Krisis internasional

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Krisis internasional adalah istilah populer yang tidak memiliki definisi tunggal.[1] Bagi sebagian pihak, krisis internasional terdiri dari "urutan interaksi antara pemerintah dua negara atau lebih dalam konflik yang parah, tidak sampai pecah perang, yang memunculkan anggapan bahwa perang besar bisa saja terjadi".[2]

Jenis[sunting | sunting sumber]

Richard Lebow membagi krisis internasional menjadi tiga:

  • Pembenaran kekerasan[3] - Sebelum krisis terjadi, sebuah negara memutuskan untuk berperang dan menciptakan krisis untuk dijadikan alasan perang. Pola pembenaran ini hampir selalu sama: Bangkitkan opini masyarakat, buat permintaan yang mustahil dipenuhi, sahkan permintaan tersebut, bantah tuntutan yang sebenarnya, dan jadikan penolakan permintaan sebagai alasan perang. Contoh terbaru yang sering dilontarkan kritikus George W. Bush adalah krisis pelucutan senjata Irak yang memicu Perang Irak.
  • Krisis turunan - Negara yang terlibat perang atau krisis dengan negara lain dan memicu krisis lain, contohnya insiden Lusitania tahun 1915.
  • Brinkmanship - Memperparah suatu krisis dengan sengaja agar pihak lawan mau mundur. Krisis Rudal Kuba tahun 1962 adalah contoh brinkmanship.

Tanpa pembenaran kekerasan, studi krisis internasional berasumsi bahwa kedua belah pihak sebenarnya tidak mau berperang, tetapi harus tampak seolah-olah siap berperang. Menurut Groucho Marx, "Cobalah untuk tulus, walaupun sebenarnya kamu tidak tulus".

Strategi[sunting | sunting sumber]

Alexander George memberi gambaran proses dan tujuan manajemen krisis yang berlawanan disertai contoh lainnya.[4] Di bukunya ia membahas beberapa strategi seperti:

Strategi menyerang[sunting | sunting sumber]

Strategi bertahan[sunting | sunting sumber]

  • koersi
  • eskalasi terbatas
  • tit-for-tat
  • uji kemampuan
  • "menetapkan garis batas"
  • Strategi mengulur waktu
  • Memberi janji dan solusi untuk menghindari salah persepsi oleh musuh

Daftar krisis[sunting | sunting sumber]

Terselesaikan[sunting | sunting sumber]

Krisis internasional cenderung berujung pada perang. Peristiwa ini lebih dikenal sebagai penyebab perang, bukan krisis. Untuk informasi mengenai krisis internasional yang berakibat perang, lihat Daftar perang. Sejumlah krisis yang dikenal sebagai krisis telah diselesaikan. Krisis yang disebutkan di bawah ini tidak secara langsung memicu kekerasan berskala besar, melainkan kecaman di sejumlah negara:

Sedang berlangsung[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Acuto, Michele (09-07-2011). "Diplomats in Crisis". Diplomacy & Statecraft. online. doi:10.1080/09592296.2011.599661. Diakses tanggal 5 March 2014. 
  2. ^ Snyder, Glenn H. and Diesing, Paul: 1977. Conflict Among Nations: Bargaining, Decision Making and System Structure in International Crises. defines an international crisis
  3. ^ Lebow, Richard N.:1981. Between Peace and War: The Nature of International Crisis.
  4. ^ George, Alexander L (ed): 1991. Avoiding War: Problems of Crisis Management.
  1. Snyder, Glenn H. and Diesing, Paul: 1977. Conflict Among Nations: Bargaining, Decision Making and System Structure in International Crises. ISBN 0-691-05664-1
  2. Lebow, Richard N.:1981. Between Peace and War: The Nature of International Crisis. ISBN 0-8018-2311-0
  3. George, Alexander L (ed): 1991. Avoiding War: Problems of Crisis Management. ISBN 0-8133-1232-9

Pranala luar[sunting | sunting sumber]