Masjid Agung Harakatul Jannah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Masjid Agung Harakatul Jannah

Masjid Agung Harakatul Jannah terletak di Desa Pandansari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Masjid ini didirikan pada 2006 atas prakarsa mantan Wali Kota Jakarta Selatan, Syahrul Effendi. Lokasinya berada tepat di pertigaan Gadog setelah keluar pintu tol Jagorawi arah Puncak, Bogor.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Masjid Agung Harakatul Jannah dibangun atas prakarsa Syahrul Effendi, perantau asal Minangkabau yang berkarier di Jakarta.[2] Pada 2004, ia membeli lahan kosong seluas 1,1 hektare di Desa Pandansari, tepatnya di area keluar pintu tol Jagorawi. Ia memperuntukkan lahan untuk dibangun masjid sebagaimana wasiat ibunya. Saat mengurus izin pendirian masjid, Pemerintah Kabupaten Bogor sempat meragukan keinginannya, mengingat letak lahan berada di kawasan strategis yang biasanya digunakan untuk keperluan komersial.[1]

Pemancangan tiang pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan masjid dilakukan pada 17 September 2006, dihadiri oleh Bupati Bogor Rahmat Yasin. Pengerjaannya tuntas pada 14 Desember 2012 dengan dukungan bantuan sejumlah donatur.[2]

Arsitektur[sunting | sunting sumber]

Masjid Agung Harakatul Jannah dirancang oleh Widyaningrum dan seorang arsitek berdarah Maroko yang berkewarganegaraan Indonesia, Haji Abdullah.[1] Bangunan atau elemen yang ditampilkan pada masjid ini diambil dari beberapa gaya arsitektur yakni India, Turki, Nusantara, dan Eropa.[2]

Tampilan arsitektur India tampak pada kubah masjid berbentuk bawang Taj Mahal. Kubah utama berukuran besar terdapat di tengah dikelilingi oleh enam kubah yang berukuran lebih kecil. Material kubah terbuat dari tembaga. Puncak kubah dihiasi bentuk bunga teratai dengan tiang yang memiliki pucuk bulan sabit, yang terinspirasi dari model masjid di Turki Usmani. Selain penggunaan kubah, masjid ini menggunakan bentuk atap khas Nusantara, yakni atap berbentuk gonjong atau atap rumah adat Minangkabau. Bentuk ini terdapat pada bagian gerbang dan sebuah bangunan terpisah yang diperuntukkan untuk pusat pendidikan Alquran. Adapun ciri banguan Eropa dihadirkan oleh bangunan menara jam yang dinamakan Hajjah Tower.[2]

Bangunan[sunting | sunting sumber]

Terdiri dari dua lantai, Masjid Agung Harakatul Jannah memiliki denah bangunan berukuran 24 x 24 meter dengan daya tampung hingga seribu jemaah. Ruangan lantai dasar yang berukuran 380 meter persegi difungsikan sebagai ruang serbaguna, seperti untuk kajian keislaman, resepsi pernikahan, dan seminar. Adapun, tempat salat terletak di lantai atas yang memiliki ruangan berukuran 360 meter persegi.[1]

Di dalam ruang salat, terdapat lampu gantung berbahan kristal yang menjuntai di bawah kubah utama. Lantainya terbuat dari marmer.[1]

Pintu-pintu masjid menampilkan ukiran bermotif bunga ala Jepara dengan lengkung-lengkung khas Timur Tengah. Pada bagian mihrab, terdapat ukiran yang mengadopsi motif di Masjid Sunan Kudus. Pengerjaan ukiran di atas kayu jati membutuhkan waktu sekitar tiga tahun.[1]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]