Rosh Hashanah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rosh Hashanah
Nama resmibahasa Ibrani: ראש השנה
Nama lainAwal tahun
Dirayakan olehorang Yahudi
JenisKeagamaan
MaknaTahun baru Yahudi menurut Kalender Ibrani. Memperingati penciptaan dunia dan kelahiran serta pengikatan Ishak.
Permulaan dari sepuluh "Hari-hari yang Menakjubkan" sebelum Yom Kippur.
KegiatanBerdoa di sinagoge, shofar. Makanan pesta dengan roti challah yang bundar dan apel yang dicelupkan ke dalam madu. Kepala ikan, buah delima. Buah-buahan baru pada malam kedua.
MulaiHari pertama bulan Tishrei
BerakhirHari kedua bulan Tishrei
TanggalScript error: The function "getRawValue" does not exist.
Tahun 202315 September hingga 17 September
Terkait denganYom Kippur yang dirayakan sesudahnya.

Rosh Hashanah (bahasa Ibrani: ראש השנה) secara etimologis berarti "permulaan tahun".[1][2] Hari raya ini adalah satu dari 4 perayaan tahun baru yang dilakukan oleh orang Yahudi.[1] Hari raya ini juga sering kali disebut sebagai Yom Teruah (Ibrani: יום תרועה Hari Meniup Serunai Shofar),[1] Yom Hazikarom (Hari Mengingat),[1] Yom Hadim (Hari Penghakiman),[1] atau Ianim Nora'im (Hari Pertobatan Sepuluh Hari).[3]

Dirayakan setiap tanggal 1 dan 2 bulan Tishrei, bulan ke-7 dalam Kalender Yahudi (Bulan ke-1 adalah Nisan), mendahului hari raya Yom Kippur yang diperingati tanggal 10 Tishrei. Biasanya dalam kalender Masehi, jatuh sekitar bulan September-Oktober.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Kata "rosh" dalam bahasa Ibrani berarti "kepala". Kata sandang "ha" mendahului kata benda sebagai penentu. Kata "shanah" berarti "tahun". Jadi, "Rosh HaShanah" berarti 'kepala suatu tahun', merujuk kepada hari pertama suatu tahun dalam kalender Ibrani atau Yahudi.

Istilah Ibrani "Rosh HaShanah" secara etimologi berkaitan dengan istilah bahasa Arab "Ras as-Sanah", yaitu nama yang dipilih oleh para ahli hukum Muslim sebagai Tahun Baru Islam.

Perayaan[sunting | sunting sumber]

Perayaan ini adalah perayaan tahun baru yang dirayakan dengan meriah dan penuh khidmat.[3][4] Selain memperingati mengenai hari penciptaan alam raya, pada hari ini juga diperingati hari kiamat.[2] Rosh Hashanah dipercayai sebagai hari Sabat pertama pada saat penciptaan dunia iini dilakukan.[2] Hari raya ini dilangsungkan selama dua hari.[2]

Pada perayaan ini, ada kebiasaan untuk memakan roti yang dicelupkan pada madu (biasanya dicelupkan pada garam).[2] Hal ini melambangkan harapan untuk tahun baru yang baik dan "manis".[2]

Ciri khas lainnya dari perayaan ini adalah ditiupnya serunai yang disebut shofar sepanjang hari di sinagoge sebagai tanda perayaan.[1][3] Selain itu, ada makna-makna lain dari ditiupnya shofar pada hari itu:

  • Allah dinobatkan sebagai raja pada hari itu;[3]
  • Pembuka masa sepuluh hari penyesalan dan pertobatan;[3]
  • Taurat diberikan di Sinai dengan iringan shofar;[3]
  • Para nabi membandingkan berita mereka dengan tiupan shofar;[3]
  • Para serdadu yang menghancurkan Bait Allah membunyikan shofar;[3]
  • Mengingat kurban domba sebagai pengganti kurban Ishak;[5]
  • Mengingat Amos 3:6;[3]
  • Hari Tuhan adalah hari peniupan shofar Zefanya 1:14-16;[3]
  • Shofar besar merupakan masa mesianis Yesaya 27:13;[3]
  • Shofar akan dibunyikan pada hari kebangkitan.[6]

Pada hari raya tersebut, orang-orang percaya bahwa semua orang yang ada di dunia menghampiri Allah seperti sekawanan domba.[2] Mereka yang dianggap baik dan berharga dicatat namanya dalam Buku Kehidupan, sementara mereka yang tidak akan ditulis namanya ke dalam Buku Kematian.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f Judith Groner.1997.All about Rosh Hashanah.Rockville:Kar-Ben Copies. hlm1-6.
  2. ^ a b c d e f g h Jacob Neusner, Alan J. Avery-Peck, dan William Scott Green.1999.The Encyclopedia of Judaism.New York:The Continuum Publishing Company. hlm 32-50.
  3. ^ a b c d e f g h i j k Rasid Rachman.2005. Hari Raya Liturgi: Sejarah dan Pesan Pastoral Gereja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
  4. ^ Edward Goldman.1988.Rosh Hashanah:A Preliminary Translation and Explanation.USA:University of Chicago. hlm 1.
  5. ^ Adolf Adam. 1981. The Liturgical Year:its History and Its Meaning after the Reform of the Liturgy. Peublo Publishing Company.
  6. ^ Raphael Posner.1975.Jewish Liturgy: Prayer and Synagogue Service Through the Ages.Keter Publishing House Jerusalem.