Markus (politikus)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Markus
Bupati Bangka Barat ke-3
Masa jabatan
26 Maret 2019 – 22 Maret 2021
(Pelaksana tugas: 1 Februari – 26 Maret 2019)
GubernurErzaldi Rosman Djohan
WakilLowong
Sebelum
Pendahulu
Parhan Ali
Pengganti
Sukirman
Sebelum
Wakil Bupati Bangka Barat ke-3
Masa jabatan
22 Maret 2016 – 1 Februari 2019
GubernurRustam Effendi
Erzaldi Rosman Djohan
Sebelum
Pendahulu
Sukirman
Sebelum
Anggota DPRD Kabupaten Bangka Barat
Masa jabatan
17 September 2009 – 24 Agustus 2015
Pengganti
Suhandi
Sebelum
Grup parlemenPartai Hanura
Daerah pemilihanBangka Barat 1
Informasi pribadi
Lahir21 April 1985 (umur 38)
Pelangas, Bangka, Sumatera Selatan, Indonesia (sekarang Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung)
Partai politikPDI Perjuangan (2019–sekarang)
Afiliasi politik
lainnya
Partai Hanura (2008–2019)
Suami/istri
Evi Astura
(m. 2019)
Anak1
Alma materUniversitas Pelita Harapan (S.H.)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Markus, S.H. (lahir 21 April 1985) adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Bangka Barat dari tahun 2019 hingga 2021. Ia menggantikan bupati sebelumnya, Parhan Ali yang meninggal dunia ketika sedang menjabat pada 2019. Markus sebelumnya merupakan Wakil Bupati Bangka Barat dari 2016 sampai 2019. Markus juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bangka Barat dari 2009 hingga 2015.

Kehidupan awal dan pendidikan[sunting | sunting sumber]

Markus lahir pada 21 April 1985 di Pelangas, Simpang Teritip, Bangka (sekarang Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung), ia merupakan anak keempat dari lima bersaudara yang lahir dari pasangan Eddi Tjok Liat dan Tjia Ennie. Ia memiliki dua orang kakak perempuan yakni Maria dan Susilya, satu kakak laki-laki bernama Alexander Fransiscus dan satu adik laki-laki bernama Yacub.[1] Kakaknya, Alexander juga merupakan seorang politikus yang saat ini menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah mewakili Kepulauan Bangka Belitung.

Masa kecilnya ia habiskan di Simpang Teritip, ia mengenyam pendidikan di SD Negeri 335 Simpang Teritip dan SMP Negeri 1 Simpang Teritip. Karena saat itu sekolah menengah atas belum tersedia di kampung halamannya, maka Markus kemudian meneruskan pendidikan menengah atasnya di Kota Pangkalpinang, tepatnya di SMA Santo Yosef Pangkapinang.[1] Setelah tamat SMA pada tahun 2003, Markus pergi ke Pulau Jawa untuk berkuliah di Universitas Pelita Harapan. Ia mengambil jurusan Ilmu Hukum dan akhirnya lulus meraih gelar Sarjana Hukum pada 2008.[2]

Karier politik[sunting | sunting sumber]

Anggota DPRD Kabupaten[sunting | sunting sumber]

Setelah menyelesaikan kuliahnya, Markus kembali ke Pulau Bangka dan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Bangka Barat pada pemilu legislatif 2009 dari Partai Hanura melalui dapil Bangka Barat 1 yang meliputi wilayah Muntok dan Simpang Teritip.[1] Ia akhirnya terpilih sebagai anggota DPRD untuk periode 2009–2014 dan dilantik pada 17 September 2009.[3] Saat itu, Markus yang masih berusia 24 tahun langsung dipercaya menjadi Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bangka Barat dan tercatat sebagai Wakil Ketua DPRD termuda se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.[4]

Pada pemilu legislatif 2014, Markus kembali terpilih menjadi anggota DPRD untuk periode 2014–2019 dari partai dan dapil yang sama, ia memperoleh 952 suara.[5][6] Markus menduduki jabatan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bangka Barat pada periode ini.[7] Markus tidak menyelesaikan masa jabatannya hingga 2019, karena pada 2015 ia mencalonkan diri sebagai wakil bupati pada pilkada Bangka Barat 2015. Sesuai Undang-Undang yang berlaku, ia pun mengundurkan diri sebagai anggota DPRD sejak ditetapkan sebagai calon peserta pilkada pada 24 Agustus 2015.[8][9] Posisinya di DPRD digantikan oleh Suhandi yang memperoleh suara terbanyak kedua setelah dirinya.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c "Markus, S.H.: Semangat Muda Menuju Bangka Barat Hebat 2021". Tabloid Sejiran Setason (edisi ke-1). Vol. XI: hlm. 30–36. Tahun 2017. 
  2. ^ "Fotokopi Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB), yang telah dilegalisasi oleh instansi yang berwenang (Kepala Daerah)" (PDF). infopemilu2.kpu.go.id. Diakses tanggal 18 Februari 2021. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ "DPRD Dapat Uang Purnabakti". Bangka Pos. 17 September 2009. Diakses tanggal 18 Februari 2009. 
  4. ^ Wirawan, Edward (16 Maret 2018). "Yang Muda di Ranah Politik". HidupKatolik.com. Diakses tanggal 18 Februari 2021. 
  5. ^ a b "Surat DPRD Kabupaten/Kota BANGKA BARAT Provinsi BANGKA BELITUNG". simpaw.kpu.go.id. Diakses tanggal 18 Februari 2021. [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ Aprionis (12 Mei 2014). "KPU Tetapkan Anggota Terpilih DPRD Bangka Barat". ANTARA News. Diakses tanggal 18 Februari 2021. 
  7. ^ Hendra (3 Februari 2015). Hendra, ed. "Supaya Sukses Home Stay Fair ASEAN 2015 Disiapkan Dengan Matang". Tribunnews.com. Diakses tanggal 18 Februari 2021. 
  8. ^ "KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR:33/Kpts/KPU-BABAR-009.436492/2015 TENTANG PENETAPAN PASANGAN CALON PESERTA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANGKA BARAT TAHUN 2015" (PDF). KPU Kabupaten Bangka Barat. 24 Agustus 2015. Diakses tanggal 18 Februari 2021. [pranala nonaktif permanen]
  9. ^ Hendra (31 Agustus 2015). Hendra, ed. "Markus Belum Tahu Siapa Penggantinya di DPRD Babar". Tribunnews.com. Diakses tanggal 18 Februari 2021. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Parhan Ali
Bupati Bangka Barat
2019–2021
Diteruskan oleh:
Sukirman
Didahului oleh:
Sukirman
Wakil Bupati Bangka Barat
2016–2019
Diteruskan oleh:
Lowong