Lompat ke isi

Pengguna:Dedhert.Jr/Uji halaman 12

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Identitas trigonometri merupakan suatu identitas yang mencakup berbagai rumus-rumus trigonometri untuk mengkomputasi bentuk-bentuk yang elusif menjadi lebih mudah. Untuk memverifikasi suatu identitas trigonometri, dibutuhkanlah suatu bukti-bukti identitas trigonometri. Berikut adalah kumpulan bukti-bukti identitas trigonometri.

Fungsi trigonometri elementer

[sunting | sunting sumber]

Definisi fungsi trigonometri

[sunting | sunting sumber]
Segitiga siku-siku , dengan , adalah hipotenusa, adalah sisi depan dan adalah sisi samping

Untuk memulai pemahaman identitas, perlu terlebih dahulu memahami definisi dari keenam fungsi trigonometri. Perhatikan bahwa trigonometri mengaitkan sudut-sudut dan sisi-sisi segitiga siku-siku. Suatu fungsi tersebut didefinisikan sebagai berikut.


Sinus dan kosinus

[sunting | sunting sumber]

Secara geometri, sinus pada sudut sama dengan rasio sisi depan dengan hipotenusa, sementara kosinus pada sudut sama dengan rasio sisi samping dengan hipotenusa. Misal , , dan adalah sisi depan, sisi miring, dan hipotenusa.

 

 

 

 

(1.1)

 

 

 

 

(1.2)

Secara geometri, tangen pada sama dengan rasio sisi depan dengan sisi samping. Ini dirumuskan secara matematis, yaitu:

 

 

 

 

(1.3)

Fungsi tangen juga merupakan rasio fungsi trigonometri sinus dan kosinus. Untuk membuktikannya, cukup menggunakan rumus di atas dan mengeksploitasinya dengan memakai sifat-sifat pembatalan aljabar.

 

 

 

 

(1.4)

Kosekan, sekan, dan kotangen

[sunting | sunting sumber]

Fungsi kosekan, sekan, dan kotangen merupakan invers perkalian dari sinus, kosinus, dan tangen. Ketiganya dirumuskan sebagai

 

 

 

 

(1.5)

 

 

 

 

(1.6)

 

 

 

 

(1.7)

Identitas Pythagoras

[sunting | sunting sumber]

Identitas Pythagoras merupakan turunan dari teorema Pythagoras, yang melibatkan fungsi trigonometri. Dasar-dasar identitas Pythagoras ada tiga, yaitu:

 

 

 

 

(1.8)

 

 

 

 

(1.9)

 

 

 

 

(1.10)

Bukti dapat dipakai menggunakan segitiga siku-siku. Pada persamaan (1.8), dengan menggunakan definisi fungsi trigonometri di atas. Hal yang serupa pada persamaan (1.9) dan (1.10).

Pada pembuktian (1.9), , yang diperoleh melalui teorema Pythagoras. Pembuktian (1.10) dan (1.11) dapat dilakukan dengan hal yang serupa. Terdapat versi lain untuk membuktikan (1.10) dan (1.11). Dengan menggunakan (1.3) dan (1.7), yakni rasio fungsi trigonometri tersebut, maka ekspresi yang diperoleh adalah

Versi lainnya adalah menggunakan teorema Pythagoras, masing-masing , , dan membagi persamaan tersebut.

Bukti-bukti mengenai identitas Pythagoras masih jauh lebih banyak. Buktinya dapat dikerjakan melalui satuan lingkaran, deret pangkat, persamaan diferensial, dan rumus Euler. Lihat Identitas Pythagoras#Bukti untuk melihat lebih lanjut.

Jumlah dan selisih sudut

[sunting | sunting sumber]
Ilustrasi rumus jumlah sudut melalui geometri.

Jumlah dan selisih suatu sudut dirumuskan sebagai[1]

 

 

 

 

(2.1)

 

 

 

 

(2.2)

 

 

 

 

(2.3)

 

 

 

 

(2.4)

Pada rumus-rumus di atas, dapat dibuktikannya secara aljabar dengan cara mengeksploitasikan suatu identitas-identitas sudut komplementer tersebut. Secara geometri, diberikan adalah segitiga siku-siku, sehingga juga merupakan segitiga siku-siku. Gambar garis vertikal dari titik ke titik , yang terletak di pertengahan garis . Misalkan adalah titik di garis pertengahan (tetapi tidak terletak di pertengahan garis sehingga bukanlah titik perpotongan pada kedua garis dan ) sehingga adalah segitiga dengan adalah siku-siku. Setelah menggambarnya, diperoleh , , dan .

Secara aljabar, dapat dibuktikan menggunakan sifat dan , serta menggunakan (2.2).

Hal yang serupa untuk membuktikan . Secara geometri, untuk membuktikannya, kita perluas . Diperoleh . Cari di segitiga , dan di segitiga , dan di segitiga , lalu substitusi ke yang telah diperluas.

Secara aljabar, lagi-lagi, gunakan sifat identitas komplementer, yakni dan dan juga (2.1).

Hal yang serupa untuk membuktikan .

Secara aljabar, tidak dapat menggunakan identitas sudut komplementer, melainkan menggunakan (1.4) beserta (2.1) dan (2.2), lalu membagi pembilang dan penyebut pada pecahan tersebut dengan .

Hal yang serupa untuk membuktikan .

Secara aljabar, dapat dilakukan dengan cara yang serupa, cukup membagi pembilang dan penyebut pada pecahan tersebut dengan .

Hal yang serupa untuk membuktikan .

Secara geometri,[2] diperoleh bahwa dan . Pada segitiga siku-siku dan , diperoleh dan jika dan hanya jika , dan .

Selanjutnya, dan , maka jika dan hanya jika . Karena , maka

.

Sudut rangkap

[sunting | sunting sumber]

Sudut rangkap merupakan sudut yang dimana suatu variabel yang sama ditambahkan oleh variabel tersendiri. Berikut adalah rumus sudut -rangkap beserta buktinya.[3]

 

 

 

 

(3.1)

 

 

 

 

(3.2)

Gunakan definisi eksponensiasi dan teorema binomial. Maka, dengan mengeksploitasikan aljabar akan kita peroleh rumus di atas.

  1. ^ "7.2: Sum and Difference Identities". Mathematics LibreTexts (dalam bahasa Inggris). 2015-10-31. Diakses tanggal 2021-12-02. 
  2. ^ "Proof of cot(A+B) | cot(x+y) formula in Geometric Method". www.mathdoubts.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-11. 
  3. ^ Weisstein, Eric W. "Multiple-Angle Formulas". mathworld.wolfram.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-29.