Netralitas karbon

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Netralitas Karbon adalah istilah yang digunakan dalam upaya menyeimbangkan antara jumlah karbon dioksida atau gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca dalam suatu kegiatan.[1] atau mengeliminasi secara total emisi gas rumah kaca. Misalnya suatu perusahaan menanam pohon untuk mengurangi jumlah gas rumah kaca yang dikeluarkan dalam proses produksi perusahaan tersebut, kegiatan ini bisa juga disebut sebagai Carbon offset. Istilah netralitas karbon juga digunakan untuk mendeskripsikan suatu energi yang tidak melepaskan emisi gas rumah kaca. Contohnya adalah energi surya dan energi nuklir.[2]

Emisi karbon dioksida di atmosfer mengalami peningkatan yang cukup signifikan sejak tahun 1750.[3]

Proses Netralitas Karbon[sunting | sunting sumber]

Kalkulasi[sunting | sunting sumber]

Langkah pertama untuk mencapai netralitas karbon adalah dengan menghitung gas rumah kaca yang dikeluarkan.

Pertanyaan-pertanyaan yang di bawah ini dapat membantu menghitung jumlah emisi gas rumah kaca:

  1. Apa saja jenis gas rumah kaca yang akan dihitung? Menurut Protokol Kyoto, terdapat enam jenis gas rumah kaca, yakni Karbon dioksida (CO2), Metana (CH4.), Dinitrogen monoksida (N2O), Hydrofluorocarbons (HFCs), Perfluorocarbons (PFCs), dan Belerang heksafluorida (SF6).
  2. Gas rumah kaca bersumber dari mana saja? baik sumber emisi secara langsung, misalnya alat produksi yang menggunakan bahan bakar fosil maupun emisi tidak langsung, seperti listrik, transportasi, dan lain-lain yang digunakan.
  3. Bagaimana menghitung jumlah emisi gas rumah kaca? Ada banyak kalkulator online yang bisa menghitung jumlah emisi gas rumah kaca, baik untuk negara, perusahaan, organisasi, atau perorangan. Penghitungan jumlah emisi gas rumah kaca menggunakan standar internasional ISO 14067: 2018

Kurangi[sunting | sunting sumber]

Beberapa cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca adalah:

  • Kurangi kegiatan yang menghasilkan emisi gas rumah kaca dengan lewat mode transportasi seperti bersepeda, berkendara dengan mobil listrik dan transportasi publik.
  • Beralih ke sumber energi yang ramah lingkungan, seperti menggunakan panel surya dan turbin angin.

Perjanjian[sunting | sunting sumber]

Negara[sunting | sunting sumber]

Pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2015 yang diadakan di Le Bourget, Paris, Perancis, 55 negara anggota PBB sepakat untuk mengurangi emisi karbon dioksida atau menerapkan netralitas karbon.[4] Perjanjian ini bertujuan untuk membatasi kenaikan temperatur global di bawa 2 derajat Celsius.

Berikut ini beberapa negara yang telah berjanji untuk mencapai netralitas karbon:

Chili[sunting | sunting sumber]

Presiden Sebastian Piñera, telah berjanji untuk menargetkan netralitas karbon pada tahun 2050 dan menutup 8 pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil pada 2024.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "What is carbon neutrality and how can it be achieved by 2050? | News | European Parliament". www.europarl.europa.eu (dalam bahasa Inggris). 2019-03-10. Diakses tanggal 2019-12-09. 
  2. ^ "Carbon Neutral - What Does It Mean?". AZoCleantech.com (dalam bahasa Inggris). 2008-10-07. Diakses tanggal 2019-12-09. 
  3. ^ "Changes since the Industrial Revolution". American Chemical Society (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-09. 
  4. ^ "Paris 2015: Tracking country climate pledges". Carbon Brief (dalam bahasa Inggris). 2015-09-16. Diakses tanggal 2019-12-09. 
  5. ^ "Coal-dependent Chile vows to eradicate fuel by 2040". Climate Home News (dalam bahasa Inggris). 2019-06-04. Diakses tanggal 2019-12-09.