Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Kekhalifahan Rasyidin/2

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
CATATAN PENUTUP

Telah ditinjau oleh 5 peninjau dengan peninjauan komprehensif dari JumadilM. --Glorious Engine (bicara) 7 Juni 2023 12.38 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Kekhalifahan Rasyidin[sunting sumber]

Pengusul: Fazoffic (b • k • l)
Status:    Selesai

Saya rasa artikel ini sudah memenuhi syarat AP, dan sudah dikembangkan banyak sekali sejak pengusulan sebelunya. Saya berharap artikel ini dapat menjadi artikel pilihan edisi Idul Fitri (Lebaran udah tamat ) atau Idul Adha 1444 H nantinya. ~Terima kasih▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 11 April 2023 10.01 (UTC)[balas]


Komentar F1fans[sunting sumber]

Per suara saya di usulan sebelumnya ini, saya ingin langsung vote setuju. Tapi apakah dibolehkan secara aturan? Atau saya harus review lagi dari nol? F1fans (bicara) 13 April 2023 02.54 (UTC)[balas]

@F1fans: Kayaknya harus review lagi mengingat ada perombakan dan penambahan isi --Glorious Engine (bicara) 13 April 2023 05.58 (UTC)[balas]

Waduh hahaha... Makanya saya kadang jadi males. Jika di sebelumnya udah vote lalu harus ngulang lagi dari nol, jadi buang waktu dua kali. F1fans (bicara) 13 April 2023 06.02 (UTC)[balas]
@Glorious Engine: kebetulan sekali, anda sendiri berminat atau tidak untuk meninjau artikel ini? Mengingat anda tidak ikut meninjau di pengusulan sebelumnya. Ngomong-ngomong, perombakan besarnya itu juga berdasarkan pengusulan sebelumnya, lalu hanya sedikit koreksi kata dan lain-lain. Untuk bung @F1fans:, di WP:AP/Usulan tertulis,

Walau artikel sudah bagus....pasti tetap ada celah-celah yang dapat diperbaiki

ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 13 April 2023 08.09 (UTC)[balas]
Tampaknya yang di tabel paling bawah itu akan saya ganti atau hapus saja gambar-gambarnya. Bagaimana menurut anda? Saya bimbang dengan 2 opsi nih:
ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 13 April 2023 21.06 (UTC)[balas]
@F1fans:, saya putuskan pilihan pertama saja, sehingga kaligrafinya berbeda. Oh ya, saya mungkin akan menambahkan gambar mengenai koin. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 April 2023 03.00 (UTC)[balas]
Saran mungkin yang kaligrafi di setiap subjudul dikasih caption, alih-alih daripada polos begitu. F1fans (bicara) 14 April 2023 09.31 (UTC)[balas]
@F1fans: Sebenarnya saya maunya begitu, tapi saya bingung captionnya bagaimana. Masak kaligrafi Khalifah kedua Umar atau sejenisnya, terlalu monoton menurut saya. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 17 April 2023 07.56 (UTC)[balas]
 Selesai silakan dilihat kembali ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 20 April 2023 01.52 (UTC)[balas]
@F1fans: untuk yang ini saya masih ragu-ragu. Soalnya bukankah berarti kita harus menghapus seluruh |flag_p dan |flag_s di seluruh artikel bertopik bekas negara? Soalnya para peninjau sebelumnya tidak terlalu mempermasalahkan peletakan bendera. Dan juga tidak ada konsensus di dalam WBI yang menyarankan untuk menghapusnya. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 20 April 2023 01.52 (UTC)[balas]
@F1fans: saya berubah pikiran, akan saya hapus saja. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 30 April 2023 06.42 (UTC)[balas]
@F1fans mungkin bisa memberikan komentar lebih lanjut? Mengingat sudah 1 bulan semenjak April 2023. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 13 Mei 2023 03.55 (UTC)[balas]
Melanjutkan tinjauan saya di pengajuan sebelumnya, ditambah dengan tinjauan saya di halaman ini, saya pada intinya Setuju Setuju untuk menaikan artikel ini jadi AP. F1fans (bicara) 13 Mei 2023 05.28 (UTC)[balas]

Komentar Meabook[sunting sumber]

  • Kak @Fazoffic menurut saya untuk Infobox mata uang seperti Mata uang seperti Fals (Koin tembaga) ditambahkan seperti en wiki tapi saya belum baca referensi dari mana gitu. kemudian templat Kekhalifahan (termasuk Portal:Islam) mungkin harus dibikin menurut saya tapi versi Indonesia belum dibuatkan ya. Dan bagian militer kalvaleri ringan harus disebutkan sih (oh iya sekalian di bluelinkkan) setidaknya itu dulu dari saya
Meabook (bicara) 2 Mei 2023 11.46 (UTC)[balas]
Untuk templat Kekhalifahan Rasyidin bisa dilihat di {{Kekhalifahan Rasyidin}}. Kemudian, bagian militer telah saya birukan. Terima kasih ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 3 Mei 2023 09.18 (UTC)[balas]

Komentar Nara Fortice[sunting sumber]

  • Subjudul Aksesi: Abu Bakar menulis wasiat yang isinya menunjuk Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Berdasarkan sumber yang dicantumkan, bukannya Abu Bakar mendiktekan wasiat kepada Utsman bin Affan?
 Selesai saya ganti ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 6 Mei 2023 07.50 (UTC)[balas]
  • Subjudul Pemberontakan dan Pembunuhan Utsman: Utsman memusatkan kekuasaan dengan mengandalkan kerabat Umayyahnya, dengan mengesampingkan suku Quraisy lainnya, yang telah menikmati otoritas signifikan selama pemerintahan dua pendahulunya; kemudian kaum Anshar. Bisa diperjelas kembali maksudnya ini apa ya?
 Selesai saya persingkat saja ya, soalnya kalau kepanjangan seperti yang sekarang, malah terkesan ambigu ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 6 Mei 2023 07.50 (UTC)[balas]

Apabila sudah ditanggapi, saya vote Setuju Setuju NFortice(talk) 6 Mei 2023 06.45 (UTC)[balas]

Komentar Dakwah Islam[sunting sumber]

Assalamualaikum wr. wb., saya ingin memberi beberapa protes terkait artikel ini, saya komentarnya singkat saja soalnya saya memang jarang buka Wikipedia.

  • Dalam negosiasi, pihak Aisyah menuntut pencopotan Ali dari jabatannya dan dewan untuk memilih penggantinya. di subjudul Ali bin Abi Thalib bagian perang Jamal. Ini bisa diperjelas lagi kalimatnya ya? Soalnya saya khawatir klo ada umat islam yg awam yg bacanya malah gak paham maksdnya apa.
 Selesai telah saya perbaiki, bisa dicek kembali ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 6 Mei 2023 08.06 (UTC)[balas]
  • Kok saya lihat tidak ada gelar kehormatan Islam-nya ya (misalnya Sallallahu alaihi wassalam dan Radhiyallahu anhu)? Kenapa? Bukannya kita sebagai umat Islam diwajibkan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW?
memang benar demikian, tetapi Wikipedia adalah ensiklopedia. Wikipedia mengatur tentang gelar kehormatan Islam (silakan dilihat di WP:GELARISLAM). Nah, adapun artikel-artikel yang masih ada SAW, SWT, dan RA-nya itu hanya belum kena sortir sama PW:Islam. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 6 Mei 2023 08.06 (UTC)[balas]
  • Bagian Daftar Khalifah tabel Abu Bakar kok tidak ada koinnya sih? Terus Umar juga kok tidak tersedia? Ditambahin dong!
Itu....memang tidak ada, silakan dibaca di subjudul Mata Uang, di mana disebutkan bahwa pada sistem yang berlaku pada masa Abu Bakar dan sebelumnya (Muhammad dan Jahiliyah), negara Islam belum mencetak koin sendiri. Hanya Umar (atau Utsman) yang pertama mencetak koin. Adapun mengenai tidak adanya koin Umar, sebenarnya ada nama filenya, namun, rupanya koin tersebut bukan koin Umar bin Khattab, melainkan koin Umar bin al-Ala', gubernur Umayyah. Sehingga, saya hapus dan diganti menjadi tidak tersedia demi mempertahankan pendapat yang mengatakan bahwa Umar adalah yang pertama kali mencetak koin. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 6 Mei 2023 08.06 (UTC)[balas]
Mungkin perlu dipertimbangkan, maksud "mencetak" disini adalah menggunakan desain Byzantium dan Sassanid, bukan desain mata uang baru Vëantur07 (bicara) 21 Mei 2023 06.17 (UTC)[balas]
@Vëantur07: kalau dari versi Inggris dan Arabnya, hasil terjemahannya adalah kata "memukul". Nah, karena kata memukul akan terkesan ambigu, maka saya memilih untuk menggantinya dengan kata mencetak saja. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 22 Mei 2023 10.33 (UTC)[balas]
Tolong dilampirkan kosakata inggrisnya, apakah mint ? atau print?. Kalau mint itu mencetak tapi konteksnya bahan logam yang dicetak Vëantur07 (bicara) 23 Mei 2023 15.26 (UTC)[balas]

Itu saja komentar pendek dan protes dari saya Wassalamualaikum wr. wb. — Dakwah Islam 6 Mei 2023 07.47 (UTC)[balas]

@Fazoffic: Baiklah, masalah mengenai gelar kehprmatan memang mau saya usut tuntas. Tapi untk sementara saya Setuju Setuju dgn usulan ini. — Dakwah Islam 8 Mei 2023 09.47 (UTC)[balas]


Komentar JumadilM[sunting sumber]

Saya akan memberikan cukup banyak komentar meskipun komentar saya pada pengusulan sebelumnya juga banyak.

kalau bung @JumadilM: sih sepertinya memang suka menilai tuntas pengusulan AB dan AP. Yah, saya sih siap saja. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 Mei 2023 10.37 (UTC)[balas]
Subjudul Awal[sunting sumber]
  • Bagaimana kalau kalimat pertama paragraf ketiga diperpendek? Sepertinya tanda koma pada referensi nomor 11 bisa diubah menjadi titik. Kemudian kalimat berikutnya bisa sedikit diubahsuaikan.
 Selesai saya ubah sedikit saja dengan menghilangkan beberapa frasa, namun tidak merubah makna ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 Mei 2023 06.05 (UTC)[balas]
  • Setelah itu, peran kepemimpinan yang didelegasikan dalam komunitas Muslim yang baru lahir. Kalimat ini sepertinya terpotong konteksnya dengan kalimat sebelum maupun sesudahnya. Apakah bisa diperjelas lagi?
Saya hapus. Mungkin itu masih berkaitan, tetapi dapat dimanipulasi sedikit▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 Mei 2023 06.05 (UTC)[balas]
  • Apakah sudah tepat memakai kata meramalkan? Bagaimana kalau diganti menjadi nubuat?
Saya ganti ke "memprediksi" ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 Mei 2023 06.05 (UTC)[balas]
  • Pranala pada Abu Dawud diubah ke Sunan Abu Dawud untuk memperjelas konteks. Karena pembaca awam bisa saja mengira kata sunan sama seperti Sunan Kalijaga atau Sunan Giri.
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 Mei 2023 06.05 (UTC)[balas]
  • Bagaimana kalau Musnad Ahmad bin Hambal disingkat saja menjadi Musnad Ahmad dan pranalanya diubah ke artikel tersebut agar sesuai dengan konteksnya yaiitu sumber hadis?
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 Mei 2023 06.05 (UTC)[balas]
Subjudul Menaklukkan Jazirah Arab[sunting sumber]
  • Pada paragraf pertama, apakah perlu menambahkan kasus kemurtadan Aswad al-Ansi? Sepertinya kasusnya diselesaikan ketika Muhammad masih hidup. Sebaiknya fokus konteks hanya ke masa Abu Bakar saja. Sebaiknya konteksnya langsung ke kemurtadan di Al-Yamamah karena ini berlanjut ke masa Abu Bakar.
kalau menurut saya masih diperlukan. Karena konteks pembahasan mengenai nabi palsu dan meskipun al-Ansi dibunuh semasa Muhammad masih hidup, namun ia termasuk "nabi (palsu) setelah Muhammad" dan termasuk dalam konteks pembahasan ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 Mei 2023 08.45 (UTC)[balas]
Kalau begitu tidak mengapa, seperti itu saja. Saya hanya ingin tahu pendapat Anda agar saya tahu pandangan Anda mengenai artikel ini selaku pengembang utama. JumadilM Diskusi 14 Mei 2023 14.43 (UTC)[balas]
  • Pada awal paragraf kedua, sebaiknya konteksnya dilengkapi sesuai sumber. Di sumber dinyatakan ada 11 pasukan. Ketiga nama hanyalah beberapa di antara pemimpinnya saja.
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 Mei 2023 09.36 (UTC)[balas]
  • Pasukan terkuat, dan kekuatan utama umat Islam, adalah pasukan Khalid bin Walid. Koma pada kalimat ini dihilangkan saja, tanpa koma pun kalimatnya sudah bagus.
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 Mei 2023 08.45 (UTC)[balas]
  • Rencana Abu Bakar adalah membersihkan Najd dan Arabia Barat Mungkin yang dimaksud membersihkan ini adalah mengakhiri pemberontakan?
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 Mei 2023 08.45 (UTC)[balas]
Subjudul Ekspedisi ke Persia dan Suriah[sunting sumber]
  • Mengenai apakah dia menginginkan ekspansi skala penuh sulit untuk dikatakan,... hanya dalam beberapa dekade singkat akan membuat kekhalifahan menjadi salah satu negara terbesar dalam sejarah. Kalimat awalnya terkesan seperti opini dan menerka-nerka, sementara kalimat akhirnya malah menyampaikan masa depan yang belum terjadi pada masa pemerintahan Abu Bakar. Sebaiknya dihilangkan saja. Konteks cukup difokuskan ke perluasan wilayah ke Kekaisaran Bizantium dan Kekaisaran Sasaniyah.
bagaimana jika saya revisi saja kalimatnya, silakan anda lihat terlebih dahulu. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 Mei 2023 08.48 (UTC)[balas]

Baiklah, begitu saja. JumadilM Diskusi 14 Mei 2023 14.39 (UTC)[balas]

Subjudul Kodifikasi al-Qur'an[sunting sumber]
  • Konteks pada subjudul ini tidak mencantumkan keterangan waktu secara spesifik. Sebaiknya diberi keterangan sehingga jelas mengenai kodifikasi mulai diadakan sebelum, bersamaan atau setelah ekspedisi ke Persia dan Suriah dan berapa lama kodifikasi diadakan hingga selesai. Ini penting untuk diketahui karena masa pemerintahan Abu Bakar sebagai khalifah sangat singkat. Selain itu, pada paragraf ini ada sedikit penjelasan yang menandai rentang waktu kodifikasi secara umum yaitu: setelah kemenangan ... atas Musailamah dalam Pertempuran Yamamah dan Kodeks yang telah selesai ... dipersembahkan kepada Abu Bakar, yang sebelum kematiannya.
saya pikir setelah perang Riddah, akan saya geser ke atas. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 Mei 2023 09.01 (UTC)[balas]
  • Kematian umar sebaiknya tidak dibahas pada subjudul ini. Subjudul difokuskan saja ke hal-hal yang berkaitan dengan Abu Bakar.
menurut saya, sesuai dengan topik yang dibahas pada subjudul, yaitu mengenai kodeks al-Qur'an. Nah, di subjudul Utsman nanti akan ada lagi kalimat "...salinan pada Hafshah...". Nah, fungsi kalimat-kalimat terakhir ini adalah sebagai penjelasan mengapa kodeks al-Qur'an bisa ada di tangan Hafshah. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 Mei 2023 09.01 (UTC)[balas]
Baik, saya mengerti maksud Anda dan saya setuju dengan ini. JumadilM Diskusi 14 Mei 2023 14.40 (UTC)[balas]
Subjudul Aksesi[sunting sumber]
  • mendorong lebih jauh sebaiknya diperjelas maksudnya.
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 Mei 2023 09.07 (UTC)[balas]
  • Kata ini diganti sesuai dengan konteks, karena agak membingungkan. Apakah yang dimaksud adalah Mesir karena keterangannya menyatakan wilayah? Ataukah ini merujuk ke wilayah Bizantium atau Persia karena keterangan berikutnya menyebutkan konflik di antara kedua negara kuat? ataukah kata ini merujuk ke seluruh Mesopotamia, Suriah dan Palestina yang disebutkan pada bagian akhir paragraf?
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 Mei 2023 09.07 (UTC)[balas]

Segitu saja komentar saya untuk saat ini, saya akan melanjutkannya lagi setelah komentar di atas ditanggapi. Salam, JumadilM Diskusi 14 Mei 2023 03.53 (UTC)[balas]

Komentar JumadilM (lanjutan ke-1)[sunting sumber]
Subjdudul Pemilihan Utsman[sunting sumber]
  • Bagaimana kalau kalimat ini: Proses pemilihan mengalami kesulitan, Sa'ad bin Abi Waqqash mendukung sepupunya, Abdurrahman bin Auf, yang cenderung mendukung saudara iparnya, Utsman. diubah menjadi begini: Proses pemilihan mengalami kesulitan karena Sa'ad bin Abi Waqqash mendukung sepupunya yaitu Abdurrahman bin Auf, yang juga cenderung mendukung saudara iparnya yaitu Utsman.
  • Ada silang pendapat antara Mahmoud M. Ayoub dan Husain Mohammad Jafri. Pendapat kedua tokoh ini mengenai niat Umar terkesan seperti opini. Apakah tidak bisa disederhanakan saja dengan hanya menyebutkan kesamaaan pendapat, yaitu sama-sama setuju bahwa susunan panitia mengurangi peluang Ali menjadi khalifah? Belum lagi, ada penulisan kalimat yang tampak berkontradiksi, yaitu Meski sependapat, namun Jafri tidak setuju.
    • Menurut saya lumayan penting, karena memang disebutkan untuk menjadi "daya tarik" pembaca pada subjudul itu. Saya ingat seorang sejarawan (saya lupa namanya) mengatakan, terkadang perbedaan pendapat menjadi daya tarik. Mengenai susunanya, mungkin akan saya ubah sedikit. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 15 Mei 2023 09.36 (UTC)[balas]
    Baik, saya memahami maksud Anda dan menerimanya. JumadilM Diskusi 15 Mei 2023 14.49 (UTC)[balas]
Subjudul kebijakan[sunting sumber]
  • Utsman adalah seorang pengusaha yang lihai dan pedagang yang sukses sejak masa mudanya, yang memberikan kontribusi besar bagi Kekhalifahan Rasyidin Bagaimana kalau diubah menjadi begini: Utsman adalah seorang pengusaha yang lihai dan pedagang yang sukses sejak masa mudanya. Keterampilannya telah memberikan kontribusi yang besar bagi Kekhalifahan Rasyidin.
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 15 Mei 2023 10.31 (UTC)[balas]
Subjudul Pemberontakan dan Pembunuhan Utsman[sunting sumber]
  • Apakah paragraf kedua begitu penting bagi artikel ini? Saya menilai paragraf kedua semacam pengulangan saja dari paragraf pertama dan hanya berisi pendapat ahli yang semuanya sudah dibahas pada paragraf pertama:
    1. Wilferd Madelung: Tindakan kesewang-wenangan sudah diwakili konteksnya pada kalimat: mengandalkan kerabat Umayyahnya, mengesampingkan kabilah-kabilah Quraisy dan pada kalimat memberikan sejumlah tanah dan hibah uang kepada kerabatnya
    2. Keaney Heather: mengandalkan kemauannya sendiri dalam memilih kabinetnya sudah diwakili konteksnya pada kalimat: Utsman menunjuk kerabatnya untuk semua jabatan gubernur provinsi
    3. Keany Heather: menimbulkan perlawanan di dalam komunitas Muslim sudah diwakili konteksnya pada kalimat pendapat umum berbalik melawan Utsman lalu pada kalimat Dia dituduh melakukan nepotisme.
    4. Madelung: mengungkapkan penentangan Ibnu Saba atas pemberontakan terhadap Utsman. Namun dia menyatakan bahwa hanya sedikit sejarawan modern yang mau menerima legenda tentang Ibnu Saba. Kalau dianggap hanya legenda, apakah layak dibahas dalam artikel ini?
  • Kalimat Campur tangan Utsman terhadap urusan provinsi, ..... menyebar ke seluruh wilayah kekhalifahan pada paragraf ketiga juga hanya mengulangi konteks paragraf pertama. Jika paragraf kedua dihilangkan (mengikuti alasan yang disebutkan di atas), maka kalimat Pada 17 Juni 656, masyarakat yang sudah dihasut .... membuat konflik semakin menyebar. sudah sangat bagus dipindahkan ke akhir paragraf pertama.
mohon maaf tetapi menurut saya, paragraf pertama menjabarkan mengenai pemerintahan "kontroversial" Utsman. Paragraf kedua adalah mengenai pendapat para sejarawan mengenai kebijakan-kebijakan Utsman dan menurut saya, penilaian mereka (terlepas dari berbagai aliran yang mereka anut) sesuai dengan pandangan mereka masing-masing terhadap Utsman. Saya secara khusus menambahkan Madelung dan pendapatnya mengenai Ibnu Saba', karena untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dilontarkan para pembaca kita "kok dari tadi gak ada Ibnu Saba ya?" Kemudian paragraf ketiga bisa dibilang penutup, yang berisi sebab dan akibat. Konteksnya adalah karena ini, Utsman ini.. dengan mengikat narasi yabg telah disampaikan sebelumnya. Terima kasih ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 15 Mei 2023 09.46 (UTC)[balas]
Baik, saya menerima pendapat Anda mengenai ini. JumadilM Diskusi 15 Mei 2023 14.50 (UTC)[balas]

Segitu dulu komentar dari saya, saya akan melanjutkannya segera. Salam, JumadilM Diskusi 14 Mei 2023 15.51 (UTC)[balas]

Bung @JumadilM dan Dedhert.Jr: bagaimana? Apakah ada pengusulan lebih lanjut dari anda sekalian? Apabila tidak ada silakan ada sekalian vote setuju ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 22 Mei 2023 10.29 (UTC)[balas]
@Fazoffic Mohon ditunggu peninjauan lanjutannya, akan segera saya tambahkan segera. JumadilM Diskusi 22 Mei 2023 14.15 (UTC)[balas]
Komentar JumadilM (Lanjutan ke-2)[sunting sumber]
Konteks: waktu pengangkatan menjadi khalifah[sunting sumber]
  • Mohon tambahkan perkiraan atau keterangan mengenai waktu pengangkatan Utsman dan Ali sebagai khalifah untuk memperjelas periode pemerintahan masing-masing khalifah. Perkiraan ini sama seperti keterangan pengangkatan Abu Bakar (sekitar Juni 632) dan Umar (sekitar Agustus 634). Berikut saran saya:
    • Pengangkatan Utsman bisa ditambahkan keterangan hari pengangkatannya sebagai khalifah setelah kematian Umar dan setelah keterangan mengenai usia pengangkatannya di akhir Subjudul Pemilihan Utsman. Anda bisa memperolehnya dari Sejarah Peradaban Islam halaman 85 atau ke sumber lain yang Anda ketahui.
Apakah ini itu sumber yang Nasution (2013) itu? Kalau Ya, akan saya tambahkan. Soalnya saya lagi di perangkat yang berbeda sehingga tidak dapat membuka berkas.▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 23 Mei 2023 09.50 (UTC)[balas]
Ya, dari sumber tersebut. JumadilM Diskusi 27 Mei 2023 10.18 (UTC)[balas]
    • Pengangkatan Ali bisa ditambahkan keterangan pengangkatan dan tanggalnya setelah penyebutan dukungan dari berbagai pihak pada akhir Subjudul Ali bin Abi Thalib (656–661). Sumbernya bisa dari Islam dan Agraria halaman 31 atau ke sumber lain yang Anda ketahui.
Saya menemukannya di Madelung (1997) hlm. 143 dan Donner (2010) hlm. 157. Akan saya tambahkan segera di sumber. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 23 Mei 2023 09.50 (UTC)[balas]
Subjudul: Kebijakan fiskal[sunting sumber]
  • Ali menghadapi situasi yang berbeda dengan..., di mana umat Islam pada masa ... seperti ...dan penunjukan para pejabat. Bagaimana kalau kalimat ini diubah jadi begini: Ali menghadapi situasi yang berbeda dengan zaman Abu Bakar dan Umar. Pada masa kedua khalifah sebelumnya, umat Islam masih bersatu. Mereka juga memiliki banyak permasalahan yang harus diselesaikan seperti perluasan wilayah Islam, pembangunan negara, dan penunjukan para pejabat.
  • Dia juga membagi rata pajak dan harta rampasan di antara umat Islam, Bagaimana kalau diubah jadi begini?: Dia juga membagikan pajak dan harta rampasan secara merata di antara umat Islam.
  • tulis Ayoub dan John McHugo Apakah perlu menambahkan keterangan ini? Sebaiknya dihapus saja, karena sumber kutipannya sendiri (nomor 126 dan 127) sudah memberikan keterangan mengenai hal tersebut. Dicukupkan hingga karena alasan yang sama lalu diberi titik dan disertakan sumber kutipan tersebut.
  • Kalimat Ali dikatakan bahkan menolak permintaan saudaranya, Aqil, untuk dana publik, diringkas saja jadi satu kalimat seperti ini: Ali dikatakan bahkan menolak permintaan untuk dana publik oleh saudaranya yaitu Aqil] dan komanya diubah menjadi titik.
    Setuju, karena sama-sama ringkas dan tidak ada keterangan yang hilang. JumadilM Diskusi 27 Mei 2023 10.26 (UTC)[balas]
  • Mengenai perpajakan, Ali menginstruksikan pejabatnya untuk memungut pembayaran secara sukarela dan tanpa pelecehan, dan memprioritaskan orang miskin saat mendistribusikan dana. Kata dan pada kalimat ini terulang dua kali. Bagaimana kalau diperingkas dengan kata dan yang kedua diubah menjadi serta? atau kata dan yang pertama dihilangkan dan diganti dengan tanda koma saja?
Subjudul: Pertempuran Unta[sunting sumber]
  • Ketika Aisyah, seorang janda Muhammad, mengetahui tentang aksesi Ali di Madinah, dia menempatkan dirinya di Makkah dan secara terbuka menyalahkan pembunuhan Utsman kepadanya. Kalimat ini diringkas saja karena terlalu banyak koma. Bisa begini: Ketika aksesi Ali di Madinah diketahui oleh Aisyah yang merupakan janda Muhammad, dia menempatkan dirinya di Makkah dan secara terbuka menyalahkan pembunuhan Utsman kepadanya.
  • Saya memperhatikan masalah perhitungan dalam konteks pertengahan paragraf ketiga yang tampak tidak bersesuaian. Pendukung Ali pada awalnya dinyatakan berjumlah 6 ribu hingga 12 ribu orang. Namun ketika berkemah jumlah pasukannya terbagi menjadi dua dengan masing-masing sekitar 10 ribu orang. Berarti total pasukannya berubah menjadi sekitar 20 ribu orang. Apakah ada penjelasan mengenai hal ini?
    Baik, terima kasih atas penjelasan dan perbaikannya. Maaf agak lama baru menjawab. Harap menunggu komentar (lebih tepatnya saran) berikutnya dari saya. Sementara ini sedang saya baca lagi dan rencananya akan saya tinjau hingga selesai. Salam, JumadilM Diskusi 27 Mei 2023 10.57 (UTC)[balas]

Segitu dulu komentar dari saya. Maaf saya berikan sedikit-sedikit. Saya usahakan memberikan komentar sesegera mungkin jika masih ada yang dirasa perlu untuk diperbaiki. Salam, JumadilM Diskusi 22 Mei 2023 16.05 (UTC)[balas]

Komentar JumadilM (Lanjutan ke-3)[sunting sumber]
Subjudul: Pertempuran Siffin[sunting sumber]
  • Kalimat awal paragraf kedua: Jumlah pasukan tidak pasti, masing-masing mungkin 100.000 dan 130.000 untuk Ali dan Mu'awiyah. Adapun kepercayaan Muslim modern, sejumlah besar sahabat Muhammad hadir di tentara Ali, sedangkan Mu'awiyah hanya bisa membanggakan segelintir. Penulisannya terkesan menyatakan keraguan dalam perkiraan jumlah. Bagaimana kalau disusun seperti ini?: Jumlah pasukan Ali sekitar 100 ribu, sedangkan pasukan Mu'awiyah sekitar 130 ribu. Muslim di era modern mempercayai bahwa sebagian besar sahabat Muhammad bergabung dengan pasukan Ali dan hanya sedikit yang bergabung dengan pasukan Mu'awiyah.
Subjudul: Khawarij[sunting sumber]
Kerancuan konteks: Pembunuhan Ali[sunting sumber]
  • Pada akhir subjudul Khawarij dinyatakan: Pertempuran inilah yang mungkin akan berujung pada Pembunuhan Ali. Frasa yang dicetak miring dihapus saja atau sekalian kalimatnya dihapus saja. Karena peristiwanya sendiri memang terjadi dan dibahas pada subjudul Pembunuhan Ali.
  • Pada pertengahan subjudul Pembunuhan Ali dinyatakan: Tanggal kematian Ali dilaporkan berbeda. Mohon ditambahkan satu tanggal lagi (yang berbeda) untuk mendukung pernyataan ini. Karena hanya ada satu tanggal yang disebutkan pada paragraf yaitu dua hari setelah 19 Ramadan 40 H. Ataukah yang dimaksud yakni ada yang menyatakan Ali meninggal tanggal 19 dan ada yang menyatakan tanggal 21 (dua hari sejak penusukan)? Mohon diperjelas dengan menyertakan sumber.
Subjudul: Kekhalifahan Hasan[sunting sumber]
  • Kalimat di dalam kurung yang menjelaskan penunjukan Yazid I sebagai pengganti Mu'awiyah, sebaiknya dihapus saja karena tidak relevan dengan Kekhalifahan Rasyidin. Pembahasannya lebih sesuai untuk artikel Kekhalifahan Umayyah. Penambahannya terkesan membingungkan pembaca karena pembahasannya melompat ke masa depan yang sudah melewati masa Kekhalifahan Rasyidin lalu kembali lagi ke masa Kekhalifahan Rasyidin.
Konteks berulang: Subjudul Pensiun × Subjudul Kematian[sunting sumber]
  • Kalimat pertama perlu diperbaiki penulisannya dengan menghilangkan mengenai kematian Hasan. Konteks kematian ini tidak perlu ada karena akan dibahas lagi pada subjudul berikutnya, yaitu subjudul Kematian. Keterangan kematian ini juga kontradiksi keberadaannya dengan yang dibahas pada subjudul Kematian. Karena terkesan memastikan pada Subjudul Pensiun, tetapi terkesan kemungkinan pada Subjudul Kematian.

Sementara ini saja komentar yang saya berikan. Komentar berikutnya akan cukup lama karena ada beberapa hal yang sekiranya perlu dirombak pada artikel ini. Jadi saya siapkan dulu. Salam, JumadilM Diskusi 27 Mei 2023 19.44 (UTC)[balas]

@JumadilM: bagaimana kelanjutannya? Apakah anda berminat menaikan status artikel ini ke AP? Ataukah ada penilaian lebih lanjut? ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 30 Mei 2023 06.58 (UTC)[balas]
Komentar JumadilM (lanjutan ke-4)[sunting sumber]

Beberapa peninjau telah menyatakan persetujuan untuk menetapkan artikel ini sebagai artikel pilihan. Namun setelah melakukan pembacaan yang mendalam terhadap artikel ini, saya menilai artikel ini masih terlampau jauh untuk menjadi artikel pilihan meskipun telah mengalami perbaikan yang sangat banyak. Berikut saya berikan beberapa komentar yang harap dipertimbangkan sebelum artikel ini ditetapkan sebagai artikel pilihan. Saya harap para peninjau lainnya juga dapat mempertimbangkannya lebih lanjut:

Konteks terlalu luas[sunting sumber]
  • Banyak konteks dalam artikel ini yang pembahasannya sudah tidak membahas mengenai Kekhalifahan Rasyidin. Ini berkaitan dengan pemenuhan kriteria keempat untuk penetapan artikel pilihan yaitu: fokus pada topik utama tanpa terlalu menggali rincian yang tak perlu. RIncian yang tidak perlu meliputi:
    • Nubuat akan masa depan, seperti pada pemulihan khalifah terpimpin dalam paragraf ketiga subjudul Awal. Ini sama sekali sudah tidak berkaitan dengan Kekhalifahan Rasyidin. Tidak sama dengan konteks sebelumnya yang menyatakan nubuat akan terbentuknya kekhalifahan yang dilanjutkan dengan kerajaan.
 Selesai dihapus ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 06.52 (UTC)[balas]
    • Pernyataan Heraklius mengenai penaklukan Suriah oleh pasukan Muslim yang disebutkan pada bagian akhir paragraf pertama Subjudul Penaklukan Suriah (634-641). Ini tidak perlu disebutkan karena konteks hanya perlu difokuskan pada kenyataan bahwa Heraklius kalah dalam Pertempuran Yarmuk.
 Selesai dihapus▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 06.52 (UTC)[balas]
    • Lalu pada bagian akhir paragraf ketiga dan seluruh paragraf keempat Subjudul Akhir dari penaklukan, ada pembahasan mengenai Bani Umayyah dan pemerintahannya sejak kepemimpinan Mu'awiyah. Ini juga tidak perlu ada dalam konteks Kekhalifahan Rasyidin. Dicukupkan saja pembahasannya hingga ke pengalihan kekuasaan dari Hasan ke Mu'awiyah.
 Selesai dengan perubahan seperlunya▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 06.52 (UTC)[balas]
    • Lalu pada bagian akhir paragraf ketiga dibahas mengenai perang gerilya selama beberapa dekade dan batas wilayah Muslim dan Kristen antara Anatolia dan Suriah berabad-abad kemudian. Ini tidak perlu disebutkan karena termasuk rincian yang tidak perlu, penjabarannya sudah melewati masa Kekhalifahan Rasyidin.
 Selesai dimodifikasi (berdasar sumber)▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.00 (UTC)[balas]
    • Beberapa kalimat pada akhir subjudul Penaklukan Mesopotamia dan Persia: Butuh puluhan tahun untuk membawa mereka semua di bawah kendali kekhalifahan. Di tempat yang sekarang disebut .... perlawanan gerilya yang sengit dari suku-suku Buddha ... mereka telah kalah dari Kekhalifahan. Ini dihapus saja, konteksnya sudah tidak dalam masa Kekhalifahan Rasyidin.
 Selesai dihapus▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.00 (UTC)[balas]
    • Kalimat terakhir pada paragraf pertama dalam Subjudul Pertempuran di Laut: Dari awal abad ke-8 dan seterusnya, armada Muslim akan melancarkan serangan tahunan di garis pantai di kekaisaran Romawi di Anatolia dan Yunani. Ini dihapus saja, konteksnya sudah bukan pada masa Kekhalifahan Rasyidin. Begitu pula untuk paragra kedua.
 Selesai dihapus▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.00 (UTC)[balas]
    • Kalimat terakhir pada akhir paragraf pertama subjudul Syura: Meskipun syura berlanjut di negara Islam setelah berakhirnya era Kekhalifahan Rasyidin, syura tidak pernah mendapatkan kepentingan dan kekuatan yang diperolehnya selama era mereka. Kalimat ini dihapus saja, pembahasannya sudah di luar masa Kekhalifahan Rasyidin.
 Selesai dihapus▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.00 (UTC)[balas]
Kesatuan konteks[sunting sumber]
  • Dalam artikel ini, topik militer dibahas dalam 3 subjudul yang terpisah yaitu Ekspansi Militer, Negara dan Tentara, dan Kekuatan Militer. Ini menimbulkan kesan keberulangan konteks yang tampak melompat-lompat. Jika topik militer disatukan saja dalam satu subjudul umpamanya, maka konteksnya akan saling melengkapi satu sama lain. Kelengkapan ini berkaitan dengan keberadaan dan tidak keberadaan konteks di tiap subjudul sendiri. Subjudul negara dan tentara pembahasannya sangat sedikit tetapi dapat disisipkan kontennya ke Kekuatan Militer.
@JumadilM: dalam hal ini, saya berencana untuk memasukkannya ke dalam satu subjudul sekaligus, yaitu Militer. Bagaimana menurut anda? ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.01 (UTC)[balas]
Setuju, karena konteksnya luas diposisikan saja sebagai Subjudul tingkat 2. Harap konteksnya diurutkan dengan perkembangan kemiliteran. Misal: Awalnya hanya ada angkatan darat (masa Abu Bakar), lalu dibentuk diwan ketentaraan (masa Umar), lalu dibentuk angkatan laut dan seterusnya. Jadi peristiwa-peristiwa peperangan khususnya di lautan dapat diketahui dengan jelas kapan masa dimulainya dalam kemiliteran. Salam, JumadilM Diskusi 31 Mei 2023 07.14 (UTC)[balas]
@JumadilM: Bagaimana dengan subjudul Ekspansi Militer? Haruskah tetap pada subjudul Sejarah atau dipindahkan saja? ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.58 (UTC)[balas]
Bagusnya Subjudul Sejarah diakhiri pada Subjudul Kematian (dalam Kekhalifahan Hasan) saja. Lalu subjudul ekspansi militer digabungkan ke Subjudul Militer yang akan Anda buat. – JumadilM Diskusi 31 Mei 2023 08.11 (UTC)[balas]
Siap bung! ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 11.58 (UTC)[balas]
Konteks yang berulang-ulang[sunting sumber]
  • Alasan untuk hal ini sangat penting dalam artian bahwa topik artikel Kekhalifahan Rasyidin termasuk suatu artikel sejarah yang mengutamakan adanya urutan waktu kejadian.
    • Pembaca akan bingung jika konteks yang sama terulang lagi pada suatu subjudul yang sudah jauh dari konteks yang sudah dibahas sebelumnya. Misalnya:
      1. Pada paragraf pertama subjudul Akhir dari penaklukan, membahas lagi mengenai kanonisasi Al-Quran yang sudah dibahas pada subjudul Kanonisasi Al-Quran. Sebaiknya tidak usah disebutkan lagi. Konteksanya sendiri sudah tidak sesuai dan tidak berkaitan dengan judul subjudulnya.
      2. Pada paragraf pertama subjudul Akhir dari penaklukan juga membahas lagi nepotisme, pemberontakan dan pembunuhan Utsman yang sudah dibahas dalam Subjudul Pemberontakan dan Pembunuhan Utsman. Ini juga sudah tidak sesuai dan tidak berkaitan dengan judul subjudulnya.
Sebagai hubungan sebab akibat, beberapa kalimat telah saya hapus. Namun saya tetap mempertahankan beberapa ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.04 (UTC)[balas]
    • Pembaca akan bingung jika dua kejadian sudah disebutkan dan dibahas lagi mengenai masa lalunya. Terlebih masa lalu yang dibahas dimulai dari kejadian pertama lalu masa lalu kejadian kedua. Misalnya:
      • Akhir paragraf pertama pada subjudul Penaklukan Suriah (634–641) telah menyebutkan Yerusalem ditaklukkan pada tahun 638 lalu konteks membahas tahun penaklukan Kaisarea pada tahun 640. Namun pada awal paragraf kedua baru dibahas lagi mengenai cara penaklukan Yerusalem lalu cara penaklukan Kaisarea. Agar tampak bagus, bahas dulu cara penaklukan Yerusalem hingga ditaklukkan, lalu bahas cara penaklukan Kaisarea hingga ditaklukkan.
 Selesai silakan ditengok kembali ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.10 (UTC)[balas]
Keterangan waktu[sunting sumber]
  • Mengenai keterangan waktu, ini berkaitan dengan salah satu kriteria artikel pilihan sendiri yaitu prosanya memiliki alur dan perumusan kalimat yang baik. Masih terdapat beberapa paragraf dalam artikel ini yang tidak memiliki keterangan waktu. Ini dapat membuat pembaca kebingungan mengenai suatu peristiwa, apakah terjadi sebelum, bersamaan atau setelah suatu kejadian lainnya. Misalnya:
    • Pada bagian awal paragraf ketiga subjudul Penaklukan Suriah (634–641), tidak ada keterangan waktu sama sekali.
    • Dua kalimat pertama pada subjudul Penaklukan Mesopotamia dan Persia (633–651) tidak ada keterangan waktu. Ini perlu ada karena judul subjudulnya sendiri menyebutkan tahun 633 sebagai awal penaklukan. Sementara tahun yang pertama disebutkan adalah 636 mengenai Pertempuran al-Qadisiyyah yang rentangnya 3 tahun sejak penaklukan.
Untuk hal ini, pada setiap judul subjudul telah saya hapus mengenai keterangan tahun karena terbukti tidak terlalu penting. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.11 (UTC)[balas]
Pernyataan membingungkan[sunting sumber]
  1. Pada paragraf kedua subjudul angkatan darat: Kavaleri menjadi keunggulan pasukan Islam, karena orang Persia dan Romawi menggunakan jenis pasukan ini sebaik orang Arab menggunakannya. Kalimat ini pada dasarnya menyatakan bahwa orang Persia dan Romawi memiliki kavaleri yang sebaik orang Arab. Jika ini keunggulan pasukan Islam (Arab) kenapa pernyataannya malah menyatakan kesetaraan kemampuan dan malah menonjolkan kesetaraan dari sisi orang Persia dan Romawi, bukannya orang Arab?
Kalau ini bukan saya yang menerjemahkan, jadi saya kurang memeriksa, akan saya coba revisi ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)
  1. Kalimat bertentangan dengan harapan, pada pertengahan paragraf pertama Subjudul Penaklukan Mesir (639–642) bersifat membingungkan. Harapan siapakah yang dimaksud di sini?
saya ganti menjadi "namun" ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.24 (UTC)[balas]
  1. Kalimat Pusat besar terakhir yang jatuh ke tangan Arab adalah Aleksandria, yang menyerah pada September 642. agak membingungkan. Bagaimana kalau diganti begini: Aleksandria merupakan kota besar terakhir yang berhasil ditaklukkan oleh pasukan Arab. Pasukan Aleksandria menyerah pada September 642.
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)
  1. Kalimat: Orang-orang Arab mengepung Babilonia, dan garnisunnya yang kelaparan menyerah pada tanggal 9 April 641. Meskipun demikian, provinsi ini hampir tidak mengalami urbanisasi dan para pembela kehilangan harapan untuk menerima bala bantuan dari Konstantinopel ketika kaisar Heraklius meninggal pada tahun 641. Siapakah yang dimaksud dengan kedua subjek tersebut?
 Selesai maksudnya adalah garnisun Bizantium yang menjaga wilayah Babilonia (kairo) ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.24 (UTC)[balas]
Pemakaian tanda baca[sunting sumber]
  • Masih ada tanda baca titik koma yang semestinya bisa diubah menjadi titik saja, misalnya:
    • Pada paragraf ketiga subjudul Penaklukan Suriah (634–641): dan kota-kota berbenteng ketika kaum Muslim menyerbu; sebaliknya, pasukan Romawi menyergap
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.26 (UTC)[balas]
Komentar dan pernyataan yang tidak perlu[sunting sumber]
  • Komentar Hugh Kennedy pada subjudul Penaklukan Mesir (639–642) dihapus saja. Karena pernyataan berlangsung begitu lama ini termasuk rincian yang tidak perlu. Belum lagi ada pernyataan di awal bahwa penaklukan Mesir adalah yang tercepat dan terlengkap. Pernyataan ini malah akan menimbulkan pertanyaan bagi pembaca yaitu apa yang dimaksud dengan terlengkap dan seberapa lama yang dimaksud dengan begitu lama?
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.27 (UTC)[balas]
  • Pernyatan: Kemenangan pasukan Kekhalifahan yang menghancurkan garnisun Nahawand dikenal di dunia Muslim sebagai "Kemenangan dari segala Kemenangan". Ini dihapus saja, karena akan menimbulkan pertanyaan bagi pembaca, apakah itu kemenangan dari segala kemenangan.
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.27 (UTC)[balas]
  • Pernyataan dan model itulah yang dicita-citakan oleh para pendukung Khilafah Islam di era modern. pada Subjudul Khalifah, gubernur, dan pekerja tidak perlu dibahas.
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.27 (UTC)[balas]
Pemilihan kosakata[sunting sumber]

Kalimat-kalimat yang dicetak miring perlu diperbaiki pemilihan kosakatanya agar tidak ambigu atau terkesan melebih-lebihkan suatu kondisi:

  • Pasukan Arab memenangkan kemenangan besar di Pertempuran Heliopolis (640), pada paragraf pertama subjudul Penaklukan Mesir (639–642)
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.35 (UTC)[balas]
  • Istilah berlutut tunduk terkesan berlebihan. Mohon diganti. Kalimat ini pada awal subjudul Penaklukan Mesopotamia dan Persia. Begitu pula kata berbagai, ini terkesan membingungkan karena ini sebuah kedudukan.
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.35 (UTC)[balas]
  • Kata Cape Chelidonia diubah menjadi Tanjung Gelidonya dan dipranalakan.
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.35 (UTC)[balas]
  • Alexandria diubah menjadi Aleksandria (akhir subjudul Penaklukan Mesir dan awal subjudul Pertempuran di Laut)
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.35 (UTC)[balas]
Penautan pranala dalam[sunting sumber]
  • Kata Acre penautannya salah karena dihubungkan ke sebuah negara di benua Amerika.
permisi @JumadilM:, ini dibagian mana ya? ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.12 (UTC)[balas]
@Fazoffic Kalimat pertama subjudul Pertempuran di laut. JumadilM Diskusi 31 Mei 2023 07.20 (UTC)[balas]
@JumadilM: Waduh, rupanya saya salah, harusnya Akka dari Acre, Israel, akan saya perbaiki segera. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 07.40 (UTC)[balas]
Kapitalisasi[sunting sumber]
  • Penulisan Kekaisaran Romawi harus konsisten dengan kapitalisasi huruf K pada kata Kekaisaran.
 Selesaiꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 06.45 (UTC)[balas]

Komentar-komentar saya ini hanya yang sempat saya sampaikan karena adanya permintaan untuk memberikan pendapat. Belum dilanjutkan ke bagian Subjudul Ekonomi dan Demografi. Melihat banyaknya perbaikan yang perlu dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria artikel pilihan, maka saya menyatakan Tidak setuju Tidak setuju menjadikan artikel ini sebagai artikel pilihan (untuk kondisi hingga saat ini). Salam, JumadilM Diskusi 30 Mei 2023 16.43 (UTC)[balas]

@JumadilM: Hampir seluruh penilaiannya sudah saya perbaiki semua, kalau ada penilaian tambahan silakan dikoreksi kembali. Saya hanya berharap artikel ini bisa jadi AP, soalnya sayang kalau artike panjang-panjang kayak gini gak jadi AP . Untuk lebih lanjut, mungkin akan saya rombak sedikit lagi. Untuk subjudul Ekonomi dan Demografi, akan saya perbaiki secara mandiri dulu, nanti bisa anda nilai belakangan. Terima kasih ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 31 Mei 2023 23.05 (UTC)[balas]
@Fazoffic Baik, mohon kabari saya bila Anda sudah selesai memperbaikinya. Saya juga berharap artikel ini dapat menjadi artikel pilihan. Namun bagaimanapun, kriterianya harus terpenuhi dahulu. Maka dari itu, mohon dimaklumi jika peninjauan dari saya lumayan banyak. Ini agar kualitas artikel pilihan betul-betul "pilihan". Salam, JumadilM Diskusi 31 Mei 2023 23.45 (UTC)[balas]
@JumadilM: saya rasa sudah lumayan. Saya juga menambahkan beberapa informasi baru secukupnya di subjudul Warisan. Apabila anda ingin mengoreksi lebih lanjut, saya persilakan. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 1 Juni 2023 02.22 (UTC)[balas]


Komentar JumadilM (Lanjutan ke-5)[sunting sumber]
@Fazoffic: Saya telah melakukan pembacaan yang sangat mendalam atas artikel ini dan masih tetap memiliki banyak sekali komentar. Namun komentar ini sudah terhitung keseluruhan, kecuali bagian paragraf ringkasan.
Subjudul: Awal[sunting sumber]
  • Kalimat Muslim Sunni percaya, bahwa semasa hidupnya, Muhammad tidak pernah menitipkan pesan dan menunjuk siapa kelak yang akan menjadi penggantinya. dihilangkan tanda komanya agar sederhana: Muslim Sunni percaya bahwa Muhammad semasa hidupnya tidak pernah menitipkan pesan maupun menunjuk siapa yang kelak akan menjadi penggantinya.
  • Kalimat ini terlalu panjang dan terlalu banyak koma: Menurut definisi Islam Sunni, ... terhubung ... melalui pernikahan, termasuk ...,[11] termasuk ..., dan ... Muhammad. Sebelum pengutipan rujukan nomor 11, sebaiknya diakhiri saja dengan titik. Penulisan setelahnya diubah sedikit dengan awalan Mereka berempat juga termasuk... atau Para khalifah tersebut juga termasuk....
Subjudul Menjadi Khalifah[sunting sumber]
  1. Abu Bakar memilih Umar dan Abu Ubaidah
  2. Lalu ada penentangan dan pemberian saran agar pemimpin ada dua, satu dari Quraisy dan satu dari Anshar.
  3. Lalu terjadi lagi perdebatan atas saran tersebut.
  4. Lalu Umar memilih Abu Bakar dan para peserta yang hadir langsung menerimanya.
  5. Pertanyaan pertama, siapakah yang memberi saran dan siapa pula yang menentangnya? Jika yang memberi saran adalah kaum Anshar, maka ini tidak sesuai dengan pernyataan pada paragraf pertama yang menyatakan keyakinan umum bahwa kaum Anshar ingin memutuskan pemimpin baru komunitas Muslim di antara mereka sendiri.
    1. Menurut Madelung 1997 hlm. 31, yang memberi saran adalah Habbab bin Mundzir (en), seorang Anshar. Habab menentang saran Abu Bakar dan sebagai gantinya, menyarankan agar kedua belah pihak memilih pemimpin masing-masing. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 2 Juni 2023 00.02 (UTC)[balas]
  6. Pertanyaan kedua, siapa pula yang dimaksud dengan orang-orang yang hadir? Apakah mayoritas hanya dari kaum Anshar kecuali Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah? ataukah banyak juga yang berasal dari kalangan Muhajirin?
    1. Orang-orang Anshar▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 2 Juni 2023 00.02 (UTC)[balas]
  7. Pertanyaan ketiga, jika kaum Anshar sendiri ingin mengangkat pemimpin dari kaumnya sendiri, mengapa mereka setuju agar Abu Bakar yang menjadi pemimpin, padahal Abu Bakar berasal dari suku Quraisy?
    1. @JumadilM: Ini adalah sebuah pembahasan tersendiri, yang ada di en:Saqifa dan seharusnya diterjemahkan ke Saqifah Bani Sa'idah yang belum lengkap. Intinya, mayoritas pendukung Abu Bakar adalah dari suku Aus, dan sedikit Khazraj. Sementara Khazraj sendiri hanya terpaksa menerima legitimasi Abu Bakar. Untuk lebih lanjut, mungkin anda berminat menerjemahkan dari en:Saqifa dan melengkapi artikelnya? Mengingat hal itu tidak bisa saya lakukan untuk kondisi saat ini. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 2 Juni 2023 00.02 (UTC)[balas]
    Baiklah, begitu saja. JumadilM Diskusi 2 Juni 2023 01.43 (UTC)[balas]
Subjudul Menaklukkan Jazirah Arab[sunting sumber]
  • Kalimat: Dalam beberapa kasus, seluruh suku murtad. Yang lain hanya menahan zakat, pajak sedekah, tanpa secara formal menantang Islam. Kalimat ini diperbaiki penulisannya karena hanya menambah kebingungan bagi pembaca. Kata sambung (yang) tidak umum digunakan sebagai awal kalimat. Kalimat ini juga kontradiksi dengan kalimat sebelumnya yang menyatakan bahwa masih ada beberapa bani (suku) yang tidak murtad. Beberapa kosakata juga tidak tepat, seperti menahan zakat yang seharusnya menolak membayar zakat. Istilah pajak sedekah juga kurang jelas, karena sedekah itu bukan pajak karena pemberian sedekah itu bersifat sukarela. Sepertinya itu merujuk ke zakat. Selain itu, ada pernyataan menantang Islam. Sepertinya kata yang tepat adalah menentang. Kalimat ini diubah saja menjadi begini: Beberapa suku menyatakan dengan jelas kemurtadannya. Sementara suku-suku yang lain tidak secara formal menentang Islam dan hanya menolak membayar zakat.
  • Kalimat: Insiden pertama kemurtadan diperangi dan diakhiri saat Muhammad masih hidup; seorang nabi di Yaman, Aswad al-Ansi bangkit dan menyerbu Arab bagian Selatan. Urutan peristiwanya tidak berurut dan pernyataannya kurang tepat karena seharusnya peperangan dimulai setelah ada penyerbuan. Jadi seharusnya ditulis begini: Insiden pertama kemurtadan dilakukan oleh Aswad al-Ansi yang mengeklaim sebagai nabi di Yaman. Ia bangkit dan menyerbu Arab bagian Selatan. Kemurtadannya diperangi dan diakhiri saat Muhammad masih hidup.
  • Kalimat: Kemurtadan al-Yamamah dipimpin oleh nabi lain, Musailamah al-Kazzab,[36] Ini harus diubah susunan kalimatnya karena dalam di bagian awal tidak disebutkan di mana saja kemurtadan terjadi. Jadi begini: Kemurtadan lain yang terjadi sebelum kematian Muhammad dilakukan oleh Musailamah al-Kazzab . Ia mengeklaim sebagai nabi di al-Yamamah.
  • Paragraf pertama diakhiri saja konteksnya hingga kemurtadan Musailamah yang berkaitan dengan kemurtadan sebelum kematian Muhammad. Karena kalimat setelahnya membahas mengenai pemberontakan setelah kematian Muhammad, maka lebih baik dibuatkan paragraf tersendiri.
  • Kalimat ini pada akhir paragraf pertama: Pusat pemberontak lainnya berada di .... Banyak suku mengeklaim bahwa ... dan dengan kematian Muhammad, ... berakhir. Kalimat ini perlu diperbaiki urutan peristiwanya sehingga tampak hubungan sebab akibat: Klaim kesetiaan hanya kepada Muhammad––Kesetiaan berakhir karena Muhammad mati––Pemberontakan terjadi. Jadi ditulis begini: Suku-suku yang berada di Najd, Arabia Timur (saat itu dikenal sebagai al-Bahrain) dan Arabia Selatan (dikenal sebagai al-Yaman dan termasuk Mahra) hanya mengeklaim kesetiaan mereka kepada Muhammad. Setelah kematian Muhammad, kesetiaan mereka berakhir dan mereka mulai mengadakan pemberontakan.
  • Kalimat ini pada awal paragraf kedua: Dia membagi tentara Muslim menjadi sebelas pasukan yang dipimpin oleh .... harus ditambahkan penjelas yaitu antara lain sesuai dengan sumber. Karena sebelas pasukan ini diperkirakan masing-masing dipimpin oleh seorang pemimpin yang berbeda satu sama lain.
Subjudul Kodifikasi Al-Qur'an[sunting sumber]
  • Penulisan al-Qur'an itu kurang tepat. Seharusnya ditulis Al-Qur'an, karena ini adalah nama sebuah kitab suci. Ini harus konsisten di semua isi artikel.
    @Fazoffic Sepertinya yang dimaksud pada pernyataan tersebut adalah cara penyebutannya atau penyematan sifat. Misal, ditulis kitab suci Al-Qur'an, atau Al-Quran Al-Karim maka ini salah. Karena kita menyematkan sifat suci kepada Al-Qur'an di dalam Wikipedia (meski dalam pandangan pribadi sebagai Muslim, hal ini benar). Sementara penulisan Al-Qur'an saja, tanpa menyematkan sifat apapun atasnya, maka ini tidak terhitung menyebutnya sebagai suci.
    Pedoman yang saya gunakan pada Pedoman gaya/Huruf kapital yang mengikuti pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Tahun 2022 (dirujuk ke Wikisource). Dalam ejaan itu sendiri pada nomor 7, disebutkan mengenai cara penulisan kitab suci yang salah satunya ialah Al-Qur'an. Ini tidak terhitung sebagai kapitalisasi berlebihan, karena kata Al pada Al-Qur'an berbeda maknanya dengan pemakaian kata Al bagi seorang tokoh yang terkadang disematkan untuk penghormatan. Salam, JumadilM Diskusi 2 Juni 2023 02.09 (UTC)[balas]
    baiklah, saya setuju. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 2 Juni 2023 02.13 (UTC)[balas]
  • Istilah pecahan-pecahan harus diganti dengan istilah yang lebih tepat. Karena hal yang dirujuk adalah tulisan.
  • Istilah "hati manusia" diubah menjadi hafalan, sehingga menyesuaikan dengan kalimat berikutnya.
  • Konteks subjudul ini diakhiri saja hingga pembuatan mushaf dan penerimaannya oleh Abu Bakar agar peristiwa-peristiwanya tidak melompat-lompat dan berulang-ulang. Jadi kalimat terakhir subjudul ini hanya ditulis begini: Kodeks yang sudah selesai disusun disebut sebagai mushaf dan diserahkan kepada Abu Bakar untuk disimpan. Ini penting dilakukan karena pembahasannya menjadi lebih teratur secara kronologi. Mengingat setelah subjudul ini baru dibahas mengenai awal ekspansi militer ke Suriah dan Persia yang pastinya terjadi ketika Abu Bakar masih hidup dan belum mati.
  • Sementara itu, pewarisan mushaf Al-Qur'an dari Abu Bakar kepada Umar ditempatkan pada Subjudul Aksesi (bagian dari subjudul Umar bin Khattab 634–644) setelah kalimat kedua (penunjukan Umar sebagai pengganti Abu Bakar). Jadi ditulis begini: Selain itu, Abu Bakar juga mewariskan Mushaf Al-Qur'an yang dimilikinya kepada Umar. Sementara penyerahan mushaf Al-Qur'an oleh Umar kepada Hafshah ditempatkan saja sebagai kalimat terakhir pada subjudul Pembunuhan Umar. Dengan demikian, konteks pewarisan mushaf menjadi lebih teratur dan lebih baik karena berada di konteks masing-masing tokoh yang melakukan pewarisan.
    • Kalau menurut saya, hal ini akan menjadi sebuah keambiguan. Nanti di subjudul Aksesi Umar akan ada kalimat kodeks al-Qur'an yang sebelumnya dipersembahkan kepada Abu Bakar diwariskan kepada Umar (atau kalimat sejenisnya), dan nanti di subjudul Pembunuhan Umar akan disebutkan kodeks al-Qur'an yang sebelumnya diwariskan oleh Abu Bakar kemudian disimpan di rumah Hafshah yang membuat pembaca akan menjadi semakin bingung. Maka dari itu saya memilih untuk menyebutkan pewarisan kodeks dari Abu Bakar ke Umar di sini dulu. Nanti baru di subjudul Utsman disebutkan mengenai kodeks Abu Bakar yang dijadikan dasar referensi kanonisasi al-Qur'an. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 2 Juni 2023 00.33 (UTC)[balas]
    Sebenarnya kebingungan yang saya maksudkan lebih ke urutan peristiwa. Bayangkan jika sebuah peristiwa sejarah membahas masa lalu, kemudian masa depannya, lalu membahas kembali masa lalunya, kemudian membahas lagi masa depannya. Kebingungan yang saya maksud ialah penyebutan kematian Abu bakar dan kematian Umar dan pewarisan mushaf. Ini dalam urutan peristiwa tidak logis. Terlebih setelah menyebutkan kematian kedua tokoh ini, subjudul berikutnya membahas lagi mengenai ekspansi oleh Abu Bakar dan masa pemerintahan Umar yang dalam hal tersebut menandakan keduanya masih hidup.
    Jika kejadian-kejadian ini disebutkan sekaligus, maka akan timbul pertanyaan dari pembaca?
    1. mengapa diwariskan ke Umar?
    2. mengapa diwariskan ke Hafshah?
    Di lain hal, pewarisan akan lebih logis bila dilakukan pada saat pewarisan itu memang harus dilakukan. Hubungan sebab-akibat juga perlu diperhatikan dalam penempatan suatu peristiwa. Berikut saya jabarkan:
    1. Abu Bakar menyimpan Mushaf karena ia adalah khalifah.
    2. Mushaf diwariskan kepada Umar menjelang kematian Abu Bakar, karena Umar telah menjadi khalifah.
    3. Mushaf diwariskan kepada Hafsah karena hingga kematian Umar, khalifah yang baru belum terpilih.
    4. Utsman menetapkan standar Al-Qur'an dengan mengikuti mushaf yang disimpan Hafshah, karena ketika ia menjadi khalifah, Umar telah meninggal dan tidak sempat mewariskannya ke khalifah berikutnya.
    Dalam hal ini, setelah Al-Qur'an disusun, yang menyimpannya adalah Abu Bakar. Konteksnya baru muncul lagi menjelang Abu Bakar meninggal. Ia mewariskan mushaf kepada Umar yang dulu disimpannya. Ini malah lebih logis disebutkan dalam subjudul aksesi (Umar) karena pewarisan Al-Qur'an yang bernilai penting dalam sudut pandang Muslim, diwariskan oleh khalifah sebelumnya kepada khalifah berikutnya menjelang kematian khalifah sebelumnya.
    Begitu pula menjelang kematian Umar, yang konteks pewarisan Al-Qur'an kepada Hafshah lebih logis menurut urutan kejadian dan memberitahukan beberapa informasi sekaligus. Pertama, pewarisan Al-Qur'an tidak diberikan kepada khalifah berikutnya karena menjelang kematian Umar, pemilihan khalifah belum dilaksanakan. Sehingga ia tidak sempat mewariskan Al-Qur'an yang disimpannya kepada khalifah berikutnya.
    Dengan mengurutkan waktu kejadian dan penempatannya, konteks sebelumnya akan menyediakan alasan bagi sistematika pewarisan ini seperti 4 poin di atas. Salam, JumadilM Diskusi 2 Juni 2023 02.49 (UTC)[balas]
    Berdasarkan pertimbangan anda di atas, mungkin memang masih bisa diterima. Namun, ini akan membuat konteks kalimatnya menjadi semakin ambigu.
    1. Karena tidak ada subjudul yang membahas mengenai kematian Abu Bakar, maka sudah sangat tepat untuk meletakkannya di subjudul Kodifikasi Al-Qur'an. Ini tidak perlu dirubah kembali.
    2. Subjudul Aksesi: subjuduk yang awalnya hanya akan berfokus pada pengangkatan Umar, penyematan gelarnya, dan kebijakan pertama yang dia tempuh tentu akan turut disisipi kalimat berupa pewarisan mushaf dari Abu Bakar kepada Umar. Dan ini akan menimbulkan kebingungan mengenai alurnya karena bukannya dibahas di Subjudul Kodifikasi, malah topik yang berkaitan dibahas di subjudul Aksesi Umar.
    3. Pada subjudul Kematian Umar: yang awalnya hanya akan berfokus pada topik mengenai kematian Umar dan pemilihan komite yang berujung pada suksesinya, akan turut disipi kalimat mengenai pewarisan kodeks Al-Qur'an kepada Hafshah. Hal ini juga akan turut memicu kebingungan karena sangat jauh dari topik utamanya yaitu kodifikasi Al-Qur'an.
      1. Tambahan: Walaupun pewarisan dibahas pada subjudul Kanonisasi Al-Qur'an, tampaknya juga akan menjadi ambigu karena justru yang dibahas pada awal paragraf bukanlah mengenai penyebab kanonisasi melainkan malah pewarisan kodeks terlebih dahulu yang harusnya menjadi kalimat terakhir dari subjudul kodifikasi Al-Qur'an
    ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 2 Juni 2023 03.57 (UTC)[balas]
    @Fazoffic Berikut tanggapan saya atas pernyataan Anda:
    1. Pada Subjudul Kodifikasi Al-Qur'an, bagian akhirnya cukup menyebutkan Kodeks yang telah selesai, disebut Mushaf, dipersembahkan kepada Abu Bakar Karena dinyatakan kodeks telah selesai, maka proses kodifikasi telah berakhir di sini. Sehingga masalah pewarisan mushaf bukan lagi bagian dari subjudul kodifikasi.
    2. Subjudul mengenai kematian Abu Bakar memang tidak ada. Namun kematiannya dibahas pada awal Subjudul Aksesi (Umar) yang menyatakan bahwa Abu Bakar mendiktekan wasiat ke Utsman sebelum kematiannya untuk memilih Umar sebagai khalifah. Sehingga tepat menyisipkan pewarisan Mushaf pada kalimat setelahnya. Karena urusan pewarisan selalu berkaitan dengan masa menjelang kematian. Hal ini serupa dengan pewarisan Al-Qur'an dan Sunnah oleh Muhammad kepada umatnya di masa-masa terakhir kehidupannya. Pewarisan mushaf ini menjadi tindakan simbolis yang mengesahkan persetujuan Abu Bakar dalam pengangkatan Umar sebagai khalifah penerusnya.
    3. Pewarisan mushaf dari Umar ke Hafshah tidak akan menimbulkan kebingungan jika dua poin di atas sudah ada dan sebenarnya topiknya sudah bukan mengenai kodifikasi Al-Qur'an. Karena kodifikasi telah berakhir pada masa Abu Bakar. Sisanya hanyalah masalah pewarisan mushaf yang erat kaitannya dengan peralihan jabatan khalifah. Kebingungan malah akan muncul jika masalah pewarisan mushaf tidak dibahas setelah kematian Umar. Penyisipan pewarisan mushaf bisa dilakukan setelah pernyataan kebimbangan Umar mengenai penerusnya. Karena penggantinya sebagai khalifah belum ditetapkan, maka mushaf belum diwariskan dan disimpan oleh putrinya yaitu Hafshah.
    4. Diketahui bahwa Utsman yang merasa khawatir dengan banyaknya versi pengucapan Al-Qur'an meminjam salinan dari Hafshah untuk kanonisasi. Hafshah dalam hal ini akan meminjamkannya, karena Utsman telah menjadi khalifah. Hal ini mengikuti pewarisan mushaf dari Abu Bakar ke Umar dan selalu dikaitkan dengan pengangkatan khalifah.
    Coba Anda pahami dengan seksama, karena pewarisan mushaf ini tidak hanya sekadar karena kematian saja. Melainkan mengikutsertakan konteks khalifah sebelumnya sebagai pemberi warisan dan khalifah setelahnya sebagai penerima warisan. Sehingga ini erat pula kaitannya dengan transisi jabatan kekhalifahan dan layak untuk disisipkan pada konteks aksesi Umar. Salam, JumadilM Diskusi 2 Juni 2023 07.53 (UTC)[balas]
    @JumadilM: Baiklah, akan saya rombak. Namun jangan salahkan saya apabila terdapat ketidaksesuaian antara isi dengan konteks pembahasan subjudul. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 2 Juni 2023 08.47 (UTC)[balas]
Subjudul Aksesi[sunting sumber]
  • Pemakaian istilah haruslah konsisten antara tentara dan pasukan, karena variasinya banyak: tentara Islam × pasukan Islam × tentara Muslim × pasukan Muslim? Keempat istilah ini digunakan dalam artikel ini dengan penyebutan tentara sebanyak 31 kali dan penyebutan pasukan sebanyak 77 kali. Pembaca bisa saja bertanya-tanya (atau kebingungan) mengenai perbedaan antara pasukan dan tentara, serta penggunaan kata Muslim dan Islam yang dipakai bergantian.
Subjudul Pembangunan negara[sunting sumber]
  • Kalimat: kota garnisun (amshar) Basra dan Kufah didirikan atau diperluas. Kalimat ini mesti diperjelas, karena istilah didirikan atau diperluas ini tampak kontradiksi. Kata yang digunakan hanya dapat didirikan saja jika memang sebuah kota baru, atau diperluas saja jika memang kota telah ada sebelumnya, atau didirikan lalu diperluas jika baru didirikan dan dalam tahap pengembangan.
Subjudul Pemilihan Utsman[sunting sumber]
  • Sebelumnya saya menerima pendapat Anda mengenai "daya tarik perbedaan pendapat". Namun saya mengubah pandangan saya setelah memperhatikan bahwa artikel pilihan harus tetap fokus pada topik utama tanpa terlalu menggali rincian yang tak perlu. Pendapat kedua ahli (Mahmoud M. Ayoub dan Husain Mohammad Jafri) tampak seperti opini yang kebenarannya sendiri tidak bisa dipastikan karena menetapkan prasangka terhadap pemikiran Umar. Malahan ini akan membuat pembaca kebingungan karena terkesan menyatakan bahwa Umar tidak ingin Ali menjadi khalifah, sementara Ali sangat ingin menjadi khalifah. Persoalan yang lebih besar kemudian akan timbul, yaitu kenapa Umar tidak ingin Ali menjadi khalifah, dan kenapa Ali ingin menjadikhalifah? Karena itu, dalam konteks ini cukup menerapkan kriteria artikel pilihan yaitu membahas semua fakta dan rincian utama. Dalam konteks ini, fakta dan rinciannya sudah lengkap yaitu Umar menunjuk sebuah komite pemilihan khalifah, anggotanya sudah ditetapkan sebanyak 6 orang dengan salah satunya menjadi ketua, dan hasilnya pun sudah ditetapkan yaitu terangkatnya Utsman menjadi khalifah.
Subjudul Kebijakan[sunting sumber]
Subjudul Pemberontakan dan pembunuhan Utsman[sunting sumber]
  • Pada akhir paragraf pertama, kalimat ini terlalu panjang dan terlalu banyak koma: Campur tangan Utsman dalam urusan provinsi, yang terdiri dari ... Irak sebagai aset negara, dan ... ke khalifah di Madinah, menimbulkan penentangan ..., terutama dari ..., tempat ... tentara penaklukan menetap. Kalimat ini dapat dibuat menjadi dua atau tiga kalimat yang lebih sederhana. Kalimat yang terlalu panjang terkadang membuat pembaca bingung dengan maksud dari kalimat itu sendiri.
  • Kalimat terakhir pada paragraf pertama juga dapat diringkas menjadi dua kalimat. Penandanya jelas yaitu diberi titik setelag menyebut Thalhah dan Zubair.
    •  Selesai
  • Sebelumnya saya menerima pendapat Anda mengenai paragraf kedua. Namun setelah mempertimbangkan kriteria artikel pilihan yaitu tetap fokus pada topik utama tanpa terlalu menggali rincian yang tak perlu serta prosanya memiliki alur dan perumusan kalimat yang baik, saya rasa bagian ini dihapus saja. Penambahan komentar dengan isi yang hanya mengulang keterangan yang sudah disebutkan merupakan rincian yang tidak perlu dan hanya membuat alur konteks tampak membingungkan. Pertimbangan lainnya pada kriteria artikel tidak harus memberikan liputan terhadap pandangan minoritas secara berimbang Ini terutama mengenai Ibnu Saba yang pada konteksnya sendiri dinyatakan hanya sedikit yang menerima legenda ini. Sehingga cukup hal-hal yang bersifat fakta saja yang perlu dibahas dalam konteks.
  • Hal yang sama berlaku pada kalimat pertama paragraf ketiga yaitu terjadi pengulangan konteks mengenai campur tangan Utsman terhadap urusan provinsi. Konteksnya sudah dibahas pada paragraf pertama bahkan dengan awalan kalimat yang sama persis. Jadi sebaiknya dihapus saja. Setelah itu, barulah paragraf pertama akan terhubung konteksnya dengan dua kalimat terakhir pada paragraf ketiga.
Subjudul Kebijakan fiskal[sunting sumber]
  • Paragraf pertama belum diberi pranala dalam sama sekali.
  • Istilah egaliter pada paragraf kedua, diganti dengan kata atau frasa yang lebih mudah dipahami. Karena istilah ini sulit dipahami oleh pembaca awam yang tidak mengenal istilah-istilah akademik. Paling tidak diberi pranala dalam.
  • Kalimat ini: Sedangkan Mu'awiyah siap menawarkan suap kepada mereka semua dihapus saja karena tidak berkaitan dengan kepentingan apapun dalam konteks. Paragraf kedua cukup difokuskan saja mengenai kebijakan Ali mengenai keuangan.
Subjudul Pertempuran Siffin[sunting sumber]
  • Kalimat pada paragraf pertama ini: Kecuali Kennedy dihapus saja. Ini mengikuti kriteria artikel pilihan: artikel tidak harus memberikan liputan terhadap pandangan minoritas secara berimbang. Kalimat setelahnya: penulis modern cenderung menganggap sudah mewakili pandangan umum mengenai motif Mu'awiyah.
Subjudul Khawarij[sunting sumber]
Subjudul Pembunuhan Ali[sunting sumber]
  • Kalimat ini memakai koma terlalu banyak: Ali dibunuh pada .... oleh ..., Ibnu Muljam, yang .... Pertempuran Nahrawan. Dibuat jadi dua kalimat saja, jadi begini: Ali dibunuh oleh seorang loyalis Khawarij yang bernama Ibnu Maljam pada usia 62 atau 63 tahun. Pembunuhannya sebagai bentuk balas dendam atas Pertempuran Nahrawan.
  • Kalimat ini: untuk menyingkirkan Islam dari ketiga orang tersebut. Apa yang dimaksud dengan menyingkirkan Islam pada konteks ini?
  • Kalimat terakhir disederhanakan menjadi begini: Instruksi ini diikuti oleh putra tertua Ali yaitu Hasan. Ibnu Muljam lalu dieksekusi sebagai pembalasan.
Subjudul Kekhalifahan Hasan[sunting sumber]
Subjudul Penaklukan Mesopotamia dan Persia[sunting sumber]
  • Kata Ctesiphon pada awal paragraf kedua, diganti sesuai penulisan pranala dalam.
  • Pranala dalam untuk pegunungan Zagros harus pada saat penyebutannya pertama kali pada kalimat kedua dalam paragraf kedua.
  • Kalimat: Setelah Nahawand pada paragraf ketiga, diperjelas menjadi Setelah Pertempuran Nahawand.
Subjudul Pertempuran di laut[sunting sumber]
Subjudul Akhir dari penaklukan[sunting sumber]
  • Subjudul ini beserta kontennya dihapus saja. Pada dasarnya ini hanya meringkas konteks-konteks yang sudah dibahas. Penambahannya hanya menghasilkan keberulangan konteks. Selain itu, bagian akhir pada paragraf kedua sudah keluar dari pembahasan Kekhalifahan Rasyidin. Itu sudah termasuk masa Kekhalifahan Umayyah.
Subjudul Administrasi kemiliteran[sunting sumber]
  • Kalimat ini: Diwan ini berfungsi untuk mencatat identitas para tentara, mengatur gaji tentara, dan menyiapkan perbekalan untuk mereka diringkas saja jadi begini: Diwan ini berfungsi untuk mencatat identitas, mengatur gaji dan menyiapkan perbekalan untuk para tentara
  • Dua kalimat terakhir pada paragraf kedua disatukan jadi satu kalimat, karena kata yaitu tidak lazim menjadi awal kalimat.
Subjudul Angkatan darat[sunting sumber]
  • Kalimat pertama pada paragraf pertama terlalu panjang: Umar bin Khattab adalah ..., setelah ia .... penyebaran Islam, serta pentingnya ... masyarakat Muslim. Sepertinya dapat dibuat menjadi 2 atau 3 kalimat.
  • Kalimat: Umar membentuk pasukan tetap ... pasukan kavaleri, di luar pasukan infantri dan pasukan sukarelawan, sebagai ... negara. Kalimat ini bagusnya disusun begini: Umar membentuk pasukan tetap (reguler) angkatan darat yang berjumlah kira-kira tiga puluh dua ribu pasukan kavaleri sebagai penjamin keamanan negara. Jumlah tersebut tidak termasuk pasukan infanteri dan pasukan sukarelawan.
  • Kalimat Tentara Islam pada masa Kekhalifahan Rasyidin menggunakan persenjataan ... di antaranya adalah ... tombak, busur dan panah. Diringkas saja jadi begini: Persenjataan utama yang digunakan oleh pasukan Kekhalifahan Rasyidin yaitu pedang pendek Arab, pedang panjang Persia, tombak, busur dan panah.
Subjudul Angkatan laut[sunting sumber]
  • Kalimat ini: Umar bin Khattab tidak suka laut, ia tidak suka ... bertempur di laut. dibuat menjadi dua kalimat. Tanda koma pertama diubah saja menjadi titik.
  • Paragraf ketiga dipindahkan saja ke Subjudul Warisan karena lebih sesuai dengan penempatannya.
Subjudul Khalifah, gubernur, dan pekerja[sunting sumber]
  • Kalimat pertama pada paragraf pertama terlalu panjang. Sepertinya dapat dijadikan dua atau tiga kalimat dengan menghapus kata dan setelah koma, lalu mengubah koma menjadi titik.
  • Sepertinya istilah "negara bagian" pada paragraf pertama merujuk ke provinsi?
  • Kalimat ini pada pertengahan paragraf kedua: dan model itulah yang dicita-citakan oleh para pendukung Khilafah Islam di era modern. dihapus saja. Cukupkan konteks pada kenyataan yang terjadi pada masa Kekhalifahan Rasyidin. Pandangan-pandangan yang tampak seperti harapan-harapan termasuk dalam rincian yang tidak perlu ada dalam konteks.
Subjudul Syura[sunting sumber]
  • Kalimat ini: sedangkan Umar bermusyawarah lalu dieksekusi. Kata "eksekusi" diganti dengan kata lain yang lebih jelas. Karena ini dapat bermakna lain.
  • Kalimat ini terlalu panjang pada paragraf pertama: Pada awal pemerintahannya, ia berkonsultasi dengan ... seperti para khalifah lainnya dan ... baik, tetapi .... ke Kufah, tidak ada ... mereka. Semestinya dibuat menjadi dua kalimat. Lalu keterangan sahabat Madinah juga diperjelas menjadi sahabat di Madinah.
  • Kalimat ini pada akhir paragraf pertama: Para sahabat, Sebagian besar dari orang-orang di sekitarnya berasal dari generasi pengikut yang memiliki status lebih rendah, dan Syura kehilangan eksistensinya. Mohon konteksnya diperjelas karena membingungkan.
  • Pada paragraf kedua hanya ada satu contoh syura yang diberikan. Sehingga kalimat pertamanya harus diubah begini: Syura di era Khalifah Rasyidin memiliki banyak contoh. Salah satunya adalah pengiriman pasukan Usamah bin Zaid pada era Abu Bakar.
  • Kalimat kedua pada paragraf ketiga terlalu panjang dan terlalu banyak koma. Sepertinya dapat dibuat menjadi dua atau tiga kalimat.
Subjudul Diwan[sunting sumber]
  • Kalimat pertama terlalu panjang. Titik komanya diubah saja menjadi titik sehingga kalimatnya menjadi tidak terlalu panjang.
  • Kalimat kedua terlalu panjang. Kata dan setelah koma dihapus saja. Lalu koma diganti menjadi titik. Sehingga ada dua kalimat yang tidak terlalu panjang.
  • Kalimat ini pada pertengahan paragraf: Kemudian, dengan ... dari penaklukan ..., kebutuhan untuk ...dan pengoperasian dana ini muncul. Diringkas saja menjadi begini: Kebutuhan untuk mengatur distribusi dan pengoperasian dana muncul dengan meningkatnya aliran uang rampasan dari penaklukan Persia dan Syam.
  • Kalimat berikutnya yaitu: maka Umar mendirikan Diwan Baitul Mal untuk itu, dan ini adalah awal mula kerja biro dalam sejarah Islam. disederhanakan menjadi: Karena itu, Umar mendirikan Diwan Baitul Mal yang mengawali kerja biro dalam sejarah Islam.
  • Kalimat berikutnya yaitu: Diwan kemudian diperluas dan Umar membentuk beberapa cabang Diwan lainnya. Umar kemudian memperluas Diwan dengan membentuk beberapa cabang lainnya.
  • Kalimat terakhir yaitu: Antara lain Diwan Pemberian untuk ..., Diwan Angkatan Darat untuk ..., dan Diwan Penyelesaian untuk .... Pembuka kalimatnya diubah dari antara lain menjadi beberapa di antaranya ialah.
Subjudul Baitul Mal[sunting sumber]
  • Kalimat ini pada paragraf pertama: Tidak ada gaji yang harus dibayar, dan tidak ada pengeluaran negara, sehingga keberadaan kas negara tidak diperlukan disederhanakan menjadi: Keberadaan kas negara tidak diperlukan karena tidak ada gaji yang harus dibayar dan tidak ada pengeluaran negara.
Subjudul Ghanimah[sunting sumber]
Subjudul Kharaj[sunting sumber]
  • Kalimat ini agak membingungkan dan harus diperjelas: penakluk pada mata pelajaran non-Muslim mereka, dhimmi.
  • Kata "Dhimmi" diubah menjadi "Dzimmi" dan diberi pranala dalam agar pembaca dapat mengecek pengertiannya.
Subjudul Mata uang[sunting sumber]
Subjudul Muslim[sunting sumber]
Subjudul Non-Arab dan Dzimmi[sunting sumber]
  • Kalimat pertama pada paragraf pertama terlalu panjang sehingga dapat diubah susunannya menjadi begini: Para Khalifah Rasyidin menunaikan hak-hak para non-Muslim dan mawālī (non-Arab) dari penduduk Jazirah Arab dan wilayah yang ditaklukan serta menjamin kebebasan mereka. Metode ini dianut dari ajaran Muhammad.
Subjudul Warisan[sunting sumber]
  • Sebaiknya paragraf pertama yang berisi pernyataan diubah menjadi paragraf.
  • Awal paragraf kedua disusun menjadi begini: Memang terdapat prasasti yang berasal dari periode Kekhalifahan Rasyidin. Salah satu prasasti menyebutkan Umar lengkap dengan nama dan tanggal kematiannya. Ada pula koin yang dicetak selama pemerintahan Umar (walaupun seperti yang dicatat Hoyland, mereka tidak menyandang namanya, hanya "dengan nama Tuhan")
  • Kalimat ini pada paragraf kedua terlalu panjang: Hoyland juga mempertanyakan ... Umayyah mereka, mengingat bahwa ... dan Utsman yang ... di mana para khalifah kemudian dikutuk. Diubah menjadi dua kalimat dengan mengganti koma menjadi titik.
Subjudul Daftar Khalifah[sunting sumber]
  • Pada daftar ini disebutkan periode pemerintahan masing-masing Khalifah Rasyidin dengan sangat rinci hingga tanggalnya. Sayangnya, hal ini tidak disebutkan sama sekali dalam subjudul-subjudul sebelumnya. Apakah ada sumber rujukan untuk tanggal-tanggal tersebut?
Subjudul Referensi[sunting sumber]

Penulisan referensi harus seragam satu sama lain, sehingga perlu perbaikan berikut:

  • Judul-judul pada referensi berikut perlu diseragamkan karena seluruhnya memakai huruf kapital:
  1. Nasution, Syamruddin (2013). SEJARAH PERADABAN ISLAM (Referensi nomor 7)
  2. Mirwaisi, Hamma (2020-07-07). ABDULLAH OCALAN (Referensi nomor 277)
  3. Redha, Muhammad (2011-01-01). OTHMAN IBN AFFAN (THE THIRD CALIPH) (Referensi nomor 280)
  4. Frastuti, Melia. "REFORMASI SISTEM ADMINISTRASI PEMERINTAHAN (Referensi nomor 283)
  • Judul-judul pada referensi berikut perlu diseragamkan karena sebuah atau beberapa katanya tidak dikapitalisasi:
  1. Cook, Michael. Commanding right and forbidding wrong in Islamic thought (Referensi nomor 60)
  2. Tabatabai, Sayyid The Qur'an in Islam : its impact and influence on the life of muslims (Referensi nomor 93)
  3. Rippin, Andrew. The Blackwell companion to the Qur'an (Referensi nomor 95)
  4. Shirazi, Muhammad (2004). The Qur'an made simple (Referensi nomor 98)
  5. Fischer, Michael. Encyclopedia of Islam and the Muslim world (Referensi nomor 225)
  6. Nadvi, Abdus Salam (2000). The ways of the Sahabah (referensi nomor 263)
  7. Humaniora: buletin Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada. (Referensi nomor 275)
  8. Kasdagli. Coins in Rhodes: From the monetary reform of Anastasius I until the Ottoman conquest (Referensi nomor 281)
  9. Ghabban, A.I.I.; Hoyland, Robert G. (13 Oktober 2008). "The inscription of Zuhayr, (Referensi nomor 340)
  10. Hamid, Shadi (1 November 2016). "What a caliphate really is—and how the Islamic State is not one (Referensi nomor 345)
  11. France24 (2016-01-21). "Caliphates never corresponded to the myth (Referensi nomor 346)
Seluruhnya telah  Selesai insyā`Allāhꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 2 Juni 2023 12.18 (UTC)[balas]
  • Judul pada referensi berikut perlu diseragamkan karena nama jurnalnya memakai huruf tebal:
  • Judul pada referensi berikut menampilkan pranala luar yang sangat panjang:

Begitulah komentar-komentar saya. Sepertinya setelah itu ditanggapi, hanya perlu sedikit lagi perbaikan kecil pada artikel ini hingga akhirnya dapat layak menjadi artikel pilihan. Karena itu, mohon dimaklumi jika komentarnya begitu banyak. Salam, JumadilM Diskusi 1 Juni 2023 18.34 (UTC)[balas]

bung @JumadilM: bagaimana kelanjutannya? Bersediakah anda memberi suara setuju atau masih ada penilaian lebih lanjut? Dari keseluruhan artikel secara umum saya kira sudah melengkapi seluruh kriteria AP dan siap untuk dinaikkan ke AP? ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 2 Juni 2023 12.24 (UTC)[balas]
@JumadilM? ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 5 Juni 2023 07.12 (UTC)[balas]
@Fazoffic Mohon ditunggu, saya akan memberikan sedikit komentar segera. Hanya tinggal Subjudul Mata Uang yang belum (sedang coba saya pahami) dan bagian paragraf ringkasan, selebihnya sudah bagus. JumadilM Diskusi 5 Juni 2023 08.05 (UTC)[balas]
Komentar JumadilM (Lanjutan ke-6)[sunting sumber]
  • @Fazoffic: Mengenai Subjudul Mata Uang, sepertinya yang dimaksud dengan "bertabrakan" ialah nilai tukar mata uang dinar dan dirham yang mengalami perbedaan nilai pada masa Umar. Sehingga subjudul ini perlu diberi sedikit penjelasan lagi mengenai sistem mata uang pada masa Muhammad dan Abu Bakar (masih mengikuti sistem Bizantium dan Sasaniyah) dan perubahannya pada masa Umar. Berikut saran konteksnya:
  1. Awal paragraf membahas mengenai sistem mata uang pada masa Muhammad yaitu pemakaian Dinar Romawi (emas) dan Dirham Persia (perak) dengan perbandingan yang tetap yaitu 1:10, dengan berat yang tetap pula. (dirujuk dari Pengantar Ekonomi Islam hlm. 156 pada paragraf pertama kotak Tahukah Kamu?).
  2. Lalu dilanjutkan dengan penerapan sistem yang sama oleh Abu Bakar dan Umar pada masa awal pemerintahannya (sudah ada pada awal paragraf pertama dalam subjudul).
  3. Lalu membahas tentang terjadinya ketidakseragaman bobot terhadap dirham pada masa Umar. Di sisi lain bobot dinar tetap seragam sehingga membuat masyarakat kebingungan. Sehingga Umar menetapkan standar bobot untuk dirham dan membuat nilainya terhadap dinar menguat (dirujuk dari Perkembangan Pemikiran Ekonomi Islam hlm. 28 poin e) mata uang).
  4. Umar akhirnya memilih untuk menetapkan sistem moneter sendiri (sudah ada pada akhir paragraf pertama dalam subjudul, tetapi tidak termasuk kalimat terakhir).
  5. Nilai tukar yang ditetapkan Umar ialah 7 Dinar setara dengan 10 Dirham beserta standar kemurnian emas dan peraknya (dirujuk dari Konsep Uang dalam Al-Qur'an hlm. 92 dan lebih jelas lagi dari Ekonomi Makro Islam hlm. 108–109.
  6. Kemudian bagian akhir paragrafnya memakai kalimat terakhir dari paragraf pertama yang sudah ada pada subjudul ini.

Mengenai paragraf ringkasan, komentarnya akan saya berikan setelah komentar ini ditanggapi. Selain itu, masih ada beberapa salah ketik dalam artikel ini, tetapi akan saya bantu perbaiki sembari menunggu tanggapan Anda. Salam, JumadilM Diskusi 5 Juni 2023 10.06 (UTC)[balas]

Seluruhnya telah  Selesai bung @JumadilM:, mohon maaf kalau telat. Silakan dilanjutkan apabila masih ada peninjauan lanjutan ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 7 Juni 2023 03.41 (UTC)[balas]
@Fazoffic Karena tinggal bagian paragraf ringkasan yang belum dikomentari, cukup saya sampaikan di sini saja. Sepertinya bagian paragraf ringkasan belum meringkas seluruh isi artikel dan hanya membahas mengenai sejarah dan kemiliteran dan pencapaiannya. Berikut saran saya untuk melengkapinya:
  1. Pembentukan kekhalifahan cukup dibahas sekali pada paragraf pertama, sementara pembahasannya pada paragraf kedua dihilangkan saja agar tidak berulang konteksnya.
  2. Kalimat pertama pada paragraf kedua dijadikan kalimat terakhir pada paragraf pertama sehingga informasi mendasar mengenai kekhalifahan terangkum di paragraf pertama.
  3. Lalu paragraf kedua membahas mengenai pengangkatan khalifah dilanjutkan dengan pencapaiannya (meliputi persoalan ekspansi, militer, pemerintahan, dan ekonomi) lalu pengangkatan khalifah berikutnya dan pencapaiannya lagi hingga khalifah keempat. Ini dapat dibuatkan masing-masing satu paragraf mengingat pembahasan masing-masing khalifah cukup banyak.
  4. Setelah itu dibahas mengenai masa transisi Kekhalifahan Rasyidin menjadi Kekhalifahan Umayyah (masa Kekhalifahan Hasan) dan terakhir dibahas mengenai warisan Kekhalifahan Rasyidin.
Lalu sedikit komentar tambahan mengenai kotak info:
  1. Pada bagian agama sepertinya perlu ditambahkan agama Kristen dan Yahudi karena penganutnya juga menjadi bagian dari penduduk Kekhalifahan Rasyidin.
  2. Pada bagian sejarah cukup menyebutkan bulan saja, sama seperti Subjudul Daftar Khalifah.
Sekiranya itulah komentar saya yang terakhir. Setelah hal-hal tersebut ditanggapi, saya setuju artikel ini dijadikan sebagai artikel pilihan. Salam, JumadilM Diskusi 7 Juni 2023 07.08 (UTC)[balas]
Sepertinya sudah cukup, saya sudah merubah sedikit yang saya coba disesuaikan. Sebelum memberi suara setuju, silakan dilihat kembali perubahannya. Di situ saya hanya sekadar mengalihkan paragraf ketiga ke pertama dan menimpakan seluruh bagian topik pembahasan. Untuk warisan, menurut saya tidak perlu, cukup sampai topik pendirian khilafah Umayyah saja, ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 7 Juni 2023 07.44 (UTC)[balas]
Sepertinya banyak hal yang belum terangkum. Banyak peristiwa-peristiwa penting yang tidak disebutkan di dalam paragraf ringkasan. Bagusnya Anda jadikan nama-nama subjudul sebagai konteks. Berikut saran penulisannya (bisa Anda sesuaikan penulisannya):
  • Abu Bakar terpilih menjadi khalifah pertama setelah kematian Muhammad. Pada awal pemerintahannya terjadi banyak kemurtadan yang kemudian diatasinya melalui Perang Riddah. Setelah itu diatasi, ia memulai penaklukan Jazirah Arab dan di saat bersamaan mengadakan kodifikasi Al-Qur'an. Lalu Abu Bakar juga memulai ekspedisi militer ke Persia dan Suriah.
  • Masa pemerintahan Abu Bakar sangat singkat karena kematiannya. Posisinya sebagai khalifah kemudian digantikan oleh Umar yang melanjutkan ekpansi militer hingga wilayah Kekhalifahan Rasyidin meluas. Perluasan wilayah membuat Umar menetapkan kebijakan pembangunan negara, meliputi reformasi administrasi, pemindahan penduduk Kristen dan Yahudi ke Suriah dan Irak, pembentukan diwan, penetapan kalender hijriah, pembangunan kota-kota garnisun dan pembentukan pasukan tetap serta penetapan sistem moneter Islam.
  • Masa pemerintahan Umar berakhir setelah dirinya dibunuh. Posisinya sebagai khalifah kemudian digantikan oleh Utsman yang terpipilih melalui komite pemilihan khalifah. Kebijakan-kebijakan Utsman mencirikan nepotisme yang membuatnya mendapat penentangan dari rakyat. Hanya kebijakan mengenai kanonisasi Al-Qur'an yang cukup penting,dan pengadaan pasukan laut yang membuat wilayah Kekhalifahan Rasyidin dicapai pada masa Utsman. Masa pemerintahan Utsman berakhir setelah dirinya dibunuh dan posisinya digantikan oleh Ali.
  • Setelah Ali memerintah, ia mengadakan perubahan kebijakan fiskal dalam penunjukan pejabat serta pembagian pajak dan harta rampasan perang. Karena kebijakannya, ia kurang disenangi oleh para sahabat Muhammad dari suku Quraisy tetapi disenangi oleh kaum Anshar yang dalam kemiskinan. Akhirnya terjadi pertempuran yang dikenal sebagai pertempuran unta yang melibatkan pemuka Quraisy terutama Aisyah, Thalhah dan Zubair. Ali dapat mengatasi pertempuran ini, tetapi ia juga mengalami penentangan dengan Gubernur Suriah yaitu Muawiyah yang diatasi dengan pertempuran Siffin dan menimbulkan kelompok penentang lainnya yaitu Khawarij.
  • Begini seterusnya hingga berakhir pada awal pendirian Kekhalifahan Umayyah.
Mengenai warisan sepertinya memang kurang perlu dibahas pada paragraf ringkasan, jadi begitu saja. Jika sudah ditanggapi dengan baik, artikel ini sudah layak jadi artikel pilihan. @Glorious Engine juga sudah siap untuk menutupnya (setelah artikel disetujui tentunya) JumadilM Diskusi 7 Juni 2023 09.37 (UTC)[balas]
 Selesai bung, silakan dilihat kembali. Ini saya rombak sesuai dengan peninjauan anda, namun sedikit direvisi untuk menyesuaikan dengan konteks. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 7 Juni 2023 11.51 (UTC)[balas]
@Fazoffic Sepertinya artikel ini sudah sangat baik kualitasnya. Karena itu saya Setuju Setuju artikel ini dijadikan sebagai artikel pilihan. @Glorious Engine Anda sudah dapat menutup pengusulannya. Salam, JumadilM Diskusi 7 Juni 2023 12.27 (UTC)[balas]

Fazoffic (2)[sunting sumber]

Tok..tok... menanggapi usulan bung @Dedhert.Jr: di pengusulan sebelumnya, beberapa gambar di subjudul Ekspansi militer telah diubah formatnya ke {{Wide image}} agar lebih besar. Terima kasih ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 14 Mei 2023 12.46 (UTC)[balas]

@Fazoffic Tidak semua gambar harus diberi wide image. Peta perang seharusnya tidak dibuat terlalu besar. Anda cukup menggunakan gambar dengan ukuran yang biasa saja, seperti contohnya Perang dunia II#Perang global (1941). Selain itu, beberapa gambar tidak memiliki keterangan sama sekali. Ini bisa saja gagal memenuhi KAP#3. Dedhert.Jr (bicara) 14 Mei 2023 14.19 (UTC)[balas]
Mohon maaf sebelumnya, saya melihat bahwa artikel lain, Genosida Armenia mungkin menggunakan templat itu. Kemudian, akan terjadi sedikit masalah mengenai tampilan pada perangkat seluler (misalnya Hp) yang membuat artikel menjadi melebar sehingga perlu di zoom, namun ketika sampai ke bagian yang gambarnya besar sesuai dengan contoh ukuran, malah langsung menyusut ke ukuran semula. Dan menurut saya ini akan sangat mengganggu pembaca kita. Karena itulah saya memilih untuk menggunakan {{Wide image}} saja. Agar gambarnya bisa bergeser tanpa membuat layar pada perangkat ngezoom dengan sendirinya. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 15 Mei 2023 09.27 (UTC)[balas]
@Dedhert.Jr:

Selain itu, beberapa gambar tidak memiliki keterangan sama sekali.

Mohon maaf, maksud anda di sini bagaimana ya? ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 18 Mei 2023 06.50 (UTC)[balas]
Maksudnya gambar-gambar yang saya sebutkan di atas harus mempunyai teks (atau umumnya disebut caption). Dedhert.Jr (bicara) 18 Mei 2023 09.39 (UTC)[balas]
@Dedhert.Jr: iya, saya hanya menanyakan gambar manakah yang anda maksudkan tidak memiliki caption? ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 19 Mei 2023 14.21 (UTC)[balas]
Menjadi Khalifah, Aksesi, Pemilihan Utsman, Ali bin Abi Thalib (656–661), Dedhert.Jr (bicara) 20 Mei 2023 04.45 (UTC)[balas]
Kalau menurut saya, itu tidak terlalu menjadi masalah. Para pembaca pun tahu bahwa itu hanyalah sekadar representasi kaligrafi para Khalifah. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 21 Mei 2023 00.36 (UTC)[balas]
@Fazoffic Tapi KAP#3 menyebutkan bahwa artikel memiliki gambar beserta dengan keterangan gambarnya (caption). Kita seharusnya memberikan informasi kepada semua pembaca, entah itu yang ahli maupun tak ahli, entah yang sudah mempelajari maupun yang belum mempelajari, atau sedang mempelajari. Jika Anda meletakkan gambar tersebut tanpa adanya keterangan berkas, maka yang jadi pertanyaannya adalah Apa maksud dari gambar tersebut? Bagaimana ilustrasi ini bisa dikaitkan dengan teks-teks yang tercantum? Dedhert.Jr (bicara) 22 Mei 2023 11.30 (UTC)[balas]
Kemudian, apakah berarti kita harus meletakkan caption: Kaligrafi Khalifah Abu Bakar, khalifah Kekhalifahan Rasyidin pertama dan seterusnya yang semisalnya? Tidakkah itu akan menjadi terlalu monoton? Menghapusnya juga menurut saya akan membuatnya kurang menarik. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 22 Mei 2023 11.34 (UTC)[balas]
@Fazoffic Ini bukan masalah menarik atau tidak menarik. Ini masalah kriteria. Di kriteria artikel pilihan sudah dijelaskan terang-terangan, "artikel memiliki gambar yang tepat untuk subjek beserta dengan keterangan gambar". Jadi, jika salah satu dari kriteria-kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka artikel dapat dikatakan tidak lolos mendapatkan status. Dedhert.Jr (bicara) 22 Mei 2023 11.40 (UTC)[balas]
Baiklah, kalau begitu akan saya tambahkan caption super duper monoton saja. Hanya demi memenuhi kriteria AP. ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 23 Mei 2023 09.27 (UTC)[balas]
Komentar lain dari saya. Mohon periksa untuk bagian catatan kaki. Disitu Anda melihat ada beberapa catatan kaki yang masih menggunakan {{sfn}}, {{harvp}}. Silahkan konsisten. Dedhert.Jr (bicara) 20 Mei 2023 04.49 (UTC)[balas]
Baiklah, akan saya perbaiki dulu :) ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 21 Mei 2023 00.37 (UTC)[balas]
@Dedhert.Jr: Bagaimana kira-kira dengan pertimbangan masalah yang saya uraikan di atas? Dan menurut anda bagaimana kelanjutan AP artikel ini? ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 22 Mei 2023 10.41 (UTC)[balas]
@Fazoffic Apakah perlu memperbesar gambar? Sepertinya tampilannya menjadi kurang bagus dilihat. Terlebih gambar-gambar lainnya menggunakan ukuran yang tidak terlalu besar. Kalau pun ingin diperbesar, sebaiknya memiliki ukuran yang tidak jauh berbeda dengan gambar pada Subjudul Menaklukan Jazirah Arab atau pada Subjudul Penaklukan Mesir (639–642). @Dedhert.Jr juga sudah memberikan contoh yang saya setuju dengan ukuran gambarnya. JumadilM Diskusi 14 Mei 2023 14.57 (UTC)[balas]
Baiklah, akan saya balikkan perubahannya ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 15 Mei 2023 09.16 (UTC)[balas]

Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.