Pengguna:Fazoffic/Arsip percobaan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Shoofd[sunting | sunting sumber]

No. Nama Mulai menjabat Akhir jabatan Masa jabatan Gelar
1 Kjai ngabei Djaja-Negara[1] 1834 1847 12–13 tahun Asisten Kjai
Hoofd van Pemboewan
2 Djoeragan Brahim 1847 1850 2–3 tahun Hoofd van Pemboewan, Sampit en Semboeloe[2]
[3]
3 Raden Moeda 1850 1859 8–9 tahun Hoofd van Pemboewan alleen
Radja Moeda[4]
4 Djaja-Negara 1859 1870 10–11 tahun Hoofd van Pemboewan en Semboeloe[1]
5 Djoeragan Moehammad Seman 1870 1906 35–36 tahun Distriktshoofd van Pemboeang[5]
6 Kiai Achmad[6] 1906 1945 38–39 tahun Asisten Kjai
Hoofd van Pemboewan

Halaman lama (April–September 2022)[sunting | sunting sumber]

Kekhalifahan pada masa Ali[sunting | sunting sumber]

Wilayah Kekhalifahan Rasyidin selama perang saudara pertama,
  Wilayah yang dikuasai Ali selama perang saudara (656–661)
  Wilayah yang dikuasai Muawiyah I selama perang saudara (656–661)
  Wilayah yang dikuasai Amr bin Ash selama perang saudara (658–661)

Ali bin Abi Thalib, menantu dan sepupu nabi Islam Muhammad, Imam Syiah pertama dan merupakan Khulafaur Rasyidin keempat setelah Abu Bakar (m. 632–634), Umar (m. 634–644), dan Utsman (m. 644–656); diakui sebagai khalifah pada tahun 656 setelah pembunuhan pendahulunya Utsman, yang dibunuh oleh pemberontak Mesir di tengah tuduhan nepotisme, ketidakadilan, dan korupsi yang tersebar luas.

Ali melakukan perubahan radikal segera setelah aksesinya di Madinah dan kebijakannya yang sangat egaliter memberinya dukungan dari kelompok-kelompok yang kurang mampu sementara mengasingkan suku Quraisy yang kuat, beberapa di antaranya memberontak melawan Ali dengan dalih balas dendam untuk Utsman di Pertempuran Jamal (656) dan Pertempuran Shiffin yang berlarut-larut (657). Pertarungan terakhir berakhir dengan arbitrase dan mengarah pada penciptaan Khawarij, sekte yang dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan Ali pada tahun 661 pada saat ia memimpin salat subuh. Bagi sebagian orang, kekhalifahan singkat Ali dicirikan oleh kejujurannya, pengabdiannya yang teguh pada Islam, perlakuannya yang setara terhadap para pendukungnya, dan kemurahan hatinya terhadap musuh-musuhnya yang dikalahkan, sementara yang lain mengkritik kebijakannya karena idealisme dan tidak adanya kebijakan politik.

Keadilan[sunting | sunting sumber]

Laura Veccia Vaglieri menggambarkan Ali sebagai orang yang sangat setia pada tujuan Islam,[7] dan pandangannya diterima oleh banyak kalangan.[8][9] Dengan demikian, kekhalifahan singkat Ali dicirikan oleh keadilannya yang ketat, seperti yang dicatat oleh Reza Shah-Kazemi,[10] Wilferd Madelung,[9] Moojan Momen,[8] Mahmoud M. Ayoub,[11] John Esposito,[12] Hassan Abbas,[13] dan banyak sejarawan modern lainnya.[14] Dalam pidato pengukuhannya, Ali menegur umat Islam karena menyimpang dari jalan yang lurus setelah Muhammad,[15] dan menambahkan bahwa mereka harus memprioritaskan kebajikan dibanding harta dan dunia.[16] Dia berjanji bahwa tanah publik yang diberikan oleh Utsman kepada para kerabatya akan diambil kembali dan dikembalikan kepada rakyat.[17]

Bermaksud memulihkan visinya tentang pemerintahan kenabian,[18][19] Ali dengan demikian melakukan kebijakan kontroversial,[16] yang digambarkan sebagai "pemerintahan revolusioner" oleh sejarawan Syiah Muhammad H. Thabathaba'i.[16] Ali segera memberhentikan hampir semua gubernur yang pernah mengabdi pada Utsman,[20] mengatakan bahwa orang-orang seperti itu tidak boleh diangkat ke jabatan mana pun.[21] Dia mengganti mereka dengan orang-orang yang dianggapnya saleh,[22][23] sebagian besar dari Anshar dan Bani Hasyim.[22] Ali juga membagikan dana perbendaharaan secara merata di antara umat Islam, mengikuti praktik Muhammad.[24] Dia dikatakan tidak mentolerir korupsi, seperti terlihat dari instruksi untuk komandannya, Malik al-Asytar,[25] dan juga dari surat peringatannya kepada pejabatnya Ziyad bin Abihi[25] dan sepupunya Ibnu Abbas.[26] Beberapa dari mereka yang terkena dampak kebijakan ini segera memberontak melawan Ali dengan dalih balas dendam untuk Utsman.[27] Di antara mereka adalah Mu'awiyah bin Abu Sufyan, gubernur petahana Suriah.[28]

Veccia Vaglieri mengkritik Ali karena "kekakuan yang berlebihan", dan mengatakan bahwa dia tidak memiliki fleksibilitas politik.[7] Wilferd Madelung juga memandang kebijakan Ali di atas sebagai indikasi kenaifan politiknya dan keengganannya untuk mengkompromikan prinsip-prinsipnya demi kemanfaatan politik.[29] Mahmoud M. Ayoub mengatakan bahwa Ali tidak naif secara politik tetapi idealis,[30] menambahkan bahwa kejujuran Ali yang tanpa kompromi dan kebijakannya yang sangat egaliter mengasingkan orang Arab dan suku Quraish yang kuat.[31] Namun, para sejarawan mengakui bahwa sifat-sifat Ali ini juga mengubahnya menjadi teladan kebajikan Islam bagi para pengikutnya.[32][31] Dalam pembelaannya, Thabathaba'i dan Ayoub mengemukakan bahwa Ali memerintah dengan kebenaran daripada fleksibilitas politik.[27][19] Namun menurut Ayoub, fleksibilitas politik tetap menjadi kualitas kepemimpinan Muhammad.[19] Pandangannya ditolak oleh Thabathaba'i yang menegaskan bahwa Islam tidak pernah mengizinkan kompromi atas alasan yang adil, dengan mengutip salah aatu ayat al-Qur'an,[33]

"Mereka menginginkan agar engkau bersikap lunak maka mereka bersikap lunak (pula)"

Untuk mendukung pandangannya, Thabathaba'i mencatat bahwa Muhammad berulang kali menolak seruan perdamaian dari musuh-musuhnya sebagai imbalan meninggalkan dewa-dewa mereka sendirian.[33] Shah-Kazemi juga mengatakan bahwa Muhammad mengangkat beberapa mantan musuhnya ke posisi kepemimpinan untuk memberi mereka kesempatan membuktikan pengabdian mereka untuk Islam, tanpa mengkompromikan prinsip-prinsipnya. Sebaliknya, membenarkan orang-orang yang diberhentikan Ali sama saja dengan mengabaikan korupsi mereka dan merusak landasan moral kekhalifahannya.[36] Ali Bahramian menyatakam bahwa mengganti gubernur adalah satu-satunya tindakan yang tersedia bagi Ali, baik secara prinsip maupun dalam praktik. Dia juga mencatat bahwa ketidakadilan adalah keluhan utama para pemberontak provinsi dan mereka akan berbalik melawan Ali seandainya dia mengukuhkan gubernur Utsman.[37] Hal ini disetujui oleh Shah-Kazemi, yang menambahkan bahwa pemerataan kekayaan negara oleh Ali merupakan perubahan yang diperlukan untuk mengatasi dampak sosial yang tak terelakkan dari ketidaksetaraan besar yang tercipta di bawah pemerintahan Umar dan Utsman.[38]

Otoritas agama[sunting | sunting sumber]

Ali memandang dirinya tidak hanya sebagai pemimpin sementara umat Islam, tetapi juga sebagai otoritas keagamaan yang eksklusif.[39][40] Ini terbukti dalam pidato pengukuhannya sebagai khalifah, [15] sementara Hugh N. Kennedy turut menyatakan bahwa Ali melihat penguasa sebagai sosok karismatik yang membimbing umat Islam.[41] Ali dengan demikian mengklaim otoritas agama untuk menafsirkan al-Qur'an dan Sunnah,[42] dan khususnya pesan esoteris dari naskah tersebut.[43] Dia dihormati karena dia penerus Muhammad. Ath-Thabari menulis bahwa bahwa Ali mengatakan, "Kami berperang melawan mereka atas isi wahyu yang eksoterik (zahir) dan hari ini kami melawan mereka karena pesan esoterisnya (batin)".[44] Klaim Ali ini membedakannya dari para pendahulunya yang mungkin dipandang hanya sebagai pelaksana hukum Tuhan.[45]

Sebagai imbalannya, beberapa pendukung Ali benar-benar menganggapnya sebagai pemimpin yang dibimbing oleh Tuhan dan menuntut jenis kesetiaan yang sama seperti yang dilakukan Muhammad.[46] Beberapa pendukungnya juga mengaku merasakan ikatan kesetiaan spiritual yang absolut dan mencakup segalanya yang melampaui politik.[47] Keberadaan kelompok ini dibuktikan dengan riwayat Sunni dan Syiah dari Pertempuran Shiffin (657) dan beberapa karya sastra yang berasal dari Fitnah Pertama (656–661).[46] Setelah Khawarij membelot dari Ali, sekitar empat puluh ribu pendukungnya menawarkan bai'at dan berjanji untuk mendukung setiap pendukung Ali dan memusuhi musuh-musuh Ali.[48] Termasuk di antara jajaran pendukung setia Ali ini adalah kaum Anshar dan suku-suku dari Jazirah Arab selatan.[49] Para pendukung ini membenarkan kesetiaan mutlak mereka kepada Ali atas dasar jasa-jasanya dalam Islam,[50] hubungan kekerabatannya dengan Muhammad,[51] dan juga pidato terakhir Muhammad Ghadir Khum tak lama sebelum kematiannya pada tahun 632 dan ucapannya,[47]

Siapapun yang menganggapku sebagai mawla, maka Ali juga menjadi mawla untuknya

Mungkin juga banyak dari pendukung ini memandang Ali sebagai pewaris Muhammad dan penggantinya yang sah setelah kematiannya,[52] sebagaimana yang dibuktikan dari puisi-puisi yang ditulis pada masa itu.[53][54] Kata wasi (terj. har.'pewaris') ini juga muncul dalam pidato Malik pada pelantikan Ali yang dicatat dalam buku Tarikh al-Ya'qubi karya sejarawan Islam Ya'qubi.[54] Namun, ada sebuah laporan dari ath-Thabari yang menghubungkan gagasan Ali sebagai wasi Muhammad dengan tokoh legendaris dari Abdullah bin Saba'. Dakake menolak kaitan ini dengan mengatakan bahwa istilah tersebut digunakan secara luas di kalangan pendukung Ali pada saat Pertempuran Shiffin,[53] Husain M. Jafri juga memiliki pandangan serupa.[55] Pada saat yang sama, representasi Syiah tentang Abu Bakar dan Umar sebagai perampas hak-hak Ali tidak ada dalam wacana sejarah (Sunni).[50]

Kebijakan fiskal[sunting | sunting sumber]

Koin dicetak di bawah Kekhalifahan Ali di Bishapur, 36 H/656M

Ali menentang kontrol terpusat atas pendapatan provinsi.[56] Dia juga membagi rata pajak dan rampasan di antara umat Islam,[56][7] mengikuti preseden Muhammad dan Abu Bakar.[57][24] Ayoub dan Jafri menulis bahwa Ali membagikan isi perbendaharaan Kufah setiap hari Jumat.[58][59] Praktek ini mungkin menunjukkan pandangan egaliter Ali,[14] yang dengan demikian berusaha mengungkap tatanan sosial yang didirikan di bawah pendahulunya:[23] Umar mendistribusikan pendapatan negara sesuai dengan manfaat dan prioritas Islam yang dirasakan,[60] namun hal ini tetap menimbulkan perbedaan kelas dalam masyarakat Islam [61][62] dengan menempatkan orang Quraisy di atas orang Arab lainnya, dan orang Arab di atas orang non-Arab.[63] Umar kemudian menyesali sistem ini, yang ternyata malah menggantikan prinsip kesetaraan al-Qur'an di antara orang beriman.[63] Pada gilirannya, Utsman banyak dituduh melakukan nepotisme[64][60] dan korupsi.[65][66] Selama kekhalifahannya, elit suku kembali berkuasa sebagaimana tatanan umat Islam awal.[67]

Kepergian Ali dari status quo pada distribusi pendapatan secara khusus menarik para imigran akhir ke Irak.[68] Di antaranya adalah mualaf non-Arab di Kufah, Ali memperjuangkan visi universalis tentang Islam dan menawarkan hak yang setara kepada mereka.[69] Secara lebih umum, kebijakan egaliter Ali memberinya dukungan dari hampir semua kelompok kurang mampu yang dikesampingkan oleh para khalifah setelah kematian Muhammad dan kelompok yang mencari kepemimpinan Islam yang saleh.[68] Kelompok Muslim kurang mampu ini juga tertarik untuk memulihkan kembali tatanan sosial Umar dan melihat Ali sebagai harapan terbaik mereka untuk mencapainya.[69] Sebaliknya, Thalhah bin Ubaidillah dan Zubair bin Awwam, keduanya adalah sahabat Muhammad yang telah mengumpulkan kekayaan yang sangat besar di bawah pemerintahan Utsman.[70] Mereka berdua memberontak melawan Ali setelah khalifah menolak memberi mereka bantuan.[71][24] Beberapa tokoh lain di kalangan Quraisy juga menentang Ali dengan alasan yang sama.[72][73] Ali dikatakan bahkan menolak permintaan dana publik dari saudaranya, Aqil,[74][75] sedangkan Mu'awiyah siap menawarkan suap kepada mereka semua.[73][76][77] Sebagai perbandingan, Ali tetap menggaji kaum Khawarij dari bagian mereka di perbendaharaan negara walaupun mereka memberontak melawannya.[78][79] Mengenai perpajakan, Ali menginstruksikan pejabatnya untuk mengumpulkan pembayaran secara sukarela dan tanpa pelecehan, serta memprioritaskan orang miskin saat mendistribusikan dana.[80] Ali juga tertarik dengan sektor pertanian,[81] dan menginstruksikan Malik al-Asytar dalam sebuah surat untuk lebih memperhatikan pengembangan tanah daripada perpajakan jangka pendek.[81][82]

Ilmu-ilmu keislaman[sunting | sunting sumber]

Thabathaba'i berpendapat bahwa ilmu-ilmu Islam sebagian besar diabaikan selama Penaklukan Muslim, dan cenderung mengumpulkan kekayaan materi dari negeri yang mereka taklukan.[83] Dia menambahkan bahwa penulisan hadis pada masa itu juga sangat minim terutama setelah Muhammad melarang para sahabatnya untuk menulis perkataannya,[84][85] Sebaliknya, Ali menggunakan pemerintahannya untuk menyebarluaskan ilmu-ilmu Islam,[86] perintis tata bahasa Arab dan metafisika Islam.[86][8] Shah-Kazemi menyatakan bahwa dalam khotbah publik yang dikaitkan dengan Ali di Nahj al-balagha, Ali mengatakan bahwa ilmu pengetahuan lebih diperlukan sebagai pedoman etika dan dasar agama komunitas Muslim.[87] Untuk menunjukkan dedikasi Ali terhadap ilmu, Shah-Kazemi menyoroti jawabannya selama Pertempuran Unta (656) atas pertanyaan tentang keesaan Tuhan, "Yang tidak memiliki detik (Tuhan) tidak masuk ke dalam kategori angka".[88] Ali juga mengajari murid-muridnya, yang kelak akan menjadi para ulama pertama di bidang fikih, teologi, tafsir dan tajwid al-Qur'an. Di antara murid-murid itu adalah Uwais al-Qarani, Kumail bin Ziyad, Maitsam al-Tammar, Rusyaid al-Hajari,[86] Hasan al-Bashri, dan ar-Rabi' bin Khutsaim.[89]

Aturan perang[sunting | sunting sumber]

Zulfikar dengan perisai dan tanpa perisai. Penggambaran pedang Ali oleh dinasti Syiah Fathimiyah seperti ini diukir di Gerbang Kairo Lama, Bab al-Nasr.
Pertempuran antara pasukan Ali dan Mu'awiyah bin Abu Sufyan selama Pertempuran Siffin, dari Tarikhnama

Ali dianggap sebagai otoritas aturan perang intra-Muslim dalam yurisprudensi Islam.[90] Dia melarang pejuang Muslim untuk melakukan penjarahan[91][92] dan sebagai gantinya, ia membagi pajak secara merata sebagai gaji di antara para prajurit. Keputusan ini mungkin menjadi subyek perselisihan antara Ali dan beberapa pendukungnya yang kemudian mengarah ke pembentukan Khawarij.[91] Sebelum Pertempuran Unta (656), Ali juga melarang mengejar para buronan, membunuh para tahanan, dan mengirim tabib kepada para pejuang yang terluka.[93] Dengan keputusan tersebut, Ali tetap mengakui hak para pemberontak sebagai Muslim,[92][94] meskipun mereka mungkin dianggap sebagai ancaman terhadap ketertiban negara.[95] Ali juga memaafkan para pemberontak setelah kemenangannya,[92][94] dan praktek ini telah diabadikan dalam hukum awal Islam,[92] misalnya dalam keputusan tokoh Sunni Muhammad asy-Syaibani tentang pemberontakan.[93] Di luar langkah-langkah ini, Ali sering dikenal karena kemurahan hatinya kepada musuh-musuh yang telah dikalahkan olehnya.[96][8][9] Dia juga menasihati Malik al-Asytar untuk tidak menolak seruan perdamaian dan tidak melanggar kesepakatan apapun.[97] Ali juga memperingatkannya agar tidak melakukan pertumpahan darah kecuali kepada orang-orang yang melanggar hukum.[98] Dia melarang komandannya untuk mengganggu warga sipil kecuali saat tersesat atau sangat membutuhkan makanan.[99] Dia juga mendesak al-Asytar untuk menggunakan perang hanya apabila negosiasi gagal.[100] Ali juga memerintahkan al-Asytar untuk menghindari dimulainya permusuhan,[100] dan hal ini juga dicontohkan oleh Ali dalam Pertempuran Jamal dan Pertempuran Nahrawan.[101][102] Ali melarang pasukannya membunuh orang-orang yang terluka dan melarikan diri, memutilasi musuh yang telah mati, memasuki rumah tanpa izin, menjarah, dan melukai para wanita.[103] Veccia Vaglieri menambahkan bahwa Ali mencegah perbudakan wanita dan anak-anak dalam kemenangan, meski ada yang memprotes.[7] Sebelum peperangan utama terjadi pada Pertempuran Siffin, Ali tetap membiarkan musuhnya mengakses air minum ketika dia menguasai sumber air.[104][105] Menurut Kelsay, dalam kebijakannya, Ali melihat bahwa perdamaian adalah tujuan utamanya untuk mengakhiri perang saudara Muslim.[106][107]

Kesederhanaan[sunting | sunting sumber]

Ali menjalani kehidupan yang sederhana,[86][108] dan secara ketat memisahkan pengeluaran publik dan pribadinya.[108] Beberapa sejarawan menulis bahwa Ali menjalani diet sederhana dan memperbaiki barang-barangnya sendiri.[109] Ali menegur Utsman bin Hunaif, gubernur Basra, karena menerima undangan perjamuan. Ali menanyakan bagaimana dia bisa pergi tidur dengan perut kenyang sementara orang-orang di sekitarnya kelaparan.[110] Ali juga mengatakan, "Tuhan telah mewajibkan para pemimpin sejati untuk membuat diri mereka sepadan dengan orang-orang terlemah yang mereka kuasai, sehingga kemiskinan tidak menimbulkan ketamakan."[108] Ketika dia pindah ke Kufah sebagai ibu kota de-facto yang baru,[111][112][113] Ali menolak untuk tinggal di kastil gubernur dan menyebutnya qasr al-khabal (terj. har.'kastil korupsi'). Sebaliknya, dia tinggal bersama keponakannya Ja'da bin Hubairah di sebuah rumah kecil di samping masjid.[114][115] Menurut al-Ya'qubi, "Ali tidak pernah mengenakan pakaian baru, tidak pernah menaruh hatinya pada kekayaan, dan menggunakan hartanya untuk memberi sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan.”[116] Seluruh ulama Muslim sepakat bahwa Ali menghormati hak milik pribadi tetapi tidak mengizinkan orang-orang kaya menambah kekayaan mereka dengan menindas orang-orang miskin.[117]

Toleransi[sunting | sunting sumber]

Shah-Kazemi percaya bahwa Ali menjunjung tinggi kebebasan berbicara dalam toleransinya terhadap kaum Khawarij selama konflik antara pihaknya dengan pihak Khawarij. Ketika beberapa orang mendesaknya untuk segera menghukum kaum Khawarij, Ali berkata bahwa dia akan membela diri dengan kata-katanya selama mereka hanya menyerangnya dengan kata-kata, ia akan membela dirinya dengan tangannya jika mereka telah menyerangnya dengan tangan mereka, dan ia baru akan membela dirinya dengan pedang jika mereka telah menyerangnya dengan pedang.[118] Laporan serupa diberikan oleh asy-Syaibani,[119] yang juga menambahkan laporan lainnya:[120]

Sawwar al-Manquri dibawa ke persidangan Ali karena secara terbuka mengutuk dan mengancam akan membunuh Ali, namun Ali memutuskan untuk melepaskannya. Ketika orang-orang tampaknya keberatan dengan hal ini, Ali mengatakan, "Haruskah saya membunuhnya? Padahal selama ini dia bahkan belum pernah [sempat] membunuh saya". Salah seorang pendukung Ali kemudian menjawab bahwa Sawwar telah mengutuk khalifah, namun Ali menjawab bahwa balasan yang paling tepat adalah dengan mengutuk balik Sawwar atau meninggalkannya sendirian.

Menurut mayoritas sejarawan, laporan-laporan ini memuat berbagai perintah dalam hukum Islam yang digunakan oleh Ali sebagai tanggapan terhadap tuduhan dari pihak oposisi. Khalifah harus menahan diri dari penggunaan kekerasan, kecuali apabila pihak pemberontak benar-benar melakukan kekerasan. Bahkan tidak cukup demgan hanya mengetahui bahwa para pemberontak berniat menyerang.[121] Ada indikasi bahwa Ali menganggap agama minoritas (ahlul dzimma) secara hukum sama dengan non-Muslim. Ali dikatakan telah menetapkan tebusan darah akibat pembunuhan dengan nominal yang sama untuk semua warga negara, terlepas dari keyakinan yang mereka anut.[122] Untuk pajak jizyah yang diwajibkan atas mereka, Ali melarang pejabatnya untuk menekan para ahlul dzimma saat memungut pajak.[116]

Kesejahteraan sosial[sunting | sunting sumber]

Ali mengambil beberapa langkah awal untuk merealisasikan kekhalifahan sebagai negara kesejahteraan. Dalam suratnya kepada Malik al-Asytar, Ali mendesaknya untuk memprioritaskan orang-orang yang membutuhkan, orang-orang tua, dan orang-orang yang cacat. Ali juga menugaskan seorang wakil untuk mengawasi kebutuhan mereka, dan mengurus mereka secara pribadi.[123] Shah-Kazemi menuliskan sebuah kisah yang menceritakan pertemuan antara Ali dan seorang pekerja yang sudah tua dan lemah. Dia memberikan pekerja itu tunjangan ḍuʿafa tetap dari perbendaharaan negara dan menegur orang-orang di lingkungan itu dengan mengatakan, "Kalian telah membuat orang tua dan lemah ini bekerja, sedangkan kalian memberikan bantuan apapun kepadanya".[124]

Warisan[sunting | sunting sumber]

Cendekiawan Sunni Ahmad bin Hanbal memuji habis-habisan Ali dengan mengatakan bahwa Ali adalah perhiasan kekhalifahan.[125] Linda Jones dan John Esposito memandang kekhalifahan Ali sebagai model sosial-politik dan kebenaran agama yang menentang korupsi duniawi dan ketidakadilan sosial.[126][12] Moojan Momen, Laura Veccia Vaglieri dan Wilferd Madelung menulis bahwa kekhalifahan Ali dicirikan oleh kejujurannya, pengabdiannya yang tak tergoyahkan kepada Islam, perlakuannya yang setara terhadap para pendukungnya, dan kemurahan hatinya terhadap musuh-musuh yang telah dikalahkan olehnya.[9][8][7]

Sumber-sumber awal menyatakan bahwa Ali menganggap peperangannya melawan orang-orang Muslim yang dia anggap salah sebagai kewajiban demi menegakkan keadilan Islam.[7] Shah-Kazemi mengatakan bahwa Ali berjuang untuk keadilan dan kasih sayang untuk semua orang, terlepas dari agama mereka.[127] Sumber-sumber awal juga sepakat bahwa Ali dengan setia mengabdi untuk Islam dan berusaha untuk menetapkan kebijakan yang adil sesuai dengan al-Quran dan Sunnah.[14] Sejarawan modern cenderung memandang masa pemerintahan Ali sebagai model pemerintahan Islam yang adil, di mana keadilan dan belas kasihan ditunjukkan kepada manusia terlepas dari kelas, keyakinan dan warna kulit. Ali berpandangan bahwa kemiskinan bukanlah sebuah stigma atau diskualifikasi dan keadilan tidak dapat dicampuradukkan dengan nepotisme, favoritisme, atau politik.[128][129][130]

Referensi[sunting | sunting sumber]

{{Reflist}}

Sumber[sunting | sunting sumber]

{{DEFAULTSORT:Ali As Caliph}} Kategori:Ali bin Abi Thalib Kategori:Konflik abad ke-7 Kategori:Kekhalifahan Rasyidin

MiawAug[sunting | sunting sumber]

MiawAug
Informasi pribadi
LahirReggie Prabowo
13 Agustus 1988 (umur 35)
PekerjaanYouTuber
Gamer
Informasi YouTube
Kanal
Tahun aktif2014–sekarang
Pelanggan19.700.000[131]
(29 April 2023)
Total tayang5.918.000.000[131]
(29 April 2023)
100.000 pelanggan Juli 2016
1.000.000 pelanggan November 2017
10.000.000 pelanggan Mei 2020

Diperbarui: 29 April 2023

Reggie Prabowo Wongkar ({{lahirmati}}) atau yang dikenal sebagai MiawAug adalah seorang Youtuber dan konten kreator asal Indonesia. Dia terutama dikenal karena konten permainan video yang dibuatnya.

Sejumlah sumber menyebut Reggie sebagai gamer Indonesia yang paling "ramah" karena ia jarang berkata kasar seperti yang dilakukan gamer lainnya.[132][133] Ia juga dikenal terutama karena sering membagikan saran dalam bermain game kepada para penggemarnya.[132]

Kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]

Reggie dilahirkan di kota Manado, Sulawesi Utara. Ia menganut agama Kristen.[134] Ia memiliki seorang kekasih yang bernama Olivia Devina, yang juga seorang Youtuber.[135]

Menurut sebuah laporan, berdasarkan jumlah pelanggannya saat ini, estimasi pendapatan bulanan Reggie berkisar mulai dari US$15.200 sampai dengan US$243.400. Sementara pendapatan tahunannya diperkirakan mencapai US$182.600 hingga US$2,9 juta.[136][137]

Karier[sunting | sunting sumber]

Reggie telah menggemari permainan video sejak kecil. Ia merupakan lulusan Universitas Bina Nusantara dan pernah bekerja sebagai marketing dan admisi. Menurut sebuah laporan, Reggie juga pernah bekerja sebagai model, namun kemudian memutuskan berhenti dari pekerjaannya karena menyukai pekerjaan barunya sebagai Youtuber.[138]

Karier YouTube[sunting | sunting sumber]

Reggie memulai karier YouTubenya pada 2014. Disebutkan bahwa nama "MiawAug" diambil dari gabungan suara kucing dan anjing yang merupakan hewan kesukaan Reggie.[139] Reggie merencanakan bahwa saluran ini akan membahas mengenai teknik mengingat Reggie sendiri mengambil jurusan kuliah IT. Namun, kemudian ia lebih berfokus pada konten permainan video.[140]

Pafa awalnya, Reggie membuat video untuk salurannya dengan menggunakan peralatan kantor tempat ia bekerja. Pada 2016, ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya untuk lebih fokus pada saluran YouTubenya.[139]

Pada 2017, saluran Reggie menjadi terkenal setelah ia menjadi Youtuber Indonesia pertama yang memainkan Clash of Clans dan Clash Royale. Pada tahun ini juga ia memiliki lebih dari 1.000.000 pelanggan dan mendapatkan penghargaan Gold Play Button.[141][139] Pada awal 2020, Reggie mencapai 10.000.000 pelanggan dan mendapatkan Diamond Play Button.[142]

Kontroversi[sunting | sunting sumber]

Dalam sebuah acara podcast oleh Deddy Corbuzier di saluran YouTubenya,[143] Reggie mengaku pernah menggunakan kata-kata kasar dalam kontennya dan mendapat kritikan dari orang tua pelanggannya. Hal ini membuatnya memutuskan untuk tidak lagi menggunakan kata-kata kasar di setiap kontennya.[144]

Dalam podcast lain yang juga diadakan oleh Deddy Corbuzier, di mana Reggie diundang bersama gamer lain, Windah Basudara. Reggie mengkritik beberapa oknum Vtuber yang justru menonjolkan aspek vulgar dari karakter yang dibawakan oleh beberapa Vtuber, serta menampilkan konten berbau seksual yang menurutnya hanya untuk mendapatkan atensi yang lebih besar dari penonton. Reggie menyebutnya sebagai "sisi gelap Vtuber", meskipun Reggie juga menyatakan bahwa Vtuber dapat menjadi suatu bentuk hiburan baru yang memiliki banyak nilai postif.[145][146]

Referensi[sunting | sunting sumber]

{{Reflist}}

Masjid Darul Awwabin[sunting | sunting sumber]

Masjid Darul Awwabin
Daar al-Awwabin
Darul awabin
Masjid awabin
P
bagian belakang Masjid Darul Awwabin (foto tahun 2021)
Agama
AfiliasiIslam
DistrikSeruyan
ProvinsiKalimantan Tengah
Lokasi
Lokasijl. Budi Utomo, Kuala Pembuang II, Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Indonesia
MunisipalitasKuala Pembuang
Negara Indonesia
Arsitektur
TipeMasjid
Gaya arsitekturMasjid
Vernakular
Dibangun olehAkhmad Zainudin
Didirikan2000
Kegiatan sore masjid Darul Awwabin, foto Ardianur (2017)

Masjid Darul Awwabin adalah sebuah masjid dan pusat pendidikan keagamaan Islam yang terletak di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia.[147][148][149]

Masjid Darul Awwabin dibangun pada pertengahan 2000. Masjid ini adalah salah satu dari beberapa pusat dakwah islam lainnya di Kuala Pembuang.

Lokasi[sunting | sunting sumber]

Lokasi masjid ini terletak di kelurahan Kuala Pembuang II, Kuala Pembuang.[150] Di belakang masjid ini terdapat sebuah sekolah dasar islam, SDIT An Najiyah.[151]

Arsitektur[sunting | sunting sumber]

Masjid Awwabin menggunakan gaya arsitektur vernakular sederhana yang umumnya juga terdapat pada masjid lain di Kuala Pembuang. Masjid ini memiliki atap berwarna kemerahan dan plafon kayu berwarna coklat. Di sekitar masjid ini, terdapat sabat (istilah banjar untuk menyebut daerah hutan dan semak-semak) yang masih lebat.[a] Bagian dalam masjid ini berwarna putih dengan keramik berwarna krem, memiliki 4 lembar sajadah berwarna merah tua yang digelar di keramik tersebut.[b]

Pembangunan[sunting | sunting sumber]

Foto lawas Masjid Darul Awwabin saat pembangunan pertama (2000)

Masjid Darul Awwabin dibangun oleh Akhmad Zainudin pada pertengahan tahun 2000 dan hingga kini masih dalam tahap pembangunan. Keterbatasan dana membuat pembangunan masjid ini tidak terselesaikan.[153]

Halaman masjid ini awalnya adalah sebuah lapangan kecil yang ditumbuhi rerumputan. Namun sekitar 2017, halaman ini dibangun dengan paving blok.

Pada akhir 2019, sebuah pagar beton dibangun di sekitar masjid.

Kegiatan[sunting | sunting sumber]

Seperti kebanyakan masjid pada umumnya, salat wajib dilakukan setiap 5 waktu. Begitu pula dengan Salat Jumat yang digelar setiap siang Jumat.

Masjid Awabin, adalah salah satu pusat peribadatan Islam Sunni, khususnya Salafiyah di Kuala Pembuang. Masjid ini sering kedatangan para ustadz dan da'i untuk mengajarkan agama.[154]

Di belakang masjid ini, terdapat sebuah sekolah dasar islam SDIT An Najiyah yang dibangun pada 2015.[155]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

{{Reflist}}

catatan[sunting | sunting sumber]

{{notelist}}

Halaman Lama User:Zaar Dinn[sunting | sunting sumber]

Templat:Pengguna Islam[sunting | sunting sumber]


Islam
Pengguna ini beragama Islam.

@Fazoffic: Bagaimana kalau begini.

IslamPengguna ini beragama Islam.

Ada cerita dari Ust Nouman Ali Khan. Dia kenal seorang. Orang itu, ketika sekolahnya dulu, ada di buku teks filsafatnya, pengenalan agama-agama, tertulis singkat bahwa Islam adalah agama yang menyembah bulan dan bintang. Setelah sekian tahun, dia mempelajari tentang Islam dan tahu kebenarannya, dia masuk Islam. Menurut saya, bulan dan bintang adalah simbol yang salah kaprah dikaitkan dengan Islam.

Dan, kalau mau warna yang netral, tidak hijau begitu, mungkin pakai abu-abu saja atau putih ... Mohamadhzanhari (bicara) 24 Juli 2022 04.10 (UTC)

@Mohamadhzanhari: ahh,, baiklah saya setuju Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 6 Agustus 2022 13.16 (UTC)

Ref.[sunting | sunting sumber]

<ref>, {{sfn}}, {{sfnp}}, {{harvtxt}}, {{harvp}},[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië". 23 (1-2). Nederlandsch-Indië: 205. 
  2. ^ Landsdrukkerij (Batavia) (1848). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar (dalam bahasa Belanda). 21. Lands Drukkery. hlm. 81. 
  3. ^ Landsdrukkerij (Batavia) (1849). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar (dalam bahasa Belanda). 22. Lands Drukkery. hlm. 83. 
  4. ^ Raja Moeda Di publish dengan tajuk Regency Of Seruyan oleh Bupati H. Darwan Ali, Ir. H. Tarwidi Tamasaputra (Wakil Bupati), (Plh) H. Sutrisno, SH (Sekda).
  5. ^ Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 44. Lands Drukkery. 1871. hlm. 197. 
  6. ^ Regeerings-almanak voor Nederlandsch-Indie (dalam bahasa Belanda). Dutch East Indies. 1906. hlm. 243. 
  7. ^ a b c d e f Veccia Vaglieri 2021a.
  8. ^ a b c d e Momen 1985, hlm. 25.
  9. ^ a b c d Madelung 1997, hlm. 309-10.
  10. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 88.
  11. ^ Ayoub 2014, hlm. 143.
  12. ^ a b Esposito 2003, hlm. 15.
  13. ^ Abbas 2021, hlm. 157.
  14. ^ a b c Poonawala 1985.
  15. ^ a b Madelung 1997, hlm. 150.
  16. ^ a b c Thabathaba'i 1975, hlm. 43.
  17. ^ Abbas 2021, hlm. 131.
  18. ^ McHugo 2018, hlm. 53.
  19. ^ a b c Ayoub 2014, hlm. 91.
  20. ^ Donner 2010, hlm. 158.
  21. ^ Madelung 1997, hlm. 148.
  22. ^ a b Donner 2010, hlm. 159-60.
  23. ^ a b Ayoub 2014, hlm. 83.
  24. ^ a b c Thabathaba'i 1975, hlm. 45.
  25. ^ a b Shah-Kazemi 2022, hlm. 105.
  26. ^ Madelung 1997, hlm. 272.
  27. ^ a b Thabathaba'i 1975, hlm. 44.
  28. ^ Daftary 2014, hlm. 30.
  29. ^ Madelung 1997, hlm. 149-50.
  30. ^ Ayoub 2014, hlm. 85.
  31. ^ a b Ayoub 2014, hlm. 134.
  32. ^ Madelung 1997, hlm. 310.
  33. ^ a b Thabathaba'i 1975, hlm. 46.
  34. ^ Nasr et al. 2015, hlm. 3203.
  35. ^ Thabathaba'i 1975, hlm. 64.
  36. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 89.
  37. ^ Bahramian 2015.
  38. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 89-90.
  39. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 77.
  40. ^ Shaban 1971, hlm. 73.
  41. ^ Kennedy 2015, hlm. 66-7.
  42. ^ Shaban 1971, hlm. 72-3.
  43. ^ Mavani 2013, hlm. 67-8.
  44. ^ Mavani 2013, hlm. 67-8, 98n2.
  45. ^ Thabathaba'i 1975, hlm. 12.
  46. ^ a b Dakake 2012, hlm. 57.
  47. ^ a b Haider 2014, hlm. 34.
  48. ^ Dakake 2012, hlm. 60.
  49. ^ Dakake 2012, hlm. 57-8.
  50. ^ a b Dakake 2012, hlm. 59.
  51. ^ Jafri 1979, hlm. 71.
  52. ^ Dakake 2012, hlm. 58-9.
  53. ^ a b Dakake 2012, hlm. 262n30.
  54. ^ a b Jafri 1979, hlm. 67.
  55. ^ Jafri 1979, hlm. 68.
  56. ^ a b Lapidus 2002, hlm. 56.
  57. ^ Abbas 2021, hlm. 133.
  58. ^ Ayoub 2014, hlm. 141.
  59. ^ Jafri 1979, hlm. 106.
  60. ^ a b Shah-Kazemi 2022, hlm. 90.
  61. ^ Thabathaba'i 1975, hlm. 40.
  62. ^ Ayoub 2014, hlm. 32.
  63. ^ a b Ayoub 2014, hlm. 33.
  64. ^ Madelung 1997, hlm. 87.
  65. ^ Veccia Vaglieri 1970, hlm. 67.
  66. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 84.
  67. ^ Haider 2014, hlm. 32-3.
  68. ^ a b Shaban 1971, hlm. 72.
  69. ^ a b Haider 2014, hlm. 33.
  70. ^ Jafri 1979, hlm. 55-6.
  71. ^ Ayoub 2014, hlm. 94.
  72. ^ Ayoub 2014, hlm. 95.
  73. ^ a b McHugo 2018, hlm. 64.
  74. ^ Madelung 1997, hlm. 264.
  75. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 105-6.
  76. ^ Rubin 2009.
  77. ^ Madelung 1997, hlm. 276.
  78. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 110.
  79. ^ Madelung 1997, hlm. 250.
  80. ^ Abbas 2021, hlm. 153.
  81. ^ a b Lambton 1991, hlm. xix, xx.
  82. ^ Abbas 2021, hlm. 156.
  83. ^ Thabathaba'i 1975, hlm. 42.
  84. ^ Thabathaba'i 1975, hlm. 39, 41-2.
  85. ^ Thabathaba'i 1975, hlm. 62n28, 62n37.
  86. ^ a b c d Thabathaba'i 1975, hlm. 47.
  87. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 125-6.
  88. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 91-2.
  89. ^ Momen 1985, hlm. 25-6.
  90. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 114.
  91. ^ a b Heck 2004.
  92. ^ a b c d Shah-Kazemi 2022, hlm. 94.
  93. ^ a b Kelsay 1993, hlm. 67, 82.
  94. ^ a b Ayoub 2014, hlm. 84.
  95. ^ Kelsay 1993, hlm. 68.
  96. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 92.
  97. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 115.
  98. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 116.
  99. ^ Ayoub 2014, hlm. 108.
  100. ^ a b Ayoub 2014, hlm. 109.
  101. ^ Madelung 1997, hlm. 170, 260.
  102. ^ Kelsay 1993, hlm. 67.
  103. ^ Ayoub 2014, hlm. 109-10.
  104. ^ Madelung 1997, hlm. 227.
  105. ^ Ayoub 2014, hlm. 111-2.
  106. ^ Kelsay 1993, hlm. 86.
  107. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 104.
  108. ^ a b c Shah-Kazemi 2022, hlm. 106.
  109. ^ Abbas 2021, hlm. 15.
  110. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 109.
  111. ^ Madelung 1997, hlm. 182.
  112. ^ Donner 2010, hlm. 159.
  113. ^ McHugo 2018, §2.II.
  114. ^ Abbas 2021, hlm. 141.
  115. ^ Madelung 1997, hlm. 183.
  116. ^ a b Abbas 2021, hlm. 154.
  117. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 107-8.
  118. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 110-1.
  119. ^ Kelsay 1993, hlm. 131n12.
  120. ^ Kelsay 1993, hlm. 84-5.
  121. ^ Kelsay 1993, hlm. 85-6.
  122. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 113.
  123. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 111–112.
  124. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 111.
  125. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 72.
  126. ^ Jones 2009.
  127. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 103.
  128. ^ Morgan 1987, hlm. 196.
  129. ^ Al-Buraey 1986, hlm. 267.
  130. ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 102.
  131. ^ a b "About @MiawAug". YouTube. 
  132. ^ a b "Profil dan Biodata MiawAug, YouTuber Gaming Terkenal Tidak Pernah Berkata Kasar". www.pikiranrakyat.com. 9 November 2022. Diakses tanggal 2023-04-29. 
  133. ^ "9 YouTuber Gaming Paling Ngetop di Indonesia". www.hitekno.com. 28 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-29. 
  134. ^ Novanto, Okta (13 Februari 2023). "Biodata dan Agama Miawaug, Pionir YouTuber gaming yang tidak Toxic". Diakses tanggal 2023-04-29. 
  135. ^ Ram Ghani, Zihan Berliana (28 Juli 2022). "10 Fakta MiawAug, YouTuber Gaming Paling Ramah!". idntimes.com. Diakses tanggal 2023-04-28. 
  136. ^ Isna KH, Tanayastri Dini (9 September 2022). "Daftar Youtuber Terkaya di Indonesia". www.fortuneidn.com. Diakses tanggal 2023-04-28. 
  137. ^ Nursidik, M. (15 Juli 2022). "Kaya Raya YouTuber MiawAug, Raup Rp4,97 Miliar Per Bulan". Diakses tanggal 2023-04-27. 
  138. ^ Utami, Lintang Siltya (21 September 2022). "Profil dan Biodata Miawaug, YouTuber Gaming Kece dan Kaya Raya di Indonesia". Diakses tanggal 2023-04-27. 
  139. ^ a b c "Profil MiawAug, Youtuber Gaming dengan 16,6 juta Subscriber dan Tak Pernah Berkata Kasar". www.suaramerdeka.com. 12 Januari 2022. Diakses tanggal 2023-04-26. 
  140. ^ Yassa, Kemal (23 September 2022). "Profil dan Biodata Miawaug, YouTuber Gaming Terkenal dari Indonesia". inews.id. Diakses tanggal 2023-04-28. 
  141. ^ "Profil dan Biodata MiawAug, Youtuber Gaming Sopan dan Tidak Toxic". 8 Desember 2021. Diakses tanggal 2023-04-27. 
  142. ^ "9 Youtuber Indonesia yang Sudah Raih Diamond Play Button, Channel Keluarga Halilintar Kuasai Daftar". diadona.id. 1 Juni 2020. Diakses tanggal 2023-04-30. 
  143. ^ Firmansyah, Haris (17 Mei 2023). "Para Gamer ini Diundang ke Podcast Deddy Corbuzier, Ada yang Takut Ditangkap Polisi". Diakses tanggal 2023-04-27. 
  144. ^ Tamara, Dita (19 Desember 2022). "Profil dan Biodata Miawaug YouTuber Gaming Indonesia: Agama, Pasangan hingga Sederet Faktanya". sonora.id. Diakses tanggal 2023-04-28. 
  145. ^ Heraldi. "Miawaug Soroti Fenomena Vtuber, Kutuk 'Oknum' yang Rusak Komunitas". Diakses tanggal 2023-04-28. 
  146. ^ Kurniawan, Ade (28 September 2022). "Regi Miawaug Sindir Oknum Vtuber Konten Vulgar, Tegaskan Bisa Merusak Komunitas dan Citra Vtuber". jurnalmedan.pikiran-rakyat.com. hlm. 2. Diakses tanggal 2023-04-27. 
  147. ^ "Masjid Darul Awwabin , Central Kalimantan , Indonesia". mapsus.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-09. 
  148. ^ admin. "Jum'at Keliling, Polisi Seruyan Ajak Masyarakat Gelorakan Cuci Tangan – Kobar News". Diakses tanggal 2022-09-10. 
  149. ^ "Polres Seruyan Bekuk Dua Pelaku Curanmor". Lintas10.com adalah portal berita yang memberikan informasi secara akurat, berkualitas, dan cepat, kepada masyarakat luas. 2017-07-10. Diakses tanggal 2022-09-10. 
  150. ^ "Masjid Darul Awwabin (Mosque) - Kabupaten Seruyan, Central Kalimantan". www.helpmecovid.com. Diakses tanggal 2022-09-10. 
  151. ^ admin. "Jum'at Keliling Sat Binmas Membagikan Masker di Kab.Seruyan. – Kobar News". Diakses tanggal 2022-09-09. 
  152. ^ Dzuhur Berjamaah di Masjid Darul Awwabin - SDIT An Najiyah, diakses tanggal 2022-09-10 
  153. ^ Susanti (2021-10-19). "Bupati Seruyan Serahkan Bantuan Hibah Untuk Rumah Ibadah dan Keagamaan di Empat Kecamatan". Mata Kalteng. Diakses tanggal 2022-09-10. 
  154. ^ "Tabligh Akbar: Indonesiaku Ku Jaga Kamu – Seruyan". Markaz Dakwah untuk Bimbingan dan Taklim (dalam bahasa Inggris). 2017-08-02. Diakses tanggal 2022-09-10. 
  155. ^ Subli, Subli (2021-11-10). "Manajemen kurikulum keagamaan sekolah dasar islam terpadu an najiah Seruyan" (dalam bahasa Inggris). IAIN Palangka Raya. 

{{efn}}[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Dapat juga disebut sebagai Rawa-rawa karena sabat yang berada di sekitar masjid ini basah dan lembab
  2. ^ Gaya arsitektur ini adalah gaya arsitektur vernakular sederhana yang tercipta dikarenakan pembangunan yang belum rampung dan kurangnya dana keuangan. Lihat arsitektur pada bagian dalam masjid ini[152]