Perang Italia 1551–1559
Perang Italia 1551–59 | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Peperangan Italia | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Kesultanan Utsmaniyah | |||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Perang Italia 1551 (1551–1559), kadang-kadang juga disebut Perang Habsburg–Valois, adalah perang yang meletus setelah Raja Prancis Henri II menyatakan perang kepada Kaisar Romawi Timur Karl V dengan tujuan untuk merebut kembali Italia dan menjadikan Prancis sebagai kekuatan yang paling dominan di Eropa. Perang ini merupakan perang terakhir yang berlangsung di antara kedua pihak yang sama semenjak tahun 1521. Para sejarawan telah menekankan pentingnya teknologi bubuk mesiu, gaya perbentengan baru untuk bertahan dari tembakan meriam, dan profesionalisasi tentara.[1]
Perang ini diakhiri oleh Perdamaian Cateau-Cambrésis yang disepakati oleh Raja Henri II dari Prancis dan Felipe II dari Spanyol pada tanggal 3 April 1559 di Le Cateau-Cambrésis, sekitar dua puluh kilometer di sebelah tenggara Cambrai.[2] Berdasarkan ketentuan perjanjian ini, Prancis mengembalikan wilayah Piemonte dan Savoia kepada Adipati Savoia dan Korsika kepada Republik Genova, tetapi Prancis boleh tetap menguasai wilayah Saluzzo, Calais, dan Tiga Keuskupan: Metz, Toul, dan Verdun.[3] Wilayah Franche-Comté tetap berada di tangan Spanyol dan mereka tetap dapat mengendalikan Milan, Napoli, Sisilia, Sardinia, dan Negara Presidi. Spanyol juga memiliki kendali tidak langsung atas penguasa-penguasa di Toscana, Genova dan negara-negara lainnya di Italia utara. Kendali Spanyol di Italia dapat bertahan hingga awal abad ke-18.