Yakub bergulat dengan malaikat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gustave Doré, Yakub Bergulat dengan Malaikat (1855)

Catatan Yakub bergulat dengan malaikat ditemukan pada Kejadian 32:22–32, dan dirujuk pada Hosea 12:4. Catatan tersebut menyatakan bahwa Yakub berganti nama menjadi "Israel", yang artinya "Ia berjuang dengan Allah."

Sosok yang bergulat dengan Yakub dideskripsikan sebagai malaikat, pria, atau Allah. Nama tempat dinama Yakub bergulat dinamai Peniel atau Penuel atau Phanuel. Menurut Kejadian 32:29–30, kejadian tersebut terjadi saat perjalanan Yakub kembali ke Kanaan.

Teks kitab suci[sunting | sunting sumber]

Teks Masoretik mengisahkan:

Pada malam itu Yakub bangun dan ia membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya, dan menyeberang di tempat penyeberangan sungai Yabok. Sesudah ia menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya. Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu. Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku." Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub." Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang." Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ. Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!" Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya. Itulah sebabnya sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutupi sendi pangkal paha, karena Dia telah memukul sendi pangkal paha Yakub, pada otot pangkal pahanya.

Teks Ibrani tersebut menyatakan bahwa seorang "pria" (אִישׁ, LXX ἄνθρωπος, Vulgate vir) bergulat dengan Yakub, namun kemudian "pria" tersebut diidentifikasikan sebagai Allah (Elohim) oleh Yakub.[1] Hosea 12:4 menyebutnya sebagai seorang "malaikat" (malak). Sehingga, Targum Onkelos memakai kalimat "karena aku telah melihat Malaikat Allah berhadapan muka", dan Targum Palestina memakai kalimat "karena aku telah melihat para Malaikat Allah berhadapan muka".[2]

Penafsiran[sunting | sunting sumber]

Identitas lawan gulat Yakub merupakan bahan perdebatan,[3] ada yang menyebutnya sebagai orang dalam mimpi, penglihatan nubuat, malaikat (seperti Mikael dan Samael), roh pelindung sungai, Yesus, atau Allah.[4]

Penafsiran Yahudi[sunting | sunting sumber]

Dalam Hosea 12:4, lawan Yakub disebut sebagai malakh yang artinya "malaikat": "Ia bergumul dengan Malaikat dan menang; ia menangis dan memohon belas kasihan kepada-Nya. Di Betel, ia bertemu dengan Dia, dan di sanalah Dia berfirman kepadanya". Rentang waktu antara teks Kejadian dan Hosea masih tak jelas, karena keduanya sama-sama merupakan bagian dari Perjanjian Lama yang dibuat pada zaman Bait Allah Kedua dan malakh dianggap merupakan perbaikan dari teks tersebut pada masa berikutnya, dan mewakili penafsiran Yahudi awal dari kisah tersebut.[5]

Moshe ben Maimon meyakini bahwa peristiwa tersebut adalah "penglihatan nubuat",[6] sementara Rashi meyakini bahwa Yakub bergulat dengan malaikat penjaga Esau (diidentifikasikan sebagai Samael),[7] kakak kembarnya.[8] Zvi Kolitz (1993) menyebut Yakub "bergulat dengan Allah".[9]

Akibat cedera di pangkal paha Yakub akibat bergulat, Yahudi dilarang menyantap daging yang menutupi sendi pangkal paha,[10][11][12] seperti yang disebutkan dalam Kejadian 32:32.[13]

Penafsiran Kristen[sunting | sunting sumber]

Penafsiran bahwa "Yakub bergulat dengan Allah" (dicantumkan dengan nama Isra-'el) merupakan hal umum dalam teologi Protestan, yang didukung oleh Martin Luther dan Yohanes Calvin (meskipun Calvin meyakini bahwa peristiwa tersebut "hanyalah sebuah penglihatan"),[6] serta para penulis pada masa berikutnya seperti Joseph Barker (1854)[14] atau Peter L. Berger (2014).[15] Penafsiran lain menyatakan bahwa pernyataan bahwa Yakub telah melihat "Allah berhadapan muka" merujuk kepada Malaikat Allah sebagai "Wajah Allah".[16]

Menurut tafsiran-tafsiran Kristen, kedekatan istilah "pria" dan "Allah" dalam teks tersebut juga dipakai sebagai perwujudan Kristofani. J. Douglas MacMillan (1991) menyatakan bahwa malaikat yang bergulat dengan Yakub adalah "penampakan pra-inkarnasi dari Kristus dalam wujud manusia."[17]

Suatu penafsiran Kristen dari peristiwa Alkitab tersebut menyatakan "Yakub berkata, 'Aku melihat Allah berhadapan muka'. Pernyataan yakub tak menandakan bahwa 'pria' yang bergulat dengannya adalah Allah. Selain itu, pada pernyataan serupa lainnya, saat orang melihat 'malaikat Allah,' ini menunjukkan klaim melihat wajah Allah."[16]

Penafsiran Muslim[sunting | sunting sumber]

Cerita tersebut tak disebutkan dalam al-Qur'an, namun dibahas dalam tafsiran-tafsiran Muslim.[18][19] Tafsiran terhadap kisah tersebut dijelaskan dalam penjelasan kisah-kisah lain yang dibahas dalam Taurat, seperti Musa diserang oleh seorang malaikat,[20] dan menjelaskan aturan makan Yahudi.[18][21] Seperti beberapa ahli tafsir Yahudi, para ahli tafsir Islam menyebut peristiwa tersebut sebagai hukuman bagi Yakub karena gagal memberikan zakat untuk Allah namun membuat sebuah tawaran seperti zakat untuk Esau.[20]

Pandangan lain[sunting | sunting sumber]

Dalam analisis buku tahun 1968 karya filsuf Marxist Ernst Bloch Atheism in Christianity, Roland Boer menyatakan bahwa Bloch memandang peristiwa tersebut jatuh dalam kategori "mitos atau setidaknya legenda". Boer menyatakan bahwa ini adalah contoh "Tuhan pendendam dan haus darah ... dikalahkan oleh para manusia licik yang ingin menghindari murka-Nya".[22]

Insiden gulat di tepi sungai dibandingkan dengan cerita-cerita mitologi Yunani dari duel Achilles dengan dewa sungai Scamander[23] dan Menelaus yang bergulat dengan dewa laut Proteus.[24] Bersama dengan kisah Perjanjian Lama lainnya, insiden gulat tersebut juga diklaim berdasarkan pada mitologi Mesir terkait Akhenaten, dimana Yakub adalah Osiris/Wizzer, Esau adalah Set, dan pertandingan gulat tersebut adalah persaingan di antara mereka.[25]

Menurut penulis populer Rosemary Ellen Guiley, "Adegan dramatis tersebut menimbulkan banyak tafsiran dari para teolog Yahudi, Katolik dan Protestan, cendekiawan Alkitab dan kritikus sastra. Apakah Yakub bergulat dengan Allah atau dengan malaikat?...Tak ada jawaban pasti, namun cerita tersebut telah dirasionalisasikan, diromantisasikan, diperlakukan sebagai mitos dan diperlakukan secara simbolik."[26]

Dalam kesenian[sunting | sunting sumber]

Seni visual[sunting | sunting sumber]

Salah satu penggambaran visual tertua adalah sebuah ilustrasi pada manuskrip Kitab Kejadian Vienna.[27] Beberapa artis menggambarkan kejadian tersebut. Dalam pemahatan, Yakub Bergulat dengan Malaikat adalah subjek dari sebuah pahatan 1940 karya Sir Jacob Epstein yang disimpan di Tate Britain.[28] Lukisan-lukisannya meliputi:

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Meir Gertner Vetus Testamentum, International Organization of Old Testament Scholars, International Organization for the Study of the Old Testament 1960 – Volume 10 – Page 277: "In Genesis it is a 'man' with whom Jacob wrestled. Later in the story this 'man' appears to be identified with God (Gen. xxxii 29, 31). Talmud, Targum, Syriac and Vulgate take 'God' here to be an angel."
  2. ^ Anthony Hanson The Prophetic Gospel: Study of John and the Old Testament 056704064X 2006 Page 76 "The Targum of Onkelos offers 'because I have seen the Angel of the Lord face to face',14 and the Targum of Palestine 'because I have seen the Angels of the Lord face to face'.i5 No doubt this substitution was facilitated by Hosea 12.4, where
  3. ^ Green, Thomas A, ed. (2001). Martial Arts of the World: An Encyclopedia (edisi ke-illustrated). ABC-CLIO. hlm. 788. ISBN 9781576071502. 
  4. ^ Ellens, J. Harold; Rollins, Wayne G., ed. (2004). Psychology and the Bible: From Genesis to apocalyptic vision (edisi ke-illustrated). Greenwood Publishing Group. hlm. 77. ISBN 9780275983499. 
  5. ^ "the word is regarded as a gloss by many writers" Myrto Theocharous Lexical Dependence and Intertextual Allusion in the Septuagint of the Twelve Patriarchs
  6. ^ a b Loades, Ann; McLain, Michael, ed. (1992). "Wrestling with the Angel: A Study in Historical and Literary Interpretation". Hermeneutics, the Bible and Literary Criticism (edisi ke-illustrated). Springer. hlm. 133–4. ISBN 9781349219865. 
  7. ^ Howard Schwartz; Elliot K. Ginsburg (2006). Tree of Souls: The Mythology of Judaism (edisi ke-illustrated, reprint, annotated). Oxford University Press. hlm. 359. ISBN 9780195327137. 
  8. ^ Shammai Engelmayer; Joseph S. Ozarowski; David Sofian (1997). Lipman, Steve, ed. Common Ground: The Weekly Torah Portion Through the Eyes of a Conservative, Orthodox, and Reform Rabbi. Jason Aronson. hlm. 50. ISBN 9780765759924. 
  9. ^ Zvi Kolitz (1993). Confrontation: The Existential Thought of Rabbi J.B. Soloveitchik. KTAV Publishing House. hlm. 50. ISBN 9780881254310. 
  10. ^ Ze'ev Maghen (2006). After Hardship Cometh Ease: The Jews as Backdrop for Muslim Moderation (edisi ke-reprint). Walter de Gruyter. hlm. 117. ISBN 9783110184549. 
  11. ^ John R. Kohlenberger (2004). Kohlenberger, John R., ed. The Essential Evangelical Parallel Bible: New King James Version, English Standard Version, New Living Translation, the Message. Oxford University Press. hlm. 77. ISBN 9780195281781. 
  12. ^ Tremper Longman; David E. Garland (2008). Longman, Tremper; Garland, David E., ed. Genesis-Leviticus (edisi ke-revised). Harper Collins. hlm. 255. ISBN 9780310230823. 
  13. ^ Eli Yassif (2009). The Hebrew Folktale: History, Genre, Meaning. Indiana University Press. hlm. 13. ISBN 9780253002624. 
  14. ^ Joseph Barker (1854). Seven Lectures on the Supernatural Origin & Divine Authority of the Bible. By J. Barker. Containing his reply to the Rev. Mr. Sergeant, etc. George Turner. hlm. 87. 
  15. ^ Peter L. Berger (2014). Redeeming Laughter: The Comic Dimension of Human Experience (edisi ke-2, reprint). Walter de Gruyter. hlm. 88. ISBN 9783110354003. 
  16. ^ a b Tremper Longman; David E. Garland (2008). Longman, Tremper; Garland, David E., ed. Genesis-Leviticus (edisi ke-revised). Harper Collins. hlm. 255–6. ISBN 9780310230823. 
  17. ^ MacMillan, J. Douglas (1991). Wrestling with God: Lessons from the life of Jacob. Evangelical Press of Wales. hlm. 56. 
  18. ^ a b Ibn Kathir. "The Story of Ya'qub (Jacob)". The Stories of the Prophets. Diakses tanggal 24 June 2017. 
  19. ^ Noegel, Scott B.; Brannon M. Wheeler. "Jacob". The A to Z of Prophets in Islam and Judaism. Scarecrow Press. hlm. 160–162. ISBN 978-1-4617-1895-6. 
  20. ^ a b Wheeler, Brannon M. (2002). Moses in the Quran and Islamic Exegesis (dalam bahasa Inggris). Psychology Press. hlm. 55. ISBN 9780700716036. 
  21. ^ Wheeler, Brannon (2002). Prophets in the Quran: An Introduction to the Quran and Muslim Exegesis (dalam bahasa Inggris). A&C Black. hlm. 114–115. ISBN 9780826449566. 
  22. ^ Roland Boer (2007). Criticism of Heaven: On Marxism and Theology. Brill. hlm. 39, 41. ISBN 9789004161115. 
  23. ^ Donald H. Mills (2002). The Hero and the Sea: Patterns of Chaos in Ancient Myth. Bolchazy-Carducci Publishers. hlm. 145–149. ISBN 978-0-86516-508-3. 
  24. ^ Bruce Louden (2011). Homer's Odyssey and the Near East. Cambridge University Press. hlm. 114–118. ISBN 9781139494908. 
  25. ^ Stephen S. Mehler (2005). From Light Into Darkness: The Evolution of Religion in Ancient Egypt (edisi ke-illustrated). Adventures Unlimited Press. hlm. 131–2. ISBN 9781931882491. 
  26. ^ Rosemary Guiley (2004). The Encyclopedia of Angels. Infobase Publishing. hlm. 195. ISBN 9781438130026. 
  27. ^ Horst Woldemar Janson, Anthony F. Janson History of Art: The Western Tradition 2004 "The Vienna Genesis ...(In the center foreground, for example, we see him wrestling with the angel, then receiving the angel's blessing.)" [full page illustration]
  28. ^ .Tate.org.uk

Bacaan tambahan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]