Lompat ke isi

Kalsium glukonat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nama sistematis (IUPAC)
calcium (2R,3S,4R,5R)- 2,3,4,5,6-pentahydroxyhexanoate
Data klinis
AHFS/Drugs.com monograph
Data lisensi US Daily Med:pranala
Kat. kehamilan A(US)
Status hukum ?
Rute melalui mulut, IV, topikal
Pengenal
Nomor CAS 299-28-5
Kode ATC A12AA03 D11AX03
PubChem CID 9290
ChemSpider 8932
UNII SQE6VB453K
Data kimia
Rumus C12H22O14 
Massa mol. 430.373
  • InChI=1S/2C6H12O7.Ca/c2*7-1-2(8)3(9)4(10)5(11)6(12)13;/h2*2-5,7-11H,1H2,(H,12,13);/q;;+2/p-2/t2*2-,3-,4+,5-;/m11./s1 YaY
    Key:NEEHYRZPVYRGPP-IYEMJOQQSA-L

Data fisik
Titik lebur 120 °C (248 °F) (terurai)
Kelarutan dalam air larut perlahan mg/mL (20 °C)

Kalsium glukonat adalah adalah garam kalsium dari asam glukonat, sejenis medikasi intravena yang digunakan untuk mengobati kondisi yang timbul karena kekurangan kalsium.[1] Karena merupakan suplemen mineral, kalsium glukonat dapat diberikan melalui injeksi ke vena untuk mengobati kadar kalsium darah rendah, keracunan magnesium, dan kalium darah tinggi.[2] Kalsium glukonat juga dapat mengobati kekurangan kalsium yang disebabkan oleh beberapa kondisi seperti pengeroposan tulang (osteoporosis), lemah tulang (rakitis), penurunan fungsi kelenjar paratiroid (hipoparatiroidisme), dan beberapa masalah otot (latent tetany).[3]

Meskipun rasanya netral dan dapat dengan mudah diserap sebagai konstituen air mineral, terobosan nyata sebagai preparasi kalsium dicapai oleh kalsium glukonat yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Swiss, Sandoz pada tahun 1927. Dan ini masih merupakan bentuk aplikasi paling luas dari kalsium hingga saat ini.[4] Kalsium glukonat masuk dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia, obat teraman dan paling efektif yang diperlukan dalam sistem kesehatan.[5] Kalsium glukonat tersedia sebagai obat generik,[6] dengan nama Calcium Gluconate.[1]

Penggunaan medis

[sunting | sunting sumber]

Hipokalsemia akut

[sunting | sunting sumber]

Hipokalsemia akut dapat mengancam jiwa, karena kondisi pasien dapat disertai dengan tetani, kejang, aritmia jantung, kejang laring, atau perubahan status mental. Kalsium glukonat adalah garam kalsium intravena yang lebih disukai dalam pengobatan hipokalsemia akut karena kalsium klorida sering menyebabkan iritasi lokal. Kalsium glukonat mengandung 90 mg kalsium elementer per 10 mL ampul, dan biasanya 1 hingga 2 ampul (180 mg kalsium elementer) diencerkan dalam 50 hingga 100 mL dekstrosa 5% diinfuskan selama 10 menit.[7]

Hiperkalemia akut

[sunting | sunting sumber]

Kalsium glukonat harus digunakan sebagai agen lini pertama pada pasien dengan perubahan Elektrokardiogram (EKG) atau hiperkalemia berat untuk melindungi kardiomiosit. Garam kalsium merupakan antagonis efek kalium pada membran kardiomiosit tanpa memengaruhi kadar kalium plasma. Kalsium biasanya diberikan dalam bentuk suntikan intravena kalsium glukonat 10 cc 10% selama 5-10 menit.[8]

Keracunan magnesium sulfat

[sunting | sunting sumber]

Kalsium glukonat adalah antidot untuk keracunan magnesium sulfat, dengan memberikan kalsium glukonat 10%, melalui dorongan intravena, 10 ml selama 3 menit.[9]

Luka bakar asam fluorida

[sunting | sunting sumber]
Sebuah tabung gel kalsium glukonat

Sediaan atau preparasi kalsium glukonat dalam bentuk gel digunakan untuk mengobati luka bakar asam fluorida.[10][11] Gel kalsium glukonat adalah antidot asam fluorida yang paling lazim digunakan di Britania Raya, dalam bentuk tabung kecil gel yang mengandung 2,5% kalsium glukonat. Kalsium glukonat bereaksi dengan asam fluorida menghasilkan kalsium fluorida yang tidak korosif, tidak larut, dan tidak beracun (menyebabkan gel berubah warna menjadi putih).[12]

Efek samping

[sunting | sunting sumber]

Efek samping kalsium glukonat meliputi mual, muntah, kehilangan nafsu makan, konstipasi, mulut kering, sering haus, sering buang air kecil, sensasi kesemutan, hot flash, rasa berkapur setelah pemberian intravena.[13]

Interaksi dengan obat lain

[sunting | sunting sumber]

Interaksi parah obat lain dengan kalsium glukonat meliputi seftriakson, sementara interaksi serius obat lain dengan kalsium glukonat meliputi demeklosiklina, dolutegravir, doksisiklin, eltrombopag, limesiklin, minosiklin, oksitetrasiklina, dan tetrasiklina.[1]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Calcium Gluconate". RxList Inc. Diakses tanggal 8 Maret 2020. 
  2. ^ Shaik Munwar; Shaik Ammaji (2019). Comprehensive Practical Manual of Pharmaceutical Chemistry. Educreation Publishing. hlm. 271. ISBN 978-93-88719-95-7. Diakses tanggal 8 Maret 2020. 
  3. ^ "Calcium Gluconate". WebMD LLC. Diakses tanggal 8 Maret 2020. 
  4. ^ Tegethoff, F. Wolfgang (2012). Calcium Carbonate: From the Cretaceous Period into the 21st Century (dalam bahasa Inggris). Birkhäuser. hlm. 308. ISBN 9783034882453. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18-09-2017. Diakses tanggal 8 Maret 2020. 
  5. ^ World Health Organization (2019). World Health Organization model list of essential medicines: 21st list 2019. Geneva. hdl:10665/325771. WHO/MVP/EMP/IAU/2019.06. License: CC BY-NC-SA 3.0 IGO. 
  6. ^ British national formulary : BNF 69 (edisi ke-69). British Medical Association. 2015. hlm. 680, 694. ISBN 9780857111562. 
  7. ^ Anne L Schafer, M.D.; Dolores M Shoback, M.D. (3 Januari 2016). "Hypocalcemia: Diagnosis and Treatment". National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine. Diakses tanggal 8 Maret 2020. 
  8. ^ Yelena Mushiyakh, MD; Harsh Dangaria, MD; Shahbaz Qavi, MD; Noorjahan Ali, MD; John Pannone, MD; David Tompkins, MD (26 Januari 2012). "Treatment and pathogenesis of acute hyperkalemia". National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine. doi:10.3402/jchimp.v1i4.7372. Diakses tanggal 8 Maret 2020. 
  9. ^ "MAGNESIUM SULFATE ADMINISTRATION FOR ANTEPARTUM AND INTRAPARTUM PATIENTS WITH PRE-TERM LABOR" (PDF). Sarasota Memorial Hospital Nursing Procedure. 1992. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-09-26. Diakses tanggal 8 Maret 2020. 
  10. ^ el Saadi MS, Hall AH, Hall PK, Riggs BS, Augenstein WL, Rumack BH (1989). "Hydrofluoric acid dermal exposure". Vet Hum Toxicol. 31 (3): 243–7. PMID 2741315. 
  11. ^ Roblin I, Urban M, Flicoteau D, Martin C, Pradeau D (2006). "Topical treatment of experimental hydrofluoric acid skin burns by 2.5% calcium gluconate". J Burn Care Res. 27 (6): 889–94. doi:10.1097/01.BCR.0000245767.54278.09. PMID 17091088. 
  12. ^ "Hydrofluoric Acid" (PDF). University of Glasgow Safety and Environmental Protection Service. Diakses tanggal 8 Maret 2020. 
  13. ^ John P. Cunha, DO, FACOEP, ed. (2 April 2009). "Calcium Gluconate". RxList Inc. Diakses tanggal 8 Maret 2020. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]