Lebakherang, Ciwaru, Kuningan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lebakherang
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenKuningan
KecamatanCiwaru
Kode Kemendagri32.08.04.2009
Luas180.172
Jumlah penduduk1.088 Jiwa
Kepadatan272 Jiwa /Km2

Lebakherang adalah desa di kecamatan Ciwaru, Kuningan, Jawa Barat, Indonesia.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Desa lebakherang adalah salah satu Desa di Wilayah Kecamatan Ciwaru Kabupaten Kuningan yang terletek di sebelah barat daya ibu Kota Kecamatan Ciwaru dengan beriklim tropis suhu udara antara 21 –s/d 32 Drajat Celcius. Dengan ketinggian 250 s/d 300 Meter di atas permukaan laut.dengan luas Desa 182.170 Ha terdiri dari: 3 Dusun, 3 Rw dan 10 RT dengan batas sebagai berikut:
   Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Giriwaringin dan Desa Cipakem Kec. Maleber
   Sebelah Timur berbatasan dengan desa Citikur
   Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cilimusari Kec. Cilebak
   Sebelah Utara berbatasan dengan desa Cilayung.

KEADAAN PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN Laki laki: 558 Orang Perempuan: 530 Orang JUMLAH: 1.088 Orang

ORBITASI DESA Jarak ke ibu kota Kecamatan 5 Km, Jarak ke ibu kota Kabupaten 47 Km, Jarak ke ibu kota Provinsi 220 Km, Jarak ibu kota Negara 300 Km

KOMPOSISI PEMERINTAH DESA

1.      PEMERINTAH DESA
1. Kepala Desa ( HARDI )
2. Sekretaris Desa ( IDIN SARIPUDIN, S.Pd  )
3. Perangkat Desa ( 6 Orang ) terdiri dari:
1). Kasi Pemerintahan ( UDIN JAHRUDIN )

2). Kasi Kesejahteraan ( OSEP PURNAMA HIDAYAT, S.Pd )

3). Kasi Pelayanan ( DASRIM )

4). Kaur Keuangan ( MIRA NOPELIAWATI, S.Pd )

5). Kaur Umum ( TUTI YULIANTI )

6). Kaur Perencanaan ( KASDI, S.Pd )

4. Kepala Dusun ( 3 Orang ) terdiri dari :

  1. Kepala Dusun Girang ( SARDIN, S.Pd )
  2. Kepala Dusun Babakan (PLH. KASDI, S.Pd )
  3. Kepala Dusun Karang Tumaritis ( TATNG SURAHMAN )

B. Kondisi Kinerja Penyelengaraan Pemerintah Desa Kegiatan Rutin Kepala Desa dalam memimpin penyelenggaraan Pemerintah Desa, membina kehidupan masyarakat maupun memelihara ketertiban selalu dibantu oleh Perangkat Desa yang terdiri dari Sekretaris Desa dan para Kasi/Kaur dan Kepala Dusun. Adapun Kegiatan Rutin yang dilaksanakan pada periode tahun anggaran 2022, diantaranya sebagai berikut: Kegiatan Rapat yang terdiri dari:

   Rapat Perencanaan Pembangunan Desa ( MUSRENBANGDes )
   Rapat Paripurna BPD Tentang LPJ dan LKPJ Kepala Desa
   Rapat Paripurna Penetapan APBDes Dan Perdes
   Rapat Minggon Desa setiap hari Jum’at ( disesuaikan dengan kegiatan Desa )
   Rapat Insidensil dengan Dinas Instasi dalam rangka pembinaan;
   Rapat Lingkungan RW dan Kadus setiap satu bulan satu kali dan konsultasi dengan BPD Lebakherang.

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN Target Pajak Bumi dan Bangunan Desa Lebakherang Tahun 2022 adalah sebesar Rp. 35.962.592,00- terdiri dari 320 wajib Pajak dan 1.426 SPPT, yang alhamdulilah dapat dilunasi tepat waktu bahkan mencapai 3 besar pelunasan.

KEKAYAAN DESA Kekayaan desa yang berhasil diinfentarisir senilai Rp.7,153,852,000.00- ( Tujuh Miliar Seratus Lima Puluh Tiga Juta delapan ratus lima puluh Dua Ribu Rupiah ), terdiri dari: Barang bergerak Yaitu terdiri dari barang atau infentaris barang berupa aset peralatan kantor dan aset aset perekonomian yang dikelola oleh badan atau lembaga dibawah naungan Desa. Barang tidak Bergerak Yaitu terdiri dari aset aset Desa yang berupa Bangunan atau lahan yang kedudukan tidak bisa digeser. MITRA KERJA PEMERINTAH DESA LEBAKHERANG

Ikwal Jaya IKWAL JAYA adalah organisasi sosial warga Desa Lebakherang yang berdomisili di daerah Jakarta dan sekitarnya dengan misi utama mempererat tali silaturahmi waraganya dan ikut berfartisipasi dalam memajukan Desa Lebakherang

a. Lambang/Logo Desa

KETENTUAN ARTI LAMBANG Pasal 2 1. Daun lambang berbentuk perisai segi lima, melambangkan dasar dan filsafat Negara Kesatuan Republik Indonesia Pancasila, dimana Desa Lebakherang merupakan bagiannya; 2. Motto : “Gugur Gunung Ngawangun Lembur” artinya bersama-sama atau bergotong-royong membangun Desa; 3. Di dalam perisai segi lima terdapat lukisan – lukisan yang merupakan unsur – unsur lambang sebagai berikut : a. Nama Desa Lebakherang yang berarti warga desa yang suka menjunjung Nilai-nilai Kesucian, kebersihan serta kemuliaan terhadap Tuhan YME; b. Kujang ini adalah senjata suku bangsa Sunda penduduk asli Jawa Barat. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Selain itu juga kata KUJANG mempunyai makna dalam bahasa Sunda yaitu KUKUH KANA JANGJI yang mempunyai arti janji kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan janji terhadap sesama manusia. c. Rantai melambangkan /bermakna hubungan antar manusia yang saling membantu dan saling membutuhkan atau dapat diartikan sebagai lambang gotong royong masyarakat Desa Lebakherang yang dalam bahasa sunda sama artinya dengan sabilulungan. d. Bambu merupakan vegetasi unggulan yang tumbuh subur dan dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Lebakherang, sehingga secara tidak langsung bambu dapat dianggap sebagai representasi masyarakat Desa Lebakherang, dan bambu yang berjumlah 9 (Sembilan) buah mempunyai makna yaitu bulan ke Sembilan dalam kalender yang menunjukan bahwa hari jadi Desa Lebakherang jatuh pada bulan ke Sembilan yaitu bulan September; e. Padi dan kapas melambangkan kemakmuran, Jumlah butir padi Delapan Belas dan Jumlah Buah Kapas dua Puluh Lima Melambangkan Tahun Berdirinya Desa Lebakherang yakni 1825 melambangkan Tahun Terbentuknya Desa Lebakherang,; f. Pancuran emas melambangkan icon penting desa yang berasal dari kisah atau cerita awal mula terbentuknya nama Desa Lebakherang g. Tiga Sungai melambangkan icon Desa Lebakherang dan melambangkan kesuburan dan sungai-ungai yang ada di Desa Lebakherang yaitu sungai cigirang, sungai Balukbuk, dan sungai Cirangkong. h. Tiga Gunung melambangkan Icon terpenting Desa Lebakherang dan melambangkan Paku Bumi yang sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat Desa Lebakherang serta disekitarnya. TIGA GUNUNG Menunjukan ada tiga gunung yang mengapit, memberikan penghidupaan kepada masyarakat Desa Lebakherang, dengan tanahnya yang subur, udaranya sejuk dan nyaman, dan sangat baik untuk bercocok tanam. Gunung tersebut adalah : 1. Gunung Rabuk (tertinggi) sebelah Utara 2. Gunung Tukung sebelah Barat 3. Gunung Karikil sebelah Selatan Pasal 3 Ketentuan warna Lambang Desa adalah : a. Dasar lambang Putih b. Garis Segilima berwarna hitam dan kuning tua c. Nama Desa Lebakherang berwarna putih d. Siluet pancuran emas berwarna kuning emas e. Siluet Kujang berwarna kuning emas dan coklat f. Puncak Gunung berwarna biru tua g. Bambu berwarna kuning dengan ruas hitam h. Padi berwarna kuning emas, kapas berwarna putih i. Motto Gugur Gunung Ngawangun Lembur j. dasar tulisan berwarna putih Pasal 4 Arti warna Lambang Desa adalah : 1. Warna dasar putih mengandung arti bersih, suci tulus; 2. Warna Biru Memberikan kesan Komunikasi, Peruntungan yang baik, kebijakan, perlindungan, inspirasi spiritual, tenang, kelembutan, dinamis, air, laut, kreativitas, cinta, kedamaian, kepercayaan, loyalitas, kepandaian, panutan, kekuatan dari adlam, kesedihan, kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran, pesan, ide, berbagi, idealisme, persahabatan dan harmoni, kasih saying; 3. Warna Hijau Menunjukkan warna bumi, penyembuhan fisik, kelimpahan, tanaman dan pohon, kesuburan, pertumbuhan, muda, pembaharuan, keseimbangan; 4. Warna kuning tua mengandung arti kejayaan/kebesaran; 5. Warna kuning emas mengandung arti keemasan; 6. Warna hitam mengandung arti ketegasan, kuat dan teguh; 7. Warna merah mengandung arti berani/keberanian
KETENTUAN ARTI LAMBANG

b. Lambang Ikwal Jaya

Lambang IKWAL JAYA

MAKNA LAMBANG IKATAN WARGA LEBAKHERANG JAKARTA DAN SEKITARNYA (IKWAL JAYA)

   Lingkaran Segilima bertepi 2 garis  bermakna bahwa Ikwal Jaya adalah sebuah organisasi yang berlandaskan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esaberazaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
   Monumen Nasional bermakna bahwa Ikwal Jaya adalah sebuah organisasi yang berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
   Kepala Kuda bermakna bahwa Ikwal Jaya adalah sebuah organisasi yang mewadahi warga Lebakherang Kecamatan Ciwaru Kabupaten Kuningan.
   Gunung Hijau bermakna bahwa Ikwal Jaya adalah sebuah organisasi yang mewadahi warga Lebakherang yang nota bene dari daerah pegunungan yang subur, aman, damai,tenang, dan bebas polusi.
   Background biru muda adalah gambaran langityang tinggi melambangkan cita2 luhur IKWAL JAYA sesuai Visinya sebagai wadah pemersatu warga lebakherang di jakarta dan sekitarnya dan dapat memberikan kontribusi positif bg pembangunan dan kesejahteraan warga Desa Lebakherang.

b. JENIS KEGIATAN Kegiatan IKWAL JAYA diantaranya adalah mengakomodir kegiatan warga Lebakherang di Perantauan, menyalurkan / menginformasikan bursa lowongan kerja, berpartisifasi dalam kegiatan sosial baik kepada warga di Perantauan ataupun di Desa lebakherang, berpartisifasi dalam kegiatan pembangunan di Desa. serta scara rutin mengadakan acara halal bihalal, bersama warga desa.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Adapun kejadian-kejadian penting yang berpengaruh dalam sejarah dan perkembangan Desa Lebakherang adalah sebagai berikut:

1960 -1967 Masa kepemimpinan Rurah Atma, seiring terjadinya pergolakan Dalam Pemerintahan Negara RI pemberontakan G30 S/PKI, dan DI/TII,
Tahun Kejadian
1825 - 1921 Berkisar pada masa penjajahan belanda dengan VOCnya. Dan pemerintahan masih menganut system Monarki Absolut dan Lebakherang bisa jadi termasuk dalam kekuasaan kesultanan Cirebon dan Adipati Kuningan. tidak ada yang tau persis peristiwa sekitar tahun tersebut dan pada tahun 1921 desa Lebakherang Melebur bersama 3 Desa lainnya dalam satu pemerintahan Desa yaitu Desa Sumberjaya, dengan demikian Lebakherang berstatus hukum Dusun
1921 - 1960 Masa Pemerintahan Salim sastraharja Berkisar pada peristiwa Revolusi seiring dengan pergerakan Nasional Oleh tokoh-tokoh Bangsa serta Pernyataan Proklamasi kemerdekaan,

Terjadinya berbagai konplik pertikaian / pemberontakan berskala nasional diantaranya pemberontakan DI/TII kartosuwiryo dimana di Lebakherang jatuh korban penganiayaan Masyarakat Desa Lebakherang melaksnakan Pagar betis untuk menumpas GerakanDI/TII.

1967- 1996 Masa Kepemimpinan Rurah Anwar Hidayat hingga kembali menjadi Kuwu adalah masa sejarah kembalinya Pemerintahan Lebakherang pada masa itu mulainya dirintis pembangunan Sarana prasarana baik kesehatan Pendidikan Sarana Transportasi dengan pemberdayaan masyarakat
2007 - sekarang Terjadinya repormasi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,yang diikuti dengan kebijakan pemerintah desa dengan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan yang transparansi. Dan di lebakherang dilalui dengan pembangunan untuk melengkapi dan perbaikan inprastruktur yang ada