Indrawati Lukman
Indrawati Lukman | |
---|---|
Lahir | Indrawati Lukman 1 April 1944 Bandung |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Seni tari Sunda |
Suami/istri | Ir. Winarya Lukman Machdar,Dipl.H.E |
Indrawati Lukman lahir 1 April 1944) adalah seorang tokoh atau Maestro Tari Sunda yang namanya dikenal di dunia jagat tari di Jawa Barat, Indonesia bahkan ke mancanegara. Kiprah beliau di dunia tari khususnya tari Sunda sudah tidak diragukan lagi, bahkan Harian Kompas memberi julukan kepada beliau sebagai Penari Senior Indonesia.[1]
Biografi
[sunting | sunting sumber]Hikayat Si Heulang"
Kiprah Seninya
[sunting | sunting sumber]“Ketika itu tahun 1955. Sebenarnya dulu saya hanya sekadar mengikuti teman-teman untuk menari, sebagai hobi saja. Pada waktu itu satu-satunya guru tari yang terkenal adalah Pak Raden Tjetje Somantri, tempatnya di Badan Kesenian Indonesia (BKI) di Jalan Naripan Bandung. Ya, memang awalnya saya terjun ke dunia tari betul-betul hanya ikut-ikutan. Tidak tahu bahwa akhirnya di situlah bakat dan dunia saya,” ujarnya.
Dari tahun ke tahun ketika itu saya selalu dibawa dalam berbagai pertunjukan. Sampai tahun 1957 saya pertama kali terpilih menjadi anggota misi kesenian ke luar negeri. Waktu itu ke Rusia, Cekoslowakia, Polandia, Hungaria dan Mesir. Selama 3 bulan saya harus meninggalkan sekolah, tetapi memang mendapat izin karena itu merupakan sebuah misi kesenian Indonesia. Pilihan untuk menggeluti dunia tari itu berlangsung secara tak sadar. Karena terus-menerus dan juga karena hobi. Kalau saya ingat lagi ke belakang, karena hobi itulah saya asal bisa menari saja. Tidak dibayar saja saya merasa senang, dibayar sedikit juga tidak masalah dan mendapat kesempatan menari ke mana-mana. Jadi saya juga, ya, enjoy saja. Sampai suatu ketika pada tahun 1964, ada orang menawarkan saya beasiswa untuk belajar ke Amerika Serikat. Saat itu, kebetulan juga saya diminta tampil di New York World Fair. Saya berangkat ke Amerika dengan lebih dulu mengikuti program pemerintah di New York World Fair, lalu saya berangkat ke Stephen’s College atas beasiswa. Tapi beasiswa itu bukan untuk studi tari, melainkan meneruskan studi seperti yang saya pelajari semasa semester satu di Unpad, yaitu psikologi. Tapi ketika itu bahasa Inggris saya pas-pasan, dan tentu saja mendapat banyak kesulitan. Akhirnya saya memilih untuk memfokuskan diri pada studi tari. Di situlah saya merasa apa yang saya miliki bisa keluar, terutama dalam kelas koreografi. Di situlah selama dua tahun saya sempat juga mempelajari berbagai tari etnis, dari mulai tari India, Spanyol, Hawai hingga teknik modern dance Martha Graham,” urainya panjang lebar dengan penuh semangat.[1]
Gelar Pentas Akbar. Bandung (ANTARA News) - Penari senior Indonesia Indrawati Lukman menggelar pentas akbar tarian dan musik tradisional bertajuk "Gelar Gempita Karsa Indrawati Lukman, Menari Sepanjang Zaman" di gedung pertunjukan Sasana Budaya Ganesa, Bandung, Jumat siang dan malam. Menurut ketua panitia acara tersebut, Metty S. Hidayat, di Bandung, Jumat, acara itu merupakan perayaan ulang tahun ke-42 Sanggar Indra, sekaligus 55 tahun karier Indrawati dalam dunia tari. "Sebenarnya tiap ulang tahun, sanggar mengadakan pagelaran seperti ini. Tapi sekarang spesial karena digabung dengan 55 tahun karier Bu Wati," katanya.
Menurut Wetty, acara ini juga sengaja diadakan agar tari sunda lebih dikenal oleh generasi muda. "Kenyataannya, sekarang itu anak-anak muda agak sulit menerima tarian sunda. Karena itu kami sangat senang mengadakan acara seperti ini," kata dia. Menurut dia, pentas yang melibatkan lebih dari 200 seniman itu berlangsung dalam dua sesi yaitu pertunjukan siang dan malam.
"Pentas yang siang ini judulnya `Tunas Pelestarian Budaya Bangsa` yang menampilkan 17 tarian tradisional, khususnya Sunda oleh murid-murid sanggar Indra. Jadi orang yang datang menonton pun sudah ikut melestarikan budaya sunda," katanya. Pentas sesi pertama ini dibuka oleh sekitar 20 penari cilik yang membawakan tari Kijang, tari Ayam, tari Larasati, tari Kupu-kupu, dan tari Cika-cika yang merupakan tarian buatan dan gubahan Indrawati.
Wetty mengatakan acara puncak akan berlangsung pada Jumat malam dengan menampilkan karya tari Indrawati Lukman (1968 - 2010), konser musik tradisional, dan drama tari Angling Darma. "Nanti malam Bu Wati akan tampil, berkolaborasi dengan para musisi dari Samba Sunda," kata Wetty menjelaskan. Rencananya Gubernur Jabar Ahmad Heryawan akan hadir pada pementasan malam hari tersebut. "Kami sudah undang pihak-pihak dari Pemprov, Pemkot dan Disparbud. Semoga semua bisa datang sesuai rencana," kata Wetty.[2]
Reportoar pergelaran tari Sunda ini menggambarkan penghayatan Indrawati Lukman pada tari Suna sejak belajar dari Maestro Tari Rd. Tjetje Somantri (1955) belajar taruan etnik lainnya seperti tarian daridaerah Jawa, Bali, Sulawesi, dan dari negara India, Hawaii, Spanyol, Thailand serta Balet dan Modern Dance di USA. Hingga Saat ini, Indrawati Lukman sudah menghasilkan 40 karya tari yang memperkaya khasanah tari Sunda hingga kini.[3]
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Penghargaan Budaya dari Wali kota Bandung Drs.H.Dada Rosada,SH,M.Si pada tanggal 25 September 2010 disaat Kota Bandung memperingati hari ulang tahunnya yang ke-200. Penghargaan itu diberikan dihadapan para delegasi tamu kehormatan dari mitra kota atau sister city yaitu Suwon (Korea Selatan), Fort Worth (USA), Hamamatsu (Jepang) dan Braunscweight (Jerman).
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-05. Diakses tanggal 2016-04-08.
- ^ http://www.antaranews.com/berita/176562/indrawati-lukman-gelar-pentas-akbar
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-16. Diakses tanggal 2016-04-08.