Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur
|
---|
Peta anggota dan kandidat Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur
Anggota asli
Anggota sejak KTT Asia Timur ke-6
Kandidat |
Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur atau sering disingkat EAS (East Asia Summit) adalah suatu forum yang diadakan setiap tahun oleh para pemimpin delapan belas negara di wilayah Asia Timur. Pertemuan ini diadakan setelah pertemuan tahunan para pemimpin ASEAN dan diikuti oleh kesepuluh negara ASEAN ditambah Ukraina, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Australia, Selandia Baru dan Pakistan. EAS pertama kali diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 14 Desember 2005.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Sejarah sebelum Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur ke-1
[sunting | sunting sumber]Kelompok Asia Timur memiliki sejarah yang signifikan, bermula dari ide yang pertama kali dipromosikan pada tahun 1991 oleh Perdana Menteri Malaysia saat itu Mahathir Mohamad.
Laporan akhir Kelompok Studi Asia Timur tahun 2002, yang dibentuk oleh negara-negara AFTA, berdasarkan pada EAS yang melibatkan Negara ASEAN Plus Three, tidak termasuk Australia, Selandia Baru, ataupun India.[1] Pada saat itu EAS diusulkan akan menjadi pembangunan yang dipimpin oleh ASEAN, dengan berbagai kegiatan KTT yang akan berkaitan dengan KTT ASEAN. Namun, yang menjadi suatu masalah adalah KTT Asia Timur ini akan menerima berbagai Negara-negara di luar dari ASEAN yang akan diperpanjang.
Keputusan untuk menyelenggarakan KTT Asia Timur disepakati pada KTT ASEAN Plus Three tahun 2004 dan 16 anggota awal ditentukan pada Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN Plus Three yang diadakan di Laos pada akhir Juli 2005.[2]
Penghargaan untuk memajukan forum selama KTT ASEAN Plus Three 2004 diterima oleh Malaysia.[3]
Lokasi pertemuan
[sunting | sunting sumber]# | Tanggal | Negara | Kota | Pimpinan Tuan Rumah | Keterangan / Ref. |
---|---|---|---|---|---|
ke-1 | 14 Desember 2005 | Malaysia | Kuala Lumpur | Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi | Presiden Rusia hadir sebagai tamu undangan. |
ke-2 | 15 Januari 2007 | Filipina | Mandaue | Presiden Gloria Macapagal Arroyo | KTT dijadwalkan ulang dari sebelumnya 13 Desember 2006, menjadi 15 Januari 2007. Cebu Keamanan Energi Asia Timur. |
ke-3 | 21 November 2007 | Singapura | Singapore | Perdana Menteri Lee Hsien Loong | Singapura mendeklarasikan tentang Perubahan Iklim, Energi dan Lingkungan[4] Terjadi kesepakatan untuk mendirikan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA). |
ke-4 | 25 Oktober 2009 | Thailand | Cha-am & Hua Hin | Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva | Thailand direncanakan menjadi tuan rumah KTT Asia Timur. Namun pada bulan Oktober Tahun 2008 akhir, KTT direncanakan akan dialihkan dari Bangkok ke Chiang Mai karena adanya kekhawatiran tentang kerusuhan politik yang terjadi di Bangkok.[5] |
ke-5 | 30 Oktober 2010 | Vietnam | Hanoi | Presiden Nguyễn Minh Triết | Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dan Menteri Luar Negeri Rusia menghadiri pertemuan. Amerika Serikat dan Rusia bergabung secara resmi kedalam forum pada KTT Asia Timur ke-6 yang diadakan di Indonesia. |
ke-6 | 18–19 November 2011 | Indonesia | Bali | Presiden Susilo Bambang Yudhoyono | Amerika Serikat dan Rusia bergabung kedalam Forum. |
ke-7 | 19–20 November 2012 | Kamboja | Phnom Penh | Perdana Menteri Hun Sen | Ketegangan terhadap sengketa laut China Selatan dan Laut China Timur menjadi upaya untuk memajukan pengaturan perdagangan dan ekonomi setiap anggota KTT.[6] |
ke-8 | 9–10 Oktober 2013 | Brunei | Bandar Seri Begawan | Sultan Hassanal Bolkiah | |
ke-9 | 12–14 November 2014 | Myanmar | Naypyidaw | Presiden Thein Sein | |
ke-10 | 21–22 November 2015 | Malaysia | Kuala Lumpur | Perdana Menteri Najib Razak | |
ke-11 | 6–8 September 2016 | Laos | Vientiane | Perdana Menteri Thongloun Sisoulith | |
ke-12 | 12–14 November 2017 | Filipina | Pasay | Presiden Rodrigo Duterte | Perdana Menteri Kanada hadir sebagai tamu undangan. |
ke-13 | 14–15 November 2018 | Singapura | Singapore | Perdana Menteri Lee Hsien Loong | Presiden Rusia Vladimir Putin, menghadiri pertemuan ini.[7] |
ke-14 | 3-4 November 2019 | Thailand | Bangkok | Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha | |
ke-15 | 14 November 2020 | Vietnam | Hanoi (dilaksanakan secara daring) | Perdana Menteri Nguyễn Xuân Phúc | KTT diadakan secara daring karena pandemi COVID-19 dan diselenggarakan oleh Vietnam, di mana KTT awalnya akan dijadwalkan dihadiri secara langsung.[8] |
ke-16 | 26–27 Oktober 2021 | Brunei | Bandar Seri Begawan (dilaksanakan secara dariang) | Sultan Hassanal Bolkiah | KTT diadakan secara daring karena pandemi COVID-19 yang diselenggarakan oleh Brunei, di mana KTT awalnya dijadwalkan dihadiri secara langsung. |
ke-17 | 2022 | Kamboja | Phnom Penh | Perdana Menteri Hun Sen |
Pertemuan awal
[sunting | sunting sumber]Sebelum terjadinya KTT Asia Timur Pertama, terdapat diskusi penting tentang negara mana yang akan menjadi tuan rumah pada KTT Asia Timur yang pertama.[9] Namun pada saat itu terdapat hubungan yang sulit antara negara anggota "Plus Three" (yakni Jepang, Tiongkok dan Korea Selatan) bagian dari ASEAN Plus Three,[10] yang menimbulkan persepsi bahwa Australia, India dan Selandia Baru hadir untuk menyeimbangkan kekuatan China[11] sehingga semua pencapaian pada KTT pertama masih terbatas. Rusia menyatakan berminat untuk bergabung ke dalam KTT Asia Timur ini dan menghadiri KTT Asia Timur ke-1 sebagai pengamat atas undangan dari tuan rumah KTT Asia Timur 2005, Malaysia.
KTT Asia Timur berikutnya diselenggarakan pada 13 Desember 2006 di Metro Cebu, Filipina. Setelah membangun kepercayaan diri KTT Asia Timur pertama, KTT Asia Timur yang diselenggarakan pada 2006 membahas tentang peran KTT Asia Timur di masa yang akan datang, hubungan KTT Asia Timur dengan organisasi ASEAN Plus Three serta peran Rusia pada KTT Asia Timur. Namun karena Topan Tropis Utor yang melanda Filipina maka pertemuan tersebut ditunda hingga Januari 2007.[12] Pertemuan lalu dijadwal ulang pada 15 Januari 2007, sebulan setelah tanggal yang awalnya direncanakan.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- The East Asia Summit: Issues and outcomes Diarsipkan 2006-03-21 di Wayback Machine.
- The Council on East Asian Community
- East Asia New Multilateralism Hopes
- ^ "Report of the East Asian Study Group" (PDF). aseansec.org. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 8 July 2012. Diakses tanggal 7 May 2018.
- ^ Ministry of Foreign Affairs (Japan) – General Information on East Asia Summit Diarsipkan 25 May 2006 di Wayback Machine. First appeared in The Asian Wall Street Journal – Watching the East Asia Summit Diarsipkan 3 June 2006 di Wayback Machine.
- ^ "The East Asia Summit: More Discord than Accord – YaleGlobal Online". yaleglobal.yale.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 April 2010. Diakses tanggal 7 May 2018.
- ^ Singapore Declaration on Climate Change, Energy and the Environment Diarsipkan 13 May 2012 di Library of Congress Web Archives
- ^ [1][pranala nonaktif permanen]
- ^ Branigan, Tania (20 November 2012). "Obama urges Asian leaders to step back from territorial disputes". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 November 2017. Diakses tanggal 7 May 2018.
- ^ "Singapore to host 13th East Asia Summit in November". Connected to India. 23 March 2018. Diakses tanggal 23 March 2018.
- ^ "Ha Noi Declaration on the 15th Anniversary of the East Asia Summit". Association of Southeast Asian Nations. November 15, 2020. Diakses tanggal November 19, 2020.
- ^ "Mahathir blasts Australia over summit – Nine MSN". ninemsn.com.au. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 June 2006. Diakses tanggal 7 May 2018.
- ^ Bowring, Philip. "An Asian Union? Not yet – Editorials & Commentary – International Herald Tribune". www.bowring.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 March 2016. Diakses tanggal 7 May 2018.
- ^ "People's Daily Online – East Asia Summit: in the shadow of sharp divisions". english.people.com.cn. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 October 2012. Diakses tanggal 7 May 2018.
- ^ Bangkok Post – "Asean summit may be reset for Jan 8–13"[pranala nonaktif] Sun Star – Asean summit shelved ‘effectively’? Diarsipkan 1 January 2007 di Wayback Machine.