Ulangan 10: Perbedaan antara revisi
JohnThorne (bicara | kontrib) |
JohnThorne (bicara | kontrib) |
||
Baris 22: | Baris 22: | ||
== Ayat 7 == |
== Ayat 7 == |
||
: ''Dari sana mereka berangkat ke Gudgod, dan dari Gudgod ke Yotbata, suatu daerah yang banyak sungainya.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Ulangan 10:7}} - Sabda.org</ref> |
: ''Dari sana mereka berangkat ke [[Gudgod]], dan dari Gudgod ke [[Yotbata]], suatu daerah yang banyak sungainya.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Ulangan 10:7}} - Sabda.org</ref> |
||
== Ayat 12-13 == |
== Ayat 12-13 == |
||
Revisi terkini sejak 16 Oktober 2018 05.22
Ulangan 10 | |
---|---|
Kitab | Kitab Ulangan |
Kategori | Taurat |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 5 |
Ulangan 10 (disingkat Ul 10) adalah bagian dari Kitab Ulangan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Merupakan kitab ke-5 dan terakhir dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Naskah sumber utama: Masoretik, Taurat Samaria, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini terdiri dari 22 ayat.
- Berisi perkataan Musa ketika orang Israel berkemah di sisi timur sungai Yordan, siap memasuki tanah Kanaan.[3]
Waktu
[sunting | sunting sumber]- Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada tanggal 1 bulan ke-11 tahun ke-40 perjalanan orang Israel dari tanah Mesir.[4] (~1407 SM)
Lokasi
[sunting | sunting sumber]Musa mengucapkan perkataan-perkataan ini kepada seluruh orang Israel di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab, sebelas hari perjalanan jauhnya dari Horeb sampai Kadesh-Barnea, melalui jalan pegunungan Seir.[5]
Struktur
[sunting | sunting sumber]Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- Ulangan 10:1–11 = Riwayat tentang loh batu yang baru (Keluaran 34:1–9)
- Ulangan 10:12–22 = Orang Israel diperingatkan supaya taat dan bersyukur
Ayat 6
[sunting | sunting sumber]- Maka orang Israel berangkat dari Beerot Bene-Yaakan ke Mosera; di sanalah Harun mati dan dikuburkan; lalu Eleazar, anaknya, menjadi imam menggantikan dia. (TB)[6]
Ayat 7
[sunting | sunting sumber]- Dari sana mereka berangkat ke Gudgod, dan dari Gudgod ke Yotbata, suatu daerah yang banyak sungainya. (TB)[7]
Ayat 12-13
[sunting | sunting sumber]- "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari:
- takut akan TUHAN, Allahmu,
- hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya,
- mengasihi Dia,
- beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
- berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu." (TB)[8]
Berkali-kali Allah menekankan pentingnya kasih yang berasal dari "hati" (Ulangan 4:29; Ulangan 6:5)
- Allah tidak ingin umat-Nya menggantikan kasih mereka yang sepenuh hati dengan upacara-upacara agama yang formal, seperti halnya melaksanakan berbagai perintah-Nya, mempersembahkan korban, dan sebagainya. Penting bagi mereka untuk senantiasa menaati Allah dengan hati yang sungguh-sungguh mengasihi dan menghormati Dia. Iman dan kasih dengan sepenuh hati juga perlu dalam hubungan orang percaya dalam Perjanjian Baru dengan Allah (Yohanes 21:15; Kolose 3:4).
- Memang, mungkin saja kita membaca Alkitab, berdoa, hadir di gereja, dan ambil bagian dalam Perjamuan Kudus tanpa pengabdian sepenuh hati kepada Allah; inilah yang dimaksud dengan legalisme (Markus 7:6). Ketaatan lahiriah dan pelaksanaan upacara-upacara keagamaan dengan tepat memiliki keabsahan dan makna hanya jika dilandaskan pada pengenalan akan Yesus Kristus melalui iman dan kasih yang sungguh-sungguh kepada-Nya karena diri-Nya dan apa yang telah dilakukan-Nya demi kita.[9]
Ayat 17
[sunting | sunting sumber]- Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap;[10]
Frasa "Allah... tidak memandang bulu" dikutip dua kali dalam Perjanjian Baru, yaitu oleh rasul Petrus (Kisah Para Rasul 10:34) dan rasul Paulus (Roma 2:11).
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ Ulangan 1:1
- ^ Ulangan 1:3
- ^ Ulangan 1:1-2
- ^ Ulangan 10:6 - Sabda.org
- ^ Ulangan 10:7 - Sabda.org
- ^ Ulangan 10:12–13 - Sabda.org
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Ulangan 10:17
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Sepuluh Perintah Allah
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Keluaran 34, Ulangan 4, Ulangan 6, Markus 7, Yohanes 21, Kisah Para Rasul 10, Roma 2, Kolose 3
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks Ulangan 10 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Ulangan 10
- (Indonesia) Referensi silang Ulangan 10
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Ulangan 10
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Ulangan 10