Penaklukan Ternate (1801)
Penaklukan Ternate (1801) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Pemberontakan Nuku | |||||||||
Peta Pulau-Pulau yang berada di Maluku Utara, 1630. (Ternate di sebelah kanan) | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Kesultanan Tidore | Belanda | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Nuku Muhammad Amiruddin Pangeran Mayor Residen Faruqhar | Gubernur Cranssen | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
tidak diketahui | tidak diketahui | ||||||||
Korban | |||||||||
Sebagian pasukan terbunuh | Setengah pasukan terbunuh dan sisanya ditawan |
Penaklukan Ternate adalah penaklukan oleh Kesultanan Tidore yang terjadi pada tahun 1801. Penaklukan ini berhasil membebaskan Ternate dari tangan Belanda, dan pasukan Pangeran Nuku berhasil menduduki Ternate.
Latar Belakang
[sunting | sunting sumber]Setelah Pangeran Nuku menaklukan Tidore pada tahun 1797 ia merencanakan untuk menaklukan Ternate agar Belanda tidak ada di Maluku Utara dan Bangsa-Bangsa di Maluku Utara terbebas dari penjajahan Belanda.[1] Lalu ia merencanakan penaklukan. Lalu setelah selesai merencanakan persiapan Residen Faruqhar menolak bantuan armada kora-kora dari Pangeran Nuku.[2]
Pengepungan Pertama ke Ternate
[sunting | sunting sumber]Selama Pengepungan ini Pasukan Tidore sangat kewalahan menghadapi pasukan Ternate yang dibantu oleh Belanda dan tercatat pengepungan ini gagal untuk mengalahkan pasukan Ternate dan pada akhirnya pasukan Tidore pun mundur.[3]
Pengepungan Kedua ke Ternate
[sunting | sunting sumber]Setelah pengepungan pertama gagal pada akhirnya resident faruqhar pun mengatur strategi pasukan terkuat di garda terdepan lalu ia menyuruh Kapten Lynch untuk melatih pasukannya. Setelah persiapan itu pasukan Tidore akhirnya melancarkan pengepungan kedua, Pasukan Ternate yang dibantu oleh belanda sangat kewalahan menghadapi pasukan Tidore yang akhirnya Pemerintah Ternate pun menyerah. Gubernur Cranssen menolak mengakui kekalahan ini.[4]
Dampak
[sunting | sunting sumber]Penaklukan ini akhirnya membuat Ternate lepas dari cengkraman belanda dan Pasukan Tidore menduduki wilayah Ternate.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Leonard, Andaya (1993). "The world of Maluku". Honolulu.
- ^ Muridan, Widjojo (2009). "The revolt of Prince Nuku:Cross-cultural alliance-making in Maluku". Leiden: Brill. hlm. 121–122.
- ^ Muridan, Widjojo (2009). "The revolt of Prince Nuku:Cross-cultural alliance-making in Maluku". Leiden: Brill. hlm. 122.
- ^ Muridan, Widjojo (2009). "The revolt of Prince Nuku:Cross-cultural alliance-making in Maluku". Leiden: Brill. hlm. 123.
- ^ Leonard, Andaya (1993). "The world of Maluku". Honolulu. hlm. 237.