Zona mesopelagik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Zona pelagik

Mesopelagik (Yunani: μέσον, tengah) (juga dikenal sebagai zona pelagik tengah atau senja) adalah bagian dari zona pelagik yang memanjang dari kedalaman 200 hingga 1000 meter (~ 660 hingga 3300 kaki) di bawah permukaan laut.[1] Zona mesopelagik terletak antara epipelagik fotik di bagian atas dan batipelagik afotik di bawahnya, di mana tidak ada cahaya sama sekali di sana.

Kondisi fisik[sunting | sunting sumber]

Meskipun suhunya bervariasi di bawah epipelagik, mesopelagik adalah lokasi lapisan termoklin, dan di daerah yang lebih hangat di dunia, suhunya bervariasi dari 20 °C (68 °F) di atas hingga sekitar 4 °C (39 °F) pada perbatasannya dengan zona batial. Air umumnya bergerak lambat di mesopelagik dengan waktu tinggal sekitar satu abad,[2] meskipun berbagai hewan bergerak secara vertikal melalui zona ini setiap hari dan berbagai puing tenggelam dalam waktu yang relatif singkat.

Daerah ini awalnya ditemukan oleh para peneliti Amerika selama Perang Dunia II pada tahun 1942 selama penelitian anti-kapal selam dengan sonar. Sonar pada saat itu tidak dapat menembus kedalaman ini karena banyaknya jumlah makhluk yang menghalangi gelombang suara.[3]

Ekologi[sunting | sunting sumber]

Meskipun ada sedikit cahaya yang menembus zona mesopelagik, tetapi tidak cukup untuk fotosintesis. Bentuk kehidupan yang umum ditemukan adalah herbivora yang datang pada siang hari, detritivora yang memakan organisme mati dan pelet kotoran, dan karnivora yang memakan spesies sebelumnya.[2] Ganggang tidak terdapat di dalam lapisan mesopelagik, karena kurangnya cahaya.[3]

Contoh hewan di zona mesopelagik adalah bristlemouth, ikan todak, cumi, belut serigala, dan makhluk semi-laut dalam lainnya. Bristlemouth merupakan vertebrata yang paling melimpah di Bumi, berjumlah ratusan triliun sampai quadrilion.[4] Sedikit sinar matahari cukup untuk hewan-hewan seperti chain catshark, menjadi fluoresens.

Sebuah studi tahun 2015 menunjukkan bahwa biomassa di zona ini 10 kali lebih besar dari perkiraan sebelumnya, dengan total 10 miliar ton dan mewakili sekitar 90% biomassa ikan di planet ini, sekitar 100 kali lipat dari tangkapan tahunan hasil laut dan 200 kali lipat dari 24 miliar ayam dunia. Nelayan komersial mengnggap biomassa tersebut layak untuk budidaya ikan, minyak dan silase.[5] Pada tahun 2002, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB membahas dalam laporannya bahwa zona mesopelagik memiliki biomassa yang layak untuk industri pangan ikan dan minyak ikan.[3]

Perubahan iklim[sunting | sunting sumber]

Jumlah kehidupan mesopelagik cukup besar untuk berperan dalam siklus karbon global. Ketika ikannya berpartisipasi dalam rantai makanan, mereka memperoleh karbon dari karbon dioksida yang diserap oleh air permukaan. Setelah mati, mereka mengangkut karbon itu ke dasar laut atau kembali ke pesisir pantai. Pada 2015, perkiraan kehidupan mesopelagik yang direvisi belum dimasukkan ke dalam model-model iklim. Tiap tahun, diperkirakan siklus antara 5 miliar hingga 12 miliar ton CO2 dari atmosfer melalui wilayah laut.[3]

Kutipan[sunting | sunting sumber]

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]