Sotapana
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Terjemahan dari Sotāpanna | |
---|---|
Indonesia | Pemasuk arus |
Inggris | Stream winner |
Sanskerta | Srotāpanna |
Tionghoa | 入流 (Pinyin: rùliú) |
Tibetan | rgyun zhugs |
Daftar Istilah Buddhis |
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme |
---|
Sotapana (KBBI; Pali: sotāpanna; Sanskerta: श्रोतापन्न, śrotāpanna), pemasuk arus,[1] atau yang-telah-memasuki-arus[2] adalah tingkat kemuliaan pertama dalam daftar empat tingkat kemuliaan. Sotapana merujuk pada seseorang yang telah masuk ke dalam arus Jalan Mulia Berunsur Delapan.[2]
Definisi
[sunting | sunting sumber]Sotapanna adalah sebutan bagi umat Buddha yang memiliki Jalan Mulia Berunsur Delapan [(Samyutta Nikaya (SN) 55.5(5)] dan empat buah faktor: keyakinan yang teguh pada (i) Buddha, (ii) Dhamma (atau dharma), dan (iii) Sangha serta tinggal di rumah dengan pikiran yang bersih dari noda pelit, sangat dermawan, tangan terbuka, senang dengan penglepasan (dari nafsu duniawi), berbakti pada sifat dermawan, senang berbagi dan memberi (SN 55.6(6).[3]
Faktor pendorong
[sunting | sunting sumber]Terdapat 4 (empat) hal yang bila dikembangkan dan dilatih, akan menghasilkan buah Pemasuk Arus yakni:
Bergaul dengan mereka yang bijaksana
Mendengarkan Dhamma yang asli
Perhatian/Pengamatan yang saksama
Praktik yang sesuai dengan Dhamma.— Samyutta Nikaya 55:6.5
Tiga Belenggu (Samyojana) yang telah dipatahkan:
- Pandangan salah tentang aku (Sakkāya-diṭṭhi)
- Keragu-raguan (Vicikicchā)
- Kemelekatan terhadap peraturan dan ritual (Sīlabbata-parāmāsa)
Ciri-ciri Sotapanna (Sotapannassa angani)
- Keyakinan teguh pada Buddha;
- keyakinan teguh pada Dhamma;
- keyakinan teguh pada Sangha; dan
- Sila: disukai oleh orang suci, lengkap dan sempurna, murni & tanpa noda, bersifat membebaskan, tidak terpengaruh (oleh urusan duniawi), dipuji oleh para bijak, mendukung konsentrasi. (SN 55.1(1); Digha Nikaya (DN) 16 & 33)
Pengetahuan Sotapanna
Karena memilik ke-4 buah ciri di atas, Sotapanna mengetahui sendiri:" Tidak ada kelahiran kembali bagi saya di neraka, alam binatang atau peta / asura, atau alam menderita apa pun. Saya adalah Sotapanna sehingga selamat dari masuk ke dalam alam-alam-alam sengsara, saya terjamin dan menuju Nibbana," sabda Sang Buddha (DN 16: Mahaparinibbana Sutta, alinea 10)
Berkah-berkah Pemasuk Arus:[4]
- Dia kokoh di dalam Dhamma yang baik;
- Dia tidak dapat jatuh kembali;
- Dia telah menentukan batas penderitaan;
- Dia memiliki pengetahuan yang tidak biasa;
- Dia telah mengerti sepenuhnya penyebab dan fenomena yang dimunculkan oleh sebab-sebab.
Bodhi | Punarbawa | Belenggu yang disingkirkan | |
---|---|---|---|
sotāpanna | ± tujuh kali; manusia atau dewa |
|
belenggu rendah |
sakadāgāmi | sekali lagi; manusia | ||
anāgāmi | sekali lagi, suddhāvāsa |
||
arahat | tidak ada | belenggu tinggi |
Kutipan
[sunting | sunting sumber]Ada yang lebih baik daripada kekuasaan mutlak atas bumi, daripada pergi ke surga, atau daripada memerintah seluruh dunia, yakni hasil kemuliaan dari seorang suci yang telah memenangkan arus (sotapatti-phala).
— Dhammapada 178
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Khippanno, Phra Acariya Thoon (2010-11-13). "Masuk ke Arus Dhamma". Samaggi Phala. Diakses tanggal 2024-08-20.
- ^ a b Kheminda, Ashin (2017-09-01). Manual Abhidhamma: Bab 1 Kesadaran. Yayasan Dhammavihari. ISBN 978-623-94342-6-7.
- ^ 1. Samyutta Nikaya 55.5(5) & 55.6(6)
- ^ Anguttara Nikaya 6.97