Ulangan 29

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ulangan 29 (disingkat Ul 29) adalah bagian dari Kitab Ulangan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen yang merupakan kitab ke-5 dan terakhir dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]

Teks[sunting | sunting sumber]

Waktu[sunting | sunting sumber]

  • Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada tanggal 1 bulan ke-11 tahun ke-40 perjalanan orang Israel dari tanah Mesir.[4] (~1407 SM)

Lokasi[sunting | sunting sumber]

  • Musa mengucapkan perkataan-perkataan ini kepada seluruh orang Israel di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab, sebelas hari perjalanan jauhnya dari Horeb sampai Kadesh-Barnea, melalui jalan pegunungan Seir.[5]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 18[sunting | sunting sumber]

Terjemahan Baru (TB)

"Sebab itu janganlah di antaramu ada laki-laki atau perempuan, kaum keluarga atau suku yang hatinya pada hari ini berpaling meninggalkan TUHAN, Allah kita, untuk pergi berbakti kepada allah bangsa-bangsa itu; janganlah di antaramu ada akar yang menghasilkan racun atau ipuh."[6]

Terjemahan Lama (TL)

"Maka jangan kiranya di antara kamu ada barang seorang, baik laki-laki baik perempuan, atau suku, atau bangsa, yang pada salah suatu hari memalingkan hatinya daripada Tuhan, Allah kita, hendak pergi berbuat bakti kepada dewa-dewa bangsa itu; janganlah di antara kamu ada bertumbuh barang akar yang berbuahkan upas dan hia."[6]
  • "racun" atau "upas" dari bahasa Ibrani: ראש rōsh (Inggris: venom, poison; gall; bitterness).
  • "ipuh" atau "hia" dari bahasa Ibrani: לענה la-‘ă-nāh (Inggris: wormwood atau hemlock). Kata benda feminin dari akar kata bahasa Ibrani atau Arab yang berarti "laknat; kutukan" (juga sebagai kata kerja), demikian pula bahasa Nabataean לצנת (kata kerja לען); — kiasan untuk sesuatu yang pahit: — atau penyelewengan keadilan, Amos 5:7; Amos 6:12 ("" ראֹשׁ; akibat penyembahan berhala, Ulangan 29:18; ׳י"teguran, penghajaran" Yeremia 9:14 ("" מֵ֯ירֿאֹשׁ, Yeremia 23:15, Ratapan 3:15 ("" מְרוֺרִים), Ratapan 3:19 ("" ראֹשׁ); persamaan untuk "kepahitan" (מָרָה) akibat berhubungan dengan perempuan asing Amsal 5:4. — mengenai terjemahan Yunani (Artemisia absinthium, dan seterusnya, bahasa Yunani ἀψίθιον) compare Löw 80f. 401, 421 TristrNat, Hist. Bib. 493.[7]
  • Kata "racun" ("rosh") dan ipuh" ("la'anah") tertulis dalam urutan terbalik ("racun dan ipuh"; "la'anah wa-rosh") pada Ratapan 3:19.

Ayat 19[sunting | sunting sumber]

"Tetapi apabila seseorang pada waktu mendengar perkataan sumpah serapah ini menyangka dirinya tetap diberkati, dengan berkata: Aku akan selamat, walaupun aku berlaku degil --dengan demikian dilenyapkannya baik tanah yang kegenangan maupun yang kekeringan-- "[8]

Di antara umat pilihan Allah akan ada orang yang hidup menuruti kemauan yang berdosa, namun tetap percaya bahwa mereka "akan selamat." Demikian pula, Perjanjian Baru berbicara tentang orang-orang dalam gereja yang mengaku memiliki damai sejahtera, keselamatan, dan hidup kekal, namun tidak berusaha untuk mengikuti kehendak Allah (lihat 1 Yohanes 2:4; Wahyu 2:14). Allah mengatakan bahwa pengakuan keselamatan mereka tidak berlaku dan menyamakan mereka dengan akar yang menyebarkan kekotoran dan kematian seperti racun di antara jemaat (bandingkan Ibrani 12:15). Hukuman yang mengerikan akan menimpa orang-orang ini (lihat Ulangan 29:19 sebelum dan sesudahnya).[9]

Ayat 20[sunting | sunting sumber]

"Maka TUHAN tidak akan mau mengampuni orang itu, tetapi murka dan cemburu TUHAN akan menyala atasnya pada waktu itu; segenap sumpah serapah yang tertulis dalam kitab ini akan menghinggapi dia, dan TUHAN akan menghapuskan namanya dari kolong langit."[10]

Kemurkaan Allah terhadap orang degil yang merasa tetap diberkati walau telah mendengar perkataan sumpah serapah.

Ayat 23[sunting | sunting sumber]

"seluruh tanahnya yang telah hangus oleh belerang dan garam, yang tidak ditaburi, tidak menumbuhkan apa-apa dan tidak ada tumbuh-tumbuhan apapun yang timbul daripadanya, seperti pada waktu ditunggangbalikkan-Nya Sodom, Gomora, Adma dan Zeboim, yakni yang ditunggangbalikkan TUHAN dalam murka dan kepanasan amarah-Nya--[11]

Merujuk kepada kisah kehancuran kota Sodom dan Gomora serta Adma dan Zeboim, pada zaman kehidupan Abraham dan Lot yang dicatat dalam Kejadian 19.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ Ulangan 1:1
  4. ^ Ulangan 1:3
  5. ^ Ulangan 1:1–2
  6. ^ a b Ulangan 29:18
  7. ^ Brown-Driver-Briggs Hebrew and English Lexicon, Unabridged, Electronic Database. © 2002, 2003, 2006 Biblesoft, Inc.
  8. ^ Ulangan 29:19
  9. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  10. ^ Ulangan 29:20
  11. ^ Ulangan 29:23

Pranala luar[sunting | sunting sumber]