Lompat ke isi

Piala Dunia FIFA 2034

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Piala Dunia FIFA 2034
2034 FIFA World Cup

كَأْسُ الْعَالَم لِكُرَةِ الْقَدَم 2034

Kaʾs al-ʿālam li-kurat al-qadam 2034
Informasi turnamen
Tuan rumah Arab Saudi
Jadwal
penyelenggaraan
(Belum ditetapkan)
Jumlah
tim peserta
48 (dari 6 konfederasi)
2030
2038

Piala Dunia FIFA 2034 akan menjadi Piala Dunia FIFA ke-25, turnamen internasional sepak bola yang diselenggarakan empat tahunan dan diperebutkan oleh tim nasional senior pria dari berbagai Negara (Asosiasi) anggota FIFA. Turnamen ini akan di selenggarakan di Arab Saudi untuk yang pertama kalinya pada bulan Juni - Juli 2034 setelah FIFA memutuskan penetapan Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA 2034 secara resmi pada bulan November 2023.

Pemilihan tuan rumah

[sunting | sunting sumber]

Proses tender Piala Dunia 2034 dimulai pada 4 Oktober 2023 dan akan menggunakan persyaratan yang sama dengan Piala Dunia 2030. Karena kebijakan rotasi konfederasi FIFA, kemudian muncul beberapa calon tuan rumah dari Konfederasi Sepak Bola Asia dan Konfederasi Sepak Bola Oseania yaitu Arab Saudi, Indonesia, Australia & Selandia Baru.

Kemudian FIFA secara resmi memutuskan Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2034 setelah 2 dari 3 Negara kolaborasi Indonesia, Australia dan Selandia Baru keluar dari pencalonan tuan rumah, kedua Negara yaitu Australia dan Indonesia yang memundurkan diri, kemudian Indonesia memutuskan untuk mendukung Arab Saudi dan keluar dari rencana pencalonan tuan rumah Piala Dunia setelah beberapa pertimbangan. Pada bulan November FIFA menetapkan Arab Saudi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 secara resmi.

Penawaran

[sunting | sunting sumber]
Beberapa Negara yang dinilai dapat mencalonkan diri adalah;
  • Indonesia, Malaysia, Singapura
  • Jepang
  • Korea Selatan
  • Arab Saudi
  • Tiongkok
  • Uzbekistan dan Kazakhstan
  • India
  • Indonesia, Australia, Selandia Baru

Penjadwalan

[sunting | sunting sumber]

Karena iklim Arab Saudi, acara olahraga di negara tersebut biasanya berlangsung selama bulan-bulan yang lebih dingin dalam setahun. Misalnya, musim Liga Pro Saudi 2024–25 berlangsung dari Agustus hingga Mei. Secara khusus, bulan-bulan puncak musim panas di Belahan Bumi Utara menghadirkan kondisi yang sangat sulit untuk berolahraga di negara tersebut, dengan suhu malam minimum 26–29 °C dan suhu rata-rata harian 33–37 °C antara Mei dan September.

Iklim di negara tetangga Qatar mirip dengan Arab Saudi. Ketika Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022, turnamen tersebut diadakan pada bulan November dan Desember untuk memastikan kondisi pertandingan yang nyaman. Oleh karena itu, ada spekulasi bahwa turnamen 2034 mungkin dijadwalkan pada waktu yang sama setiap tahunnya.[1]

Liga sepak bola Eropa berlangsung sekitar bulan Agustus hingga Mei, yang berarti bahwa penjadwalan tahun 2022 mengganggu musim sepak bola Eropa. Namun, kompetisi sepak bola di banyak bagian dunia lain yang juga diikuti oleh pemain Piala Dunia FIFA, tidak berlangsung selama musim dingin di Belahan Bumi Utara sama sekali (misalnya, Tiongkok, Jepang, dan Brasil), atau dimulai atau berakhir sangat dekat dengan musim dingin di Belahan Bumi Utara, sehingga gangguan terhadap kompetisi pada saat ini sangat minimal (misalnya, Argentina, Kolombia, dan Mesir).

Meskipun demikian, mayoritas pemain terbaik dunia berkompetisi di liga dan kompetisi Eropa. Meta-analisis akademis tentang dampak bermain di turnamen internasional besar di tengah musim klub Eropa menunjukkan bahwa performa pemain meningkat karena perubahan jadwal dibandingkan dengan turnamen lain.[2] Komentator juga menyatakan bahwa pertandingan menghibur karena kualitas sepak bolanya yang tinggi.[3]

Kekhawatiran atas penjadwalan pertandingan Qatar datang dari para penggemar Eropa yang sudah terbiasa menyaksikan turnamen Piala Dunia FIFA di tengah musim panas Eropa, dengan tradisi menonton pertandingan di ruang terbuka di bar atau taman umum, dan yang merasa pengalaman mereka akan berkurang karena tidak dapat melakukannya di musim dingin.[4] Namun, di berbagai belahan dunia yang iklimnya tidak mendukung untuk menonton turnamen secara langsung ketika diadakan pada bulan Juni atau Juli, turnamen musim dingin berarti bahwa, untuk pertama kalinya, para penggemar dapat menikmati pengalaman ini.[5]

Masalah penjadwalan potensial lainnya mungkin mencakup bulan Ramadhan pada bulan Desember serta penyelenggaraan Asian Games 2034 oleh Arab Saudi pada bulan November dan Desember. Komite Olimpiade Internasional telah menyatakan bahwa mereka tidak melihat adanya risiko bentrokan jadwal antara Piala Dunia FIFA dan Olimpiade Musim Dingin 2034 di Utah, Amerika Serikat.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "World Cup 2034: What will a Saudi tournament look like? The stadiums and the experience". BBC Sport (dalam bahasa Inggris). 11 Desember 2024. Diakses tanggal 12 Desember 2024. 
  2. ^ Branquinho, Luís; Forte, Pedro; Thomatieli-Santos, Ronaldo V.; de França, Elias; Marinho, Daniel A.; Teixeira, José E.; Ferraz, Ricardo (September 2023). "Perspectives on Player Performance during FIFA World Cup Qatar 2022: A Brief Report". MDPI (dalam bahasa Inggris). 11 (9): 174. doi:10.3390/sports11090174alt=Dapat diakses gratis. ISSN 2075-4663. PMC 10534916alt=Dapat diakses gratis Periksa nilai |pmc= (bantuan). PMID 37755851 Periksa nilai |pmid= (bantuan). 
  3. ^ Sumber:
  4. ^ Price, Steve. "Most Fans Won't Be Watching Qatar 2022 World Cup At Pubs Or On Big Screens: Survey". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-12. 
  5. ^ Sumber:
  6. ^ "World Cup 2034 in Saudi Arabia unlikely to clash with Winter Games, says IOC". Reuters. December 3, 2024. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]