Puncak, Cigugur, Kuningan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Puncak
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenKuningan
KecamatanCigugur
Kode pos
45552
Kode Kemendagri32.08.18.2007
Kepadatan312,04 jiwa per kilometer

Puncak adalah desa di kecamatan Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, Indonesia. Desa ini berjarak sekitar 6 KM dari pusat kota kuningan dan dapat ditempuh dengan berkendara selama kurang lebih 15 menit dengan akses jalan yang sudah memadai. Terletak pada kaki Gunung Ciremai membuat Desa ini memiliki udara yang sejuk sekaligus panorama yang indah.

Kondisi Geografis[sunting | sunting sumber]

Desa puncak memiliki total luas area mencapai 1.388,29 Hektar dengan ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Hal ini menyebabkan suhu di Desa Puncak cenderung sejuk, yaitu dengan temperatur rata-rata harian 23˚C dengan total curah hujan per tahun sebesar 3000 mm. Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Cisantana di sebelah utara, Desa Ciherang di sebelah selatan, Desa Babakanmulya di sebelah timur, dan Gunung Ciremai di sebelah barat.

Masyarakat[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan catatan profil desa, hingga bulan Maret 2021, terdapat total sebanyak 4332 individu yang menjadi Masyarakat Desa Puncak. Dari total individu tersebut, 2241 diantaranya adalah laki-laki dan 2091 individu adalah perempuan yang terbagi ke dalam 1275 kepala keluarga. Sebanyak 1980 masyarakat Desa Puncak menyelesaikan pendidikan hinga Tingkat SD, 330 orang tamat SMP, 485 orang tamat SMA, dan sebanyak 50 orang tamat Sarjana. Mayoritas penduduk Desa Puncak bekerja sebagai wiraswasta, yaitu sebanyak 523 orang. Pekerjaan terbanyak kedua adalah buruh tani, yaitu sebanyak 294 orang, sisanya bekerja sebagai petani, PNS, TNI/Polri, ibu rumah tangga, karyawan swasta, buruh harian lepas, tukang jahit, dan tukang las.  Seluruh Masyarakat Desa Puncak menganut agama Islam.

Daya Tarik[sunting | sunting sumber]

Wisata Alam[sunting | sunting sumber]

Desa puncak menyajikan panorama alam yang sangat menarik. Pada sepanjang jalan di Desa Puncak terdapat Kawasan pertanian dan Perkebunan milik masyarakat desa. Selain itu, kawasan yang masih asri dan udara yang sejuk menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Desa ini memiliki beberapa wisata alam yang ditawarkan, baik yang sudah beroperasi maupun yang masih dalam tahap pengembangan. Berikut beberapa wisata alam yang terletak di Desa Puncak

  1. Talaga Surian
  2. Tenjo Laut
  3. Cidadali Valley (dalam tahap pengembangan) merupakan wisata dengan konsep camping dan outbond di lembah antara lekukan Gunung Ciremai. Karena berada di sekitar wilayah TNGC, flora fauna khas Ciremai banyak terlihat berkeliaran. Lembah Cidadali meliputi Pasir Aki dan Pasir Dotong yang meliputi tempat perkemahan, perkebunan kesemek, habitat elang jawa, mata air, hiking, konservasi alam dan wisata alam lainnya.
  4. Sarang Lemo (dalam tahap pengembangan) merupakan wisata dengan konsep camping dan outbond di tengah hutan pinus. Ia merupakan bagian dari TNGC. Di antara wisata lainnya di TNGC, wisata ini diklaim memiliki pemandangan paling indah. Padatnya Kuningan Kota, hamparan sawah, dan Waduk Darma terlihat dari tempat ini. Karena berada di sekitar wilayah TNGC, flora fauna khas Ciremai banyak terlihat berkeliaran di area ini.
  5. Cisarewu (dalam tahap pengembangan) merupakan wisata yang direncanakan menjadi sentral kegiatan pramuka. Bekerjasama dengan Pramuka Kwartir Ranting Kecamatan Cigugur, wisata ini sedang dalam tahap pengonsepan. Terletak tepat di bawah wisata Sarang Lemo, wisata ini memiliki pemandangan yang sama menawannya mulai dari padatnya Kuningan Kota, hamparan sawah, dan Waduk Darma.

Kesenian[sunting | sunting sumber]

Desa Puncak memiliki kesenian yang kerap kali ditampilkan pada acara perayaan atau event tertentu. Dua kesenian khas yang kerap kali ditampilkan oleh masyarakat Desa Puncak adalah Rudat dan Gembyung. Rudat adalah seni tari yang dipadukan dengan irama genjring (rebana) dan jidor (bedug kecil). Gerakan dari tarian ini bersumber dari Gerakan pencak silat, sedangkan untuk irigannya digunakan latunan ayat-ayat dari kitab Albarzanji. Gembyung merupakan pengembangan dari Kesenian Terbang yang diciptakan oleh Sunan Bonang & Kalijaga. Kesenian ini menampilkan alunan musik yang tradisional dan mengandung unsur yang sangat sakral. Alat musik utama yang digunakan dalam Seni Gembyung adalah genjring.

Kuliner[sunting | sunting sumber]

Selain wisata alam, di Desa Puncak juga tersedia berbagai pilihan kuliner yang dapat memanjakan lidah. Di sekitar obyek wisata Talaga Surian dan Tenjo laut terdapat beberapa cafe yang tidak hanya menyediakan pilihan kuliner tetapi juga menyediakan view yang memanjakan mata. Beberapa cafe tersebut diantaranya adalah Sagoff Coffee, La-Park Coffe & Resto, dan Kopi Botanika. Selain cafe dan resto, terdapat juga UMKM milik warga di sepanjang jalan yang menyediakan berbagai macam minuman dan camilan ringan seperti olahan aci.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]