Kelenteng Pak Kik Bio
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Kelenteng Pak Kik Bio | |
---|---|
Informasi umum | |
Lokasi | Kota Surabaya, Jawa Timur |
Alamat | Jl Jagalan Nomor 74-76, Surabaya[1] |
Mulai dibangun | 8 April 1951 |
Rampung | 24 November 1951 |
Pemilik | Perkumpulan Klenteng Pak Kik Bio-Hian Thian Siang Tee |
Data teknis | |
Jumlah lantai | 1 |
Desain dan konstruksi | |
Arsitek | Han Soen Liong |
Kontraktor utama | Tjhay Ko Yap |
Penghargaan | Bangunan cagar budaya |
Kelenteng Pak KIk Bio adalah sebuah kelenteng yang terletak di daerah Jagalan, Kota Surabaya. Berbeda dari kebanyakan kelenteng lain yang beraliran Tridharma, Pak Kik Bio beraliran Konghuchu. Menurut ketua perkumpulan Pak Kik Bio, Nanang Wirjanto Limantoro, dari sebelas kelenteng yang ada di Surabaya, hanya ada dua yang beraliran Khonghucu.[2]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pembangunan
[sunting | sunting sumber]Rencana pembangunan kelenteng Pak Kik Bio diprakarsai oleh Gan Ban Kiem. Pada tahun 1935, saat ia menjabat sebagai anggota pengurus perkumpulan Kong Tik Tjoen Ong di Surabaya, ia bertemu seorang filsuf bernama Tjoa Sie Wan. Gan Ban Kiem memperoleh penjelasan mengenai Xuan Tian Shang Di yang memiliki tingkatan sangat tinggi (dalam Birokrasi Surga) sehingga tertarik untuk mendirikan sebuah tempat ibadah bagi-Nya.[3]
Pada tahun 1942, Gan Ban Kiem bersama dengan Kho Sien Tjing bersepakat untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan kelenteng tersebut. Tahun 1946, Kho Sien Tjing yang mengungsi ke Tretes akibat perang kemerdekaan menulis surat kepada Gan Ban Kiem bahwa ia memiliki sebidang tanah di Djalan Djagalan 74-76, Surabaja yang ingin ia persembahkan kepada Kongco Hian Thian Siang Te untuk pembangunan kelentengnya. Sebelumnya tanah tersebut digunakan oleh Rumah Sakit Mardi Santosa, tetapi telah habis terbakar akibat perang.[3]
Pembangunan kelenteng didengar oleh Tjhay Ko Yap - Tjiok Moy yang tinggal di Malang. Tjhay Ko Yap mengutus seseorang untuk menyampaikan bahwa dirinya ingin menyumbangkan dana untuk pembangunan kelenteng. Pembangunan berlangsung setelah pemerintah kota memberikan izin pembangunan kelenteng pada tanggal 8 April 1951. Tanggal 24 November 1951 (Imlek Cap Gwee 26 - 2505), kelenteng Pak Kik Bio diresmikan dengan ritual persemayaman Kongco Hian Thian Siang Te di bangunan kelenteng yang baru.[3]
Bangunan cagar budaya
[sunting | sunting sumber]Pemerintah kota Surabaya memasukkan Pak Kik Bio sebagai bangunan cagar budaya pada tahun 2013 berdasarkan SK Wali kota Surabaya Nomor 188.45/364/436.1.2/2013.
Daftar altar Dewa-Dewi
[sunting | sunting sumber]Berikut ini merupakan daftar altar dewa yang dipuja di Pak Kik Bio. Urutan berdasarkan penomoran urutan sembahyang.
- 0. Sepasang Shishi
- Tian
- Xuan Tian Shang Di
- Wie Tho Poo Sat
- Kwan Im Hoed Tjo dan para Buddha
- Tu Di Gong-Tu Di Po dan Hou Shen
- Thi Cang Wang Bu Sa, Thi Mu, Nan Tou Sing Cin, Cu She Bu Sa, Thien Sang Sheng Mu, Kung Wang Bu Sa
- Yau Wang Bu Sa, Jai Shen Yek, Hua Kung, Hua Mu, Hua Nai, Cik Siang Ke Ke, Pao Sheng Tay Tai, Kwan Sheng Ti Cin
- 9 Lohan di sayap kiri
- 9 Lohan di sayap kanan
- Nabi Khongcu
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. 2014. Data Nama dan Alamat Klentheng Tahun 2014.
- ^ Eddy Prastyo. Editor: Restu Indah. 31 Januari 2014. Suarasurabaya.net, SS Today, Mengejar Berkah Bulan di Klenteng Jagalan Diarsipkan 2018-04-18 di Wayback Machine..
- ^ a b c Anonim. 2011. Riwayat Tempat Ibadah Pak Kik Bio - Hian Thian Siang Tee dalam "Buku Kenangan HUT-Tempat Ibadah Pak Kik Bio - Hian Thian Siang Tee", halaman 19-20. Surabaya: - .