Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung Indonesia 2020
 Gedung Utama Kejaksaan Agung Republik Indonesia setelah terbakar. | |
| Tanggal | 22–23 Agustus 2020 |
|---|---|
| Durasi | 11 jam 20 menit |
| Lokasi | Gedung Utama Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia |
| Koordinat | 6°14′28″S 106°47′53″E / 6.241°S 106.798°EKoordinat: 6°14′28″S 106°47′53″E / 6.241°S 106.798°E |
| Jenis | Kebakaran |
| Penyebab | Nyala api terbuka |
| Tewas | Tidak ada |
| Kerugian harta benda | Sedikitnya Rp1,12 triliun[1] |
Pada tanggal 22 Agustus 2020, sebuah kebakaran terjadi di kompleks Kejaksaan Agung Republik Indonesia di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia.[2] Api membakar gedung utama kompleks kejaksaan yang terletak paling depan dari jalan raya utama. Gedung yang terbakar merupakan kantor penjabat Jaksa Agung, Wakil Jaksa Agung, Biro Perencanaan dan Keuangan, Biro Pembinaan, Intelijen, dan Biro Kepegawaian.[3] Kebakaran berlangsung mulai pukul 18.15 WIB malam hingga pukul 06.30 WIB keesokan harinya.[4][5]
Latar belakang[sunting | sunting sumber]
Kompleks Gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia sebelumnya telah berdiri sejak 22 Juli 1968. Pembangunan kompleks gedung ini dimaksudkan agar urusan kejaksaan dapat berdiri sendiri setelah pemisahan kewenangan Kejagung dari Mahkamah Agung sebagai lembaga induk. Saat itu, kedua lembaga ini sama-sama berkantor di bangunan tua peninggalan Belanda di Jalan Lapangan Banteng Timur, Jakarta Pusat.[6] Setelah menempati kompleks gedung baru di kawasan Kebayoran Baru, Kompleks Gedung Kejagung setidaknya pernah mengalami dua kali kebakaran besar, yakni pada tahun 1979 dan 2003.[7] Selain kebakaran, kompleks gedung ini pernah menjadi sasaran ledakan bom pada tahun 2000, diduga terkait dengan kasus jual beli tanah oleh anak mantan presiden Indonesia Soeharto, Tommy Soeharto.[8][9]
Dampak[sunting | sunting sumber]
Setelah Gedung Utama Kejagung terbakar, aktivitas Jaksa Agung beserta staf lainnya dipindahkan untuk sementara waktu. Sejak 24 Agustus 2020, Jaksa Agung, Wakil Jaksa Agung, dan Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan beserta staf mulai menempati kantor sementara di Badan Diklat Kampus A di Ragunan, Jakarta Selatan.[10] Sementara, Jaksa Agung Muda Intelijen beserta staf akan berkantor di Badan Diklat Gedung B di daerah Ceger, Cipayung, Jakarta Timur.[11]
Akibat kebakaran ini, seluruh dokumen fisik Intelijen Kejagung dipastikan hangus terbakar.[12] Namun demikian, pihak Kejagung mengaku masih memiliki data intelijen cadangan sehingga proses hukum yang sedang ditangani Kejagung tetap berjalan.[13][14] Selain itu, 50 tahanan kasus yang ditangani Kejagung berhasil dievakuasi selama kebakaran terjadi.[15] Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat peristiwa tersebut.[16]
Penyelidikan[sunting | sunting sumber]
Pada 17 September 2020, Bareskrim Polri menyimpulkan bahwa kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung diduga memiliki unsur pidana.[17][18] Bekerja sama dengan Puslabfor Polri, Bareskrim menduga api yang membakar gedung dipicu bukan berasal dari hubungan pendek arus listrik, melainkan dari nyala api terbuka.[19] Polisi akan menggelar penyidikan lebih lanjut terkait hasil penyelidikan kebakaran ini.
Tanggapan[sunting | sunting sumber]
Setelah kebakaran, pihak Kejagung mengklaim bahwa Gedung Utama yang terbakar termasuk sebagai gedung cagar budaya yang dikelola Provinsi DKI Jakarta.[20][21] Namun demikian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membantah klaim tersebut, mengingat tidak ada berkas persyaratan yang diajukan untuk menetapkan gedung tersebut sebagai cagar budaya milik provinsi.[22]
Kebakaran ini juga memicu beberapa spekulasi pembakaran dengan sengaja oleh pihak-pihak tertentu,[23] mengingat Kejagung sedang menangani kasus-kasus besar seperti penahanan Djoko Tjandra dan korupsi Jiwasraya.[24] Namun demikian, pihak pemerintah menyarankan untuk tidak mengaitkan peristiwa ini dengan kasus-kasus tersebut dan tetap menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian.[25]
Terkait renovasi gedung yang terbakar, Dewan Perwakilan Rakyat memberi alokasi dana Rp350 miliar yang disesuaikan dalam pagu anggaran Kejaksaan Agung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2021.[26]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ Kerugian akibat Kebakaran Gedung Kejagung Diperkirakan Capai Rp 1,12 Triliun
- ^ "Gedung Kejaksaan Agung RI Terbakar". hukumonline.com (dalam bahasa Indonesia). 2020-08-23. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ Swasty, Renatha (2020-08-24). "Polisi Mulai Olah TKP Kebakaran Gedung Kejagung". Medcom.id. Diakses tanggal 2020-08-24.
- ^ Alfons, Matius. "Kebakaran di Gedung Kejagung Akhirnya Padam Setelah 11 Jam". detikcom. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ Sutrisna, Tria. Galih, Bayu, ed. "Kronologi Kebakaran 11 Jam di Kejagung, Api Terlihat Sabtu Malam dan Padam Minggu Pagi". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ "Jejak Kejaksaan Agung di Lapangan Banteng ... Halaman All". hukumonline.com (dalam bahasa Indonesia). 2013-01-07. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ Rizal, Jawahir Gustav. Hardiyanto, Sari, ed. "Gedung Kejaksaan Agung Pernah Terbakar Dua Kali pada 1979 dan 2003, Bagaimana Ceritanya?". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ Azhari, Jimmy Ramadhan. Galih, Bayu, ed. "Catatan Peristiwa yang Landa Gedung Kejaksaan Agung, Kebakaran hingga Ledakan Bom". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ "20 Tahun Silam, Kejagung Pernah Dibom Usai Periksa Tommy Soeharto". detikcom. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ Arunanta, Luqman Nurhadi. "Jaksa Agung Berkantor di Badiklat Ragunan Mulai Besok, Jamintel di Ceger". detikcom. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ Rahadian, Taufik. "Sejumlah Pegawai Kejaksaan Agung Mulai Berkantor di Cipayung". Kumparan. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ Rahadian, Taufik. "Ruangan Intelijen Kejaksaan Agung Ikut Terbakar, Bagaimana Nasib Datanya?". Kumparan. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ Amanaturrosyidah, Ochi. "Kejagung: Berkas Aman 100%, Kebakaran Tak Pengaruhi Perkara Korupsi". Kumparan. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ "100 Persen Berkas Perkara Aman, Termasuk Kasus Djoko Tjandra dan Jiwasraya". Rakyat Merdeka. 23-08-2020. Diakses tanggal 28-08-2020.
- ^ JawaPos.com (2020-08-23). "Gedung Utama Kejagung Terbakar, 50 Tahanan Berhasil Diselamatkan". JawaPos.com. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ JawaPos.com (2020-08-23). "Tak Ada Korban Jiwa, Polisi Segera Olah TKP di Gedung Kejagung". JawaPos.com. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ Halim, Devina. Galih, Bayu, ed. "Ada Dugaan Pidana dalam Kebakaran Kejaksaan Agung, Polisi Kirim SPDP". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-09-24.
- ^ "'Dugaan kuat unsur pidana' dan bukti 'open flame' dalam kebakaran gedung Kejagung". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2020-09-24.
- ^ Kompas TV (2020-09-17). "[FULL] Kronologi Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung". YouTube. Diakses tanggal 2020-09-24.
- ^ Swasty, Renatha (2020-08-24). "Sistem Peringatan Kebakaran Gedung Kejagung Sesuai Standar". Medcom.id. Diakses tanggal 2020-08-24.
- ^ Saputra, Erandhi Hutomo. "Kejaksaan Agung: Gedung yang Terbakar Masuk Kawasan Pemugaran". Kumparan. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ "Kemendikbud: Gedung Kejagung Tak Terdaftar Jadi Cagar Budaya". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ "Pengamat Singgung Kans 'Sabotase' Kebakaran Gedung Kejagung". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ Saputra, Erandhi Hutomo. "Peristiwa-peristiwa Penting Sebelum Gedung Utama Kejaksaan Agung Terbakar". Kumparan. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ JawaPos.com (2020-08-24). "Kebakaran Gedung Kejagung, Mahfud MD: Jangan Kait-kaitkan dengan Kasus". JawaPos.com. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ Sari, Haryanti Puspa. Krisiandi, ed. "DPR Setujui Anggaran Renovasi Gedung Kejagung Rp 350 Miliar". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-09-24.