Ulama Pasundan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Kota Cirebon

Ulama Pasundan merujuk kepada para ulama yang memiliki peranan dalam penyebaran dan pengajaran agama Islam di wilayah Pasundan, yang saat ini meliputi Jawa Barat dan Banten.

Masuknya Islam[sunting | sunting sumber]

  • 1337 - Haji Purwa, berdasarkan cerita rakyat (catatan J. Hageman J. Cn, 1870), adalah seorang muslim dan haji pertama yang berasal dari Galuh.[1][2][3]
  • Syekh Quro, ulama asal Champa yang datang dan menetap di Karawang dan mendirikan pondok pesantren di sana.[4]
  • Syekh Datuk Kahfi, ulama asal Persia yang datang dan menetap di Cirebon dan mendirikan pondok pesantren di sana.[4]
  • Susuhunan Jati, Cirebon, Banten
  • Maulana Hasanuddin dan Maulana Yusuf, Banten
  • Pangerang Makhdum, di Pasir Luhur, Ciamis timur
  • Syekh Abdul Muhyi, di Pamijahan, Tasikmalaya selatan
  • Pangeran Santri, di Sumedang
  • Aria Wangsa Goparana, di Subang
  • Aria Wiratanudatar, di Cianjur
  • Syekh Yusuf, di Banten, Bogor, dan Sukabumi

Masa kolonial[sunting | sunting sumber]

  • Kyai Zainal Mustafa di Singaparna, Tasikmalaya
  • Kyai Asyrafuddin di Sumedang
  • Kyai Muqayyin di Cirebon timur
  • Pesantren Caringin Banten
  • Ki Bagus Rangin, Jatitujuh, Majalengka
  • Ki Hasan Malani, Lengkong, Kuningan
  • Kyai Wasid, Cilegon, Banten

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Sukamto (2015-05-05). Perjumpaan Antarpemeluk Agama di Nusantara: Masa Hindu-Buddha Sampai Sebelum Masuknya Portugis. Deepublish. ISBN 9786022806912. 
  2. ^ Rahman, Nurhayati (1999). Antologi sastra daerah Nusantara: cerita rakyat suara rakyat. Yayasan Obor Indonesia. ISBN 9789794613337. 
  3. ^ Bochari, M. Sanggupri (2001). Sejarah kerajaan tradisional Cirebon. Departemen Pendidikan Nasional. 
  4. ^ a b Tjandrasasmita, Uka (2009). Arkeologi Islam Nusantara. Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 9789799102126. 

Bahan bacaan[sunting | sunting sumber]