Orang Indonesia di Jepang
Jumlah populasi | |
---|---|
122,028 (2023) | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Tokyo, Nagoya, Osaka | |
Bahasa | |
Indonesia, Sunda, Jepang, dan variasi bahasa daerah di Indonesia | |
Agama | |
Islam, Kristen,[1] Buddha, Hindu[butuh rujukan] |
Orang Indonesia di Jepang (在日インドネシア人 , Zainichi Indoneshiajin) merupakan kelompok imigran terbesar dari negara bermayoritas penduduk muslim di Jepang. Hingga 2007[update], Pemerintah Jepang mencatat sejumlah 25.620 penduduk legal berkewarganegaraan Indonesia, ditambah kira-kira 4.947 orang Indonesia pendatang gelap.[2][3]
Demografi dan distribusi
[sunting | sunting sumber]Orang Indonesia di Jepang cenderung berusia lebih muda dibandingkan pendatang beragama Islam dari negara lainnya. Sejumlah 64.5% orang Indonesia yang berstatus penduduk legal tercatat berusia antara 20 dan 30 tahun, berbeda dari kelompok pendatang asal negara-negara Islam lainnya (Iran, Bangladesh, dan Pakistan) yang mayoritas berumur antara 30 dan 40 tahun.[4] Sejumlah 37% dari orang Indonesia berstatus penduduk resmi tinggal di kawasan Kanto, persentase mereka lebih kecil dibandingkan pendatang muslim lainnya. Sejumlah 2.175 orang Indonesia tinggal di Tokyo, 1.236 di Saitama, 1.204 di Ibaraki, 1.002 di Kanagawa, 845 di Chiba, 519 di Gunma, dan 244 orang di Tochigi. Osaka-Kobe-Kyoto serta Daerah Metropolitan Chukyo masing-masing dijadikan tempat tinggal untuk 10% dari keseluruhan orang Indonesia di Jepang, dan sebesar 6% tinggal di Prefektur Nagano dan Prefektur Shizuoka. Sisanya tinggal tersebar di prefektur-prefektur lainnya di Jepang, kira-kira 30 hingga 500 orang di setiap prefektur.[5]
Edukasi
[sunting | sunting sumber]Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT), sekolah internasional Indonesia, ada di Tokyo
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Okushima, Mika (2006). "日本のキリスト教会とインドネシア人-制度的背景と課題- (Churches and Indonesian Migrants in Japan: Institutional Background and Challenge)" (PDF). Intercultural Communication Studies (18): 35–111. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-10-26. Diakses tanggal 2007-08-11.
- Sakurai, Keiko (July 2003). 日本のムスリム社会 (Japan's Muslim Society). Chikuma Shobō. ISBN 4-480-06120-7.
Bacaan lebih lanjut
[sunting | sunting sumber]- Asato, Wako (2006). "東アジアにおける家事労働の国際商品化とインドネシア人労働者の位置づけ (The International Commodification of Domestic Work in East Asia and the Conditions of Indonesian Transnational Domestic Workers)" (PDF). Intercultural Communication Studies (18): 1–34. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-10-26. Diakses tanggal 2007-08-11.
- Hattori, Mina (2007). "在日インドネシア人ムスリム児童の宗教的価値形成-名古屋市における自助教育活動の事例から- (Development of Religious Values of Indonesian Muslim Children in Japan: A Case Study of Voluntary Educational Activities in Nagoya City)" (PDF). Intercultural Communication Studies (19): 1–28. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-10-28. Diakses tanggal 2007-08-11.
- Meguro, Ushio (2005). "茨城県大洗町における日系インドネシア人の集住化と就労構造 (Establishment of the Nikkei Indonesian Community and their employment system in Oarai Town, Ibaraki)" (PDF). Intercultural Communication Studies (17): 49–78. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-10-28. Diakses tanggal 2007-08-11.
- Okushima, Mika (2005). "特集にあたって-インドネシア人労働者の国際動向と日本の雇用構造における位置づけ- (Introduction to a Special Issue: International Trends of Indonesian Migrant Workers, and their Employment System in Japan)" (PDF). Intercultural Communication Studies (17): 1–48. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-10-28. Diakses tanggal 2007-08-11.
- Okushima, Mika (2005). "日本漁船で働くインドネシア人-プロフィールと雇用体系の変遷 (Indonesian seafarers on Japanese fishing vessels: their profiles and changing employment system)" (PDF). Genbunken (81): 59–91. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-10-23. Diakses tanggal 2007-08-11.