Lompat ke isi

Museum Batik Danar Hadi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tiamicha21 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Iripseudocorus (bicara | kontrib)
Penambahan penjelasan dan referensi #1lib1ref #1lib1refID
Baris 38: Baris 38:
== Sejarah Bangunan ==
== Sejarah Bangunan ==
HDH terletak di dalam sebuah kompleks bangunan kuno yang merupakan [[cagar budaya]], bangunan utama di dalam HDH adalah ''Ndalem Wuryaningratan''. Bangunan ini dulunya adalah kediaman seorang pangeran, cucu dari Raja Solo ([[Kasunanan Surakarta]]) Sri Susuhunan [[Pakubuwono IX]] dan menantu dari
HDH terletak di dalam sebuah kompleks bangunan kuno yang merupakan [[cagar budaya]], bangunan utama di dalam HDH adalah ''Ndalem Wuryaningratan''. Bangunan ini dulunya adalah kediaman seorang pangeran, cucu dari Raja Solo ([[Kasunanan Surakarta]]) Sri Susuhunan [[Pakubuwono IX]] dan menantu dari
Sri Susuhunan [[Pakubuwono X]] yang bernama KRMTA Wuryaningrat. Selain sebagai seorang bangsawan Raden Wuryaningrat juga turut membantu perjuangan kemerdekaan dengan bergabung dengan gerakan [[Boedi Oetomo]], Raden Wuryaningrat juga pernah menjabat sebagai ketua [[Parindra]] (Partai Indonesia Raya) dan anggota [[BPUPKI]] dari Solo. Bangunan ini dibangun pada akhir abad ke 19 dengan gaya arsitektur unik yang merupakan kombinasi Jawa-Eropa pada zaman ''patih dalem'' Sosrodiningrat IV (Perdana Menteri Kasunanan Surakarta dan ayah dari Raden Wuryaningrat). Seiring dengan berjalannya waktu bangunan ini menjadi terbengkalai dan dipenuhi dengan rumput ilalang, sampai akhirnya dibeli PT Danar Hadi pada tahun 1999 dan direnovasi. Sekarang bangunan ini diubah menjadi ''multipurpose function hall''.
Sri Susuhunan [[Pakubuwono X]] yang bernama KRMTA Wuryaningrat<ref name=":0">{{Cite book|last=Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan|date=2012|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/10914/1/direktori%20museum%20indonesia.pdf|title=Direktori Museum Indonesia|location=Jakarta|pages=375-378|url-status=live}}</ref>. Selain sebagai seorang bangsawan Raden Wuryaningrat juga turut membantu perjuangan kemerdekaan dengan bergabung dengan gerakan [[Boedi Oetomo]], Raden Wuryaningrat juga pernah menjabat sebagai ketua [[Parindra]] (Partai Indonesia Raya) dan anggota [[BPUPKI]] dari Solo. Bangunan ini dibangun pada akhir abad ke 19 dengan gaya arsitektur unik yang merupakan kombinasi Jawa-Eropa pada zaman ''patih dalem'' Sosrodiningrat IV (Perdana Menteri Kasunanan Surakarta dan ayah dari Raden Wuryaningrat). Seiring dengan berjalannya waktu bangunan ini menjadi terbengkalai dan dipenuhi dengan rumput ilalang, sampai akhirnya dibeli PT Danar Hadi pada tahun 1999 dan direnovasi. Sekarang bangunan ini diubah menjadi ''multipurpose function hall''.

HDH ditetapkan sebagai tujuan pariwisata di Kota Surakarta dan diresmikan pada tanggal 22 Agustus 2008 oleh Ir. Jero Wacik S.E., selaku Menteri Pariwisata dan Kebudayaan RI.<ref name=":0" />


== Museum Batik Kuno ==
== Museum Batik Kuno ==
[[Berkas:Ndalem Wuryodiningratan.jpg|jmpl]]
[[Berkas:Ndalem Wuryodiningratan.jpg|jmpl]]
Di samping Ndalem Wuryaningratan terdapat juga sebuah Museum batik kuno yang dinamakan Museum Batik Kuno Danar Hadi. Museum ini adalah objek wisata utama di kompleks HDH dan telah dibuka terlebih dahulu pada tahun 2002 oleh Wapres [[Megawati Soekarnoputri]]. Museum ini menyimpan koleksi kain batik yang mencapai 10,000 helai dan diakui oleh [[MURI]] (Museum Rekor Indonesia) sebagai museum dengan koleksi batik terbanyak. Kain batik yang dipajang di museum ini berasal dari periode dan pengaruh kultur serta lingkungan yang berbeda-beda. Salah satu koleksi terpenting di museum ini adalah koleksi batik belanda, yaitu batik yang dipengaruhi oleh budaya Eropa dan dibuat oleh orang-orang Belanda yang menetap di Indonesia pada zaman kolonial. Koleksi kain-kain ini adalah koleksi pribadi dari H. Santosa Doellah, pendiri PT Batik Danar Hadi yang juga merupakan pencetus kompleks HDH. Di belakang Museum terdapat kompleks pabrik batik tulis dan cap yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan.
Di samping Ndalem Wuryaningratan terdapat juga sebuah Museum batik kuno yang dinamakan Museum Batik Kuno Danar Hadi. Museum ini adalah objek wisata utama di kompleks HDH dan telah dibuka terlebih dahulu pada tahun 2002<ref name=":0" /> oleh Wapres [[Megawati Soekarnoputri]]. Museum ini menyimpan koleksi kain batik yang mencapai 10,000 helai dan diakui oleh [[MURI]] (Museum Rekor Indonesia) sebagai museum dengan koleksi batik terbanyak. Kain batik yang dipajang di museum ini berasal dari periode dan pengaruh kultur serta lingkungan yang berbeda-beda. Salah satu koleksi terpenting di museum ini adalah koleksi batik belanda, yaitu batik yang dipengaruhi oleh budaya Eropa dan dibuat oleh orang-orang Belanda yang menetap di Indonesia pada zaman kolonial. Koleksi kain-kain ini adalah koleksi pribadi dari H. Santosa Doellah, pendiri PT Batik Danar Hadi yang juga merupakan pencetus kompleks HDH. Di belakang Museum terdapat kompleks pabrik batik tulis dan cap yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan.

== Showroom batik ==
Pada bangunan showroom batik ditampilkan produk-produk hasil karya ekslusif dari workshop batik Danar Hadi. Pengunjung dapat mengapresiasikan batik sebagai gaya hidup masa kini secara langsung di bangunan showroom ini.


== Soga ==
== Soga ==

Revisi per 18 Mei 2024 05.27

Museum Batik Danar Hadi
Peta
Didirikan2008
LokasiSlamet Riyadi St No.261, Sriwedari, Laweyan, Surakarta
JenisMuseum
Situs webhttps://danarhadibatik.com/id/danar-hadi-world

House of Danar Hadi (disingkat HDH) (bahasa Jawa: ꦩꦸꦱꦾꦶꦪꦸꦩ꧀​ꦧꦛꦶꦏ꧀​ꦢꦤꦂ​ꦲꦝꦶ, translit. Musyium Bathik Danar Hadhi) adalah sebuah kompleks wisata heritage terpadu tentang batik yang terletak di kota Solo di Jawa Tengah. HDH didirikan oleh perusahaan batik asal Solo PT Batik Danar Hadi pada tahun 2008 dan mengkhususkan Batik beserta aspek-aspek budayanya sebagai objek wisata utamanya.

Sejarah Bangunan

HDH terletak di dalam sebuah kompleks bangunan kuno yang merupakan cagar budaya, bangunan utama di dalam HDH adalah Ndalem Wuryaningratan. Bangunan ini dulunya adalah kediaman seorang pangeran, cucu dari Raja Solo (Kasunanan Surakarta) Sri Susuhunan Pakubuwono IX dan menantu dari Sri Susuhunan Pakubuwono X yang bernama KRMTA Wuryaningrat[1]. Selain sebagai seorang bangsawan Raden Wuryaningrat juga turut membantu perjuangan kemerdekaan dengan bergabung dengan gerakan Boedi Oetomo, Raden Wuryaningrat juga pernah menjabat sebagai ketua Parindra (Partai Indonesia Raya) dan anggota BPUPKI dari Solo. Bangunan ini dibangun pada akhir abad ke 19 dengan gaya arsitektur unik yang merupakan kombinasi Jawa-Eropa pada zaman patih dalem Sosrodiningrat IV (Perdana Menteri Kasunanan Surakarta dan ayah dari Raden Wuryaningrat). Seiring dengan berjalannya waktu bangunan ini menjadi terbengkalai dan dipenuhi dengan rumput ilalang, sampai akhirnya dibeli PT Danar Hadi pada tahun 1999 dan direnovasi. Sekarang bangunan ini diubah menjadi multipurpose function hall.

HDH ditetapkan sebagai tujuan pariwisata di Kota Surakarta dan diresmikan pada tanggal 22 Agustus 2008 oleh Ir. Jero Wacik S.E., selaku Menteri Pariwisata dan Kebudayaan RI.[1]

Museum Batik Kuno

Di samping Ndalem Wuryaningratan terdapat juga sebuah Museum batik kuno yang dinamakan Museum Batik Kuno Danar Hadi. Museum ini adalah objek wisata utama di kompleks HDH dan telah dibuka terlebih dahulu pada tahun 2002[1] oleh Wapres Megawati Soekarnoputri. Museum ini menyimpan koleksi kain batik yang mencapai 10,000 helai dan diakui oleh MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai museum dengan koleksi batik terbanyak. Kain batik yang dipajang di museum ini berasal dari periode dan pengaruh kultur serta lingkungan yang berbeda-beda. Salah satu koleksi terpenting di museum ini adalah koleksi batik belanda, yaitu batik yang dipengaruhi oleh budaya Eropa dan dibuat oleh orang-orang Belanda yang menetap di Indonesia pada zaman kolonial. Koleksi kain-kain ini adalah koleksi pribadi dari H. Santosa Doellah, pendiri PT Batik Danar Hadi yang juga merupakan pencetus kompleks HDH. Di belakang Museum terdapat kompleks pabrik batik tulis dan cap yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan.

Showroom batik

Pada bangunan showroom batik ditampilkan produk-produk hasil karya ekslusif dari workshop batik Danar Hadi. Pengunjung dapat mengapresiasikan batik sebagai gaya hidup masa kini secara langsung di bangunan showroom ini.

Soga

Di samping museum terdapat juga Cafe Soga, sebuah kafe yang menyajikan tawaran kuliner yang beragam.

Pranala luar

  1. ^ a b c Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (2012). Direktori Museum Indonesia (PDF). Jakarta. hlm. 375–378.