Lompat ke isi

Situ Gintung

Koordinat: 6°18′19″S 106°45′43″E / 6.30528°S 106.76194°E / -6.30528; 106.76194
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Situ Gintung pada tahun 2014

Situ Gintung adalah danau kecil buatan yang terletak di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Lokasi danau ini berada di sebelah barat daya kota Jakarta. Danau seluas 21,4 ha (2008) ini telah berubah fungsi, dimanfaatkan sebagai tempat wisata taman.

Fungsi awal

[sunting | sunting sumber]

Awal pembentukan situ (danau) ini adalah sebagai waduk yang berfungsi sebagai tempat penampungan air hujan dan untuk perairan ladang pertanian di sekitarnya, dibuat antara tahun 1932-1933 dengan luas awal 31 ha. Kapasitas penyimpanannya mencapai 2,1 juta meter kubik. Situ ini adalah bagian dari Daerah Aliran Ci Sadane merupakan salah satu sungai utama Provinsi Banten dan Jawa Barat sumber berasal dari Gunung Salak dan Gunung Pangrango di (Kabupaten Bogor, sebelah selatan Kabupaten Tangerang) yang mengalir ke Laut Jawa panjang sungai ini sekitar 80 km dan bendungan aliran Kali Pesanggrahan. Di tengah-tengah situ terdapat sebuah pulau kecil yang menyambung sampai ke tepi daratan seluas kurang lebih 1,5 ha yang bernama Pulau Situ Gintung beserta hutan tanaman yang berada sekitarnya.

Semenjak tahun 1970-an kawasan pulau dan salah satu tepi Situ Gintung dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam dan perairan di mana terdapat restoran, kolam renang, dan outbond.

Terhitung tahun 2011 Situ Gintung berubah nama menjadi Bendungan Gintung (sesuai dengan PP No. 37 Tentang Bendungan Tahun 2010).

Peta

Bencana Tanggul Bobol 2009

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 27 Maret 2009 dini hari, wilayah Situ Gintung mengalami hujan deras yang menyebabkan pihak keamanan memberikan peringatan bahaya banjir sekitar pukul 02.00. Namun, tidak ada tindakan lanjut pengamanan,[butuh rujukan] hingga terjadi kebobolan tanggul selebar 30 m dengan ketinggian 6 m pada sekitar pukul 04.00 WIB dan sekitar 2,1 juta meter kubik air melanda pemukiman yang terletak di bawah tanggul.

Korban meninggal sedikitnya 99 orang dan diperkirakan catatan ini masih akan berubah. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla mengunjungi tempat bencana pada siang hari dan berjanji akan secepat mungkin melakukan renovasi. Bencana ini juga membuat Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, memerintahkan pemeriksaan ulang semua bangunan pengatur air di wilayah DKI Jakarta.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

6°18′19″S 106°45′43″E / 6.30528°S 106.76194°E / -6.30528; 106.76194