Penembakan menara BTS Telkomsel

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Penembakan menara BTS Telkomsel
Bagian dari konflik Papua
Foto udara medan dekat Beoga.
LokasiBeoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah
Tanggal2 Maret 2022 (2022-03-02)
03:00[1] (UTC+09:00)
SasaranKaryawan PT Palapa Timur Telematika
Jenis serangan
penyerangan menara komunikasi
SenjataSenjata api otomatis[2]
Korban tewas
8
Korban luka
1
PelakuOrganisasi Pembebasan Papua Barat
Anggota pelaku12

Penembakan menara BTS Telkomsel adalah penyerangan dan pembunuhan terhadap delapan pekerja di fasilitas telekomunikasi Telkomsel (BTS 3) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka pada 2 Maret 2022.[3]

Insiden[sunting | sunting sumber]

Para teknisi sedang memperbaiki transceiver bangunan ketika sekitar dua belas militan menyerang bangunan tersebut dan mulai menembak mati mereka. Salah seorang pekerja berhasil melarikan diri dan mengirimkan pesan melalui CCTV bangunan ke kantor pusat Telkomsel di Jakarta.[4] Satu orang yang selamat dalam penyerangan tersebut adalah Nelson Sarira, sedangkan delapan korban tewas lainnya adalah Bona Simanullang, Billy Garibaldi, Renaltagasye Tentua, Jamaludin, Eko Septiansyah, Syahril Nurdiansyah, Ibo, dan Bebi Tabuni.[5]

Reaksi[sunting | sunting sumber]

Organisasi Pembebasan Papua Barat mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Juru bicara kelompok tersebut, Sebby Sambom, mengatakan bahwa gerakan tersebut sebelumnya telah menyuruh warga sipil untuk meninggalkan daerah tersebut dan bahwa "Tidak ada alasan untuk membenarkan bahwa mereka adalah warga sipil ketika kami telah mengumumkan semua imigran untuk segera meninggalkan zona perang".[6]

Serangan itu dikutuk oleh banyak pihak berwenang Indonesia, termasuk pejabat militer setempat Aqsha Erlannga, yang menggambarkan penembakan itu sebagai "kejahatan luar biasa".[6] Selain itu, kepala suku Dani dari Kabupaten Puncak, Abelom Kogoya terhadap serangan itu yang salah satu korban Bebi Tabuni merupakan putra kepala suku Dani dari Gome, Distrik Ilaga, Abeloni Tabuni, keduanya mengutuk serangan itu. Abelom Kogoya selanjutnya menyatakan KKB bukan lagi bagian dari saudara mereka dan akan mengamankan mereka jika mengambil tindakan lebih lanjut, "Kalau dianggap saudara tidak mungkin anak ini Beby Tabuni mereka bunuh, mereka cuma buat hancur kota ini, mereka bakar, mereka membunuh".[7]

Serangan tersebut merupakan salah satu insiden paling mematikan dalam sejarah konflik Papua yang berlangsung sejak tahun 1962.[8][9]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "BPJS Ketenagakerjaan Pastikan Santunan Bagi Pekerja Korban Penembakan di Distrik Beoga Papua". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-13. Diakses tanggal 2022-03-10. 
  2. ^ McBeth, John (8 March 2022). "Indonesia, UN at daggers drawn on Papua". Asia Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 March 2022. Diakses tanggal 10 March 2022. 
  3. ^ "Rebels in Indonesia's Papua Shoot Dead 8". 4 March 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 March 2022. Diakses tanggal 10 March 2022. 
  4. ^ Kartono, Alfian (2022-03-03). "Rebel gunmen kill 8 technicians in Indonesia's restive Papua". AP NEWS (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-06. Diakses tanggal 2022-03-07. 
  5. ^ "Identitas Lengkap 8 Jenazah Karyawan PT PTT Korban KKB di Beoga Puncak". detiksulsel. 2022-03-07. Diakses tanggal 2022-03-09. 
  6. ^ a b "Indonésie: huit techniciens tués par des rebelles papous". RFI (dalam bahasa Prancis). 2022-03-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-04. Diakses tanggal 2022-03-07. 
  7. ^ Ramdhani, Jabbar (2022-03-09). "Beby Tabuni Dibunuh, Kepala Suku Umum Puncak Papua Minta Warga Tolak KKB". detiknews. Diakses tanggal 2022-03-09. 
  8. ^ Widianto, Stanley (March 4, 2022). Davies, Ed, ed. "Separatists in Indonesia's Papua kill 8 workers at telecom tower". Diarsipkan dari versi asliPerlu mendaftar (gratis) tanggal 2022-03-05. Diakses tanggal 2022-03-07 – via www.reuters.com. 
  9. ^ Strangio, Sebastian. "Separatist Fighters Kill 8 Telecom Technicians in Papua Province". The Diplomat (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asliPerlu langganan berbayar tanggal 2022-03-06. Diakses tanggal 2022-03-07.