Lompat ke isi

Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Disetujui/April 2023

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
CATATAN PENUTUP

Terima kasih atas ketersediaan 5 peninjau terhadap artikel ini. Maka dari itu, artikel ini saya angkat menjadi AP karena semua tinjauan sudah dijawab. --Glorious Engine (bicara) 17 April 2023 11.10 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Pengusul: Jeromi Mikhael (b • k • l)
Status:    Selesai

Gubernur Nusa Tenggara Barat pertama. Artikel sudah mandek selama beberapa bulan, baru bisa diselesaikan hari ini. Jeromi Mikhael (bicara) 16 Januari 2023 14.47 (UTC)[balas]

Komentar Dedhert

[sunting sumber]

Menolak Menolak untuk sementara. Artikel ini terlihat bagus dipandang, tapi sayangnya ada bagian-bagian yang masih sangat pendek, terutama di bagian "Wafat", "Kehidupan pribadi"; kemungkinan ini belum bisa dijadikan artikel pilihan untuk sementara. Apakah sebaiknya dikembangkan terlebih dahulu? Dedhert.Jr (bicara) 17 Januari 2023 11.23 (UTC)[balas]

@Dedhert.Jr: Artikel ini sudah dikembangkan selama beberapa bulan dengan sumber yang tersedia dan sampai saat ini saya belum bisa menemukan sumber lain yang relevan selain dari sumber-sumber yang telah saya cantumkan. Untuk bagian "Wafat" dan "Kehidupan pribadi" sudah saya gabungkan dan saya tambahkan sedikit agar tidak terlalu pendek. Terkait dengan bagian-bagian yang masih sangat pendek, apakah masih ada lagi bagian yang pendek selain dua bagian tersebut? Terima kasih. Jeromi Mikhael (bicara) 17 Januari 2023 19.17 (UTC)[balas]
@Jeromi Mikhael Sejujurnya, ini bukan ekspektasi saya bahwa artikel ini adalah karya yang luar biasa, melainkan justru ini malah terlihat seperti struktur pada artikel biografi yang berstatus AB; dalam artian masih biasa-biasa saja. Sebagai contoh, kalimat pengantar masih terdiri dari satu paragraf; apakah bisa dikembangkan lebih lanjut? Bisakah dibuat dua atau tiga paragraf untuk kalimat pengantar? Selain itu, Anda menyebutkan bahwa Anda belum bisa menemukan sumber lain yang relevan selain dari sumber-sumber yang telah dicantumkan, bukan? Ini yang selalu saya benaki disini, kalau artikel ini belum siap jadi artikel pilihan (atau kemungkinannya artikel bagus). Saya sarankan untuk tunggu sumber-sumbernya ditemukan dulu, baru kemudian Anda usul kembali. Dedhert.Jr (bicara) 18 Januari 2023 00.13 (UTC)[balas]
Saya pribadi kurang setuju dengan pendapat ini. Setelah mengembangkan sejumlah artikel, memang banyak politisi Indonesia yang tidak begitu terbuka mengenai kehidupan pribadi, dan itu sah-sah saja dari sisi mereka. Intinya dalam kriteria adalah komprehensif, dan urusan kehidupan pribadi/wafat ya memang tidak begitu banyak informasinya, dan tidak sepenting sudut pandang karir. Juxlos (bicara) 30 Januari 2023 04.51 (UTC)[balas]
@Juxlos Baiklah kalau begitu, terima kasih atas pencerahannya. Kalau begitu, saya akan tarik kembali suara saya, dan coba untuk meninjau kembali. Dedhert.Jr (bicara) 30 Januari 2023 06.43 (UTC)[balas]

Mohon maaf kepada @Jeromi Mikhael, saya akan coba beri komentar disini.

Masa kecil dan pendidikan
[sunting sumber]
Karier awal
[sunting sumber]
Masa Hindia Belanda
Masa pendudukan Jepang
Gubernur Nusa Tenggara Barat
[sunting sumber]
Penanganan kelaparan dan pemberhentian
Masa pensiun dan keluarga
[sunting sumber]

Tidak ada yang perlu dikomentari. Sudah bagus. Mendukung Mendukung. Dedhert.Jr (bicara) 30 Maret 2023 03.51 (UTC)[balas]

Komentar Fazoffic

[sunting sumber]

Kata "wafat" itu apa tidak terlalu berlebihan ya? ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 17 Januari 2023 14.49 (UTC)[balas]

@Fazoffic: Terima kasih atas sarannya. Kata wafat sudah saya ganti dengan kata meninggal. Jeromi Mikhael (bicara) 17 Januari 2023 19.17 (UTC)[balas]

Komentar dwadieff

[sunting sumber]
  • "Ruslan meneruskan karier dalam birokrasi": mungkin perlu diperjelas di birokrasi yang mana? Indonesia? Jawa Timur?
  • @Dwadieff:  Selesai Sudah saya perjelas terkait birokrasi.
  • "Ruslan menjalani pendidikan dasar": mungkin lebih baik "menempuh"?
  • "pendidikannya di Algemeene Middelbare School": singkat saja jadi AMS, di sebutan pertama taruh "(AMS)"
  • "Atas usulan tokoh Indonesia": siapa?
  • "Pemerintah Tentara Jepang": mungkin lebih baik "pemerintah militer"?
  • "meminta setiap daerah di Jawa": setiap pemerintah daerah, barangkali?
  • "nantinya menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur": ganti dengan "kelak"
  • "dipanggil oleh ayahnya": ayahnya Ruslan atau ayahnya M. Noer?
  • @Dwadieff:  Selesai Saya perjelas menjadi titel bupati saja.
  • "Ruslan ditempatkan sebagai Komandan Batalyon II": komandan lazimnya tidak "ditempatkan", mungkin "ditugaskan"?
  • "Karier kepamongprajaan Ruslan terus berlanjut pada masa Jepang": apa PETA = pamong praja? Saya rasa tidak. Ganjil menerangkan kalau karirnya berlanjut sementara dia jadi PETA. Mungkin bisa diperjelas?
  • @Dwadieff:  Selesai Sudah saya perjelas. Untuk bagian ini bisa diperiksa kalau masih kurang jelas.
  • "Ruslan kembali mengalami pemindahan": tidak sangkil, "kembali dipindahkan" saja
  • "dengan ganti wilayah tersebut menjadi negara tersendiri": ini lebih kedengaran seperti syarat yang diajukan Belanda. Mungkin "dengan syarat Madura akan menjadi sebuah negara tersendiri"?
  • "namun tuntutan tersebut ditolak oleh delegasi Madura": di awal disebut ini tawaran, kenapa di akhir jadi tuntutan?
  • @Dwadieff:  Selesai disamakan dengan tawaran
  • "Wali Negara (setingkat presiden)": setara Presiden RIS atau Presiden RI? Mungkin lebih tepat sebagai "setara kepala negara bagian" mengingat Madura kelak jadi bagian RIS?
  • "kariernya sebagai birokrat": perjelas sebagai birokrat Indonesia.
  • @Dwadieff:  Selesai Saya ganti menjadi "di pemerintahan"
  • "membantunya memerintah Nusa Tenggara Barat": kedengaran agak ganjil, mungkin "membantunya menjalankan roda pemerintahan Nusa Tenggara Barat"?
  • "Pembubaran ini diikuti oleh hal serupa": tidak jelas "hal serupa" ini apa, mungkin merujuk pada pembubaran? Mungkin "disusul dengan pembubaran atas"?
  • "Ruslan kemudian membagi Nusa Tenggara Barat": kedengaran seperti Ruslan memerintah by decree. Mungkin "Nusa Tenggara Barat kemudian dibagi menjadi"?
  • "Kelompok pemuda yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam": apa semua pemuda NTB saat itu anggota HMI? Mungkin difokuskan saja siapa yang benar-benar mendesak.
  • @Dwadieff:  Selesai Saya ganti jadi "organisasi Himpunan Mahasiswa Islam".

Mungkin cukup sekian dulu, terima kasih sudah mengerjakan artikel yang menarik ini. dwadieff 25 Januari 2023 08.19 (UTC)[balas]

Komentar Juxlos

[sunting sumber]

Bagian pembuka

  • Dapat diperluas lebih lanjut. Mengingat panjang halaman ini, saya rasa bisa 2 paragraf lagi: 1 mengenai latar belakang (masa muda dan karier sebelum gubernur), dan 1 mengenai sepak terjang sebagai gubernur.
  • Mengingat kariernya yang paling "berpengaruh" merupakan sebagai gubernur, menurut saya kalimat kedua harusnya mengenai jabatan gubernurnya, bukan sebagai Sekretaris Umum, apalagi jabatan tersebut cuma dibahas 2 kalimat.

Masa kecil dan pendidikan

Karier

  • Judul bagian ini seharusnya mencakup karier sebagai gubernur. Mungkin diganti jadi "karier awal"?
  • "Ruslan dimutasi ke kewedanaan Baratdaya, Sumenep (sekarang Ambunten) [...] pemindahan ke kewedanaan Ambunten, Sumenep." - agak membingungkan. Apabila kedua kewedanaan ini sekarang menjadi satu kecamatan, sebaiknya ditulis "sekarang bagian dari Ambunten"
    • @Juxlos:  Selesai Saya jadikan catatan
  • Apa itu "Sekretaris Umum"? Ada penjelasan? Di RRT dan Uni Soviet, "Sekretaris Umum" merupakan posisi paling atas, sementara disini yang saya tangkap posisi asal jabatan saja.
    • @Juxlos: Setelah saya baca, sepertinya setingkat menteri sekretaris negara, karena tugasnya menandatangani undang-undang.

Secara umum

  • Ada beberapa kali "Ruslan Tjakraningrat" muncul di artikel, tapi seharusnya "Ruslan" saja cukup untuk konsistensi.
    • @Juxlos:  Selesai Sudah saya sederhanakan menjadi Ruslan.
  • Penempatan wikilink mungkin dicek kembali. Ada wikilink yang muncul jauh setelah pertama kali dibahas (misal Negara Madura), dan secara umum saya rasa artikel ini lebih biru sedikit bisa.
    • @Juxlos:  Selesai Untuk jabatan-jabatan yang sudah tidak ada lagi sekarang namun belum ada artikelnya saya pranalakan ke Wikikamus.
  • Harap konsisten dengan penyingkatan. Misalkan Pembela Tanah Air disebut dua kali baru menjadi PETA.

Nanti akan ditambah lagi. Juxlos (bicara) 30 Januari 2023 07.20 (UTC)[balas]

  • Gambar di Infobox bisa diberikan caption? Biasanya informasi kapan gambar itu diambil.
  • Apa sama sekali tidak ada gambar tambahan yang bisa dipakai di artikel? Mengingat sepak terjang ybs, mungkin ada gambar dari Nationaal Archief yang bisa dipakai?
Setuju Setuju Anyway, dua hal di atas tidak berpengaruh lagi untuk keputusan mengenai Usulan ini. Juxlos (bicara) 22 Februari 2023 07.16 (UTC)[balas]
@Juxlos Maksud Anda {{mendukung}} per aturan WP:APU? Anyway, it's optional. Dedhert.Jr (bicara) 22 Februari 2023 09.02 (UTC)[balas]
Mendukung Mendukung ya gitu deh. Juxlos (bicara) 22 Februari 2023 10.17 (UTC)[balas]

Komentar JumadilM

[sunting sumber]
  • Pada Subjudul Masa kecil dan pendidikan, disebutkan bahwa ayah Ruslan Tjakraningrat (Raden Soerjowinoto) bergelar Tjakraningrat XII. Sepertinya bisa ditambahkan sedikit penjelasan mengenai gelar Tjakraningrat (Cakraningrat), agar lebih jelas asal-usul keluarganya dan ada alasan yang masuk akal mengenai penguburannya di pemakaman keturunan raja Bangkalan. Saya menemukan beberapa rujukan yang sepertinya dapat Anda tambahkan: 1) Dinamika Kehidupan Religius halaman 28 dan 2) Kamus Sejarah Agama Islam halaman 48,
@JumadilM:  Selesai
  • Tambahkan foto ayah Ruslan ke Subjudul Masa kecil dan pendidikan untuk memperbagus tampilan artikel. Foto bisa diperoleh dari sini: Foto Tjakraningrat XII.
@JumadilM:  Selesai
  • Tambahkan foto Negara Madura ke Subjudul Negara Madura untuk memperbagus tampilan artikel. Foto bisa diperoleh dari sini: Peta Negara Madura
@JumadilM:  Selesai
  • Tambahkan foto wilayah Nusa Tenggara dan Nusa Tenggara Barat ke Subjudul Penetapan secara berdampingan untuk memperbagus tampilan artikel. Foto bisa diperoleh dari sini: Peta Nusa Tenggara dan Peta Nusa Tenggara Barat
  • Sebaiknya referensi nomor 18 (Suwondo, 1978) yang dikutip empat kali, dibuatkan catatan kaki dan daftar pustaka. Mengingat masing-masing pengutipannya di halaman yang berbeda dan tidak saling bersambung. Kutipan a dan c = halaman 193, kutipan b = halaman 192, kutipan d = halaman 196. Kemudian pada Subjudul Penetapan, tambahkan referensi nomor 18 ke: ... tanggal 1 November 1958. dengan halaman 191.
@JumadilM: Belum Belum selesai Terkait dengan referensinya, sebaiknya dibiarkan demikian saja agar tetap konsisten.
  • Pada subjudul Penetapan, kalimat ini: Provinsi Nusa Tenggara Barat dibentuk ... 14 Agustus 1958 dan Menteri Dalam Negeri menunjuk ... tanggal 1 November 1958, harus dipisah jadi dua kalimat. Karena timbul kesan bahwa penunjukan Ruslan sebagai pejabat melalui ketetapan pemerintah tanggal 14 Agustus 1958. Sementara di sumbernya disebutkan bahwa penunjukannya melalui SK Menteri Dalam Negeri tanggal 29 Oktober 1958. SK Menteri Dalam Negeri juga harus dimasukkan ke konten. Halamannya juga harus ditambahkan lebih spesifik (halaman 191) dari referensi nomor 18 (Suwondo, 1978).
@JumadilM:  Selesai

Hanya itu saja komentar dari saya. Informasi mengenai tokoh memang tidak terlalu banyak. Sepertinya artikel ini sudah layak jadi artikel pilihan setelah komentar-komentar yang ada telah ditanggapi. Salam, JumadilM Diskusi 16 Maret 2023 17.58 (UTC)[balas]


Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
CATATAN PENUTUP

Artikel ini telah ditinjau secara komprehensif oleh dua pengguna sehingga diangkat menjadi AP. — RianHS (bicara) 20 April 2023 02.29 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Pengusul: Glorious Engine (b • k • l)
Status:    Selesai

Artikel tentang salah satu primata terkenal di Nusantara. Telah diterjemahkan dan dikembangkan oleh bung Cahyogunadi dari enwiki dan bung RianHS bersedia untuk meninjaunya --Glorious Engine (bicara) 13 Desember 2022 13.15 (UTC)[balas]

Komentar RianHS

[sunting sumber]

Terima kasih atas kerja keras penulis yang telah mengembangkan artikel ini. Sebelum meninjau secara detail, masukan awal saya adalah

Sementara ini dulu. — RianHS (bicara) 13 Desember 2022 13.25 (UTC)[balas]

Terima kasih mas @RianHS telah bersedia melakukan peninjauan. Kalau boleh, perkenankan saya memberikan tanggapan.

Nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital sehingga penulisan yang tepat adalah orang utan sumatra.

Maaf, tapi menurut saya dalam hal penulisan orang utan Sumatera, Kalimantan dan Tapanuli ini, konteks kapitalisasinya lebih condong masuk ke dalam point:
19. Huruf kapital digunakan untuk nama geografi yang menyatakan asal daerah.
Sehingga huruf awal Sumatera pada orang utan Sumatera harus dikapitalkan, begitupula utk spesies Kalimantan dan Tapanuli-nya. Sebagaimana pula jika melihat penulisannya dalam bahasa Inggris.

Oh ya, sumatra tidak pakai huruf e.

Saya tidak yakin soal hal itu, soalnya di website2 resmi pemerintahan sendiri penulisannya menggunakan huruf e. Contoh 1 dan 2.

Frasa "yang mana" tidak baku. Tolong diganti.

Saya juga tidak begitu yakin dgn hal tsb, soalnya Mahkamah Agung sendiri dalam putusannya menggunakan frasa “yang mana”

… satuan daya VA (voltamper) yang mana KONSUIL juga menggunakan VA (voltamper) sebagai satuan perdagangan SLO

Sekian, mohon maaf bila ada salah2 kata, terima kasih. Cahyogunadi (bicara) 14 Desember 2022 10.24 (UTC)[balas]
Setuju dengan bung @Cahyogunadi:. Huruf kapital digunakan untuk nama geografi yang menyatakan asal daerah. Lebih sesuai jika menuliskannya dengan nama "orang utan Kalimantan" dan seterusnya. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 16 Desember 2022 07.56 (UTC)[balas]
Halo. Sepemahaman saya, semua nama takson merupakan nama jenis yang tidak pakai huruf kapital. Lihat contoh di halaman itu pada nomor 18. Lihat pula semua artikel pilihan serupa: badak sumatra, kukang jawa, dan harimau tasmania. Di artikel banteng juga dituliskan "sapi bali" berkali-kali. Sumatera vs Sumatra sudah dibahas berkali-kali bertahun-tahun yang lalu. Kalau tidak salah terakhir di WP:SUMATRA. Kata which atau where bisa digunakan sebagai konjungsi intrakalimat dalam bahasa Inggris. Namun, bahasa Indonesia tidak mengenal "di mana" atau "yang mana" sebagai konjungsi intrakalimat. Keduanya hanya dipakai sebagai frasa untuk bertanya. Lihat di sini. — RianHS (bicara) 23 Desember 2022 00.11 (UTC)[balas]
@RianHS

Sepemahaman saya, semua nama takson merupakan nama jenis yang tidak pakai huruf kapital.

Kalau dilihat di link yg mas bawakan sebelumnya ini, utk point ke-18 itu, contoh2 yg diberikan seperti: jeruk bali, kacang bogor, nangka belanda, dan petai cina.
Seluruhnya bukan spesies yg berasal dari wilayah2 yg namanya dikaitkan tsb.
Nangka belanda (sirsak) bukanlah jenis nangka dan bukan berasal dari Belanda, melainkan dari benua Amerika. Dinamakan demikian kemungkinan karena kesalahpahaman orang kita zaman dulu yg mengira buah itu adalah sejenis nangka yg berasal dari Belanda.
Kacang bogor (Voandzeia subterranea) juga bukan berasal dari Bogor melainkan dari Afrika.
Petai cina (Leucaena glauca) juga bukan native dari Cina, melainkan dari benua Amerika.
Jeruk bali (pomelo) juga bukan spesies endemik Bali.
Beda halnya dgn orang utan Sumatra, Tapanuli dan Kalimantan yg mana semuanya adalah berasal dari masing2 daerah tsb.
Beberapa contoh penamaan orang utan yang nama daerah asalnya yg dikaitkan dikapitalisasi, dapat dilihat seperti di (1) dan (2)

Kalau tidak salah terakhir di WP:SUMATRA.

Saya beberapa lama di Sumatera, sudah ke beberapa provinsinya, dan di mana2 kata yg digunakan adalah Sumatera bukan Sumatra.
Sumatra sepertinya justru berasal dari bahasa Inggris, Sumatran bukan Sumateran.
Tapi kalau orang2 penyusun KBBI—yg gak tau ntah pernah ke Sumatera atau gak—maunya begitu sih ya sudah.

Namun, bahasa Indonesia tidak mengenal "di mana" atau "yang mana" sebagai konjungsi intrakalimat.

Faktanya sih, UU RIS sendiri dari tahun 1950 menggunakan frasa “yang mana” sebagai penghubung antar dua klausa atau kalimat. Yang berarti penggunaannya setidaknya telah dikenal sejak awal2 kemerdekaan Indonesia.
Tapi tim redaksi dari Lembar Komunikasi sepertinya tidak berpikir demikian, dan ingin membatasinya, gak tahu apakah ini desperate attempt utk memperbanyak halaman bukunya atau gimana, tapi ya sudahlah.
Terima kasih mas @RianHS atas tanggapannya. Cahyogunadi (bicara) 23 Desember 2022 05.06 (UTC)[balas]
@Cahyogunadi: Jadinya pakai huruf kapital atau tidak, nih? Saya hanya menyarankan dengan pemahaman saya. Kalau tidak dipakai ya tidak apa-apa dan peninjauan saya juga sampai di sini saja. — RianHS (bicara) 23 Desember 2022 06.03 (UTC)[balas]
Menurut saya dikapitalkan saja mas @RianHS, sebagaimana yg telah diterapkan di artikel.
orang utan Kalimantan, orang utan Tapanuli, dan orang utan Sumatra.
Terima kasih atas tinjauannya. :) Cahyogunadi (bicara) 23 Desember 2022 07.43 (UTC)[balas]
@Cahyogunadi: Halo, lebih baik tetap gunakan kata baku "Sumatra" alih-alih menggunakan kata "Sumatera", saya paham Anda sudah lama berada di Sumatra tapi ini untuk penggunaan nama yang lebih baku dan sesuai dengan KBBI. Tentunya tidak mudah mengubah nama suatu provinsi atau nama daerah lainnya karena memerlukan suatu peraturan perundang-undangan. Terkait "di mana" dan "yang mana" memang tidak sesuai dengan EYD V, tapi itu lazim digunakan dalam bahasa hukum. Tapi kita tetap pada pedoman WBI dengan menggunakan EYD V dan KBBI. Saya menyarankan untuk lebih baik berpedoman pada kedua hal tersebut. Salam. Aviel Dase (Kirim Pesan) 28 Maret 2023 17.26 (WITA)
Terima kasih, Aviel Dase. Saya lihat sudah tidak ada lagi "Sumatera" dan "yang mana" di artikel ini; tinggal penulisan huruf kapital di nama jenis hewan. — RianHS (bicara) 30 Maret 2023 22.35 (UTC)[balas]
 Selesai @RianHS: kata "orang utan kalimantan", "orang utan sumatra" dan "orang utan tapanuli" saya jadikan huruf kecil --Glorious Engine (bicara) 31 Maret 2023 09.34 (UTC)[balas]
@Glorious Engine: Terima kasih. Ini kelihatannya hal yang sepele, tetapi memang penulisan nama jenis hewan (dan tumbuhan) adalah dengan huruf kecil. Lihat juga di sini dan di sini. Selain itu, penulisan nama jenis untuk hewan ini juga harus konsisten dengan artikel-artikel serupa yang sudah jadi AP. — RianHS (bicara) 31 Maret 2023 10.12 (UTC)[balas]
Maaf baru memberi tanggapan, saya terkunci dari akun saya karena aplikasi penyimpan kata sandi saya yg error beberapa hari kemarin. Saya mendasarkan pemahaman saya sebelumnya ttg kapitalisasi nama daerah pada nama hewan tersebut dari bagaimana penggunaannya dalam bahasa Inggris. Namun setelah membaca sejumlah buku ttg hewan dalam bahasa Indonesia dan juga apa yg dibawakan mas RianHS, saya setuju untuk dirubah. Sepertinya dalam bahasa Indonesia memang harus menggunakan huruf kecil. 👍 Cahyogunadi (bicara) 9 April 2023 07.05 (UTC)[balas]

Saran lagi, ya:

RianHS (bicara) 23 Desember 2022 00.30 (UTC)[balas]

  • Saya copyedit sedikit-sedikit, ya. Perbaikan-perbaikan tata bahasa kecil.
  • Saya belum membaca detail sampai bawah, tetapi sepertinya ada dua hal penting yang belum dimuat dalam artikel ini: (1) Orang utan sering menjadi korban kekejaman, terutama penembakan. Lihat artikel Kesejahteraan hewan di Indonesia#Kekejaman terhadap hewan; (2) Aspek kesehatan orang utan. Banyak zoonosis yang dapat menular dari orang utan ke manusia dan sebaliknya. Orang utan juga sering menunjukkan self-medicating behavior dengan memakan dedaunan tertentu saat mereka sakit. Perilaku ini banyak diteliti. Nanti saya tambahkan, cuma saya belum tahu, baiknya disisipkan di subjudul sebelah mana.— RianHS (bicara) 8 April 2023 07.17 (UTC)[balas]
  • Sebuah penelitian memperkirakan bahwa orang utan sumatra dan orang utan kalimantan berpisah antara 4,9 hingga 2,9 juta tahun yang lalu bila merujuk pada penelitan terhadap lokus mitokondria yang merupakan lokus yang saling berkaitan dengan kromosom X dan kromosom Y pada kedua spesies ini —> Setelah membuka referensinya, saya memahami bahwa penelitian ini menggunakan tiga lokus genetik sekaligus, yaitu pada DNA mitokondria, kromosom X, dan kromosom Y. Kalimat yang sekarang tidak mencerminkan ini, saya ganti, ya. — RianHS (bicara) 8 April 2023 08.03 (UTC)[balas]

Kelihatannya sudah oke. — RianHS (bicara) 18 April 2023 13.10 (UTC)[balas]

  • Saya mencoba melihat sumber populasi orang utan. Kok tidak ada angka-angka yang dicantumkan dalam artikel, ya? Rujukan nomor 110 dan 111 dari situs web IUCN tidak menyebutkan 7.300 orang utan sumatra dan 45.000–69.000 orang utan kalimantan sebagaimana yang tertulis di artikel. Rujukan nomor 121 (di Wikipedia tertulis terbit tahun 2002, begitu dibuka artikelnya ternyata terbit tahun 2008) mencantumkan angka 6.500 untuk orang utan sumatra dan sedikitnya 54.000 untuk orang utan kalimantan. — RianHS (bicara) 18 April 2023 17.08 (UTC)[balas]

Komentar Agus Damanik

[sunting sumber]
  • "Yang orang setempat awalnya menggunakan istilah ini untuk merujuk pada manusia penghuni hutan yang sebenarnya. Namun pada tahap awal dalam sejarah Melayu, istilah ini mengalami perluasan semantik untuk mencakup kera dari genus Pongo. → Warga lokal menggunakan istilah ini untuk menyebut manusia penghuni hutan. Namun pada periode awal sejarah Melayu, istilah ini mengalami perluasan semantik sehingga juga digunakan untuk kera dari genus Pongo." ." "
  • "sumber-sumber pramodern dalam bahasa Jawa Kuno. → pramodern dijelaskan tahun berapa soalnya sumbernyatain dari abad ke-9 sampai abad ke-15. Jawa kunonya dipranalain dalam
  • "Salah satunya yang terawal adalah pada Kakawin Ramayana, sebuah → Salah satu sumber awal bersumber dari Kakawin Ramayana yang merupakan karya adaptasi dari bahasa Sansekerta ke dalam bahasa Jawa dari karya Ramayana yang ditulis pada abad kesembilan atau awal abad kesepuluh.

ini dulu ya Agus Damanik (bicara) 8 Januari 2023 01.56 (UTC)[balas]

  • "di bukunya yang dirilis pada 1631 yakni Historiae naturalis et medicae Indiae orientalis. → di dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1631 yang berjudul Historiae naturalis et medicae Indiae orientalis."

ini dulu ya Agus Damanik (bicara) 11 Januari 2023 23.21 (UTC)[balas]

  • Menurut bukti molekuler, di antara kera (superfamili Hominoidea), owa berpisah pada awal Miosen antara 24,1 dan 19,7 juta tahun lalu, dan orang utan berpisah dari garis keturunan kera besar Afrika antara 19,3 dan 15,7 juta tahun yang lalu. - Berdasarkan penelitian pada tingkat molekuler untuk garis keturunan kera (superfamili hominoidea), owa berpisah menjadi spesies berbeda pada awal periode Miosen, yaitu sekitar antara 24,1 hingga 19,7 juta tahun lalu. Sedangkan, orang utan diperkirakan berpisah antara 19,3 dan 15,7 juta tahun lalu. (Kalimatnya kubagi dua, terlalu banyak untuk satu kalimat
  • tingkat molekulernya dipranalain dalam ke jam molekuler
  • bahwa berdasarkan lokus mitokondria, lokus yang berkaitan dengan kromosom X, dan kromosom Y pada spesies orang utan Sumatra dan Kalimantan berpisah antara 4,9 dan 2,9 juta tahun yang lalu. - bahwa orang utan Sumatra dan orang utan kalimantan berpisah antara 4,9 hingga 2,9 juta tahun yang lalu bila merujuk pada penelitan terhadap lokus mitokondria yang merupakan lokus yang saling berkaitan dengan kromosom X dan kromosom Y pada kedua spesies ini.
  • Sumber-sumbernya, tanggal akses masih bahasa inggris
  • Tiongkok selatan dipranalain dalam karena bukan nama negara.
  • Asia Tenggara daratan - ini juga dipranalain dalam.

Itu dulu ya. nanti dilanjutAgus Damanik (bicara) 26 Maret 2023 04.07 (UTC)[balas]


  • Tangan orang utan memiliki empat jari yang panjang, tetapi jempol yang jauh lebih pendek untuk cengkeraman yang kuat pada cabang-cabang saat mereka berayunan di pepohonan. - Tangan orang utan memiliki empat jari yang panjang dengan jempol yang jauh lebih pendek dari jari lainnya untuk menghasilkan cengkeraman yang kuat pada cabang-cabang saat mereka berayunan di pepohonan.

Segitu dulu ya. Mohon diperbaiki lagi artikelnya dengan memperhatikan KBBI. setelah namun harus ada koma dan peraturan seperti itu. Kalau masalah kecil itu tidak diperbaiki, saya ragu mendukung artikel ini

Agus Damanik (bicara) 27 Maret 2023 17.29 (UTC)[balas]

Orang utan berpindah di pepohonan dengan cara memanjat vertikal dan suspensi- Orang utan berpindah dari pohon ke pohon dengan cara memanjat secara vertikal dan menggantung

ini lagi diperbaiki.Agus Damanik (bicara) 29 Maret 2023 04.36 (UTC)[balas]

-pemakan buah-buahan dipranala ke frugivor

Itu dulu diperbaiki Agus Damanik (bicara) 1 April 2023 22.20 (UTC)[balas]

Masukan penyamaran opini

  • Berdasarkan sumber lain, catatan Bontius tidak merujuk pada kera - Namun, catatan dari Jacobus Bontius tidak merujuk pada kera
  • Orang Eropa pertama yang mencatat penggunaan istilah ini adalah Jacobus Bontius, di dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1631 yang berjudul Historiae naturalis et medicae Indiae orientalis. Dia mencatat bahwa orang-orang Melayu memberitahunya kalau kera tersebut dapat berbicara, tetapi memilih untuk tidak "agar dia tidak dipaksa untuk bekerja - (Orang Eropa pertama yang mencatat penggunaan istilah orang utan adalah Jacobus Bontius. Dia menulis kata ini di dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1631 yang berjudul Historiae naturalis et medicae Indiae orientalis. Dia mencatat bahwa orang-orang Melayu memberitahunya kalau orang utan tersebut dapat berbicara, tetapi memilih untuk tidak "agar dia tidak dipaksa untuk bekerja")

Itu dulu, ternyata banyak yang tidak dipranala dalam. Beberapa kalimat kuparafrasa biar tidak penyamaran opini dan lebih jelas maksud dari sumbernya Agus Damanik (bicara) 3 April 2023 04.11 (UTC)[balas]


Agus Damanik (bicara) 7 April 2023 18.40 (UTC) itu dulu ya[balas]

Itu dulu ya. Agus Damanik (bicara) 11 April 2023 13.43 (UTC)[balas]

ini dulu ya

Agus Damanik (bicara) 16 April 2023 22.13 (UTC)[balas]

  • Seluruh artikel sudah saya perbaiki dan menambahkan pranala dalam untuk yang kurang. Saya tidak bisa menutup langsung karena saya ikut memperbaiki. Bila jumlah pranala merah masih dianggap layak untuk artikel pilihan, maka saya setuju untuk artikel dijadikan AP Agus Damanik (bicara) 18 April 2023 16.43 (UTC)[balas]

Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.