Lompat ke isi

Kecocokan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kecocokan (biologi))

Kecocokan (bahasa Inggris: fitness, sering dilambangkan atau ω dalam model genetika populasi) adalah representasi kuantitatif dari seleksi alam dan seksual dalam biologi evolusioner. Kecocokan dapat didefinisikan sehubungan dengan sebuah genotipe atau fenotipe dalam lingkungan tertentu. Dalam kedua kasus, kecocokan menggambarkan kesuksesan reproduktif individu dan sama dengan kontribusi rata-rata pada lungkang gen generasi berikutnya yang dibuat oleh individu-individu dari genotipe atau fenotipe yang ditentukan. Kecocokan suatu genotipe dimanifestasikan melalui fenotipenya, yang juga dipengaruhi oleh lingkungan perkembangan. Kecocokan fenotipe tertentu juga dapat berbeda di lingkungan selektif yang berbeda.

Dengan reproduksi aseksual, cukup untuk menetapkan kecocokan dari genotipe. Dengan reproduksi seksual, genotipe diacak setiap generasi. Dalam hal ini, nilai kecocokan dapat ditetapkan untuk alel dengan merata-rata latar belakang genetik yang mungkin. Seleksi alam cenderung membuat alel dengan kecocokan tinggi lebih umum dari waktu ke waktu, menghasilkan evolusi Darwinian.

Istilah "kecocokan Darwinian" (Darwinian fitness) dapat digunakan untuk memperjelas perbedaan dengan kebugaran fisik (physical fitness).[1] Kecocokan tidak mencakup ukuran kesintasan atau rentang hidup; ungkapan Herbert Spencer yang terkenal "survival of the fittest" (sintasan yang paling layak) harus ditafsirkan sebagai: "Kesintasan dari bentuk (fenotipik atau genotipik) yang akan meninggalkan salinannya sendiri dengan jumlah yang paling besar dalam generasi berikutnya."

Kecocokan inklusif berbeda dari kecocokan individu karena kecocokan inklusif mencakup kemampuan alel dalam satu individu untuk meningkatkan kesintasan dan/atau reproduksi individu lain yang juga memiliki alel itu, dibandingkan dengan individu dengan alel yang berbeda. Salah satu mekanisme kecocokan inklusif adalah seleksi kerabat.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Catatan dan referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Wassersug, J. D., and R. J. Wassersug, 1986. Fitness fallacies. Natural History 3:34-37.

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]