Lactifluus volemus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Lactifluus volemus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
L. volemus
Nama binomial
Lactifluus volemus
(Fr.) Kuntze (1891)
Sinonim
Daftar
  • Agaricus lactifluus L. (1753)
  • Agaricus oedematopus Scop. (1772)
  • Agaricus volemus Fr. (1821)
  • Lactarius oedematopus (Scop.) Fr. (1838)
  • Lactarius volemus (Fr.) Fr. (1838)
  • Galorrheus volemus (Fr.) P.Kumm. (1871)
  • Lactarius lactifluus (L.) Quél. (1886)
  • Lactifluus oedematopus (Scop.) Kuntze (1891)
  • Lactarius wangii H.A.Wen & J.Z.Ying (2005)
Lactifluus volemus
View the Mycomorphbox template that generates the following list
float
Karakteristik mikologi
Himenium berbentuk insang
Tudung cembung
Himenium menggala atau melanjut
Tangkai gundul
Jejak spora berwarna putih
Jenis ekologi mikoriza
Edibilitas: pilihan

Lactifluus volemus adalah spesies jamur dari famili Russulaceae, yang dapat dikenali dari tudungnya yang berwarna cokelat kemerahan dan bagian tengah yang menjorok ke dalam.[1][2] Jamur ini cenderung mengeluarkan bau amis yang meningkat dari waktu ke waktu setelah dipetik. Tudungnya relatif botak, dan sedikit berkerut ketika berusia dewasa.[3] Ia menghasilkan getah putih yang banyak, tetapi seiring waktu berubah warna menjadi cokelat.[4]

L. volemus membentuk simbiosis dengan pohon ek dan pohon berkayu keras lainnya, seperti pohon runjung. Ia tumbuh secara soliter, berpencar-pencar, atau berkelompok. Dapat ditemukan pada musim panas dan gugur, serta tersebar luas di bagian timur Amerika Utara.[3] Jamur ini dikenal dengan nama weeping milk cap di Inggris. Termasuk jamur yang dapat dimakan.[5]

Deskripsi[sunting | sunting sumber]

Tudung (Cap)[sunting | sunting sumber]

Tudungnya memiliki panjang 4–15 cm; bentuk awalnya cembung, kemudian menjadi cembung datar dengan bagian tengah yang menjorok ke dalam; kutikula tidak dapat dilepas, memiliki tekstur seperti beludru dan kering, permukaannya berkeriput tak teratur, bagian tepi dapat retak ketika cuaca kering; berwarna kekuningan, kuning kemerahan, dengan bagian tengah lebih gelap.[5]

Lamela (Gills)[sunting | sunting sumber]

Terlampir pada batang; menutup; berwarna putih krem; berubah warna menjadi coklat jika terluka.[3]

Tangkai buah (Stem)[sunting | sunting sumber]

Tangkai buahnya memiliki panjang 5–10 cm dengan ketebalan 0,5-2,5 cm; berwarna seperti tudungnya atau lebih pucat; bentuknya sama atau meruncing ke bagian pangkal; permukaannya terasa halus; terkadang samar-samar "bergaris" secara longitudinal; padat atau menjadi cekung.[3]

Daging (Flesh)[sunting | sunting sumber]

Dagingnya kuat, kompak, dan bahkan keras; bagian tengah tudung, dagingnya tebal; bagian tepi, dagingnya lebih tipis; berwarna putih krem; berbau kuat seperti krustasea atau haring; rasanya ringan.[5]

Getah (Latex)[sunting | sunting sumber]

Getahnya cukup melimpah dan kental; berwarna putih yang kemudian menjadi krem; rasanya ringan dengan sedikit astringen dan berbau krustasea.[5]

Spora (Spore)[sunting | sunting sumber]

Jejak spora berwarna putih, dengan ukuran 6.5-9.5 x 5.5-9 µ.[3] Bentuknya subglobose hingga globose dan dihiasi retikulum yang hampir lengkap.[6]

Penyebaran dan habitat[sunting | sunting sumber]

Spesies L. volemus banyak dilaporkan dari Amerika Utara dan merupakan endemik di Eropa.[3][4] Jamur ini juga ditemukan di Pakistan, tepatnya di sebuah hutan konifer di Miandam Valley, distrik Swat, provinsi Khyber Pakhtunkhwa.[7]

Jamur ini tumbuh dari awal musim panas hingga musim gugur. Dapat ditemukan di bawah pohon latifoliate (berdaun lebar), terutama kastanye dan ek, serta di bawah tumbuhan runjung.[5]

Edibilitas[sunting | sunting sumber]

Penampakan tudung L. volemus.

Setelah dipetik, Lactifluus volemus perlahan-lahan mengeluarkan bau amis yang tidak menyenangkan, tetapi sama sekali tidak mempengaruhi rasanya. Jamur ini cocok dbuat kaserol dengan bacon. Getahnya yang banyak mungkin mengganggu penggorengan.[6] Sewaktu dimasak di atas wajan, ia mengeluarkan aroma seperti kacang.[8]

Ada sebuah kejadian keracunan L volemus di Anatolia Tengah, Turki. Sepasang suami-istri dilarikan ke UGD setelah 20 jam memakan Tirmit (nama lokal L. volemus), dengan keluhan sakit perut, mual, dan muntah. Mereka mengumpulkan jamur tersebut di gunung dan telah memakannya selama bertahun-tahun, tetapi tidak pernah mengalami keluhan apa pun hingga peristiwa itu terjadi. Dari hasil pemeriksaan lanjut, diketahui bahwa mereka mengalami pankreatitis akut. Setelah mendapatkan perawatan, mereka pun sembuh.[9]

Senyawa bioaktif[sunting | sunting sumber]

Volemitol

Pada sebuah studi kemotaksonomi, ditemukan sebuah molekul sterol bernama volemolid pada spesies L. volemus.[10] Selain molekul tersebut, juga terdapat volemitol (D-Glycero-D-manno-heptitol); sebuah senyawa bebas yang dapat ditemukan pada tumbuhan, lumut, dan jamur.[11][12]

Spesies serupa[sunting | sunting sumber]

Lactifluus hygrophoroides (kiri) dan Lactifluus corrugis (kanan) yang tampak mirip dengan Lactifluus volemus

Salah satu spesies yang paling serupa dengan L. volemus adalah L. corrugis, yang dapat dibedakan dari warnanya yang lebih gelap, tudung yang berombak, dan ukuran spora yang lebih besar, yaitu 9–12 µ. Spesies lain yang serupa yaitu L. hygrophoroides, yang dapat dibedakan dari lamelanya yang berjarak, ketiadaan spora berjaring, dan warna yang lebih terang.[7]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Mushroom Observer". mushroomobserver.org. Diakses tanggal 22 Desember 2019. 
  2. ^ Smith, Dianna. "Lactifluus volemus (Lactarius volemus), 'Voluminous Milky'". www.fungikingdom.net. Diakses tanggal 22 Desember 2019. 
  3. ^ a b c d e f Kuo, Michael (Maret 2011). "Lactarius volemus (MushroomExpert.Com)". www.mushroomexpert.com. Diakses tanggal 24 Desember 2019. 
  4. ^ a b "Home - Lactifluus cf. volemus BPL652 v1.0". mycocosm.jgi.doe.gov. Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  5. ^ a b c d e Mazza, Giuseppe (9 Agustus 2008). "Lactarius volemus". Monaco Nature Encyclopedia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 26 Desember 2019. 
  6. ^ a b Smith, Alexander Hanchett; Weber, Nancy S. (1980). The Mushroom Hunter's Field Guide (dalam bahasa Inggris). University of Michigan Press. hlm. 257. ISBN 978-0-472-85610-7. 
  7. ^ a b Khan, Junaid; Sher, Hassan (2016). "Lactifluus volemus: An Addition to the Fungi of Pakistan". International Journal of Agriculture & Biology. 18 (6): 1095–1097. doi:10.17957/IJAB/15.0214. 
  8. ^ "Lactifluus Volemus". Forager Chef (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  9. ^ Karahan, Samet; Erden, Abdulsamet; Cetinkaya, Ali; Avci, Deniz; Ortakoyluoglu, Adile Irfan; Karagoz, Hatice; Bulut, Kadir; Basak, Mustafa (2016). "Acute Pancreatitis Caused By Mushroom Poisoning". Journal of Investigative Medicine High Impact Case Reports. 4 (1). doi:10.1177/2324709615627474. ISSN 2324-7096. 
  10. ^ Kobata, Kenji; Wada, Tomonari; Hayashi, Yasuo; Shibata, Hisao. "Volemolide, a Novel Norsterol from the Fungus Lactarius volemus". Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry. 58 (8): 1542–1544. doi:10.1271/bbb.58.1542. ISSN 0916-8451. 
  11. ^ Bhat, S. V.; Nagasampagi, B. A.; Sivakumar, M. (2005). Chemistry of Natural Products (dalam bahasa Inggris). Springer Science & Business Media. hlm. 495. ISBN 978-3-540-40669-3. 
  12. ^ PubChem. "Volemitol". pubchem.ncbi.nlm.nih.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 Januari 2020.