Lompat ke isi

Perang dan konflik India—Pakistan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perang dan konflik India—Pakistan
Bagian dari Perang dingin
Tanggal27 Oktober 1947 – Sekarang
(75 Tahun, 8 Bulan, 3 Minggu)
LokasiPakistan, Kashmir, Afghanistan, Bangladesh, India
Status

Masih Berlangsung

Pihak terlibat
 Pakistan
 Amerika Serikat
 China
 India
 Bangladesh
 Uni Soviet (hingga 1989)
Korban
59.784 Tewas

Perang dan Konflik India—Pakistan merupakan perang-perang dan konflik-konflik yang terjadi antara India dan Pakistan, sejak pemisahan India pada Agustus 1947. Terdapat tiga perang utama dan satu perang kecil antara kedua negara, serta beberapa perkelahian dan pertikaian di perbatasan. Casus belli tiap perang ini disebabkan oleh wilayah Kashmir yang diperdebatkan, dengan pengecualian pada Perang India-Pakistan 1971 yang disebabkan oleh masalah wilayah Pakistan Timur.

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Pemisahan India muncul pada masa pasca Perang Dunia II, saat Britania Raya dan Kemaharajaan Britania berhadapan dengan tekanan ekonomi akibat perang dan demobilisasinya.[1] Adalah maksud mereka, yang berharap untuk berdirinya sebuah negara muslim khilafah, untuk datang dari Kemaharajaan Britania untuk mendapat pemisahan yang bebas dan setara antara "Pakistan" dan "Hindustan" saat kemerdekaan muncul.[2]

Pemisahan tersebut, menurut politisi terkemuka seperti Muhammad Ali Jinnah (pemimpin Liga Muslim India) dan Jawaharlal Nehru (pemimpin Kongres Nasional India), seharusnya menghasilkan hubungan yang damai. Namun, Pemisahan Kemaharajaan India menjadi India dan Pakistan pada tahun 1947 tidak memisahkan dua bangsa melalui agama secara bersih. Hampir sepertiga populasi muslim Kemaharajaan India tetap tinggal di India.[3] Kekerasan antar-masyarakat, antara pengikut Hindu, Sikh dan Islam, menghasilkan korban sekitar 500 ribu sampai 1 juta jiwa.[1]:6

Teritori-teritori yang diperintah Pangeran, seperti Kashmir dan Hyderabad, juga ikut serta dalam Pemisahan. Para pangeran harus memilih antara bergabung dalam India atau Pakistan. India dan Pakistan menaruh klaim atas Kashmir, dan kemudian Kashmir menjadi titik utama dari konflik.[1]:8[4] Penguasa Kashmir, yang memiliki penduduk mayoritas muslim, bergabung dengan India dengan mentandatangani Instrumen Aksesi.[4]

Perang yang terjadi

[sunting | sunting sumber]
  • Perang India-Pakistan 1947: Pakistan merebut 1/3 Kashmir (Pakistan mengklaim Kashmir sebagai wilayahnya) dengan bantuan Pashtun. Hindu dan Sikhs dihilangkan dari Kashmir Pakistan. India membalas dengan mengirim pasukan ke Gurdaspur.
  • Perang India-Pakistan 1965: Pasukan Pakistan berusaha memasuki teritori Kashmir India untuk memicu pemberontakan oleh Kashmir. Rencana ini gagal dan penyusup dapat ditemukan, sehingga India membalas hal ini. Perang ini diakhiri dengan gencatan senjata, dan India dapat merebut sedikit teritori Pakistan.
  • Perang India-Pakistan 1971: Bangladesh meminta kemerdekaan dari India. Tentara India melakukan perlawanan. Jutaan pengungsi pindah ke Buthan. India membantu Mukti-Bahini Bangladesh dan menaklukan Pakistan, sehingga Bangladesh merdeka.
  • Perang India-Pakistan 1999, juga disebut "Perang Kargil": Tentara Pakistan dan beberapa pemberontak Kashmir merebut pos tentara India. India membalas dan merebut kembali pos itu. Tekanan internasional terhadap Pakistan membuatnya mundur. Perang berakhir dengan India merebu Kargil dan isolasi diplomatik Pakistan.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Khan, Yasmin (18 September 2007). The great Partition: the making of India and Pakistan. Yale University Press. hlm. 13. ISBN 978-0-300-12078-3. Diakses tanggal 30 October 2011. 
  2. ^ Ambedkar, B.R. (1946). Pakistan, or Partition of India (edisi ke-2). AMS Press Inc. hlm. 5. ISBN 978-0-404-54801-8. 
  3. ^ Dixit, Jyotindra Nath (2002). India-Pakistan in War & Peace. Routledge. hlm. 13. ISBN 978-0-415-30472-6. Diakses tanggal 30 October 2011. 
  4. ^ a b Unspecified author (6 November 2008). "Q&A: Kashmir dispute". BBC News – South Asia. BBC. Diakses tanggal 30 October 2011.