Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Marwan bin al-Hakam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
CATATAN PENUTUP

Sudah mendapatkan peninjauan komprehensif dan masukan-masukannya juga sudah dilaksanakan dengan baik. Terima kasih atas kerja keras @HaEr48 selaku penulis.  Mimihitam  8 November 2019 09.12 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Marwan bin al-Hakam[sunting sumber]

Pengusul: HaEr48 (b • k • l) · Status:    Selesai

Khalifah ke-4 Dinasti Umayyah dan khalifah pertama dari trah Marwani atau cabang keturunannya sendiri. Walau menjabat cuma kurang dari setahun, ia juga tercatat punya banyak peran pada masa-masa khalifah sebelumnya sehingga biografinya bisa cukup komprehensif. Menggunakan sumber-sumber akademis masa kini yang pada dasarnya mendapat bahan dari sejarawan-sejarawan Muslim klasik. Versi en.wp nya sedang mengalami proses peninjauan AP, dan sudah mendapat tinjauan komprehensif dan dukungan beberapa peninjau termasuk saya sendiri.

HaEr48 (bicara) 25 Oktober 2019 13.18 (UTC)[balas]

Tag @AMA Ptk @Rahmatdenas @Naval Scene @Mohamadhzanhari  Mimihitam  25 Oktober 2019 13.27 (UTC)[balas]

Komentar dari Mimihitam[sunting sumber]

  • Struktur kalimat ini perlu diperbaiki: "Ia adalah khalifah pertama dari trah Marwani (Marwan dan keturunannya), yang menjadi penguasa Umayyah hingga 750 menggantikan khalifah-khalifah Sufyani (keturunan Abu Sofyan) yang kekuasaannya runtuh akibat Perang Saudara Islam II. " --> 750 menggantikan khalifah? Jadi agak rancu kesannya.
    • "hingga 750" itu maksudnya hingga tahun 750, tetapi aku hapus saja. Tidak perlu untuk kalimat pertama, dan sudah dijelaskan juga di bawahnya.
  • Apakah mungkin perlu disebutkan di paragraf pembukanya kalau beliau adalah sahabat Nabi? Kalau iya, mungkin bisa ditambahkan templat daftar sahabat nabi juga di akhir artikelnya.
    • Aku rasa tidak perlu di kalimat pengantar (cukup di tubuh artikel saja). Walaupun menurut definisi ia termasuk sahabat, tetapi kenyataannya ia masih berumur kecil ketika Nabi Muhammad masih hidup. HaEr48 (bicara) 26 Oktober 2019 22.47 (UTC)[balas]
  • " ia selamat karena campur tangan ibu susunya, Fatimah binti Aus" --> campur tangan seperti apa? Mungkin bisa dijelaskan?
    • Sudah dijelaskan.
  • Itu kok tiba-tiba ada istilah "patih", kayaknya nggak sesuai untuk dipakai di konteks artikel Islam
    • Istilah yang digunakan Wellhausen Reichskanzler [1] (atau "imperial chancellor" di terjemahan Inggrisnya). Karena istilah ini kurang umum di bahasa Indonesia, aku coba analogikan dengan patih. Tapi kalau tidak cocok aku kembalikan "kanselir" saja dan ditambah [Reichskanzler] untuk menunjukkan asalnya dari kutipan bahasa Jerman. Mengenai padanan istilah Arabnya, jabatan resmi Marwan di zaman Utman adalah katib (juru tulis), dan ketika itu belum ada jabatan wazir atau hajib yang mirip perdana menteri. Sepertinya Wellhausen menyamakannya dengan kanselir karena posisinya sebagai orang kepercayaan/tangan kanan Utsman. HaEr48 (bicara) 26 Oktober 2019 13.53 (UTC)[balas]
    • @HaEr48 menurutku masih tetap membingungkan.. ada 2 pilihan menurutku, kutipannya bisa diubah jadi kalimat biasa sehingga tidak perlu pakai Reichskanzler, atau kutipannya dihapus saja karena rasanya nggak terlalu substansial.  Mimihitam  26 Oktober 2019 14.48 (UTC)[balas]
  • Abdullah bin az-Zubair baru diperkenalkan sebagai "pemimpin Hijaz" saat disebut untuk kedua kalinya, mungkin perlu diperbaiki urutannya.
  • "Alhasil, Marwan "putus asa akan masa depan dinasti Umayyah sebagai penguasa" (menurut Bosworth), dan hampir saja mengakui kekhalifahan Ibnu az-Zubair." --> "hampir mengakui" itu menurut Bosworth juga? Kalau iya, "menurut Bosworth"nya perlu dipindah setelah alhasil.
  • Di bagian "Upaya mengembalikan kekuasaan Umayyah" masih ada kata "Syria" tuh?
    • Diganti jadi Syam. 26 Oktober 2019 13.53 (UTC)
  • "Berseberangan dengan Bani Kalb yang mendukung Marwan, persekutuan beberapa suku-suku Arab yang disebut Qais memihak Abdullah bin az-Zubair. " --> struktur kalimat perlu dinaturalkan karena terjemahannya terlalu harfiah
  • "Ath-Thabari mencatat puisi Marwan yang merayakan kemenangannya di Marj Rahith dan menyebutkan kabilah-kabilah yang mendukungnya: " --> berarti Marwan juga punya riwayat sebagai seorang penyair ya? Apa ada keterangan lebih lanjut soal ini supaya artikelnya jadi lebih lengkap?
  • "Sejarawan-sejarawan Muslim awal " --> misalnya?
  • "Masih di awal tahun 685, ia mengirimkan pasukan di bawah kepemimpinan 'Ubaidillah bin Ziyad untuk merebut Irak dari kekuasaan Abdullah bin az-Zubair dan maupun kelompok pendukung Ahlul Bait Ali.[33]" --> di paragraf pembuka disebutkan kalau Irak belum sempat disatukan sebelum Marwan meninggal, tetapi di tubuh artikel tidak ada keterangannya.
  • Seperti biasa, pranala merah yang tidak diperlukan di daftar pustaka mending dihapus saja.
  • Menurutku agak nggak nyambung untuk pakai gambar dari tahun 1940 dan 1895
    • Kurang ideal sih gambarnya. Tetapi tidak ada gambar lain, dan dari segi estetika bagus juga agar tidak monoton tulisan semua. Sengaja gambar yang agak tua supaya ada kesan "nostalgia". HaEr48 (bicara) 26 Oktober 2019 13.53 (UTC)[balas]

Komentar dari Ardzun[sunting sumber]

  • Setuju untuk jadi artikel pilihan karena termasuk tokoh yang mempengaruhi politik KekhilafahanIslam. Sedikit tanggapan untuk paragraf ketiga pada subjudul "Masa Khulafaur Rasyidin" disebutkan "Hal ini memicu perlawanan di kalangan Quraisy dan pihak-pihak yang dirugikan Mesir dan Kufah", maksud dari Mesir dan Kufah di sini apakah pihak pemerintah di Mesir dan Kufah juga menjadi penyebab kalangan Quraisy melakukan perlawanan atau penduduk Mesir dan Kufah juga turut melawan? Selebihnya sudah disampaikan oleh @Mimihitam. Terima kasih Ardzun (bicara) 26 Oktober 2019 10.51 (UTC)[balas]
@Ardzun: Oh maaf, ketinggalan kata "di" sebelum kata "Mesir". Sekarang sudah diperbaiki, semoga jadi jelas: "Hal ini memicu perlawanan dari kalangan Quraisy dan dari pihak-pihak yang dirugikan di Mesir dan Kufah". Terima kasih atas kejeliannya. Silakan kalau ada masukan lain. HaEr48 (bicara) 26 Oktober 2019 13.20 (UTC)[balas]

Komentar AMA[sunting sumber]

  • Karena d artikel sudah ada mengutip Ibnu Asakir, baik ingin saya tambahkan lagi: jilid 57, menjelaskan bhw Marwan termasuk yg bertemu Nabi Muhammad namun ia tak prnh meriwayatkan langsung pada Rasulullah. Dia mendengar riwayat daripada Umar dan Utsman Radhiyallahu 'anhuma.
  • Soal bhw Marwan itu katib Utsman RA, itu ada dasarnya. Saya baru cek, di Wiki Arabic, memang Marwan ini —mengutip pernyataan Badaruddin al-'Aini dlm Umdatul Qari— ialah sekretaris Utsman.
  • Ubaid bin Rifa'a? Biasanya kan nama Arabic yang telah terIndonesiakan Rifa'ah y?
    • Benar sekali. Aku perbaiki. 27 Oktober 2019 16.37 (UTC)
  • Ada paragraf: "Madinah sebelumnya adalah ibu kota kekhalifahan hingga kematian Utsman, tetapi pada masa Muawiyah Madinah hanyalah ibu kota wilayah (provinsi) sedangkan ibu kota kekhalifahan berada di Damaskus". Kenapa tdk dijelaskan sekilas dulu bahwa antara era Madinah dan era Damaskus itu, Kufah sempat jadi temlat administrasi di zaman Ali? Gini, jikalau org mendalami tarikh Islam, barangkali tahulah. Tapi kan, supaya semua jelas, kupikir barangkali perlu ditambahkan di tengah².
  • Ada lagi: "Pemuka-pemuka (asyraf) mereka meminta Marwan memberikan hak istimewa dalam hal militer dan pemerintahan sebagaimana yang mereka terima dari khalifah Bani Umayyah sebelumnya." Asyraf apa sudah cocok diterjemahkan sebagai pemuka? Lalu saran sy, "dalam hal" coba ganti dgn istilah "di bidang" saja?
Umpamanya orang² mulia bagaimana? --AMA Ptk (bicara) 27 Oktober 2019 21.57 (UTC)[balas]
  • @AMA Ptk: Hmm kalau dalam konteks lain mungkin "mulia" tepat, tetapi di sini istilahnya dipakai dalam konteks kesukuan (e.g. pemuka-pemuka kabilah). Kalau disebut "orang-orang mulia" nanti jadi malah rancu, mulia nya dari segi apa? HaEr48 (bicara) 28 Oktober 2019 12.34 (UTC)[balas]
  • Paragraf ini: "Kekuasaan Banu Kalb dan sekutu-sekutunya dari kelompok Qudha'ah dikukuhkan oleh kemenangan Marwan." masih belum bs saya pahami. Bisa disederhanakan lagi?
  • Sama hal dengan ini: "Pasukan ini masih dalam perjalanan dan baru saja mencapai Ar-Raqqah ketika mereka mendengar kematian Marwan." saya harap bisa disederhanakan.
    • Hmm aku rasa yang ini sudah cukup jelas, bahwa ketika Marwan meninggal, pasukan itu sedang dalam perjalanannya dan baru saja mencapai Raqqah. Ada saran apa yang bisa disederhanakan? HaEr48 (bicara) 27 Oktober 2019 16.37 (UTC)[balas]

Makasih. --AMA Ptk (bicara) 27 Oktober 2019 14.23 (UTC)[balas]

Juga saya ingin sampaikan minta maaf kpd HaEr48 sebab keabsenan beta slama tempoh yg panjang dan baru kembali lagi ke Wikipedia ini. --AMA Ptk (bicara) 27 Oktober 2019 15.22 (UTC)[balas]

Komentar dari Rahmatdenas[sunting sumber]

Saya baru baca sebagian, ini tinjau sementara:

  • Bagian Kepribadian dan gaya memerintah:
    • usul revisi "Madelung menambahkan bahwa siasatnya" jadi "Di antara siasat Marwan...".
    • terjemahan "first avenger" biar jelas, agar ditambahkan balas dendam/darah gitu.
    • konteks fāḥisy saya kira spesifik ke ucapan/perkataan, usul diperjelas.
Rahmatdenas usul kepada abang pula, di Tarikh Dimasyq Ibnu Asakir jilid 57 yg sy ada baca di Google Books telah menjelaskan bahwa soal dugaan "fahisy"-nya. Karena itu, bisakah umpamanya fāhisy ini diterjemahkan sbg "kasar (kata²)"? --AMA Ptk (bicara) 27 Oktober 2019 15.21 (UTC)[balas]
    • kalimat "Luka-luka yang ia derita dalam pertempuran tampaknya cukup mempengaruhi kondisi fisiknya" usul saya direvisi dengan kalimat yang lebih tegas di versi en: "He suffered permanent injuries after a number of battle wounds."
    • "evaluasi Marwan yang benar-benar sahih", ganti jadi penilaian
  • Di versi en bagian Accession, ada kalimat yang belum diterjemahkan: "The 9th-century historian al-Ya'qubi quotes Rawh heralding Marwan: "People of Syria! This is Marwān b. al-Ḥakam, the chief of Quraysh, who avenged the blood of ʿUthmān and fought ʿAlī b. Abī Ṭālib at the Battle of the Camel and Ṣiffīn."
  • Usul ejaan Alquran diseragamkan.

Segitu dulu.  RahmatdenasMengecat   27 Oktober 2019 14.39 (UTC)[balas]

@Rahmatdenas masih ada masukan lagi?  Mimihitam  7 November 2019 13.15 (UTC)[balas]
Dari saya tidak lagi, mas (karena sudah terwakili oleh tinjauan yang lain). Ohya saya vote Setuju Setuju.  RahmatdenasMengecat   7 November 2019 15.08 (UTC)[balas]

Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.