Ulama Pasundan
Ulama Pasundan merujuk kepada para ulama yang memiliki peranan dalam penyebaran dan pengajaran agama Islam di wilayah Pasundan, yang saat ini meliputi Jawa Barat dan Banten.
Masuknya Islam[sunting | sunting sumber]
- 1337 - Haji Purwa, berdasarkan cerita rakyat (catatan J. Hageman J. Cn, 1870), adalah seorang muslim dan haji pertama yang berasal dari Galuh.[1][2][3]
- Syekh Quro, ulama asal Champa yang datang dan menetap di Karawang dan mendirikan pondok pesantren di sana.[4]
- Syekh Datuk Kahfi, ulama asal Persia yang datang dan menetap di Cirebon dan mendirikan pondok pesantren di sana.[4]
- Susuhunan Jati, Cirebon, Banten
- Maulana Hasanuddin dan Maulana Yusuf, Banten
- Pangerang Makhdum, di Pasir Luhur, Ciamis timur
- Syekh Abdul Muhyi, di Pamijahan, Tasikmalaya selatan
- Pangeran Santri, di Sumedang
- Aria Wangsa Goparana, di Subang
- Aria Wiratanudatar, di Cianjur
- Syekh Yusuf, di Banten, Bogor, dan Sukabumi
Masa kolonial[sunting | sunting sumber]
- Kyai Zainal Mustafa di Singaparna, Tasikmalaya
- Kyai Asyrafuddin di Sumedang
- Kyai Muqayyin di Cirebon timur
- Pesantren Caringin Banten
- Ki Bagus Rangin, Jatitujuh, Majalengka
- Ki Hasan Malani, Lengkong, Kuningan
- Kyai Wasid, Cilegon, Banten
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ Sukamto (2015-05-05). Perjumpaan Antarpemeluk Agama di Nusantara: Masa Hindu-Buddha Sampai Sebelum Masuknya Portugis. Deepublish. ISBN 9786022806912.
- ^ Rahman, Nurhayati (1999). Antologi sastra daerah Nusantara: cerita rakyat suara rakyat. Yayasan Obor Indonesia. ISBN 9789794613337.
- ^ Bochari, M. Sanggupri (2001). Sejarah kerajaan tradisional Cirebon. Departemen Pendidikan Nasional.
- ^ a b Tjandrasasmita, Uka (2009). Arkeologi Islam Nusantara. Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 9789799102126.
Bahan bacaan[sunting | sunting sumber]
- Ekajati, Edi S. "Islamisasi di Jawa Barat". islamsunda.wordpress.com. Diakses tanggal 29-09-2017.