Lompat ke isi

Tali tambang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tali Tambang adalah tali yang terbuat dari serat.[1] Banyak jenis serat yang berbeda, dari tanaman atau plastik, yang dipilin menjadi satu untuk membentuk benang. Sejumlah benang kemudian dibuat menjadi untaian, dan tali akhirnya terbuat dari sejumlah helai.

Klasifikasi

[sunting | sunting sumber]

Serat nabati dan sintetis[2] adalah bahan yang umum digunakan untuk membuat tali tambang.[1]

Serat Nabati

[sunting | sunting sumber]

Tali natural adalah sejenis tali yang terbuat dari bahan serat alami atau nabati, biasanya dari serat tanaman. Seperti halnya pada pembuatan tali rami atau tali manila, beberapa bahan pembuat tali, diantaranya seperti dari rami, tanaman merambat, alang-alang air, rambut binatang hingga kulitnya pun digunakan untuk membuat tali.[3]

Jenis-jenis tali natural dalam berbagai bentuk sudah digunakan sekitar 20.000 tahun lebih. Baik tali rami atau tali jute dan lainnya memiliki peranan penting bagi kehidupan sehari-hari dan kerap dimanfaatkan oleh tentara, petani, pemburu, pedagang hingga pekerja kerajinan untuk berbagai kebutuhan yang berbeda. Selain itu, jenis-jenis tali natural diantaranya termasuk tali cotton, tali jute, tali rami, tali sisal dan tali manila.[3]

Serat Sintetis

[sunting | sunting sumber]

Tali dari serat sintetis merupakan jenis tali yang terbuat dari material sintetis seperti polypropylene, polyester, dan nilon. Tali sintetis sangat ideal untuk menarik dan mengangkat barang. Selain itu, tali sintetis sendiri bersifat elastis dan mempunyai daya tahan yang tinggi. Namun, kekurangan dari tali ini adalah kurang ramah lingkungan.[4]

Umumnya, penggunaan tali sintetis untuk tali menali sendiri 30% lebih lama jika dibandingkan dengan tali dari serat nabati. Selain itu, tali ini cenderung tidak mudah rusak terkena paparan sinar ultraviolet, air, lumut dan jamur, sehingga menjadikannya sempurna untuk penggunaan di luar ruangan.

Tali yang berbahan dasar serat sintetis tak akan menyusut jika terkena air, tetapi jika terkena paparan panas tinggi bisa membuat tali meleleh sehingga bisa mengurangi kekuatannya. Meskipun demikian, tali ini jauh lebih elastis sehingga membuatnya sempurna digunakan untuk aktivitas tali menali, seperti towing dan lifting.[4]

Jenis-Jenis

[sunting | sunting sumber]

Tali Manila

[sunting | sunting sumber]

Jenis tali tambang yang sering dipakai masyarakat umum adalah yang berbahan manila. Tali manila terbuat dari serat tanaman abacca, sejenis pisang-pisangan banyak yang ditemukan di negara Fillipina. Karena permukaan tali manila yang agak kasar, tali ini cocok sekali dipakai untuk tangga-tangga di kapal.[5]

Tali Nilon

[sunting | sunting sumber]

Tali tambang nilon terbuat dari serat tali sintesis dan pertama kali diciptakan pada tahun 1935 oleh Wallace Hume Carathers, seorang ahli kimia dari Amerika Serikat. Disebut dengan “miracle fiber” karena sangat kuat, tahan terhadap gesekan dan sangat elastis. Tali nilon sejauh merupakan salah satu yang terkuat dan memiliki tingkat peregangan yang sangat baik. Berbagai kegunaan tali tambang nilon untuk industri di antaranya: transportasi, otomotif, pertambangan, perkapalan, fabrikasi, minyak dan gas, perkebunan (logging), perikanan, konstruksi (crane), bongkar muat dan lainnya dengan berbagai ukuran tali tambang.[5]

Tali Tambang Plastik

[sunting | sunting sumber]

Jenis tali tambang PE atau yang lebih dikenal dengan tali tambang plastik adalah jenis tali tambang yang terbuat dari serat sintetis bernama serat polyethylene. Jenis tali tambang ini mempunyai karakteristik lebih lentur dan bisa dikatakan tidak terlalu kaku. Karena sifat tali tambang PE berbahan sintetis, maka jenis-jenis tali tambang PE ini cenderung lebih ringan jika dibandingkan dengan tali lainnya. Selain itu, tali PE ini tahan terhadap sinar UV dan bahan-bahan kimia. 1 Rol gulungan tali tambang plastik PE ini biasanya di kisaran 150 meter hingga 200 meter disetiap gulungan rol, dimana ketebalan tali tambang plastik PE ini mulai dari 3 mm sampai 24 mm.[5]

Saat dalam keadaan basah, tali PE ini mampu menahan kekuatan beban hingga 120% dan sangat mampu menerima hentakan sedang, karakteristiknya di air ialah mengapung, kemampuan daya tarik hingga stretchnya hingga 15 – 25%, dan memiliki ketahanan terhadap embun air dan juga pembusukan. Namun, Tali tambang plastik ini dapat meleleh pada suhu 135 derajat celsius.[5]

Tali Polypropylene/ Tali PP

[sunting | sunting sumber]

Tali polypropylene adalah jenis tali tambang sintetis dan keunggulan utamanya adalah kemampuannya untuk menjaga strukturnya saat terendam air maupun lumut. Karena sifat sintetisnya, ia tersedia dalam berbagai warna dan begitu populer di industri kelautan. Jenis tali tambang Ini juga merupakan isolator, bukan konduktor sehingga banyak digunakan oleh tukang listrik. Polypropylene adalah jenis tali tambang yang cocok digunakan sebagai tali tambang kapal, menarik ember dari sumur dan alat-alat lain untuk pelatihan tentara.

Tali polypropylene mempunyai 2 jenis turunan: PP Monofilament yang ukuran seratnya jauh lebih besar dengan permukaan yang jauh lebih kasar dan PP Multifilament yang mempunyai ukuran serat kecil dan permukaan yang halus.

Lihat Juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Jr, John V. Noel (1988-12-15). Knight's Modern Seamanship (dalam bahasa Inggris). John Wiley & Sons. ISBN 9780471289487. 
  2. ^ The United States Army (2007). Army Field Manual FM 5-125 (Rigging Techniques, Procedures and Applications). Digireads.com Publishing. ISBN 1-4209-2830-9. 
  3. ^ a b [butuh rujukan]
  4. ^ a b [butuh rujukan]
  5. ^ a b c d [butuh rujukan]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]