Yakuza Apocalypse

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yakuza Apocalypse
SutradaraTakashi Miike
Ditulis olehYoshitaka Yamaguchi
PemeranHayato Ichihara
Yayan Ruhian
Riko Narumi
Lily Franky
Tanggal rilis
NegaraJepang
BahasaJepang

Yakuza Apocalypse (極道大戦争, Gokudō daisensō) adalah sebuah film vampir yakuza fantasi aksi Jepang mendatang yang disutradarai oleh Takashi Miike.[1]

Pemeran[sunting | sunting sumber]

  • Hayato Ichihara
  • Yayan Ruhian
  • Riko Narumi
  • Lily Franky
  • Reiko Takashima
  • Sho Aoyagi
  • Kiyohiko Shibukawa
  • Mio Yuki
  • Pierre Taki
  • Denden
  • Yuki Sakurai

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Yakuza Apocalypse bukan sembarang film. Selain diarahkan oleh sutradara legandaris Takashi Miike, film itu digadang-gadang sebagai proyek idealis yang ditujukan untuk memporak-porandakan industri film dengan gayanya sendiri.[2]

"Bersiaplah. Minggirlah produksi Jepang yang membosankan! Aku ingin melawan keinginan semua orang. Aku akan kembali ke akarku dengan film yang satu ini dan ingin gila-gilaan mengamuk dengan Yakuza Apocalypse. Aku berharap pemain, kru dan bahkan diriku sendiri bisa menyelesaikan film ini hidup-hidup," kata Miike soal film ini.

Film semata bukan terbatas soal membuat penonton pulang dengan riang, tetapi mengajak penonton berpikir jauh soal apa saja yang bisa digali dari kisah yang dihadirkan.

Bicara soal dunia hitam Jepang, tidak lepas dari kata Yakuza. Miike mencoba menghadirkan kisah dengan benang merah Yakuza, tetapi mengaitkan dengan mitologi-mitologi yang jauh lebih kompleks.

Berawal dari tokoh bernama Kamiura (Lily Franky), seorang bos Yakuza yang tak terkalahkan. Tidak ada yang menyadari bahwa Kamiura adalah seorang vampir, sampai suatu ketika datang seorang pria misterius yang menawarkan dua pilihan pada Kamiura, mati atau kembali bergabung ke sindikat internasional yang sudah ditinggalkannya.

Pria misterius itu datang bersama seorang pembunuh yang jago bela diri, namun berpenampilan culun, terkesan sebagai anime-otaku. Dia adalah Kyoken (Yayan Ruhian).

Kamiura akhirnya mati di tangan Kyoken, namun ia sempat menurunkan darah vampirnya ke anak buahnya yang paling setia, sekaligus lemah, yaitu Kageyama (Hayato Ichihara). Dari situlah kejadian semakin rumit.

Sebagai vampir pemula, Kageyama sangat lancang dalam mengisap darah manusia. Akibatnya, hampir seluruh warga di daerahnya menjadi korban haus darahnya.

Kesampingkan harapan Anda bahwa Yakuza Apocalypse adalah film aksi laga ringan dengan latar belakang perang antar mafia. Miike tampaknya memenuhi ucapannya yang mengatakan bahwa film ini akan jadi pembuktian niatnya untuk gila-gilaan.

Film Jepang secara umum tak pernah jauh dari adaptasi anime atau tokoh fiksi yang penuh fantasi. Cara pendekatannya pun sama. Itulah yang tampaknya membuat Miike gatal. Dia menerjemahkan berbagai tokoh rekaan dengan pendekatan sureal, tetapi tidak lepas dari satire-satire sosial yang ada.

Tokoh Kageyama misal, dia memiliki rajah (tato) karakter Jiraiya yang sedang menunggang katak raksasa. Menerjemahkan kepahlawanan sosok Jiraiya dan katak raksasa tidak dilakukan secara vulgar dan mentah.

Juga pendekatan sosial soal makna "Yakuza" dan "warga sipil" yang berulang kali diucapkan dalam film. Miike menerjemahkan bahwa "Yakuza" adalah sekelompok manusia yang suka semena-mena terhadap "warga sipil."

Dalam film ini, Yakuza yang berdarah vampir bahkan terang-terangan menyebut warga sipil darahnya lebih lezat ketimbang darah Yakuza, lantaran warga sipil tidak memiliki kuasa dan tak berdaya. Hal ini lebih teredengar sebagai sebuah sindiran yang diungkapkan Miike soal konglomerasi dan persekongkolan tingkat atas terhadap rakyat kecil.

Sementara itu sosok mitologi asal Jepang, Kappa, yang berwujud manusia dengan paruh, hadir di tengah rumitnya persoalan antara Yakuza vampir melawan Yakuza manusia. Kappa dihadirkan sebagai simbol sosok spiritual yang selalu saja hadir sebagai pembisik di tengah kekacauan, yang justru membuat keadaan makin rusak.

Yayan mengambil porsi peran cukup besar, dia tampil di duel-duel penting dalam film. Kehadirannya sekaligus jadi warna baru, karena dia satu-satunya aktor dari luar Jepang dalam film ini. Karakter yang diperankannya pun penuh pesan tersirat. Sebagai jagoan berawajah Melayu, Kyoken justru seorang anime-otaku. Sebuah citra bahwa invansi budaya Jepang sudah merajalela. Seperti di film-film Yayan sebelumnya, karakter tenang sekaligus beringas akan tampak dalam film ini.

Produksi[sunting | sunting sumber]

Produksinya dimulai pada 17 April 2014.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Kevin Ma (18 April 2014). "Miike to battle yakuza vampires". Film Business Asia. Diakses tanggal 29 April 2014. 
  2. ^ Agustinus Shindu Alpito (30 Juni 2015). "Yakuza Apocalypse, Bukan Sekadar Geng, Vampir dan Laga". Metrotvnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-04. Diakses tanggal 30 Juni 2015.