Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Disetujui/Juni 2021

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
CATATAN PENUTUP

Lulus setelah mendapatkan tinjauan komprehensif. Saran-saran sudah dijalankan, dan sudah dibuka selama lebih dari sebulan. Terima kasih atas kerja keras pengusul. Danu Widjajanto (bicara) 3 Juni 2021 04.11 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Izaac Hindom[sunting sumber]

Pengusul: Jeromi Mikhael (b • k • l)
Status:    Selesai

Usulan artikel pilihan kedua saya mengenai Gubernur Papua. --Jeromi Mikhael (bicara) 12 April 2021 05.42 (UTC) Jeromi Mikhael (bicara) 12 April 2021 05.42 (UTC)[balas]

Danu Widjajanto[sunting sumber]

Tinjauan awal, belum masuk ke substansi:

  • "Ia juga mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Nugini namun gagal.", "ia mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur berikutnya dan memenangkannya, namun mundur beberapa minggu kemudian." --> pastikan tidak ada kata "namun" di tengah kalimat, karena "namun" hanya bisa digunakan di awal. Agar diubah menjadi "tetapi" yang merupakan kata hubung yang tepat.
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan --Jeromi Mikhael (bicara) 16 April 2021 11.32 (UTC)[balas]

Referensinya juga masih perlu dirapikan:

  • Penggunaan akronim dalam bibliografi seperti "SEL" dan "SK" perlu diperbaiki
  • Sumber nomor 15 dan 17, 40 dan 41, 58 dan 59 duplikat
  • Sumber nomor 57 masih berbahasa Inggris
  • Sumber nomor 50 nama penulisnya "T/ EU02/PU03/" ?
  • Sumber nomor 52: "Supreme Advisory Council" itu apa?
  • Untuk sumber buku yang dikutip berulang (seperti referensi nomor 5 dan 7) apa tidak pakai sfn saja?
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan Untuk saran terakhir, saya rasa tidak perlu pakai sfn karena akan menjadi canggung. Hanya terdapat satu buku saja, namun harus pakai sfn. Sebaiknya jika ada satu-dua saja yang berbeda maka harus diseragamkan. --Jeromi Mikhael (bicara) 16 April 2021 11.32 (UTC)[balas]

Terima kasih. Danu Widjajanto (bicara) 16 April 2021 06.25 (UTC)[balas]

@Danu Widjajanto: Apakah ada kelanjutannya untuk review ini? Mohon kejelasannya. --Jeromi Mikhael (bicara) 29 April 2021 06.06 (UTC)[balas]

@Jeromi Mikhael Maaf baru balas, aku lagi sibuk banget akhir-akhir ini.

  • Yang benar "Fakfak" atau "Fak-Fak"?
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan Fakfak.
  • "Setelah Indonesia mencaplok Nugini Belanda" --> perumusan kalimatnya mungkin agak kontroversial, bagaimana kalau jadi "Setelah Nugini Belanda menjadi bagian dari Indonesia..."?
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan
  • Seperti pengusulan sebelumnya, penyebutan akronim untuk pertama kalinya agar dijabarkan juga kepanjangannya, misalnya "LSM"
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan
  • " ia mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur berikutnya dan memenangkannya, tetapi mundur beberapa minggu kemudian dikarenakan alasan poligami, beban yang terlalu berat, dan regenerasi. " --> memangnya sudah ada pilkada pada zaman Orde Baru?
    @Danu Widjajanto: Memang sudah ada. Saya sudah mengembangkan sejumlah artikel pemilihan gubernur era orde baru di WPEN dan salah satu yang paling panjang adalah en:1967 North Sumatra gubernatorial election. Monggo dilihat agar bisa sedikit memahami bagaimana prosedur pemilihan gubernur pada masa itu.
    @Jeromi Mikhael wah keren artikelnya, tapi ini berarti bukan pilkada langsung seperti pada zaman Reformasi kan? Kalau iya mungkin perlu ditambahkan keterangan singkat kalau pilkadanya tidak langsung supaya orang tidak membayangkan pilkada langsung seperti sekarang. Danu Widjajanto (bicara) 10 Mei 2021 10.38 (UTC)[balas]
  • Pranalakan Desa Adora, Afdeling, dan Algemene Lagere School
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan untuk Afdeling. Sisanya tidak ada artikel.
  • Nicholas Tanggama dan Mohammad Achmad itu siapa?
@Danu Widjajanto: Saingan Hindom di pemilu tsb
  • Di bagian "karier politik", jelaskan secara singkat apa itu Operasi Trikora
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan
  • " Hindom dicalonkan sebagai calon Dewan Perwakilan Rakyat" --> dicalonkan sebagai calon? Mungkin maksudnya dicalonkan sebagai anggota?
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan
  • "DPRD Irian Jaya memilihnya sebagai anggota parlemen dari daerah pemilihan Fakfak dengan 15 suara.[6] dan ia dilantik sebagai anggota dewan pada tanggal 28 Oktober 1971.[7]" --> ada penggalan kalimat tuh, perlu diperbaiki
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan
  • Jadi pada masa itu anggota DPRnya dilantik alih-alih dipilih langsung oleh rakyat? Kalau iya agar ditambahkan keterangan singkat supaya lebih jelas
  • "Papua Selatan" itu wilayah mana aja?
@Danu Widjajanto: tidak dijelaskan di bukunya. Saya juga bingung.
  • "Pemilihan gubernur diadakan beberapa bulan kemudian untuk memilih gubernur defnitif. Hindom menjadi salah satu calon gubernur dalam pemilihan tersebut. Hindom memenangkan pemilihan tersebut[16] dan ia dilantik sebagai gubernur oleh Menteri Dalam Negeri ad interim Sudharmono pada tanggal 12 November 1982.[15]" --> pemilihannya seperti apa? Dipilih DPRD?
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan Ya. Sudah saya jelaskan di artikelnya.
  • "ad interim" apa tidak diganti jadi "sementara" saja? Supaya lebih mudah dipahami awam
@Danu Widjajanto: Istilah resmi dari pemerintah seperti itu. Untuk pemerintah daerah menggunakan penjabat dan pejabat sementara, untuk tingkat kementerian menggunakan ad-interim
  • Yang benar Sumatra, bukan Sumatera
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan
  • "Hindom, seorang Papua sendiri, memandang para transmigran yang kebanyakan beretnis Jawa sebagai lebih unggul, baik secara fisik dan moral, dengan etnis Papua, yang menurutnya terbelakang dan egois.[23] " --> "seorang Papua sendiri" terdengar ganjal, mungkin dihapus saja. Terus aku juga usul agar diparafrase jadi begini: "Hindom memandang para transmigran yang kebanyakan beretnis Jawa sebagai orang-orang yang dianggap lebih unggul secara fisik dan moral bila dibandingkan dengan etnis Papua, yang menurutnya terbelakang dan egois."
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan
  • Untuk kata "unggul", "terbelakang", dan "egois", apakah kira-kira bisa ditambahkan tanda kutip kalau itu adalah pernyataan dari Hindom sendiri? Tujuannya untuk menghindari kesan kalau itu adalah klaim dari Wikipedia.
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan
  • "Hindom juga tidak memiliki rasa takut bahwa orang Jawa yang mayoritas Muslim akan mengislamkan orang Papua yang mayoritas Kristen dan menyatakannya bahwa hal tersebut adalah "kehendak Tuhan" jika itu terjadi" --> mungkin bisa dipecah jadi dua kalimat. Contoh: "... yang mayoritas Kristen. Ia juga menyatakan bahwa jika memang sebagian besar orang Papua akan menjadi Muslim, hal tersebut sudah menjadi "kehendak Tuhan"."
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan
  • "hama" --> apakah ada keterangan hama untuk tanaman apa?
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan Hama tanaman pangan.
  • ", dengan poligami (yang melanggar PP No 10 tahun 1983) sebagai alasan utamanya" --> sepertinya bagian ini bisa dijabarkan lagi, larangan macam apa yang ada saat itu? Larangan untuk PNS?
@Danu Widjajanto: Nah ini saya nggak paham. Di sumbernya hanya ditulis seperti itu, dan sepertinya menyatakan bahwa poligami dilarang untuk gubernur, dan dasarnya ini. Tetapi di undang-undangnya tidak secara eksplisit disebut. Menginterpretasikan dan memasukkan interpretasinya ke dalam artikel termasuk dalam riset asli, dan Wikipedia tidak boleh mengandung riset asli. Tapi dari sudut pandang saya, ini berkaitan dengan pasal 12 dari PP tersebut yang menyatakan bahwa gubernur yang hendak memiliki lebih dari satu istri harus minta izin dari presiden. Ada dua kemungkinan: 1) Hindom melangsungkan pernikahan keduanya sebelum dia jadi gubernur dan gak pernah membukanya, 2) Hindom melangsungkan pernikahan keduanya saat dia jadi gubernur dan gak pernah minta izin.
  • "Hindom dimakamkan di Pemakaman Umum Kristen Abepura yang terletak di Tanah Hitam" --> Tanah Hitam itu di mana?
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan Sudah saya tambahkan.
  • Sepertinya kritik dari Tapol cocok untuk ditambahkan di paragraf pembuka
@Danu Widjajanto: Tidak usah, sepertinya kritiknya terlalu spesifik. Paragraf pembuka kan berfungsi sebagai rangkuman jadi tidak elok untuk memasukkan kutipan; ada kesan keberpihakan jika kita melakukannya.
  • Masih ada pranala disambiguasi di artikelnya (Fakfak)
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan
  • Ada galat di kategorinya, "Pages with DOIs inactive since 2021"
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan diperbaiki. Ternyata DOI milik LIPI rusak.
  • Di Infoboxnya, sebaiknya yang diletakkan di paling atas adalah jabatannya sebagai Gubernur, karena ia paling dikenal akan kiprahnya sebagai gubernur.
@Danu Widjajanto: Sepertinya tidak. Secara umum jabatan di infobox disusun berdasarkan senioritas dan bukan kiprah. --Jeromi Mikhael (bicara) 2 Juni 2021 14.34 (UTC)[balas]
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan
Catatan kaki
  • "75,105 transmigrants (excluding local transmigrants) or 85,547 transmigrants (including local transmigrants) based on ", "Overview of candidates for New Guinea" --> masih belum diterjemahkan tuh
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan
  • IIE, Mys, RA, Tim Liputan 6 SCTV sebaiknya dihapus saja.
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan Yang terakhir tidak, karena mengidentifikasi penulis secara kolektif.

Danu Widjajanto (bicara) 7 Mei 2021 09.01 (UTC)[balas]

Danu Widjajanto, saya sudah menanggapi tinjauan-tinjauan anda. Mohon memberikan umpan balik. Terimakasih. Jeromi Mikhael (bicara) 2 Juni 2021 15.10 (UTC)[balas]

Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
CATATAN PENUTUP

Lulus setelah mendapatkan tinjauan dari dua pengguna. Saran-saran sudah dijalankan, dan sudah dibuka selama dua minggu. Terima kasih atas kerja keras penulis dan pengusul. Danu Widjajanto (bicara) 9 Juni 2021 08.47 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Sanherib[sunting sumber]

Pengusul: Glorious Engine (b • k • l)
Status:    Selesai

Dalam rangka memperdalam Alkitab, saya harap artikel tentang tokoh antagonis dalam Perjanjian Lama ini bisa jadi AP --Glorious Engine (bicara) 26 Mei 2021 22.24 (UTC)[balas]

Komentar Danu[sunting sumber]

Aku lihat sepintas, terjemahannya bagus sekali dan elok untuk dibaca. Artikelnya juga dilengkapi sumber akademis. Aku yakin artikel ini akan lulus jadi AP. Berikut beberapa saran kecil untuk semakin memantapkan artikelnya.

Danu Widjajanto (bicara) 27 Mei 2021 14.08 (UTC)[balas]

Paragraf pembuka
  • "Menurut keterangan Alkitab, Malaikat Tuhan menggagalkan pengepungan Yerusalem dengan cara menumpas angkatan perang Asyur. Meskipun demikian, agaknya Asyur tidak dikalahkan, karena Hizkia menyerah kepada Sanherib di akhir kampanye militer itu. Peninggalan-peninggalan tertulis dari masa itu..." --> untuk menegaskan unsur sejarahnya, usul diparafrase jadi "Menurut keterangan Alkitab, Malaikat Tuhan dikatakan telah menggagalkan pengepungan Yerusalem dengan cara menumpas angkatan perang Asyur. Meskipun demikian, dari sudut pandang sejarah, Asyur kemungkinan besar tidak dikalahkan, karena Hizkia menyerah kepada Sanherib di akhir kampanye militer itu. Lebih lagi, peninggalan-peninggalan tertulis dari masa itu..."
  • "Untuk mengubah Niniwe menjadi kota yang pantas disebut ibu kota kemaharajaan," --> tambahkan "dianggap" sebelum "pantas"
  • "Sepeninggal putra sulungnya, Asyur-nadin-syumi," --> biar lebih jelas ubah jadi "Selepas kemangkatan putra sulungnya, Asyur-nadin-syumi,"
  • "Kerajaan Babel maupun kerajaan-kerajaan di Syam memandang kematian tragis Sanherib sebagai azab ilahi" --> hapus kata "tragis" supaya tidak terkesan dramatis
Para pendahulu dan masa muda
  • Usul agar subjudulnya diringkaskan jadi "Riwayat awal"
  • "Menurut anggapan umum sepanjang sejarah, ibu Sanherib adalah istri Sargon yang bernama Ataliya, tetapi belakangan ini sudah disangkal" --> tambahkan "hal" sebelum "ini"
  • "Andaikata benar-benar adalah ibu Sanherib, mestinya Ataliya lahir sekitar tahun 760 Pra-Masehi dan setidaknya hidup sampai tahun 692 Pra-Masehi[9] karena ada keterangan tertulis yang menyebutkan keberadaan "ibu suri" pada tahun itu,[10] padahal kubur Ataliya yang ditemukan di kota Nimrud[9] pada era 1980-an[11] mengindikasikan bahwa ia baru berumur 35 tahun ketika wafat." --> agak sulit untuk dipahami strukturnya, usul diubah dan dipenggal jadi "Agar dapat menjadi ibu Sanherib, Ataliya harus lahir setidaknya pada kisaran tahun 760 SM dan hidup sampai setidaknya tahun 692 SM, mengingat keberadaan seorang "ibu suri" disebutkan pada tahun itu. Namun, kuburan Ataliya yang ditemukan di kota Nimrud[9] pada era 1980-an[11] mengindikasikan bahwa ia berumur maksimal 35 tahun ketika wafat."
  • "Sargon mengaku sebagai anak Tiglat-Pileser III, tetapi pengakuan ini tidak dapat dipastikan kebenarannya karena Sargon menjadi Raja Asyur dengan cara merebut kekuasaan dari tangan Salmaneser V, anak Tiglat-Pileser.[12]" --> tambahkan "Sementara itu, " sebelum Sargon
  • "Beberapa di antaranya diketahui masih hidup pada tahun 670 Pra-Masehi, masa pemerintahan Esarhadon, anak Sanherib." --> tambahkan "pada" sebelum "masa"
  • "Satu-satunya saudara perempuan Sanherib yang dapat diketahui" --> mungkin lebih tepat "yang diketahui keberadaannya"?

Segitu dulu, nanti lanjut lagi. Danu Widjajanto (bicara) 27 Mei 2021 19.42 (UTC)[balas]

Putra mahkota
Asyur dan Babel
Kemangkatan Sargon II dan suksesi
Kampanye militer pertama di Babel

Di bagian Perang di Syam, pranala meranhya masih lumayan banyak tuh, mungkin bisa dikurangi. Danu Widjajanto (bicara) 28 Mei 2021 17.52 (UTC)[balas]

Perang di Syam
Pengepungan Yerusalem
Mengatasi masalah Babel
  • Ganti "paya-paya" jadi "rawa-rawa" supaya lebih mudah dipahami
  • "Selaku Raja Babel berkebangsaan Asyur, Asyur-nadin-syumi menempati posisi yang penting secara politik sekaligus sangat rawan, dan dapat ia jadikan kesempatan untuk memperkaya pengalaman selaku calon kuat Maharaja Asyur Baru berikutnya.[56]" --> usul ubah bagian kedua jadi "... , dan posisi tersebut dapat ia jadikan kesempatan...", supaya lebih jelas yang dijadikan kesempatan itu posisinya
  • " Invasi tersebut jelas-jelas dilancarkan dengan maksud menumpas Marduk-apla-idina dan para pengungsi Kasdim lainnya.[52]" --> tidak perlu pakai "jelas-jelas" sepertinya
Kampanye militer di Elam dan balas dendam
Penghancuran kota Babel

Sejauh ini terjemahannya sangat keren dan luwes untuk dibaca. Nanti aku lanjut lagi ke bagian Pemugaran kota Niniwe. Danu Widjajanto (bicara) 29 Mei 2021 18.03 (UTC)[balas]

Pemugaran kota Niniwe
Konspirasi, pembunuhan, dan suksesi
  • "Sesudah Asyur-nadin-syumi tiada (diduga dihukum mati bangsa Elam)," --> ganti "tiada" jadi "wafat"?
  • "Banyak sumber mengabadikan peristiwa itu, antara lain Alkitab (2 Raja-Raja 19:37, Yesaya 37:38), di mana Arda-Mulisyi disebut dengan nama Adramelek.[91]" --> masih ada kata "di mana" tuh
  • "Sebagian besar prajurit mereka membelot ke pihak Esarhadon, yang kemudian memimpin pasukannya memasuki Niniwe tanpa perlawanan, dan dinobatkan menjadi Raja Asyur yang baru. " --> struktur kalimatnya bisa diperbaiki jadi begini: "Sebagian besar prajurit mereka membelot ke pihak Esarhadon, yang kemudian memimpin pasukannya memasuki Niniwe tanpa perlawanan. Esarhadon pun dinobatkan menjadi Raja Asyur yang baru. "
Keluarga


Danu Widjajanto (bicara) 30 Mei 2021 05.51 (UTC)[balas]

Kepribadian
Anggapan umum mengenai Sanherib
  • "Konflik ini diuraikan sedemikian rupa seakan-akan sebuah perang suci, di mana Allah memerangi Sanherib si penyembah berhala.[113]" --> masih ada kata "di mana" tuh, dan bagian kedua perlu digarisbawahi kalau itu adalah penggambaran khusus dari sudut pandang Alkitab alih-alih ilmiah. Bisa diganti jadi: "Konflik ini diuraikan sedemikian rupa seakan-akan sebuah perang suci, dan dalam perang tersebut Allah diyakini memerangi Sanherib yang dianggap sebagai penyembah berhala."
  • "Rama prabu" mungkin bisa diganti jadi "raja sekaligus ayah kedua orang kudus itu...", karena menurut sumber ini pada halaman tujuh, yang dimaksud "royal father" di situ ya raja
  • "Mendaraskan" bisa diganti jadi "membacakan" supaya lebih mudah dipahami
  • "Peristiwa ini kerap digambarkan sebagai sebuah skenario apokaliptis, di mana Hizkia digambarkan sebagai seorang tokoh mesianis sementara Sanherib berikut angkatan perangnya digambarkan sebagai pengejawantahan Gog dan Magog." --> masih ada kata "di mana", bisa diganti jadi "dan dalam skenario tersebut..."
Temuan-temuan arkeologi
  • "Catatan-catatan pribadi Sanherib berkenaan dengan proyek-proyek pembangunan dan kampanye-kampanye militernya, yang jamak disebut "Tawarikh Sanherib", " --> "jamak" bisa diganti jadi "umum"
  • "Museum Vorderasiatisches" sepertinya agak nanggung penerjemahannya karena "Vorderasiatisches" masih ada deklinasinya dalam bahasa Jerman (seperti halnya kalau menerjemahkan "British Museum" kita akan tulis "Museum Britania" alih-alih "Museum British"), sebaiknya tetap ditulis dalam bentuk Jermannya ("Vorderasiatisches Museum", seperti halnya "British Museum" atau "Metropolitan Museum of Art" di artikel Sanherib) atau sekalian diterjemahkan jadi "Museum Timur Dekat". Saya lebih condong ke mempertahankan nama Jermannya supaya konsisten dengan British Museum dan MMA.
Gelar
Lain-lain

Secara keseluruhan terjemahannya sangat luar biasa mutunya, saya sangat menikmati membaca artikelnya dan mendukung artikel ini menjadi artikel pilihan. --Danu Widjajanto (bicara) 4 Juni 2021 09.12 (UTC)[balas]

Komentar Aapriano[sunting sumber]

Setelah membaca artikel Sanherib, saya menemukan lima catatan terkait pengembangan artikel yang baik ini:

  1. Pertama terkait penempatan kalimat dalam paragraf. Di paragraf pertama, alinea terakhir, sepertinya kalimat tersebut belum selesai, sehingga saya usul menjadi seperti ini: "Terdapat dua peristiwa besar dan penting yang terjadi di masa pemerintahannya, yakni penghancuran kota Babel pada tahun 689 SM, dan pemugaran sekaligus pemekaran kota besar Niniwe, ibu kota terakhir bangsa Asyur."
    Sepertinya malah jadi kurang tepat karena mengimplikasikan kalau peristiwa2 lain yang disebutkan sebelumnya itu bukan peristiwa besar, padahal Sanherib paling dikenal karena telah mengepung Yerusalem. Kalimatnya sendiri sebenarnya sudah SPOK, predikatnya adalah “adalah”. Danu Widjajanto (bicara) 4 Juni 2021 08.38 (UTC)[balas]
  2. Kedua bersifat pertanyaan terkait deskripsi paragraf keempat. Tertulis: "Kerajaan Babel maupun kerajaan-kerajaan di Syam memandang kematian Sanherib sebagai azab ilahi, sementara bangsa Asyur mungkin sekali sangat terpukul." Apakah tidak ada gambaran secara umum perihal azab ilahi tersebut? Padahal dalam kalimat sebelumnya diuraikan bahwa Sanherib meninggal karena dibunuh. Menurut saya, ada lompatan deskripsi di bagian tersebut karena opini pembaca langsung dibawa pada kesimpulan setiap kematian disebut sebagai azab ilahi oleh kedua kerajaan tersebut.
  3. Ketiga terkait dengan asumsi yang muncul di sub bab Putra Mahkota. Di paragraf kedua, alinea ketiga tertulis, "Entah apa alasannya, Sargon tidak pernah mengikutsertakan Sanherib dalam kampanye-kampanye militernya." Saya sebut asumsi, karena tidak dideskripsikan kalimat sebab-akibat mengapa Sanherib tidak pernah diajak. Padahal dijelaskan bahwa Josette Elayi mengetahuinya.
  4. Keempat, terkait dengan rujukan, agaknya penulis belum sempat menambahkan rujukan di beberapa akhir kalimat. Padahal di sub bab referensi ada banyak sekali rujukan yang penulis gunakan dan ilmiah semuanya. Baiknya, ditambahkan rujukan-rujukan di akhir-akhir kalimat yang masih kosong supaya memenuhi kriteria artikel pilihan.
    • @Danu Widjajanto: --Glorious Engine (bicara) 4 Juni 2021 05.30 (UTC)[balas]
    • Paragraf pembuka memang tidak memakai rujukan sama sekali karena isinya sekadar merangkum bagian tubuh artikel yang memakai rujukan di setiap akhir paragraf. Yang jadi masalah itu kalau di paragraf pembuka ada keterangan yang tidak dapat ditemukan di bagian tubuh artikel, atau kalau ada paragraf atau akhir paragraf di bagian tubuh artikel yang tidak ada rujukannya sama sekali. Kalau yang dimaksud setiap kalimat harus ada rujukan, tidak ada aturan seperti itu, yang ada harus ada catatan kaki di setiap akhir paragraf, karena sering kali satu paragraf sumbernya hanya satu referensi saja, dan daripada mengulang-ulang di setiap akhir kalimat lebih ringkas untuk menambahkan catatan kaki di akhir paragraf. --Danu Widjajanto (bicara) 4 Juni 2021 08.47 (UTC)[balas]
  5. Kelima, bersifat apresiasi. Artikel ini telah memperlihatkan deskripsi yang memancing semangat bagi pembaca untuk membacanya. Bahkan, dari deskripsi yang ada dapat mendorong pembaca untuk mendalami dan mengetahui siapa Sanherib dan apa warisannya dalam kisah sejarah kebangsaan mereka. Kemudian, dalam hal kesalahan ketik yang sangat minim. Hal ini membuktikan bahwa artikel ini layak diusulkan sebagai artikel pilihan.
    •  Trims
--Glorious Engine (bicara) 4 Juni 2021 05.30 (UTC)[balas]

Demikian komentar dari saya, Semangat! - Pengguna:Aapriano (bicara) 4 Juni 2021 10.30 (UTC)[balas]


Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
CATATAN PENUTUP

Lulus setelah mendapatkan tinjauan komprehensif. Saran-saran sudah dijalankan, dan sudah dibuka selama lebih dari sebulan. Terima kasih atas kerja keras pengusul. Danu Widjajanto (bicara) 21 Juni 2021 07.30 (UTC))

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Ferry Tinggogoy[sunting sumber]

Pengusul: Jeromi Mikhael (b • k • l)
Status:    Selesai

Usulan artikel pilihan organik pertama saya di WBI. Almarhum adalah sosok yang menarik, menjadi anggota tim formatur dari salah satu partai Islam terbesar pada saat itu, Partai Kebangkitan Bangsa, meskipun almarhum sendiri bukanlah umat Islam. --Jeromi Mikhael (bicara) 30 April 2021 12.15 (UTC) Jeromi Mikhael (bicara) 30 April 2021 12.15 (UTC)[balas]

Komentar RianHS[sunting sumber]

Wah, Jeromi Mikhael semangat sekali mengembangkan artikel tokoh politik lawas. Rasanya senang idwiki punya kontributor AP yang konsisten. Karena sudah sebulan belum ditinjau, saya akan memberi beberapa masukan supaya artikelnya lebih mantap lagi.

Umum
  • Apakah ybs lebih sering ditulis/disebut sebagai Ferry atau sebagai Tinggogoy? Jangan sampai berpatokan pada sumber berbahasa Inggris karena ybs adalah orang Indonesia.
@RianHS: Karena ybs berasal dari Minahasa (yang notabene daerah dengan hubungan Belanda yang tinggi) dan beragama Katolik, sistem penamaannya didasarkan pada sistem penamaan Barat. Nama belakang adalah nama yang digunakan untuk merujuk pada orang tersebut
  • Struktur subjudul: Beberapa judul tingkat 2 apa tidak terlalu pendek? Apa ada yang bisa digabung (misalnya Wafat dan Keluarga) atau diturunkan levelnya menjadi tingkat 3 (misalnya subjudul tingkat 2-nya adalah "Karier politik" dan level 3 mulai dari anggota DPR sampai anggota DPD)?
  • Penulisan tanggal di Referensi masih pakai format bahasa Inggris.
@RianHS: Sudah diperbaiki
Paragraf pembuka
  • Satu paragraf apa tidak terlalu pendek untuk AP? Artikel sebelumnya, Soetran (~40 MB) punya tiga paragraf pembuka, sementara Izaac Hindom (~33 MB) punya empat paragraf pembuka. Bagaimana kalau paragraf pembuka artikel ini (~32 MB) ditambah lagi?
 Selesai
  • "...adalah seorang perwira tinggi TNI-AD dan politikus..." → Saran: panjangkan AD.
@RianHS: Sudah dikerjakan
Karier militer
  • Nurhadi Purwosaputro itu siapa? Apakah atasan, staf, atau yang lain? Berikan sedikit penjelasan bagi pembaca.
@RianHS: Nggak dijelaskan di artikelnya. Saya menambahkan jabatan terakhirnya yakni sebagai anggota MPR
  • "... melakukan kunjungan ke Taiwan selama dua minggu untuk mempelajari sistem militer di negara tersebut." Melakukan kunjungan apakah sudah tepat? Frasa ini biasanya digunakan saat seorang pejabat bebas melakukan kunjungan ke mana saja dan mengajak siapa saja. Saat berada di jabatan tersebut, apakah Tinggogoy dalam posisi yang berwenang? Kalau tidak, bagaimana jika diganti dengan ditugaskan atau kata sejenisnya?
@RianHS: Sudah dikerjakan
  • "... suatu "sejarah baru" karena keduanya..." → Keduanya?
@RianHS: Sudah dikerjakan
  • "Di masa jabatannya sebagai perwira pembantu..." → Di masa tidak cocok secara tata bahasa, pada masa juga kurang pas, bagaimana kalau selama menjabat?
@RianHS: Sudah dikerjakan
@RianHS: Sudah dikerjakan
  • "... untuk melaksanakan kesepakatan Konferensi..." → melaksanakan jadi menghadiri?
@RianHS: Ini saya bingung. Di korannya tertulis melaksanakan kesepakatan.
Bagaimana kalau, "melaksanakan hasil-hasil keputusan Konferensi Internasional Paris tentang Kamboja (PICC)". Pranala merah bisa diterjemahkan dari sini: en:1991 Paris Peace Agreements. Ini sumber lainnya. — RianHS (bicara) 10 Juni 2021 11.50 (UTC)[balas]
 SelesaiRianHS (bicara) 20 Juni 2021 10.51 (UTC)[balas]
  • "Setelah beberapa hari di Kamboja, Tinggogoy kemudian berangkat ke Kamboja." → Saltik?
@RianHS: Sudah dikerjakan Harusnya Thailand
  • "Meskipun menurutnya tidak ada masalah dalam mengoordinasikan upaya internasional dalam UNTAC, ..." → Strukturnya bahasa Inggris banget. Apa bisa ditulis ulang?
@RianHS: Sudah dikerjakan Tadi saya kroscek ke sumbernya. Haha, dasar saya kelamaan di wikipedia sebelah :)))
  • "... dan mendirikan kerajaan Kambodia ..." → Apa memang ditulis sebagai Kambodia dan bukan Kamboja? Apakah berbeda?
@RianHS: Sudah dikerjakan Itu masalah ejaan, sumbernya dari tahun 1993.

Segini dulu, ya. — RianHS (bicara) 4 Juni 2021 07.43 (UTC)[balas]

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
  • Saya langsung mengubah beberapa susunan kata supaya lebih enak dibaca. Semoga berkenan.
  • Tinggogoy dilantik sebagai anggota tambahan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 1997–1999 dari fraksi TNI/Polri pada tanggal 7 November 1998. Setelah dewan tersebut dibubarkan dan digantikan oleh DPR periode 1999–2004, Tinggogoy mempertahankan keanggotaannya dalam DPR yang baru. → Bagaimana kalau begini: Tinggogoy dilantik sebagai anggota tambahan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 1997–2002 (ditulis sampai 2002 karena rencananya awalnya kan memang begitu) dari fraksi TNI/Polri pada tanggal 7 November 1998. Meskipun dewan ini dibubarkan pada tahun 1999, Tinggogoy tetap bertahan sebagai anggota DPR pada periode selanjutnya, yaitu 1999–2004.
@RianHS: Sudah dikerjakan
  • Ia menolak keberadaan pengamat internasional dalam penerapan status darurat tersebut karena menurutnya masalah Aceh adalah masalah nasional Indonesia yang tidak perlu diurus oleh pihak internasional. → Di sumbernya ada frasa "hak asasi manusia". Menurut saya ini cukup vital dan perlu dimasukkan ke kalimat ini.
@RianHS: Sudah dikerjakan
  • ... serta Undang-Undang (UU) Pembentukan Daerah Perdagangan Bebas Sabang. Tinggogoy menyatakan bahwa rumusan undang-undang tersebut sudah dibawa ke Presiden, tetapi tidak ada jaminan mengenai waktu penetapannya. → Berita yang dijadikan sumber ini terbit pada 26 November 2000. UU-nya sendiri akhirnya disahkan pada 21 Desember 2000. Cek di sini. — RianHS (bicara) 8 Juni 2021 11.59 (UTC)[balas]
@RianHS: Sudah dikerjakan
Waduh sumber primernya langsung. Kalau yang seperti ini bagaimana? — RianHS (bicara) 10 Juni 2021 11.50 (UTC)[balas]
 SelesaiRianHS (bicara) 20 Juni 2021 10.51 (UTC)[balas]
  • "... melucuti dan membubarkan milisi serta memulihkan dan menjamin keamanan di daerah Timor Timur(?)." → Indonesia bukannya hanya bertugas melucuti milisi yang berada di Timor Barat (NTT)? Soalnya di paragraf selanjutnya UNTAET yang diminta pemerintah Indonesia agar melucuti milisi yang berada di Timor Timur.
@RianHS: Sudah dikerjakan Saya ganti jadi NTT
  • "Dalam perjalanan kerjanya di Timor Timur, Tinggogoy berdialog dengan..." → Bagusnya diinformasikan dialognya tentang apa, bukan hanya dengan siapa saja. — RianHS (bicara) 10 Juni 2021 11.50 (UTC)[balas]
@RianHS: Sudah dikerjakan mengenai marinir AS
  • "Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri Indonesia sendiri telah meminta ..." → Saat itu siapa menterinya?
@RianHS: Sudah dikerjakan Juwono Sudarsono dan Alwi Shihab.
  • "Ia meminta agar Dewan Perwakilan Rakyat secara aktif ..." → "Ia" merujuk pada Menlu atau Tinggogoy?
@RianHS: Sudah dikerjakan Tinggogoy
  • " Sikap Tinggogoy yang cenderung menolak kepada upaya pemakzulan tersebut membuatnya digantikan dari jabatannya sebagai anggota dewan oleh Mayjen Yahya Secawirya. Tinggogoy akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya pada tanggal 27 April 2001 ..." → Apa Tinggogoy mengundurkan diri terlebih dahulu baru kemudian digantikan oleh Yahya? Kalau iya, urutan kalimatnya lebih baik ditukar.
@RianHS: Seingat saya kalau untuk Fraksi TNI/Polri itu ada instruksi penggantian dari atasan. Lalu yang bersangkutan akan mengajukan pengunduran diri kepada DPR, yang biasanya langsung diterima. Jadi instruksi penggantian lalu pengunduran diri.
Maksud saya, kalimatnya janggal kalau pembaca terlebih dahulu membaca "digantikan oleh Mayjen Yahya Secawirya" kemudian di kalimat selanjutnya baru "Tinggogoy akhirnya mengundurkan diri". Bagaimana kalau, "Sikap Tinggogoy ... membuatnya diberhentikan dari jabatannya sebagai anggota dewan. Tinggogoy akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya dan digantikan oleh Mayjen Yahya Secawirya pada tanggal 27 April 2001, beberapa saat sebelum ..." — RianHS (bicara) 15 Juni 2021 12.45 (UTC)[balas]
@RianHS: Sudah dikerjakan
Ketua DPW PKB Sulawesi Utara
  • Usul supaya subjudul diganti dengan "Politikus Partai Kebangkitan Bangsa" atau sejenisnya supaya cakupannya lebih luas dan tidak sekadar "Ketua DPW".
@RianHS: Sudah dikerjakan
Pemilihan Gubernur Sulawesi Utara 2005
  • Usul supaya subjudul Gugatan "UU No. 32 tahun 2004" diganti dengan "Gugatan terhadap Undang-Undang Pemerintahan Daerah" supaya pembaca yang baru tiba di bagian daftar isi langsung mengerti bahasannya. — RianHS (bicara) 10 Juni 2021 11.50 (UTC)[balas]
 Selesai
  • Teks yang punya "15% suara" itu sebenarnya bunyi Pasal 59 ayat (2). Saya perbaiki sendiri, ya.
  • Apakah ada sumber yang menuliskan "partai kecil"? Lebih baik dihapus saja supaya tidak bikin definisi sendiri bahwa partai kecil = partai tanpa kursi di DPRD.
@RianHS: Ada. Itu di buku yang halaman 129 dan 136 menuliskan partai kecil. Masalahnya beda jumlah. Kalau di halaman 129 jumlahnya 17, di halaman 136 jumlahnya 14. Tapi saya lebih condong ke 17, karena sepertinya yang menyatakan 14 ini tidak memasukkan PKB, PPP, dan PKS (partai "kecil" yang notabene punya pengaruh besar secara nasional) ke dalam 14 partai ini.
  • "tidak memiliki kesempatan nyata"(?)
@RianHS: Haha. Maafkan saya. Di sumbernya ditulis stood no real chance, harusnya saya terjemahkan sebagai tidak berpeluang.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah
  • Saya measa subjudul "Keanggotaan dalam Alat Kelengkapan DPD" lebih baik dituliskan dalam bentuk paragraf alih-alih daftar berbutir. Coba dipertimbangkan supaya bagian ini digabungkan saja ke paragraf sebelumnya. Jadi, tidak perlu ada subjudul Keanggotaan dalam Alat Kelengkapan DPD.
@RianHS: Sudah dikerjakan
  • Tinggogoy memperoleh 124.323 suara dalam pemilihan tersebut dan dinyatakan terpilih sebagai anggota DPD periode 2009–2014 karena berada pada peringkat ke-3 dari jumlah suara sah untuk pemilihan anggota DPD. → Saran: Tinggogoy memperoleh 124.323 suara yang menempatkannya sebagai peringkat ketiga dalam pemilihan tersebut. Ia pun dinyatakan terpilih sebagai anggota DPD periode 2009–2014.
@RianHS: Sudah dikerjakan
  • Ada terlalu banyak kata "DPD" yang diulang-ulang di tiga kalimat pertama subjudul "Kasus Ahmad Farhan Hamid".
@RianHS: Sudah dikerjakan Saya sudah kurangi dua kata DPD dari tiga kalimat pertama
@RianHS: Sudah dikerjakan
  • Ketika dituliskan ulang di kalimat-kalimat selanjutnya, Ahmad Farhan Hamid apakah menjadi Farhan atau menjadi Hamid?
@RianHS: Farhan saja. Sumber #61 menulisnya begitu.
  • "... (BK) DPD, dimana Tinggogoy pada saat itu duduk sebagai ketua." → hilangkan dimana, contoh: "... yang saat itu diketuai Tinggogoy."
@RianHS: Sudah dikerjakan Maaf, kebawa kebiasaan dari WPEN.
@RianHS: Sudah dikerjakan Ditolak.

Tinjauan dari saya sudah selesai. Saya Mendukung Mendukung artikel ini jadi AP. @Danu Widjajanto: Silakan dibungkus kalau sudah selesai juga. Terima kasih banyak. — RianHS (bicara) 21 Juni 2021 05.53 (UTC)[balas]

Komentar Danu[sunting sumber]

Aku akan ikut meninjau juga setelah masukan bung RianHS di atas selesai dikerjakan, tapi sebelum itu aku menemukan sesuatu:

  • “ Dalam rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara yang dilakukan pada tanggal, Ferry Tinggogoy dan Hamdi Paputungan menempati urutan kedua…” —> kalimat bagian pertamanya terputus tuh, pada tanggal berapa?
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan

Danu Widjajanto (bicara) 5 Juni 2021 08.50 (UTC)[balas]

Aku lihat artikelnya sudah sangat bagus dan peninjauan bung RianHS sudah sangat komprehensif, jadi aku tidak akan berkomentar banyak. Aku cuma ada komentar-komentar kecil saja:

  • " Tinggogoy secara aktif terlibat dalam proses perdamaian faksi-faksi yang bertikai di Kamboja." --> sebutkan nama perangnya
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan
  • Pranalakan Konflik Aceh dan Konflik Timor-Timur
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan
  • "Tinggogoy adalah seorang non-Islam" --> bagaimana kalau disebutkan agamanya saja, misalkan "seorang Nasrani"?
@Danu Widjajanto: Sumber-sumber yang saya kutip lebih menekankan ini.
  • "Dalam sidang uji materi pertama yang diadakan pada tanggal 8 Maret 2005, Tinggogoy menghadirkan mantan Menteri Otonomi Daerah Ryaas Rasyid sebagai saksi ahli. Ryaas menyatakan bahwa pasal dalam UU tersebut "membatasi hak-hak konstitusi warga negara, baik sebagai pribadi maupun badan hukum partai politik untuk mencalonkan dan dicalonkan sebagai kepala daerah".[44] Pada tanggal 22 Maret, MK menyatakan bahwa penjelasan Pasal 59 ayat (1) dalam UU No. 32 Tahun 2004 bertentangan dengan hak konstitusional untuk dipilih dan membatalkan penjelasan Pasal 59 ayat (1) tersebut.[41]" --> apakah perlu menyebutkan keterangan saksi ahli? Dalam sidang MK, adalah hal lumrah untuk menghadirkan saksi ahli, bukan sesuatu yang spesial. Yang lebih penting adalah putusan MKnya dan bagaimana putusan itu memengaruhi Ferry
@Danu Widjajanto: Yang spesial adalah saksi ahlinya seorang menteri. Putusannya sudah dinyatakan di kalimat kedua dan putusannya membuat Ferry bisa mencalonkan diri dalam pilgub

Secara keseluruhan aku Mendukung Mendukung artikel ini jadi AP. Jangan lupa saran-saran yang masih biru di atas dikerjakan, setelah itu harusnya artikelnya bisa dengan mudah lolos . Danu Widjajanto (bicara) 18 Juni 2021 07.42 (UTC)[balas]


Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.