Lompat ke isi

Ngabuburit

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Masyarakat Muslim di Indonesia memiliki tradisi yang beragam dalam menanti waktu berbuka puasa atau disebut ngabuburit. Di Masjid Istiqlal, Jakarta (atas), umat Muslim memadati masjid menjelang waktu berbuka puasa dengan mendengarkan ceramah. Di Brebes (bawah), terdapat Festival Tukar Takir untuk saling menukar takir yang diadakan di bulan Ramadan sembari menunggu buka puasa.

Ngabuburit atau mengabuburit (bahasa Sunda: ᮍᮘᮥᮘᮥᮛᮤᮒ᮪) adalah kegiatan menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan.[1] Kegiatan ngabuburit dapat berupa banyak hal, seperti jalan-jalan, bermain, bercengkerama, mencari takjil gratis, mendatangi pasar kuliner atau menghabiskan waktu di taman. Selain itu, kegiatan ngabuburit juga dapat berupa kegiatan keagamaan seperti mendengarkan ceramah ataupun Mengaji.[2][3]

Dalam bahasa Minang, Istilah ini dikenal dengan malengah puaso, yang berarti melakukan kegiatan untuk mengalihkan rasa haus dan lapar karena berpuasa.

Dalam bahasa Banjar, istilah ini dikenal juga dengan basambang, yang berarti jalan-jalan saat waktu senja.

Dalam bahasa Madura, ngabuburit dikenal dengan istilah nyarè malem (mencari malam) atau nyarè bhuka'an (mencari takjil; bukaan) di mana orang yang berpuasa melakukan berbagai cara dalam menanti azan magrib.

Asal Usul Kata

[sunting | sunting sumber]

Menurut Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), ngabuburit (ᮍᮘᮥᮘᮥᮛᮤᮒ᮪) adalah lakuran dalam bahasa Sunda dari ngalantung ngadagoan burit (ᮍᮜᮔ᮪ᮒᮥᮀ ᮍᮓᮌᮧᮃᮔ᮪ ᮘᮥᮛᮤᮒ᮪), yang artinya bersantai-santai sambil menunggu waktu sore. Kata dasarnya, burit, berarti sore hari. Waktu ini biasanya antara usai salat asar hingga sebelum matahari terbenam.[4] Akan tetapi, menurut sumber lainnya, ngabuburit berasal dari kata burit saja (bukan merupakan lakuran) yang mendapatkan imbuhan dan pengulangan suku kata pertama. Beberapa contoh kata bahasa Sunda lainnya yang memiliki unsur morfologis serupa, yakni ngabeubeurang (menunggu siang hari), ngabebetah (membuat nyaman) dan ngadeudeukeut (mendekati).[2]

Budaya populer

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2012, acara televisi ragam hiburan bertajuk Ngabuburit ditayangkan di TransTV. Selain menyajikan komedi, acara ini juga menyajikan ceramah keagamaan. Pada tahun 2018, TransTV menyiarkan acara serupa dengan judul Ngabuburit Happy.[5]

Konser musik pada bulan Ramadan yang diselenggarakan pada sore hari umumnya dibubuhi istilah 'ngabuburit', seperti Ngabuburit Bersama Slank,[6] Konser Ngabuburit bersama Iwan Fals[7] atau Ngabuburit Concert with So7.[8] [9]

Pada 2016, film pendek berjudul Ngabuburit (Waiting for Iftar) ditontonkan pada Jogja-Netpac Asian Film Festival ke-14, bercerita tentang sepasang suami istri yang sedang berdiskusi tentang mudik Lebaran saat menjelang buka puasa.[10]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2019-05-08. 
  2. ^ a b Liputan6.com (2019-05-07). "Kenapa Ada Istilah Ngabuburit Saat Bulan Puasa?". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-05-08. 
  3. ^ "Ini Lho Asal Mula Istilah Ngabuburit yang Selalu Trend Dilakukan Setiap Ramadan. Sudah Tau Belum?". Boombastis.com | Portal Berita Unik | Viral | Aneh Terbaru Indonesia. 2017-05-30. Diakses tanggal 2019-05-08. 
  4. ^ Times, I. D. N.; Aini, Fera Nur. "Asal-usul Kata dan Tradisi Ngabuburit, Kamu Sudah Tahu?". IDN Times. Diakses tanggal 2019-05-08. 
  5. ^ "Trans TV Hadirkan Angel Lelga dan Vicky Prasetyo dalam Ngabuburit Happy". Tabloidbintang.com. 2018-05-08. Diakses tanggal 2019-05-08. 
  6. ^ SlankDotCom. "Konser Salam 2 Jari - Ngabuburit Bersama SLANK". Slank (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-05-08. 
  7. ^ Liputan6.com (2013-07-02). "Candra Malik & Iwan Fals Adakan Tur Konser Ngabuburit". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-05-08. 
  8. ^ "Bandung". Sheila On 7. Diakses tanggal 2019-05-08. 
  9. ^ "Ngabuburit - SINDOnews". Sindonews.com. Diakses tanggal 2023-03-27. 
  10. ^ "Ngabuburit (Waiting For Iftar)". 14th Jogja-NETPAC Asian Film Festival (dalam bahasa Inggris). 2016-11-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-08. Diakses tanggal 2019-05-08.