Lompat ke isi

Ulangan 10: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(7 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Bible chapter|letname= {{PAGENAME}} |previouslink= Ulangan 9 |previousletter= pasal 9 |nextlink= Ulangan 11 |nextletter= pasal 11 |book=[[Kitab Ulangan]] |biblepart=[[Perjanjian Lama]] | booknum= 5 |category= [[Taurat]] | filename= 4Q41_2.png |size=250px | name=4Q41_2 - Dead Sea Scrolls |caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">Bagian gulungan [[4Q41]] yang memuat [[Ulangan 5]]:1-6:1 termasuk [[Sepuluh Perintah Allah]], dari antara [[Gulungan Laut Mati]] yang berasal dari abad ke-1 SM.</div>}}
{{Bible chapter|letname= {{PAGENAME}} |previouslink= Ulangan 9 |previousletter= pasal 9 |nextlink= Ulangan 11 |nextletter= pasal 11 |book=[[Kitab Ulangan]] |biblepart=[[Perjanjian Lama]] | booknum= 5 |category= [[Taurat]] | filename= 4Q41_2.png |size=250px | name=4Q41_2 - Dead Sea Scrolls |caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">Bagian gulungan [[4Q41]] yang memuat [[Ulangan 5]]:1-6:1 termasuk [[Sepuluh Perintah Allah]], dari antara [[Gulungan Laut Mati]] yang berasal dari abad ke-1 SM.</div>}}
'''Ulangan 10''' (disingkat '''Ul 10''') adalah bagian dari [[Kitab Ulangan]] dalam [[Alkitab Ibrani]] atau [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]. Merupakan kitab ke-5 dan terakhir dalam kumpulan kitab [[Taurat]] yang disusun oleh [[Musa]].<ref name="Lasor">W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159</ref><ref name="Blom">J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857</ref>
'''Ulangan 10''' (disingkat '''Ul 10''') adalah bagian dari [[Kitab Ulangan]] dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]. Merupakan kitab ke-5 dan terakhir dalam kumpulan kitab [[Taurat]] yang disusun oleh [[Musa]].<ref name="Lasor">W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159</ref><ref name="Blom">J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857</ref>


== Teks ==
== Teks ==
* Naskah sumber utama: [[Teks Masoret|Masoretik]], [[Taurat Samaria]], [[Septuaginta]] dan [[Naskah Laut Mati]].
* Naskah sumber utama: [[Teks Masoret|Masoretik]], [[Taurat Samaria]], [[Septuaginta]] dan [[Naskah Laut Mati]].
* Pasal ini terdiri dari 22 ayat.
* Pasal ini terdiri dari 22 ayat.
* Berisi perkataan [[Musa]] ketika orang Israel berkemah di sisi timur sungai Yordan, siap memasuki tanah Kanaan.<ref name="Ul1_1">{{Alkitab|Ulangan 1:1}}</ref>
* Berisi perkataan [[Musa]] ketika orang Israel berkemah di sisi timur sungai Yordan, siap memasuki tanah Kanaan.<ref name="Ul1_1">{{Alkitab|Ulangan 1:1}}</ref>


== Waktu ==
== Waktu ==
* Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada tanggal 1 bulan ke-11 tahun ke-40 perjalanan orang Israel dari tanah Mesir.<ref>{{Alkitab|Ulangan 1:3}}</ref> (~1407 SM)
* Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada tanggal 1 bulan ke-11 tahun ke-40 perjalanan orang Israel [[keluar dari Mesir|dari tanah Mesir]].<ref>[[Ulangan 1#Ayat 3|Ulangan 1:3]]</ref> (~1407 SM)


== Lokasi ==
== Lokasi ==
* Musa mengucapkan perkataan-perkataan ini kepada seluruh orang Israel di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab.di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab, sebelas hari perjalanan jauhnya dari Horeb sampai Kadesh-Barnea, melalui jalan pegunungan Seir.<ref>{{Alkitab|Ulangan 1:1-2}}</ref>
[[Musa]] mengucapkan perkataan-perkataan ini kepada seluruh [[orang Israel]] di seberang [[sungai Yordan]], di padang gurun, di [[Araba-Yordan]], di tentangan [[Suf]], antara [[Paran]] dengan [[Tofel]], [[Laban]], [[Hazerot]] dan [[Di-Zahab]], sebelas hari perjalanan jauhnya dari [[Horeb]] sampai [[Kadesh-Barnea]], melalui jalan pegunungan [[Seir]].<ref>[[Ulangan 1#Ayat 1|Ulangan 1:1]][[Ulangan 1#Ayat 2|-2]]</ref>


== Struktur ==
== Struktur ==
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
*{{Alkitab|Ulangan 10:1-11}} = Riwayat tentang loh batu yang baru ({{Alkitab|Keluaran 34:1-9}})
* {{Alkitab|Ulangan 10:1-11}} = Riwayat tentang loh batu yang baru ({{Alkitab|Keluaran 34:1-9}})
*{{Alkitab|Ulangan 10:12-22}} = Orang Israel diperingatkan supaya taat dan bersyukur
* {{Alkitab|Ulangan 10:12-22}} = Orang Israel diperingatkan supaya taat dan bersyukur

== Ayat 6 ==
: ''Maka orang Israel berangkat dari [[Beerot Bene-Yaakan]] ke [[Mosera]]; di sanalah [[Harun]] mati dan dikuburkan; lalu [[Eleazar bin Harun|Eleazar]], anaknya, menjadi [[Imam Besar Israel|imam]] menggantikan dia.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Ulangan 10:6}} - Sabda.org</ref>

== Ayat 7 ==
: ''Dari sana mereka berangkat ke [[Gudgod]], dan dari Gudgod ke [[Yotbata]], suatu daerah yang banyak sungainya.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Ulangan 10:7}} - Sabda.org</ref>


== Ayat 12-13 ==
== Ayat 12-13 ==

:"''Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari:''
:"''Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari:''
* takut akan TUHAN, Allahmu,
* ''takut akan TUHAN, Allahmu,''
* hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya,
* ''hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya,''
* mengasihi Dia,
* ''mengasihi Dia,''
* beribadah kepada TUHAN, Allahmu, <u>dengan segenap hati</u>mu dan dengan segenap jiwamu,
* ''beribadah kepada TUHAN, Allahmu, <u>dengan segenap hati</u>mu dan dengan segenap jiwamu,''
* berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN ''yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu.''"<ref>{{Alkitab|Ulangan 10:12-13}}</ref>
* ''berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu.''" (TB)<ref>{{Alkitab|Ulangan 10:12-13}} - Sabda.org</ref>
Berkali-kali Allah menekankan pentingnya kasih yang berasal dari "hati" ({{Alkitab|Ulangan 4:29}}; {{Alkitab|Ulangan 6:5}})
Berkali-kali Allah menekankan pentingnya kasih yang berasal dari "hati" ({{Alkitab|Ulangan 4:29}}; {{Alkitab|Ulangan 6:5}})
# Allah tidak ingin umat-Nya menggantikan kasih mereka yang sepenuh hati dengan upacara-upacara agama yang formal, seperti halnya melaksanakan berbagai perintah-Nya, mempersembahkan korban, dan sebagainya. Penting bagi mereka untuk senantiasa menaati Allah dengan hati yang sungguh-sungguh mengasihi dan menghormati Dia. Iman dan kasih dengan sepenuh hati juga perlu dalam hubungan orang percaya dalam Perjanjian Baru dengan Allah ({{Alkitab|Yohanes 21:15}}; {{Alkitab|Kolose 3:4}}).
# Allah tidak ingin umat-Nya menggantikan kasih mereka yang sepenuh hati dengan upacara-upacara agama yang formal, seperti halnya melaksanakan berbagai perintah-Nya, mempersembahkan korban, dan sebagainya. Penting bagi mereka untuk senantiasa menaati Allah dengan hati yang sungguh-sungguh mengasihi dan menghormati Dia. Iman dan kasih dengan sepenuh hati juga perlu dalam hubungan orang percaya dalam Perjanjian Baru dengan Allah ({{Alkitab|Yohanes 21:15}}; {{Alkitab|Kolose 3:4}}).
# Memang, mungkin saja kita membaca [[Alkitab]], berdoa, hadir di [[gereja]], dan ambil bagian dalam [[Perjamuan Kudus]] tanpa pengabdian sepenuh hati kepada Allah; inilah yang dimaksud dengan legalisme ({{Alkitab|Markus 7:6}}). Ketaatan lahiriah dan pelaksanaan upacara-upacara keagamaan dengan tepat memiliki keabsahan dan makna hanya jika dilandaskan pada pengenalan akan Yesus Kristus melalui iman dan kasih yang sungguh-sungguh kepada-Nya karena diri-Nya dan apa yang telah dilakukan-Nya demi kita.<ref>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>
# Memang, mungkin saja kita membaca [[Alkitab]], berdoa, hadir di [[gereja]], dan ambil bagian dalam [[Perjamuan Kudus]] tanpa pengabdian sepenuh hati kepada Allah; inilah yang dimaksud dengan legalisme ({{Alkitab|Markus 7:6}}). Ketaatan lahiriah dan pelaksanaan upacara-upacara keagamaan dengan tepat memiliki keabsahan dan makna hanya jika dilandaskan pada pengenalan akan Yesus Kristus melalui iman dan kasih yang sungguh-sungguh kepada-Nya karena diri-Nya dan apa yang telah dilakukan-Nya demi kita.<ref>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>

== Ayat 17 ==
:''Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap;''<ref>{{Alkitab|Ulangan 10:17}}</ref>
Frasa "''Allah... tidak memandang bulu''" dikutip dua kali dalam [[Perjanjian Baru]], yaitu oleh [[Simon Petrus|rasul Petrus]] ([[Kisah Para Rasul 10#Ayat 34|Kisah Para Rasul 10:34]]) dan [[Paulus dari Tarsus|rasul Paulus]] ([[Roma 2#Ayat 11|Roma 2:11]]).


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 34: Baris 45:
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Sepuluh Perintah Allah]]
* [[Sepuluh Perintah Allah]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Keluaran 34]], [[Ulangan 4]], [[Ulangan 6]], [[Markus 7]], [[Yohanes 21]], [[Kolose 3]].
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Keluaran 34]], [[Ulangan 4]], [[Ulangan 6]], [[Markus 7]], [[Yohanes 21]], [[Kisah Para Rasul 10]], [[Roma 2]], [[Kolose 3]]


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Ulangan}}
{{Ulangan}}


[[Kategori:Kitab Ulangan|10]]
[[Kategori:Pasal dalam Kitab Ulangan|10]]

Revisi terkini sejak 16 Oktober 2018 05.22

Ulangan 10
Bagian gulungan 4Q41 yang memuat Ulangan 5:1-6:1 termasuk Sepuluh Perintah Allah, dari antara Gulungan Laut Mati yang berasal dari abad ke-1 SM.
KitabKitab Ulangan
KategoriTaurat
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
5
pasal 9

Ulangan 10 (disingkat Ul 10) adalah bagian dari Kitab Ulangan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Merupakan kitab ke-5 dan terakhir dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]

  • Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada tanggal 1 bulan ke-11 tahun ke-40 perjalanan orang Israel dari tanah Mesir.[4] (~1407 SM)

Musa mengucapkan perkataan-perkataan ini kepada seluruh orang Israel di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab, sebelas hari perjalanan jauhnya dari Horeb sampai Kadesh-Barnea, melalui jalan pegunungan Seir.[5]

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Maka orang Israel berangkat dari Beerot Bene-Yaakan ke Mosera; di sanalah Harun mati dan dikuburkan; lalu Eleazar, anaknya, menjadi imam menggantikan dia. (TB)[6]
Dari sana mereka berangkat ke Gudgod, dan dari Gudgod ke Yotbata, suatu daerah yang banyak sungainya. (TB)[7]

Ayat 12-13

[sunting | sunting sumber]
"Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari:
  • takut akan TUHAN, Allahmu,
  • hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya,
  • mengasihi Dia,
  • beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
  • berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu." (TB)[8]

Berkali-kali Allah menekankan pentingnya kasih yang berasal dari "hati" (Ulangan 4:29; Ulangan 6:5)

  1. Allah tidak ingin umat-Nya menggantikan kasih mereka yang sepenuh hati dengan upacara-upacara agama yang formal, seperti halnya melaksanakan berbagai perintah-Nya, mempersembahkan korban, dan sebagainya. Penting bagi mereka untuk senantiasa menaati Allah dengan hati yang sungguh-sungguh mengasihi dan menghormati Dia. Iman dan kasih dengan sepenuh hati juga perlu dalam hubungan orang percaya dalam Perjanjian Baru dengan Allah (Yohanes 21:15; Kolose 3:4).
  2. Memang, mungkin saja kita membaca Alkitab, berdoa, hadir di gereja, dan ambil bagian dalam Perjamuan Kudus tanpa pengabdian sepenuh hati kepada Allah; inilah yang dimaksud dengan legalisme (Markus 7:6). Ketaatan lahiriah dan pelaksanaan upacara-upacara keagamaan dengan tepat memiliki keabsahan dan makna hanya jika dilandaskan pada pengenalan akan Yesus Kristus melalui iman dan kasih yang sungguh-sungguh kepada-Nya karena diri-Nya dan apa yang telah dilakukan-Nya demi kita.[9]
Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap;[10]

Frasa "Allah... tidak memandang bulu" dikutip dua kali dalam Perjanjian Baru, yaitu oleh rasul Petrus (Kisah Para Rasul 10:34) dan rasul Paulus (Roma 2:11).

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ Ulangan 1:1
  4. ^ Ulangan 1:3
  5. ^ Ulangan 1:1-2
  6. ^ Ulangan 10:6 - Sabda.org
  7. ^ Ulangan 10:7 - Sabda.org
  8. ^ Ulangan 10:12–13 - Sabda.org
  9. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  10. ^ Ulangan 10:17

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]