Lompat ke isi

Surabaya Astronomy Club

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Surabaya Astronomy Club (disingkat menjadi SAC) adalah wadah astronom amatir yang ada di Kota Surabaya, Jawa Timur.[1][2] Klub ini didirikan pada tanggal 8 September 2006 di Jalan Peneleh VI Nomor 47, Surabaya.[3] Meskipun nama klub ini mencatut nama kota Surabaya, tetapi banyak juga anggota yang berasal dari luar kota Surabaya.[4] SAC merupakan salah satu klub astronom amatir di Indonesia yang telah resmi diakui di dunia Internasional, seperti NASA dan IAU.[5] Selain itu SAC juga menjalin kemitraan antar komunitas serupa baik di dalam maupun luar negeri, misalnya Himpunan Astronomi Amatir Jakarta dan Jogja Astro Club untuk di dalam negeri,[6] dan National Association of Nanotechnology and Ultra-science (NANU), Nepal untuk luar negeri.[7]

Jumlah anggota yang tercatat di forum online Surabaya Astronomy Club sampai saat ini adalah sebanyak lebih dari 4000 orang (dari seluruh dunia), namun jika gathering atau saat ada event, biasanya sekitar 30-100an orang bisa hadir. Di dalamnya tidak ada rentang usia, namun masih dominasi oleh pelajar/mahasiswa.[8]

Kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh Surabaya Astronomy Club antara lain ;

  • Star Party. Merupakan event dimana SAC membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk diajak pengamatan objek langit bersama. Sekaligus sebagai ajang pengenalan ilmu astronomi bagi masyarakat. Biasanya Star Party ini diadakan di taman-taman kota atau pusat keramaian lainnya.[9][10][11][12]
  • Safari Teleskop. Safari Teleskop adalah salah satu program kerja dari Surabaya Astronomy Club tahun 2014 lalu dalam rangka pemasyarakatan astronomi di Kota-kota di Jawa Timur. Safari Teleskop ini adalah serangkaian kegiatan pengamatan benda langit dengan menggunakan peranti-peranti astronomi (teleskop, binokuler, dsb.) sekaligus kampanye hemat energi kepada masyarakat umum di pusat keramaian. Sebagai pembuka, Kota Sidoarjo dipilih sebagai destinasi pertama Safari Teleskop ini. Sejauh ini SAC sendiri telah melaksanakan Safari Teleskop ke sejumlah kota di Jawa Timur seperti Sidoarjo, Bangil, Mojosari, Bangkalan, Pamekasan dan akan terus berlanjut ke kota-kota yang lain.[13]
  • RUSSAC (Rujakan lan Sinau Bareng SAC). Juga merupakan salah satu proker SAC pada tahun 2014 yang lalu guna pengembangan skill dari member SAC sendiri. Acara ini adalah sinau (belajar) bareng yang dikemas secara menarik dengan menyisipkan acara rujakan (makan rujak bersama), mengedepankan konsep learn & fun, RUSSAC diharapkan semakin menambah rasa persaudaraan dari setiap member SAC serta menambah pengetahuan dalam bidang astronomi khususnya, dan science pada umumnya.[14]
  • Kunjungan Ilmiah. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan anggota komunitas Surabaya Astronomy Club untuk menambah wawasan dan pendalaman materi tentang pengetahuan ilmu tata surya dan astronomi, maka SAC pun merasa perlu kiranya untuk melakukan kunjungan-kunjungan ilmiah. Tercatat SAC telah melakukan beberapa kunjungan ilmiah salah satunya ke LAPAN Watukosek.[15]
  • Ru'yatul Hilal. Atas surat undangan dari Kementerian Agama Kota Surabaya mengenai penetapan awal bulan Ramadhan dan Syawal, maka Surabaya Astronomy Club tiap tahun menjadi salah satu unsur masyarakat yang diundang oleh Kementerian Agama Kota Surabaya guna membantu meru'yat hilal yang biasanya diadakan di Tanjung Kodok, Lamongan ataupun di Bukit Condro Dipo, Gresik.[16] Bahkan saat ini SAC juga bekerja sama dalam pengembangan ilmu ru'yat dengan Lajnah Falakiyah Sidoarjo.
  • Observasi Event Astronomi. Setiap kali ada event astronomi tertntu yang memang memungkinkan untuk diamati, para punggawa SAC selalu mengadakan observasi, biasa bertajuk Cak Mat (Cangkruk lan Ngamat).[17]
  • Bakti Sosial. Beberapa kali Surabaya Astronomy Club juga melakukan bakti sosial seperti saat erupsi gunung kelud yang terjadi pada Februari 2014 lalu, erupsi gunung sinabung, dsb.[18] Selain itu, SAC juga kerap melakukan observasi dengan mengajak anak-anak dari salah satu panti asuhan di Surabaya.[19]
  • Pameran Astrofotografi. Dalam rangka menyambut ulang tahun Komunitas Surabaya Astronomy Club yang ke 8, pada 2014 lalu, SAC mengadakan sebuah Pameran Foto (yang bertema astronomi) dan peranti-peranti astronomi tingkat nasional (meskipun beberapa kontributor berasal dari luar negeri seperti Hongkong, Australia, dll). Foto-foto dan peranti yang dipamerkan merupakan hasil karya dari para anggota Surabaya Astronomy Club sendiri yang juga berasal dari seluruh Indonesia. Segala persiapan terkait pameran telah didukung sepenuhnya oleh Perpustakaan Bank Indonesia Region Surabaya. Panitia saat itu juga mengundang segenap kawula muda khususnya dari berbagai komunitas yang ada di Surabaya untuk datang. Selain pameran foto dan peranti astronomi, panitia juga mengadakan pengenalan singkat tentang apa itu astrofotografi, lalu mengadakan hunting benda langit disertai praktik memotret secara langsung.[20][21]
  • International Outreach Event. SAC telah banyak sekali mengikuti dan menjadi Host Event untuk acara pengamatan astronomi tingkat internasional. Sebut saja International Sun-Day pada 22 juni 2014 lalu, #OurSky International Outreach Event pada 9 mei dan 10 agustus 2014, International Observe the Moon Night yang telah rutin dilaksanakan sejak 2010.[22][23]
  • Blusukan Astronomi. Merupakan sebuah kegiatan pendekatan astronomi ke masyarakat khususnya di kampung-kampung dan sekolah-sekolah sekitar Surabaya.[24]
  • Persami dan Jambore Astronomi. Salah satu program kerja 2014. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kepribadaian dan kemandirian dari para anggota SAC serta memupuk rasa cinta terhadap alam, pembangunan karakter, dan rasa kekeluargaan.[25]
  • Penghijauan dan Reboisasi. Dalam rangka peringatan hari bumi 2014 yang lalu, SAC bekerja sama dengan komunitas Sahabat Giriwana mengadakan penghijauan kawasan jurang kuping di Surabaya Barat.
  • Pembuatan Teleskop Handmade. Guna mewujudkan visi "Astronomi Tidak Mahal", SAC juga mengadakan berbagai macam kegiatan guna melatih para anggotanya untuk bisa dan mengembangkan Handmade Telescope.[26]

Tujuan dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah untuk saling berbagi waktu dan pengetahuan bagi peminat astronomi serta memberikan pengalaman astronomi yang unik bagi anggotanya. Sebagai klub yang bergerak di bgidang astronomi, kegiatan SAC didominasi dilakukan di alam terbuka. Komunitas ini juga memberikan informasi mengenai astronomi pada berbagai media sosial seperti Grup Facebook, Twitter, dan Flickr sehingga para peminat astronomi dapat mengikuti apa yang sedang terjadi di dunia astronomi.

"Astronomi Tidak Mahal". Pertama kali dicetuskan oleh salah satu Dewan Pembina SAC, Cak Sulachsono. Latar belakang munculnya istilah tersebut ialah, selama SAC melakukan safari dan star party, banyak stigma yang menjamur di masyarakat bahwa astronomi adalah hobi yang mahal. Sedangkan menurut Cak Sulachsono, ilmu astronomi bukanlah sebuah ilmu yang melulu berkaitan dengan kemewahan dan hobi yang mahal. Astronomi menurutnya adalah hobi yang harus terjangkau untuk semua kalangan masyarakat. Terlepas dari kesan mewah yang menonjol, Dia menawarkan solusi yang bisa dikatakan amat inspiratif, yaitu sebisa mungkin membuat peranti astronomi handmade yang cukup bersaing. Dibuktikan dengan berbagai inovasi seperti tele paralon, inklinometer, tele webcam dan lain sebagainya. Belakangan inovasi Dia telah menginspirasi banyak astronom amatir khususnya di Indonesia untuk mengikuti jejak langkahnya mengembangkan peranti astronomi Handmade.

Science Park Surabaya

[sunting | sunting sumber]

Surabaya Astronomy Club memiliki visi jangka panjang dalam usaha pembangunan science park di Kota Pahlawan. SAC mencermati khususnya bidang astronomi, bidang yang notabene langsung bersentuhan langsung dengan kehidupan sehari-hari dan butuh konsentrasi lebih dalam memahaminya justru seperti terhempaskan, hilang entah kemana tergusur oleh ilmu-ilmu ‘kontemporer’ yang semakin memperpanjang kesenjangan terhadap ilmu astronomi. Ilmu yang bagi masyarakat terlalu ‘jauh’ untuk dipahami oleh masyarakat awam, yang dianggap hanya ilmu seorang profesor, mindset seperti inilah yang menurut SAC salah dan harus segera diluruskan.

Surabaya Astronomy Club sebagai salah satu aset kota Surabaya yang bergerak di bidang science khususnya astronomi terpanggil untuk melakukan upaya – upaya dalam membantu mengenalkan kembali, mengembangkan, dan membangkitkan potensi-potensi anak-anak Surabaya khususnya di bidang science dengan mengadakan berbagai kegiatan. Didorong oleh keinginan untuk menyumbangkan pikiran demi meningkatkan minat dan mengembangkan bakat anak khususnya di bidang science khususnya astronomi. SAC beranggapan bahwa, dalam membangun semangat kreativitas anak bangsa perlu disikapi sebuah terobosan baru bagi kawula muda khususnya anak-anak usia dini di Kota Surabaya, yaitu pembangunan Science Park. Sebuah terobosan yang juga demi mengembangkan science di Indonesia ini bertujuan agar kedekatan psikologis bisa berdampak positif untuk membangun jiwa anak yang sehat demi tumbuhnya sebuah prestasi yang gemilang.

Dengan adanya Science Park di Surabaya, nantinya diharapkan bisa menjadi wadah untuk pengenalan dan pendidikan science untuk khalayak ramai khususnya anak-anak usia dini. Juga sebagai jembatan pengembangan minat kearah yang positif serta meningkatkan prestasi. Juga sebagai sebagai langkah strategis dalam membantu anak bangsa di Kota Surabaya untuk terlepas dan terhindar dari masalah modernisasi negatif serta dapat mewujudkan dirinya menjadi generasi berprestasi yang gemilang.[27]

Suroboyoan

[sunting | sunting sumber]

Dalam kaitannya berkomunitas, para punggawa SAC memiliki panggilan khusus antar anggota. Cak untuk laki-laki, dan Ning untuk perempuan. Hal ini merupakan usulan Mantan Ketua SAC, Cak Yudi Suprihadi dan disetujui oleh para anggota SAC guna menjaga budaya Suroboyoan yang sejatinya amat lekat pada komunitas ini. Uniknya, belakangan kebiasaan yang telah membudaya di SAC ini juga telah diaplikasikan pada beberapa komunitas serupa di Indonesia khususnya di Jawa Timur. Selain itu, kesan Suroboyoan ini juga bisa ditemui pada penamaan kegiatan dan peranti pengamatan, salah satunya adalah Cak Mat (Cangkruk lan Ngamat) untuk kegiatan pengamatan/observasi, dan Si Thole (Kreasi digathuk-gathukno dadi Tele) untuk salah satu Handmade Telescope karya Wakil Ketua SAC 2014-2017, Cak Agus Siswanto.[28]

Safari Teleskop Bangil

[sunting | sunting sumber]

Safari Teleskop di Bangil adalah Safari teleskop kedua SAC. Saat itu SAC benar-benar dikagetkan oleh membeludaknya massa yang datang untuk ikut merasakan sensasi melihat planet jupiter dan saturnus lewat eyepiece teleskop. Di luar dugaan, masyarakat Bangil yang datang menembus angka ribuan orang, berkumpul semua di alun-alun bangil. Itu menjadi kesan tersendiri bagi safari teleskop SAC, sehingga terus memotifasi komunitas ini untuk terus mendekatkan lagi astronomi ke masyarakat, karena SAC sadar bahwa masyarakat masih memiliki rasa ingin tau yang tinggi terhadap alam semesta yang luas ini.[13]

Logo SAC diilhami dari objek langit dan kearifan lokal, dalam hal ini Surabaya.

  • Bulatan/lingkaran: melambangkan persaudaraan yang solid dan kekal tanpa membedakan SARA.
  • Cincin berbentuk S: huruf pertama kata Surabaya, dan melambangkan Suro serta Boyo.
  • Bulatan biru dikelilingi pola menyerupai cincin (merepresentasikan planet saturnus): melambangkan keharmonisan dan keteguhan tanpa mengesampingkan sisi keindahan/estetika komunitas ini.
  • Warna dominan biru: melambangkan kejernihan pikir dan tindakan.[28]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ ayorek.org. Surabaya Astronomy Club Diarsipkan 2014-03-05 di Wayback Machine..
  2. ^ http://hnciel.blogspot.com/2011/11/surabaya-astronomy-club.html
  3. ^ https://www.facebook.com/groups/surabayaastronomyclub/
  4. ^ http://kopdarsurabaya.wordpress.com/2014/08/22/komunitas-surabaya-astronomy-club/
  5. ^ https://directory.iau.org/directory/231[pranala nonaktif permanen]
  6. ^ http://ziasilver.blogspot.com/2013/06/amateur-astronomy.html
  7. ^ https://www.facebook.com/nanu.org/photos/a.148511301855339.27560.131784760194660/653180584721739/
  8. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-26. Diakses tanggal 2015-01-06. 
  9. ^ http://laskarteropong.blogspot.com/2012/08/pre-star-party-blue-moon-observation-in.html
  10. ^ http://www.wherevent.com/detail/Muchammad-Thoyib-As-Star-Party-Astro-Go-Public-Part-II
  11. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2015-01-06. 
  12. ^ http://edukasi.kompasiana.com/2012/09/09/hut-ke-6-surabaya-astronomy-club-491555.html[pranala nonaktif permanen]
  13. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-22. Diakses tanggal 2015-01-06. 
  14. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-30. Diakses tanggal 2015-01-06. 
  15. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-22. Diakses tanggal 2015-01-06. 
  16. ^ http://laskarteropong.blogspot.com/2013/08/rukyatul-hilal-syawal-surabaya.html
  17. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-07. Diakses tanggal 2015-01-06. 
  18. ^ https://www.facebook.com/media/set/?set=oa.476371379158258&type=1
  19. ^ http://www.kaskus.co.id/thread/513c98a72775b44f12000002/fr-sac-berburu-komet-c-2011-l4-panstarrs/1
  20. ^ http://kafeastronomi.com/pameran-astrofotografi-universe-in-your-eyes.html
  21. ^ http://kopdarsurabaya.wordpress.com/2014/09/02/surabaya_astro-astrophotography-exhibition-universe-in-your-eyes/
  22. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-01. Diakses tanggal 2015-01-06. 
  23. ^ http://www.knowthecosmos.com/onesky/indonesia/
  24. ^ https://www.youtube.com/watch?v=a93PwrZ2LtM&list=PLKjEmq-na1hPHbMNHxKsOhOtZsv5rvsO8&index=10
  25. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-24. Diakses tanggal 2015-01-06. 
  26. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-22. Diakses tanggal 2015-01-06. 
  27. ^ https://www.change.org/p/tolong-pertimbangkan-pembangunan-science-park-di-surabaya-2
  28. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-18. Diakses tanggal 2014-02-25. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]