama banyak baik di dekat kepala maupun di dekat ekor
- 229–523 deret sisik dorsal di sepanjang tubuh
- berekor pendek hingga relatif panjang (1.1–6.7% panjang total) dengan 7–26 deret sisik subkaudal (rasio panjang/lebar ekor antara 0.7–3.7), dengan duri ujung ekor kecil.
- profil kepala dari sisi dorsal dan lateral membulat
- perisai rostral sempit hingga sedang (0.22–0.66 lebar kepala)
- sutura (sambungan) perisai nasal bagian bawah menyentuh perisai supralabial pertama atau kedua atau perisai preokular; sutura bagian atas pada beberapa spesies tampak dari sisi dorsal
Warna di sisi dorsal (punggung) cokelat terang hingga hitam, berubah berangsur-angsur ke warna yang lebih terang di sisi ventral (perut). Sekitar bibir, dagu, kloaka, dan atau ujung ekor berwarna putih (atau tak berpigmen, kemerah jambuan, atau kekuningan; beberapa spesies dengan kepala berwarna terang).[2]
Agihan
[sunting | sunting sumber]Marga ini menyebar mulai dari anak benua India (India, Pakistan, Srilangka), sebagian Asia Tenggara, dan Indonesia. Satu spesiesnya, Indotyphlops braminus, memiliki agihan kosmopolitan; sebagian adalah karena sifatnya yang partenogenesis, yang memungkinkan setiap individu tunggal membentuk koloni baru, dan karena kebiasaan hidupnya (menghuni pot atau tanah-tanah di sekitar tanaman) sehingga kerap terangkut oleh manusia yang berpindah tempat, bahkan hingga menyeberang lautan. Spekulasi mengenai asal-usulnya dari India selatan atau Srilangka didukung oleh informasi mengenai kekerabatannya yang erat dengan taksa dari kedua tempat itu.[2]
Spesies
[sunting | sunting sumber]Ada sekitar 20 spesies anggotanya:[2]
- Indotyphlops albiceps
- Indotyphlops braminus
- Indotyphlops exiguus
- Indotyphlops filiformis
- Indotyphlops jerdoni
- Indotyphlops lankaensis
- Indotyphlops lazelli
- Indotyphlops leucomelas
- Indotyphlops loveridgei
- Indotyphlops madgemintonae
- Indotyphlops malcolmi
- Indotyphlops meszoelyi
- Indotyphlops ozakiae
- Indotyphlops pammeces
- Indotyphlops porrectus
- Indotyphlops schmutzi
- Indotyphlops tenebrarum
- Indotyphlops tenuicollis
- Indotyphlops veddae
- Indotyphlops violaceus
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Hedges, S.B., A.B. Marion, K.M. Lipp, J. Marin, & N. Vidal. (2014) "A taxonomic framework for typhlopid snakes from the Caribbean and other regions (Reptilia, Squamata)". Caribbean Herpetology, 49: 1–61.
- ^ a b c d e Pyron, R.A. & Van Wallach. 2014. "Systematics of the blindsnakes (Serpentes: Scolecophidia: Typhlopoidea) based on molecular and morphological evidence". Zootaxa 3829(1): 001–081.