Lompat ke isi

Masihulan, Seram Utara, Maluku Tengah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Masihulan
Paisipulane
Negara Indonesia
ProvinsiMaluku
KabupatenMaluku Tengah
KecamatanSeram Utara
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Masihulan adalah negeri di Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Nama Masihulan didapat dari bahasa yang dipakai di Sawai. Saat itu, pemerintah Hindia Belanda sedang mengadakan survei nama negeri-negeri di Seram Utara dan mencatat nama Masihulan dari orang-orang di Sawai. Masihulan berasal dari kata masiasu yang artinya 'orang kasiang' atau 'pecundang'.[1] Masyarakat Sawai menggunakan istilah itu untuk mengejek masyarakat Masihulan sebagai komunitas lemah yang bersembunyi di hutan-hutan. Padahal, pada masa lalu, Masihulan dikenal sebagai negeri para pemberani atau kesatria.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pada zaman dahulu, masyarakat Masihulan mempraktikkan pengayauan atau perburuan kepala.[1] Tradisi ini mulai hilang sejak masuknya pemerintahan kolonial ke Pulau Seram bagian utara. Masihulan bersama negeri-negeri lainnya disatukan dalam suatu administrasi kolonial, dengan pusatnya di Wahai. Hingga hampir 2 dekade Indonesia merdeka, penduduk Masihulan masih menganut kepercayaan nenek moyang, sebelum akhirnya pada tahun 1963, secara sukarela mereka memeluk Kristen Protestan dan menjadi jemaat dalam tubuh Gereja Protestan Maluku. Tiga tahun setelah baptisan pertama, seluruh penduduk Masihulan sudah beragama Kristen.[1]

Hubungan sosial[sunting | sunting sumber]

Sebuah hubungan sosial yang tidak seimbang antara Sawai dengan Masihulan telah dipaksakan oleh Belanda sejak 1914. Penduduk Masihulan dipaksa turun ke pantai mendiami daerah bernama Poputun dan Belanda menjadikan mereka sebagai anak negeri atau bawahan dari Sawai. Sawai menjadi negeri induk dan memposisikan diri sebagai pertuanan atau bapak sementara Masihulan adalah aniala atau anak.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e Eduardo Erlangga Drestanta 2023, hlm. 91-113.

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]