Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Maria Magdalena
Artikel ini diterima sebagai AP setelah mendapatkan 2 peninjauan sejawat. Terima kasih atas partisipasi pengusul dan peninjau. Mimihitam 17 Juli 2019 13.49 (UTC)
- Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
Artikel ini disetujui.
- Pengusul: Glorious Engine (b • k • l) · Status: Selesai
Di kalangan awam, namanya dikenal dari novel dan film The Da Vinci Code dan berita soal Injil Istri Yesus. Di kalangan teolog, sosoknya dicampuradukkan dengan banyak tokoh perempuan dalam Alkitab (Maria saudari Martha, perempuan yang mengurapi Yesus, perempuan pezina yang dihadapkan ke Yesus, perempuan di sumur, dlsb) Saya pikir akan ada banyak orang yang penasaran mengenai informasinya --Glorious Engine (bicara) 25 Juni 2019 09.20 (UTC)
Komentar dari Albertus Aditya
[sunting sumber]- "Tidak seperti Rasul Paulus, Maria Magdalena tidak meninggalkan karya-karya tulis sendiri", kenapa hanya dibandingkan dengan Paulus?
- Yang benar-benar meninggalkan surat-surat yang ditulis langsung itu Paulus. Kalo Injil Yohanes, Markus, Lukas, Matius, Wahyu itu dari murid-muridnya rasul tersebut, bukan rasul itu sendiri, meskipun dalam tradisi disebutnya justru ditulis langsung dengan rasul-rasul tersebut --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.09 (UTC)
- Petrus?
- Surat Petrus ada yang nyangkal soalnya: en:First_Epistle_of_Peter#Authorship
- "Graham Stanton rejects Petrine authorship because 1 Peter was most likely written during the reign of Domitian in AD 81, which is when he believes widespread Christian persecution began, which is long after the death of Peter."
- Kalo Paulus seenggaknya ada 4-7 yang nggak diragukan lagi (1 & 2 Korintus, Roma, Galatia): en:Authorship_of_the_Pauline_epistles#Undisputed_epistles
- "There is no record of scholarly doubt concerning authorship until the 19th century when, around 1840, German scholar Ferdinand Christian Baur accepted only four of the letters bearing Paul's name as genuine, which he called the Hauptebriefe (Romans, 1 & 2 Corinthians, and Galatians)."
- --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.46 (UTC)
- Surat Petrus ada yang nyangkal soalnya: en:First_Epistle_of_Peter#Authorship
- Petrus?
- Pertanyaan mendasarnya, kenapa harus dibandingkan [dengan Rasul Paulus]? Jadi, langsung saja, Maria Magdalena tidak meninggalkan karya tulis, menurut saya.
- @Albertus Aditya: Sebenarnya isi kalimat selengkapnya membandingkan Maria Magdalena dengan semua murid Yesus. Dari segi peninggalan karya tulis sendiri, ia dibandingkan dengan Rasul Paulus, tokoh yang paling diyakini sebagai penulis surat-surat Paulus dalam Perjanjian Baru (berbeda dari surat-surat Petrus, Yohanes, Yakobus, & Yudas yang seringkali masih dipertanyakan kebenarannya sebagai karya tulis yang sungguh-sungguh ditulis sendiri oleh Pertus, Yohanes, Yakobus, & Yudas), sementara dari segi karya-karya tulis yang "mencatut" nama besar seseorang, ia dibandingkan dengan murid-murid Yesus selebihnya (misalnya Injil Tomas, Injil Petrus, Injil Yudas, maupun surat-surat selain surat-surat Paulus dalam PB yang bagi sebagian pihak dianggap masih berpeluang digolongkan sebagai karya-karya tulis yang "mencatut" nama tokoh terkenal).تابيق ~ Japra (obrol) 29 Juni 2019 11.12 (UTC)
- Halo Mas Japra Jayapati (bicara). Sebelumnya terima kasih atas kontribusinya untuk artikel ini. Tentang poin ini, saya bisa mencoba paham faktanya walaupun tidak sepenuhnya yakin dengan sangkalannya secara pribadi, namun sepertinya hanya membandingkan dengan Paulus dengan pemilihan kalimat tersebut kurang relevan. Mungkin jika memang ingin dipertahankan poinnya, kalimatnya diubah demikian, "Seperti para rasul lainnya selain [daripada] Paulus [ataupun para rasul lain yang diragukan tentang tulisannya], Maria Magdalena tidak meninggalkan karya tulis [apapun], [...]." Salam. Albertus Aditya (bicara) 29 Juni 2019 11.24 (UTC)
- Selesai "Tak seperti Rasul Paulus" saya sembunyikan saja --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.29 (UTC)
- Halo Mas Japra Jayapati (bicara). Sebelumnya terima kasih atas kontribusinya untuk artikel ini. Tentang poin ini, saya bisa mencoba paham faktanya walaupun tidak sepenuhnya yakin dengan sangkalannya secara pribadi, namun sepertinya hanya membandingkan dengan Paulus dengan pemilihan kalimat tersebut kurang relevan. Mungkin jika memang ingin dipertahankan poinnya, kalimatnya diubah demikian, "Seperti para rasul lainnya selain [daripada] Paulus [ataupun para rasul lain yang diragukan tentang tulisannya], Maria Magdalena tidak meninggalkan karya tulis [apapun], [...]." Salam. Albertus Aditya (bicara) 29 Juni 2019 11.24 (UTC)
- @Albertus Aditya: Sebenarnya isi kalimat selengkapnya membandingkan Maria Magdalena dengan semua murid Yesus. Dari segi peninggalan karya tulis sendiri, ia dibandingkan dengan Rasul Paulus, tokoh yang paling diyakini sebagai penulis surat-surat Paulus dalam Perjanjian Baru (berbeda dari surat-surat Petrus, Yohanes, Yakobus, & Yudas yang seringkali masih dipertanyakan kebenarannya sebagai karya tulis yang sungguh-sungguh ditulis sendiri oleh Pertus, Yohanes, Yakobus, & Yudas), sementara dari segi karya-karya tulis yang "mencatut" nama besar seseorang, ia dibandingkan dengan murid-murid Yesus selebihnya (misalnya Injil Tomas, Injil Petrus, Injil Yudas, maupun surat-surat selain surat-surat Paulus dalam PB yang bagi sebagian pihak dianggap masih berpeluang digolongkan sebagai karya-karya tulis yang "mencatut" nama tokoh terkenal).تابيق ~ Japra (obrol) 29 Juni 2019 11.12 (UTC)
- Yang benar-benar meninggalkan surat-surat yang ditulis langsung itu Paulus. Kalo Injil Yohanes, Markus, Lukas, Matius, Wahyu itu dari murid-muridnya rasul tersebut, bukan rasul itu sendiri, meskipun dalam tradisi disebutnya justru ditulis langsung dengan rasul-rasul tersebut --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.09 (UTC)
- "dalam kegiatan dakwah Yesus", dakwah per KBBI dikaitkan dengan agama Islam. Mungkin bisa dipilih kata lain. Hal ini berlaku juga untuk penggunaan kata yang sama pada bagian lain.
- Saya ganti jadi pelayanan --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.09 (UTC)
- Pelayanan agak kurang tepat rasanya. Di sini lebih ada penekanan bahwa ini diucapkan/dikatakan, pewartaan mungkin?
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.48 (UTC)
- Pelayanan agak kurang tepat rasanya. Di sini lebih ada penekanan bahwa ini diucapkan/dikatakan, pewartaan mungkin?
- Saya ganti jadi pelayanan --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.09 (UTC)
- "Keterangan bahwa Maria Magdalena pernah dirasuki tujuh roh jahat diriwayatkan kembali dalam Markus 16:9", kata kembali merujuk ke mana? Agak janggal sebagai kalimat pembuka.
- Kan dari penjelasannya itu didahului sama pernyataan dari ayat Lukas yang dicantumkan di tengah-tengah masa pelayanan, sementara pada Markus justru bagian akhir. Memang sih Markus lebih dulu ditulis ketimbang Lukas, tapi penempatan penjelasannya berbeda, Lukas di bagian tengah dan lebih lengkap, dan Markus di bagian belakang dan sekilas. --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.28 (UTC)
Saya terlewat pernyataan dalam kotaknya.- Saya rasa lebih tepat juga di sini alih-alih kembali.
- Kan dari penjelasannya itu didahului sama pernyataan dari ayat Lukas yang dicantumkan di tengah-tengah masa pelayanan, sementara pada Markus justru bagian akhir. Memang sih Markus lebih dulu ditulis ketimbang Lukas, tapi penempatan penjelasannya berbeda, Lukas di bagian tengah dan lebih lengkap, dan Markus di bagian belakang dan sekilas. --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.28 (UTC)
- "sangat tidak mungkin Yesus historis pernah mengajarkan kesetaraan penuh", mungkin kata historis bisa diganti sesuai judul artikelnya saja.
- Kata historis disini merujuk kepada masa hidup di dunia, sementara kan ada banyak kesaksian soal kemunculan Yesus, Maria, dlsb yang justru terjadi setelah masa hidup dari figur yang bersangkutan, contoh Bunda dari Fatima, Bunda dari Lourdes, dlsb. Kalo nggak ada kesaksian semacam itu ya nggak perlu pake keterangan historis. --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.28 (UTC)
- Saya sepakat dengan penjelasannya, namun saya lebih mengusulkan kata "Yesus sebagai tokoh dalam sejarah", sesuai judul artikelnya.
- Saya ganti jadi "Yesus pada masa hidup". Tapi kalo "Maria Magdalena historis wafat" saya pertahankan saja, agak aneh kalo saya sebut "Maria Magdalena pada masa hidup wafat (???)" --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.33 (UTC)
- @Glorious Engine @Albertus Aditya Aku nggak setuju dengan "pada masa hidup" karena jadi mengaburkan makna dari kata "historical Jesus". Yang mau ditekankan di sini adalah Yesus sebagai tokoh sejarah secara objektif berdasarkan hasil penelitian akademis, kalau "pada masa hidup" jadi nggak tertangkap makna yang menekankan aspek ini. Saranku sih biarkan saja "Yesus historis", atau kalau mau ya "Yesus sebagai tokoh sejarah" Mimihitam 29 Juni 2019 20.35 (UTC)
- Saya ganti jadi "dalam sejarah" ya. --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.49 (UTC)
- Saya sepakat dengan penjelasannya, namun saya lebih mengusulkan kata "Yesus sebagai tokoh dalam sejarah", sesuai judul artikelnya.
- Kata historis disini merujuk kepada masa hidup di dunia, sementara kan ada banyak kesaksian soal kemunculan Yesus, Maria, dlsb yang justru terjadi setelah masa hidup dari figur yang bersangkutan, contoh Bunda dari Fatima, Bunda dari Lourdes, dlsb. Kalo nggak ada kesaksian semacam itu ya nggak perlu pake keterangan historis. --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.28 (UTC)
- " lagi pula salah satu kenyataan tersahih dari riwayat hidup Yesus". Kata lagi pula tidak terlalu penting di sini, mungkin kata namun atau tetapi lebih cocok.
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.28 (UTC)
- "Yesus mengajarkan bahwa di dalam Kerajaan Allah, yang kedatangannya sudah di ambang pintu itu, akan terjadi penjungkirbalikan peranan, dan orang-orang yang tertindas akan ditinggikan" mungkin bisa dijelaskan sumber biblis nya?
- Setau saya Matius 19:30, 20:16, tapi kalo yang dikutip ayat lainnya, bisa dikoreksi. --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.28 (UTC)
- "disusun sesudah Maria Magdalena historis wafat,[8][5] dan pada umumnya dianggap bukan sumber informasi yang andal mengenai riwayat hidupnya oleh para ahli.[8][5][97]". Urutannya apakah bisa disesuaikan?
- Urutan bagian halamannya ? Bisa sih dibegitukan, tapi nanti bakal ada kejadian misal "karya dibuat abad ke-3, tapi karyanya diyakini adalah hasil salinan dari karya abad ke-1" atau "karya diyakini dibuat abad ke-2, tapi ternyata malah dibuat abad ke-5" --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.28 (UTC)
- Maksudnya penomoran referensinya.
- Urutan bagian halamannya ? Bisa sih dibegitukan, tapi nanti bakal ada kejadian misal "karya dibuat abad ke-3, tapi karyanya diyakini adalah hasil salinan dari karya abad ke-1" atau "karya diyakini dibuat abad ke-2, tapi ternyata malah dibuat abad ke-5" --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.28 (UTC)
- "menerbitkan maklumat yang mengentaskan ibadat peringatan" mengentaskan?
- Ganti jadi "mengubah" --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.28 (UTC)
- sama seperti ibadat peringatan para rasul (khusus untuk Petrus dan Paulus, ibadat hari peringatannya bertaraf solemnitas). bertaraf?
- Ganti jadi "bersifat" --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.28 (UTC)
- Dalam konteks ini (Katolik) mungkin lebih cocok (selain dari peringatan Petrus dan Paulus yang merupakan solemnitas). Lebih lanjut, solemenitas agak janggal sebenarnya, peringatan Petrus dan Paulus --hari ini-- merupakan Hari Raya (solemnity) [1].
- @Albertus Aditya: Sebagaimana yang Saudara ketahui, hari-hari peringatan peristiwa atau tokoh penting dalam Gereja Katolik memang ada taraf-tarafnya (tingkatan-tingkatannya), yaitu taraf memoria atau memoriale (peringatan wajib), festum (pesta), dan solemnitas (hari raya). Menurut saya, tidak ada yang salah dalam penggunaan istilah "taraf" dalam kalimat ini. Kalau masih keberatan, mungkin dapat diganti dengan "tingkatan" atau jenjang, karena sekalipun semuanya adalah hari peringatan, kadar pentingnya dinilai berbeda, jadi ada jenjangnya.تابيق ~ Japra (obrol) 29 Juni 2019 11.21 (UTC)
- Japra Jayapati Saya lebih condong ke tingkat untuk konteks ini secara spesifik. Bisa dibandingkan dengan sumber-sumber lain yang umumnya menggunakan tingkat dan tidak menggunakan taraf. Salam. Albertus Aditya (bicara) 29 Juni 2019 11.27 (UTC)
- Selesai Ganti jadi "bertingkat" --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.29 (UTC)
- Dalam konteks ini (Katolik) mungkin lebih cocok (selain dari peringatan Petrus dan Paulus yang merupakan solemnitas). Lebih lanjut, solemenitas agak janggal sebenarnya, peringatan Petrus dan Paulus --hari ini-- merupakan Hari Raya (solemnity) [1].
- Ganti jadi "bersifat" --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.28 (UTC)
- "tetap sama seperti biasanya" biasa ini merujuk ke mana? Sebelumnya ini adalah Peringatan Wajib (PW), di mana bacaan sudah dipilih secara khusus untuk hari itu, tidak mengikuti lingkaran bacaan harian.
- Saya ganti jadi "tetap diperlakukan sama", karena setau saya ada tradisi (non-doktrinal) sendiri-sendiri dalam kelompok-kelompok Katolik (Ritus Timur, Tradisionalis, Karismatik, Liberal, Ordo, dlsb) --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.33 (UTC)
- Sepertinya mungkin konteksnya harus dipahami lebih dalam. "remained the same as they were", ini kan bahasa Inggrisnya? The same ini, menurut saya, merujuk kepada peringatan itu sendiri pada saat masih merupakan Peringatan Wajib. Jadi, bacaan dan doa dalam Misa dan Ibadat Harian masih menggunakan bacaan dan doa yang sama; namun prefasi-nya berbeda. Untuk membuktikan pernyataan Anda tersebut, mungkin harus dibandingkan, misal apakah ada kelompok tertentu yang menjadikan Peringatan Maria Magdalena sebagai Hari Raya (karena dibandingkan dengan Gereja Universal yang sudah menjadikannya sebagai "Pesta"). Albertus Aditya (bicara) 29 Juni 2019 08.08 (UTC)
- Pembahasannya Katolik sekali, saya cuman bilang ada tradisi berbeda dalam kelompok-kelompok Katolik, tapi bukan dalam hal peringatan Magdalena. Coba tanya @Japra Jayapati: & @Bennylin: --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.29 (UTC)
- Sepertinya mungkin konteksnya harus dipahami lebih dalam. "remained the same as they were", ini kan bahasa Inggrisnya? The same ini, menurut saya, merujuk kepada peringatan itu sendiri pada saat masih merupakan Peringatan Wajib. Jadi, bacaan dan doa dalam Misa dan Ibadat Harian masih menggunakan bacaan dan doa yang sama; namun prefasi-nya berbeda. Untuk membuktikan pernyataan Anda tersebut, mungkin harus dibandingkan, misal apakah ada kelompok tertentu yang menjadikan Peringatan Maria Magdalena sebagai Hari Raya (karena dibandingkan dengan Gereja Universal yang sudah menjadikannya sebagai "Pesta"). Albertus Aditya (bicara) 29 Juni 2019 08.08 (UTC)
- Saya ganti jadi "tetap diperlakukan sama", karena setau saya ada tradisi (non-doktrinal) sendiri-sendiri dalam kelompok-kelompok Katolik (Ritus Timur, Tradisionalis, Karismatik, Liberal, Ordo, dlsb) --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 07.33 (UTC)
Sementara itu dulu. Gaya penulisannya mungkin bisa dibaca ulang agar dapat dipahami lebih baik. Albertus Aditya (bicara) 29 Juni 2019 05.48 (UTC)
- @Albertus Aditya: Terima kasih atas segala koreksinya.تابيق ~ Japra (obrol) 29 Juni 2019 16.21 (UTC)
Komentar dari Mimihitam
[sunting sumber]Aku lihat artikelnya sangat bagus dan menjelaskan subjek dengan komprehensif. Selain itu, artikel ini juga akan sangat membantu orang-orang yang tertarik dengan topik Kekristenan untuk mengetahui siapa itu Maria Magdalena dan mana saja yang merupakan mitos tentangnya (misalnya penyamaan Maria Magdalena dengan perempuan pezina, saya lihat banyak orang Kristen Indonesia yang menganut kesalahpahaman ini). Namun demikian, saya juga ada beberapa masukan. Hal yang perlu diperhatikan terutama adalah penggunaan istilah "sudah tentu" yang perlu diubah jadi "kemungkinan", "kemungkinan besar", dll, sesuai konteks.
- Referensi
Referensinya masih perlu dirapikan dan diubah jadi sfn. Untuk yang nggak jelas halamannya (seperti "the Abbey of Vesoul" in William Caxton's translation" dan "Golden Legend") aku sarankan untuk memakai opsi pencarian di google books atau cari sumber yang lain.
- Selesai Saya pake sumber ini ya --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.39 (UTC)
- Boleh saja, tapi catatan kakinya belum dirapikan semuanya. Kalau misalkan terlalu banyak, dikerjakan pelan2 juga nggak apa2.
- Bung Mimi bantu donk, saya selaku pengusul sejak sistem lama belum terbiasa sama sistem sfn, apalagi ni artikel perlu ngejalanin tahap konversi ke sistem sfn. Selain kalo artikelnya memang sudah bersistem sfn dari en.wiki atau emang artikelnya dimulai dari nol. --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 21.25 (UTC)
- @Glorious Engine aku udah bantu sedikit untuk rujukan yang halamannya belum ada. Tapi itu masih banyak rujukan dengan halaman yang belum dirapikan, dimohon kesediaannya untuk merapikannya dulu, nanti yang nggak jelas halamannya bakal aku bantu carikan. Mimihitam 30 Juni 2019 17.34 (UTC)
- Boleh saja, tapi catatan kakinya belum dirapikan semuanya. Kalau misalkan terlalu banyak, dikerjakan pelan2 juga nggak apa2.
Saya sudah merapikan referensi-referensi buku jauh-jauh hari. Sisanya itu referensi dari website, jurnal dan referensi buku yang bikin saya bingung (misal nomor halamannya nggak ada, nama penulisnya nggak ada, dlsb) Sistem sfn kan hanya berlaku untuk referensi buku, referensi website bisa dipertahankan (contoh Vladimir Lenin#cite note-556, Josef Stalin#cite note-873). Coba minta @Bagas Chrisara:, kayaknya dia ahli dalam merapikan referensi --Glorious Engine (bicara) 1 Juli 2019 01.00 (UTC)
- @Glorious Engine saya bukan ngomongin soal website. itu masih banyak sumber buku yang belum dirapikan loh (termasuk yang halamannya sudah ada). Mimihitam 1 Juli 2019 20.17 (UTC)
Ada 4 sumber buku ya yang demikian. Sudah saya ubah jadi sfn tuh. Kalo masih ada yang masih perlu diubah lagi mungkin bisa memberitahukannya secara lebih rinci --Glorious Engine (bicara) 1 Juli 2019 21.56 (UTC)
- @Mimihitam: Update: 2 sumber sudah di-convert ke format sfn --Glorious Engine (bicara) 13 Juli 2019 01.29 (UTC)
- @Mimihitam: Update: 5 sumber karya Abdul Baha sudah saya ubah ke format sfn, apa masih ada yang kurang ? --Glorious Engine (bicara) 14 Juli 2019 00.13 (UTC)
- Glorious Engine Terima kasih, tapi masih ada beberapa sumber buku yang terlewat, nanti akan dibantu oleh Albertus Aditya. Mimihitam 14 Juli 2019 07.38 (UTC)
- @Mimihitam: Semua ref pada bagian rujukan sudah diubah ke format sfn --Glorious Engine (bicara) 16 Juli 2019 12.09 (UTC)
- @Glorious Engine: Harap dipastikan daftar pada bagian Rujukan bisa nyambung ke Kepustakaan atau Web. Saya ambil contoh 5 versi Baha yang Anda ubah, itu tidak nyambung ke Kepustakaan atau Web. Salam. Albertus Aditya (bicara) 16 Juli 2019 12.15 (UTC)
- @Albertus Aditya: 5 ref Baha sudah nyambung ke bagian Kepustakaan, silahkan cek --Glorious Engine (bicara) 16 Juli 2019 12.26 (UTC)
- @Glorious Engine: Masih ada beberapa yang lain yang belum tersambung. Untuk yang Baha ok. Kalau bisa dari 299 list itu memang dicek satu per satu. Salam. Albertus Aditya (bicara) 16 Juli 2019 12.30 (UTC)
- Pake format ini kan:
|ref=CITEREF[nama_penulis][nama_tahun]}}
- Beberapa sumber sudah saya begitukan tuh. Mungkin bisa bantu crosscheck lagi --Glorious Engine (bicara) 16 Juli 2019 12.49 (UTC)
- @Glorious Engine: Ya, bisa seperti itu. Saya cek masih ada yang belum terhubung. Sebagai pengusul AP ini, saya rasa Anda bertanggung jawab untuk memeriksanya, dan juga bertanggung jawab atas kontribusi Anda sendiri. Peninjau di sini hanya memberikan pemeriksaan walaupun juga bisa menyunting. Dalam arti, jika dari Anda sebagai pengusul sudah yakin semuanya dan memang sudah diperiksa, peninjau tinggal memeriksa sedikit lagi. Salam. Albertus Aditya (bicara) 16 Juli 2019 12.52 (UTC)
- @Albertus Aditya: Nggak masalah kok bung, bung Haer aja bantu-bantu ngelengkapin dan ngerapihin tuh Kleopatra dan Pertempuran Amorion pas masih pengusulan. Tuh kayaknya udah saya perbaiki semua. --Glorious Engine (bicara) 16 Juli 2019 13.48 (UTC)
- Berarti memang saya tidak sebaik HaEr. Saya masih menemukan beberapa referensi yang tidak terhubung, antara lain:
- 14 ^ Meyer & de Boer 2004, hlm. 74–96.
- 27 ^ May 1977, hlm. 91.
- 39 ^ a b Ricci 1994, hlm. 51–161.
- 194 ^ Townsend 2008, hlm. 147.
- 247 ^ McLaughlin 2003
- 259 ^ Coletti 1997, hlm. 94.
- 276 ^ Boer 2004, hlm. 190.
- Mohon agar dapat diperbaiki. Albertus Aditya (bicara) 16 Juli 2019 23.13 (UTC)
- Hahaha... bisa aja responnya. Ya udah tuh, Selesai saya perbaiki --Glorious Engine (bicara) 17 Juli 2019 00.15 (UTC)
- Untuk Townsend masih belum terhubung. Lalu, juga daftar ini (karena sudah hampir selesai) saya rasa bisa diurutkan sebagaimana penulisan kepustakaan pada umumnya. Juga, di bawah sendiri ada "^ Hurtado 2003.", bisa dibantu perbaiki? Salam. Albertus Aditya (bicara) 17 Juli 2019 00.21 (UTC)
- Berarti memang saya tidak sebaik HaEr. Saya masih menemukan beberapa referensi yang tidak terhubung, antara lain:
Selesai 2 ref itu udah saya tangani. Trus juga kepustakaannya sudah diurutkan menurut abjad. --Glorious Engine (bicara) 17 Juli 2019 01.10 (UTC)
- Paragraf pembuka
- Sepertinya perlu dikasih pranala/penjelasan singkat apa itu "apokrif"
- Selesai Saya kasih keterangan "(tidak sahih)" --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.39 (UTC)
- Secara keseluruhan bagian pembukanya bagus sekali. Selain merangkum isi artikel dengan baik, bagian pembukanya juga mempersiapkan pembaca untuk menggali lebih dalam tentang Maria Magdalena.
- Trims
--Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.39 (UTC)
- Peran serta dalam pewartaan Yesus
- "Maria Magdalena tentunya pernah mengalami" --> hapus kata "tentunya", karena Wikipedia harus deskriptif, bukan argumentatif, jadi saat memaparkan argumen ahli harus netral gaya bahasanya. Alternatifnya bisa diganti jadi "kemungkinan besar"
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.43 (UTC)
- "Sudah tentu kesembuhan karena dilepaskan dari kuasa tujuh roh jahat inilah yang membuat Maria Magdalena menjadi sedemikian setianya berbakti pada Yesus" --> "sudah tentu" jadi "Kemungkinan"
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.43 (UTC)
- "atau dianggap tidak cukup seru untuk diceritakan" --> "seru" rasanya kurang baku.. mungkin bisa ganti jadi "menarik"
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.43 (UTC)
- "Karena Maria Magdalena adalah salah seorang dari perempuan-perempuan yang menyokong pewartaan Yesus dengan kucuran dana, maka sudah tentu ia tergolong relatif kaya." --> ganti jadi "dapat disimpulkan bahwa ia tergolong relatif kaya"
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.43 (UTC)
- "Menurut Bart D. Ehrman, gagasan ini sudah tentu memikat dan menggugah kaum perempuan pada zaman itu, " --> ganti "sudah tentu" jadi "kemungkinan dapat"
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.43 (UTC)
- Saksi mata penyaliban dan penguburan Yesus
- "karena umat Kristen sudah tentu tidak akan mengarang-ngarang cerita bahwa saksi-saksi mata utama dalam peristiwa penyaliban Yesus adalah kaum perempuan" --> di sini penggunaan "sudah tentu" membuat kalimatnya jadi tidak netral dan seperti dakwah. Ganti jadi "kemungkinan besar"
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.46 (UTC)
- "Menurut E. P. Sanders, mungkin kaum perempuan tampil menjadi saksi mata peristiwa penyaliban Yesus, manakala murid-murid lelaki justru kocar-kacir melarikan diri, karena lebih kecil kemungkinan bagi mereka untuk ditangkap, karena mereka lebih berani daripada kaum lelaki, atau karena kedua-duanya.[56]" --> mereka di sini merujuk ke kaum perempuan kan? Mungkin perlu diganti jadi "murid wanita"?
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.46 (UTC)
- "Bart D. Ehrman mencermati bahwa memang nasib seperti inilah yang paling lazim dialami para korban penyaliban,[61] tetapi berpendapat bahwa nasib jenazah Yesus tidak mungkin dapat diketahui secara pasti begitu diturunkan dari salib" --> tambahkan "ia" sebelum "berpendapat"
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.46 (UTC)
- " "Maria Magdalena dan perempuan-perempuan lain tentunya tidak pernah benar-benar melihat kubur Yesus" --> ganti jadi "kemungkinan"
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.46 (UTC)
- Kebangkitan Yesus
- "jelas-jelas dapat ditelusuri kembali sampai pada sosok Maria Magdalena historis." --> hapus jelas-jelas
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.55 (UTC)
- "maka sudah barang tentu umat Kristen Perdana tidak punya motif untuk mengarang-ngarang sebuah cerita bahwa orang pertama yang mendapati kubur Yesus sudah kosong adalah seorang perempuan" --> ganti jadi "kemungkinan besar"
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.55 (UTC)
- "umat Kristen Perdana tentu akan sangat terdorong untuk menampilkan Petrus, murid terdekat Yesus semasa hidupnya, sebagai orang pertama yang mendapati kubur Yesus sudah kosong" --> hapus kata "tentu"
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.55 (UTC)
- "dengan mengemukakan bahwa kisah kubur kosong pastilah cerita karangan belaka yang baru muncul belakangan karena nyaris tidak mungkin jenazah Yesus disemayamkan di dalam kubur jenis apa pun," --> ganti "pastilah" jadi "kemungkinan hanya cerita karangan", lalu tambahkan "menurutnya" sebelum "nyaris tidak mungkin".
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.55 (UTC)
- "Dalam bukunya yang terbit pada tahun 2014, Bart D. Ehrman menyanggah argumen lamanya sendiri,[90] dengan mengemukakan bahwa kisah kubur kosong pastilah cerita karangan belaka yang baru muncul belakangan karena nyaris tidak mungkin jenazah Yesus disemayamkan di dalam kubur jenis apa pun,[90] dan jika jenazah Yesus tidak pernah dikubur maka tidak ada seorang pun pada masa itu dapat mengklaim bahwa kubur Yesus yang tidak ada itu didapati sudah kosong.[90] --> kalimatnya kepanjangan. Saranku penggal di bagian "dan jika", dan ubah jadi begini: "... di dalam kubur jenis apa pun. Selain itu, jika jenazah Yesus..."
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.55 (UTC)
- "Ia berkesimpulan, gagasan bahwa umat Kristen Perdana sudah barang tentu "tidak punya motif" untuk mengarang-ngarang cerita ini hanyalah gagasan yang "miskin imajinasi",[91]" --> hapus "sudah barang tentu"
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.55 (UTC)
- "kaum perempuan sendiri sudah barang tentu sangat terdorong untuk mengarang-ngarang sebuah cerita tentang perempuan sebagai orang pertama yang mendapati kubur Yesus sudah kosong" --> ganti jadi "kemungkinan"
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.55 (UTC)
- "Kendati demikian, di kemudian hari ia menyimpulkan bahwa Maria Magdalena..." --> ganti "ia" jadi Ehrman
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.55 (UTC)
- @Mimihitam: Menurut saya, mengganti kata "tentu" menjadi "kemungkinan besar" perlu kehati-hatian. Jika dikutip dari pendapat seseorang, maka menurut saya "tentu" harus dipertahankan. Di lain pihak, "tentu" tentu saja boleh dinetralkan menjadi "kemungkinan besar" jika terdapat dalam kalimat si penulis artikel.تابيق ~ Japra (obrol) 29 Juni 2019 11.35 (UTC)
@Japra Jayapati betul mas. Tadi saya sempat lihat ada kata tentu/pasti dalam kutipan dan yang itu nggak masalah.. cuma untuk bbrp yg lain aku lihat di versi Inggrisnya kata yg dipakai adalah "could have been" atau "would have been", jadi menurutku dalam konteks bahasa Indonesia tidak masalah untuk dilembutkan jadi kemungkinan besar.. Mimihitam 29 Juni 2019 12.43 (UTC)
- @Mimihitam: Terima kasih. Atur aja Mas. Saya memang kesulitan menerjemahkan could/would have been.تابيق ~ Japra (obrol) 29 Juni 2019 14.05 (UTC)
- Karya-karya tulis apokrif Kristen Perdana
Aku sudah baca bagian ini, terjemahannya bagus sekali, jadi aku tidak akan banyak mengomentari.
- Trims
--Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.50 (UTC)
- Zaman bapa-bapa Gereja
- "Keterangan tertulianus ini mungkin merupakan indikasi bahwa jati diri..." --> Tertulianus huruf besar
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 29 Juni 2019 20.50 (UTC)
Peninjauan
[sunting sumber]Baiklah aku sudah selesai membaca, berikut hasil peninjauanku.
- "Ditulis dengan baik" berarti bahwa prosanya memiliki alur dan perumusan kalimat yang baik, bahkan luar biasa.
- Penilaian peninjau: Artikel ini ditulis dengan sangat baik. Prosanya sangat indah, bahkan luar biasa. Alurnya juga secara runut membahas tokoh dari sudut pandang sejarah, keagamaan, dan tinggalan sejarah.
- "Komprehensif" berarti bahwa artikel membahas semua fakta dan rincian utama serta tidak memiliki pranala merah yang terlalu banyak.
- Penilaian peninjau: Artikelnya sangat lengkap. Yang dibahas tidak hanya sudut pandang teologi, tetapi juga sejarah dan bahkan dampak sejarahnya. Bahkan ada juga informasi tentang Maria Magdalena dalam Agama Bahaii.
- "Fakta akurat" berarti bahwa pernyataan-pernyataan dapat dipastikan ke sumber tepercaya dan secara akurat merepresentasikan materi pengetahuan yang terpublikasi. Pernyataan didukung dengan bukti spesifik dan kutipan luar (lihat pemastian dan sumber tepercaya); ini mencakup pengisian bagian "Referensi" yang mencantumkan sumber, dilengkapi dengan kutipan dalam badan artikel.
- Penilaian peninjau: Rujukan juga sudah lengkap dan sumbernya layak semua.
- "Netral" berarti bahwa artikel mewakili pandangan secara adil dan tanpa bias (lihat sudut pandang netral); namun, artikel tidak harus memberikan liputan terhadap pandangan minoritas secara berimbang.
- Penilaian peninjau: gaya bahasanya netral, dilihat dari sudut pandang keilmuan dan bukan dari sudut pandang agama tertentu.
- "Stabil" berarti bahwa artikel bukan merupakan bahan perang suntingan dan bahwa isinya tidak berubah secara berarti dari hari ke hari; pembalikan vandalisme dan pengembangan berdasarkan usulan peninjau tidak termasuk dalam pengertian ini.
- Penilaian peninjau: artikelnya tidak akan berubah banyak karena menyangkut tokoh keagamaan
- Bagian pembuka yang menyimpulkan seluruh topik dan menyiapkan pembaca untuk rincian lebih lanjut dalam bagian-bagian berikutnya
- Penilaian peninjau: Sudah merangkum artikel dengan sangat baik
- Sistem hierarki judul yang baik
- Penilaian peninjau:
- Bagian daftar isi yang cukup tapi tak berlebihan (lihat bantuan bagian)
- Penilaian peninjau:
- Catatan kaki yang konsisten, misal dengan metode referensi pendek seperti Badu (2010), hlm. 2. Lihat mengutip sumber untuk informasi metode pemformatan referensi yang disarankan, dan informasi yang perlu dicantumkan.
- Penilaian peninjau: Masih ada beberapa referensi buku yang perlu disfn-kan, dan agar buku-buku di daftar pustaka dijadikan cite book semua.
- Memiliki gambar yang tepat untuk subjek, dengan keterangan gambar yang mencukupi dan status hak cipta yang dapat diterima.
- Penilaian peninjau:
- Memiliki panjang yang pantas, tetap fokus pada topik utama tanpa terlalu menggali rincian yang tak perlu (lihat gaya ringkasan).
- Penilaian peninjau: Proporsi yang pas untuk sebuah artikel tentang tokoh yang sangat penting dan berpengaruh dalam agama Kristen
Mimihitam 14 Juli 2019 10.54 (UTC)
@Mimihitam: Semua daftar pustaka sudah dijadikan citation --Glorious Engine (bicara) 16 Juli 2019 12.26 (UTC)
- @Glorious Engine jangan lupa ditambahkan juga nama penerbit, tempat penerbit, tahun terbit, nama penulis dll, seperti sumber2 yang lain yang dikutip di situ. Maaf sebelumnya, tapi ini salah satu kriteria AP sih, bahwa referensinya harus konsisten. Mimihitam 16 Juli 2019 13.53 (UTC)
Kemarin perasaan udah diomongin, nggak semua sumber punya keterangan yang jelas, ada yang penerbit-nya nggak ada, ada yang tahunnya nggak ada, ada yang cuman judul doank dlsb. --Glorious Engine (bicara) 16 Juli 2019 13.57 (UTC)
@Mimihitam: Bagian "Bacaan lebih lanjut" sudah saya ubah ke format cite book --Glorious Engine (bicara) 17 Juli 2019 01.10 (UTC)
- @Glorious Engine sudah OK kalau begitu. Saya Mendukung pencalonan artikel ini. Terima kasih atas kerja keras dan kesabarannya. Mimihitam 17 Juli 2019 09.00 (UTC)
- Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.