1 Korintus 7: Perbedaan antara revisi
JohnThorne (bicara | kontrib) |
k replaced: Kalau pun → Kalaupun |
||
(9 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Bible chapter|letname= {{PAGENAME}} |previouslink= 1 Korintus 6 |previousletter= pasal 6 | nextlink= 1 Korintus 8 |nextletter= pasal 8 |book=[[Surat 1 Korintus]] |biblepart=[[Perjanjian Baru]] | booknum= 7 |category= [[Surat-surat Paulus]] | filename= POxy1008 (1Co 7.33-8.4).jpg |size=250px | name=Papirus 15, abad ke-3|caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">[[Surat 1 Korintus]] 7:33[[1 Korintus 8|-8:4]] yang tertulis pada naskah [[Papirus 15]], dibuat sekitar abad ke-3 M.</div>}} |
|||
⚫ | '''1 Korintus 7''' (atau |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
*Pasal ini berisi 40 ayat. |
|||
⚫ | |||
⚫ | '''1 Korintus 7''' (atau '''I Korintus 7''', disingkat '''1Kor 7''') adalah bagian [[Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus|surat rasul Paulus yang pertama kepada jemaat di Korintus]] dalam [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Marxsen">Willi Marxsen. ''Introduction to the New Testament''. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.</ref><ref name="Drane">John Drane. ''Introducing the New Testament''. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.</ref> Dikarang oleh [[Paulus dari Tarsus|rasul Paulus]] dan [[Sostenes]]<ref>{{Alkitab|1 Korintus 1:1}}</ref> di Efesus.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 16:8}}</ref> |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
* Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah |
|||
** [[Papirus 15]] (abad ke-3; terlestarikan: ayat 18-40). |
|||
** [[Codex Vaticanus]] (~325-350 M) |
|||
** [[Codex Sinaiticus]] (~330-360 M) |
|||
** [[Codex Alexandrinus]] (~400-440) |
|||
** [[Codex Ephraemi Rescriptus]] (~450; terlestarikan: ayat 1-17) |
|||
** [[Papirus 11]] (abad ke-7; terlestarikan: ayat 3-6, 10-11,12-14) |
|||
* [[Pasal dan ayat dalam Alkitab|Pasal ini dibagi atas]] 40 ayat. |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
Pembagian isi pasal: |
Pembagian isi pasal: |
||
*{{Alkitab|1 Korintus 7:1-16}} = Tentang perkawinan |
* {{Alkitab|1 Korintus 7:1-16}} = Tentang perkawinan |
||
*{{Alkitab|1 Korintus 7:17-40}} = Hidup dalam keadaan seperti waktu dipanggil Allah |
* {{Alkitab|1 Korintus 7:17-40}} = Hidup dalam keadaan seperti waktu dipanggil Allah |
||
==Menikah atau membujang?== |
== Menikah atau membujang? == |
||
Seluruh pasal ini adalah tanggapan Paulus terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh jemaat di Korintus berkenaan dengan hubungan pernikahan:<ref>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref> |
Seluruh pasal ini adalah tanggapan Paulus terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh jemaat di Korintus berkenaan dengan hubungan pernikahan:<ref>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref> |
||
*Baiklah tiap-tiap orang tinggal dalam keadaan, seperti waktu ia dipanggil Allah (=menjadi Kristen).<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:17,20,26,40}}</ref> |
* Baiklah tiap-tiap orang tinggal dalam keadaan, seperti waktu ia dipanggil Allah (=menjadi Kristen).<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:17,20,26,40}}</ref> |
||
*Adakah seorang pria terikat pada seorang perempuan? Janganlah ia mengusahakan perceraian! Adakah seorang pria tidak terikat pada seorang perempuan? Janganlah ia mencari seorang!<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:27}}</ref> |
* Adakah seorang pria terikat pada seorang perempuan? Janganlah ia mengusahakan perceraian! Adakah seorang pria tidak terikat pada seorang perempuan? Janganlah ia mencari seorang!<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:27}}</ref> |
||
===Tidak Kawin=== |
=== Tidak Kawin === |
||
*Kepada orang-orang yang tidak kawin, gadis-gadis dan kepada janda-janda dianjurkan, supaya mereka tinggal dalam keadaan tidak kawin.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:1,8,26}}</ref> |
* Kepada orang-orang yang tidak kawin, gadis-gadis dan kepada janda-janda dianjurkan, supaya mereka tinggal dalam keadaan tidak kawin.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:1,8,26}}</ref> |
||
*Tetapi lebih baik kawin, |
* Tetapi lebih baik kawin, |
||
**kalau mereka tidak dapat menguasai diri (dari pada hangus karena hawa nafsu).<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:9}}</ref> |
|||
** |
** kalau mereka tidak dapat menguasai diri (daripada hangus karena hawa nafsu).<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:9}}</ref> |
||
* |
** mengingat bahaya percabulan.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:2}}</ref> |
||
* Kalaupun kawin, tidaklah berdosa,<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:28}}</ref> bahkan dapat dikatakan berbuat baik (meskipun Paulus menilai orang yang tidak kawin berbuat lebih baik, menurut sejumlah alasan yang diberikannya).<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:38}}</ref> |
|||
===Sudah Kawin=== |
=== Sudah Kawin === |
||
*Kepada orang-orang yang telah kawin '''diperintahkan''' (oleh [[Tuhan]] [[Yesus]] [[Kristus]]), supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:10-11}}</ref> |
* Kepada orang-orang yang telah kawin '''diperintahkan''' (oleh [[Tuhan]] [[Yesus]] [[Kristus]]), supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:10-11}}</ref> |
||
**Jikalau seorang istri bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:11}}</ref> |
** Jikalau seorang istri bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:11}}</ref> |
||
**Kalau ada seorang [[Kristen]] beristerikan seorang yang tidak beriman ("non-Kristen") dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah orang Kristen itu menceraikan dia.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:12}}</ref> |
** Kalau ada seorang [[Kristen]] beristerikan seorang yang tidak beriman ("non-Kristen") dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah orang Kristen itu menceraikan dia.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:12}}</ref> |
||
**Kalau ada seorang isteri Kristen bersuamikan seorang yang non-Kristen dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:13}}</ref> |
** Kalau ada seorang isteri Kristen bersuamikan seorang yang non-Kristen dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:13}}</ref> |
||
**Tetapi kalau orang yang non-Kristen itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari (yaitu orang Kristen itu) tidak terikat.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:15}}</ref> |
** Tetapi kalau orang yang non-Kristen itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari (yaitu orang Kristen itu) tidak terikat.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:15}}</ref> |
||
**Isteri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah seorang yang percaya.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:39}}</ref> |
** Isteri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah seorang yang percaya.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:39}}</ref> |
||
===Alasan pemberian |
=== Alasan pemberian nasihat untuk tidak kawin === |
||
#Mengingat waktu darurat.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:26}}</ref> Misalnya saat penulisan surat 1 Korintus ini: menjelang penganiayaan orang Kristen oleh orang Romawi, sehingga Paulus menulis bahwa: "Waktu telah singkat! ... Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu."<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:29-31}}</ref> |
# Mengingat waktu darurat.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:26}}</ref> Misalnya saat penulisan surat 1 Korintus ini: menjelang penganiayaan orang Kristen oleh orang Romawi, sehingga Paulus menulis bahwa: "Waktu telah singkat! ... Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu."<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:29-31}}</ref> |
||
#Supaya dapat hidup tanpa kekuatiran.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:32}}</ref> |
# Supaya dapat hidup tanpa kekuatiran.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:32}}</ref> |
||
#Melayani Tuhan tanpa gangguan,<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:35}}</ref> supaya tubuh dan jiwa menjadi kudus.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:34}}</ref> Alasan: orang yang tidak beristeri/bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Sebaliknya: orang yang beristeri/bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya/suaminya.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:33-34}}</ref> |
# Melayani Tuhan tanpa gangguan,<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:35}}</ref> supaya tubuh dan jiwa menjadi kudus.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:34}}</ref> Alasan: orang yang tidak beristeri/bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Sebaliknya: orang yang beristeri/bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya/suaminya.<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:33-34}}</ref> |
||
[[Yesus]] [[Kristus]] berkata mengenai orang yang tidak kawin: |
[[Yesus]] [[Kristus]] berkata mengenai orang yang tidak kawin: |
||
:"Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."<ref>{{Alkitab|Matius 19:12}}</ref> |
:"Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."<ref>{{Alkitab|Matius 19:12}}</ref> |
||
==Ayat 6== |
== Ayat 6 == |
||
: |
:''"Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama <u>untuk sementara waktu</u>, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak."''<ref>{{Alkitab|1 Korintus 7:5}}</ref> |
||
Dalam [[Perjanjian Lama]] ada dua peristiwa di mana |
Dalam [[Perjanjian Lama]] ada dua peristiwa di mana hubungan badan dilarang untuk sementara waktu dalam rangka kesucian tubuh. Yang pertama, sewaktu bangsa Israel bersiap-siap menerima perintah Allah di [[gunung Sinai]]: |
||
:Maka kata Musa kepada bangsa itu: "Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan."<ref>{{Alkitab|Keluaran 19:15}}</ref> |
:Maka kata Musa kepada bangsa itu: "Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan."<ref>{{Alkitab|Keluaran 19:15}}</ref> |
||
Yang lain adalah saat Daud datang ke [[Kemah Suci]] di kota [[Nob]] meminta makanan dari imam. |
Yang lain adalah saat Daud datang ke [[Kemah Suci]] di kota [[Nob]] meminta makanan dari imam. |
||
:Lalu jawab imam itu kepada Daud: "Tidak ada roti biasa padaku, hanya roti kudus yang ada; asal saja orang-orangmu itu menjaga diri terhadap perempuan." Daud menjawab imam itu, katanya kepadanya: "Memang, kami tidak diperbolehkan bergaul dengan perempuan, seperti sediakala apabila aku maju berperang. Tubuh orang-orangku itu tahir, sekalipun pada perjalanan biasa, apalagi pada hari ini, masing-masing mereka tahir tubuhnya."<ref>{{Alkitab|1 Samuel 21:4-5}}</ref> |
:Lalu jawab imam itu kepada Daud: "Tidak ada roti biasa padaku, hanya roti kudus yang ada; asal saja orang-orangmu itu menjaga diri terhadap perempuan." Daud menjawab imam itu, katanya kepadanya: "Memang, kami tidak diperbolehkan bergaul dengan perempuan, seperti sediakala apabila aku maju berperang. Tubuh orang-orangku itu tahir, sekalipun pada perjalanan biasa, apalagi pada hari ini, masing-masing mereka tahir tubuhnya."<ref>{{Alkitab|1 Samuel 21:4-5}}</ref> |
||
==Referensi== |
== Referensi == |
||
{{reflist|3}} |
{{reflist|3}} |
||
==Lihat pula== |
== Lihat pula == |
||
*[[Perceraian]] |
* [[Perceraian]] |
||
*Bagian [[Alkitab]] lain yang berkaitan: [[Kejadian 2]], [[Keluaran 19]], [[1 Samuel 21]], [[Matius 19]], [[Markus 10]] |
* Bagian [[Alkitab]] lain yang berkaitan: [[Kejadian 2]], [[Keluaran 19]], [[1 Samuel 21]], [[Matius 19]], [[Markus 10]] |
||
==Pranala luar== |
== Pranala luar == |
||
{{1 Korintus}} |
{{1 Korintus}} |
||
[[Kategori:1 Korintus|07]] |
[[Kategori:Pasal dalam Surat 1 Korintus|07]] |
Revisi terkini sejak 28 Maret 2020 02.49
1 Korintus 7 | |
---|---|
Kitab | Surat 1 Korintus |
Kategori | Surat-surat Paulus |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 7 |
1 Korintus 7 (atau I Korintus 7, disingkat 1Kor 7) adalah bagian surat rasul Paulus yang pertama kepada jemaat di Korintus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Dikarang oleh rasul Paulus dan Sostenes[3] di Efesus.[4]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Surat aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
- Papirus 15 (abad ke-3; terlestarikan: ayat 18-40).
- Codex Vaticanus (~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Codex Alexandrinus (~400-440)
- Codex Ephraemi Rescriptus (~450; terlestarikan: ayat 1-17)
- Papirus 11 (abad ke-7; terlestarikan: ayat 3-6, 10-11,12-14)
- Pasal ini dibagi atas 40 ayat.
- Berisi pengajaran mengenai status perkawinan atau tidak kawin.
Struktur
[sunting | sunting sumber]Pembagian isi pasal:
- 1 Korintus 7:1–16 = Tentang perkawinan
- 1 Korintus 7:17–40 = Hidup dalam keadaan seperti waktu dipanggil Allah
Menikah atau membujang?
[sunting | sunting sumber]Seluruh pasal ini adalah tanggapan Paulus terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh jemaat di Korintus berkenaan dengan hubungan pernikahan:[5]
- Baiklah tiap-tiap orang tinggal dalam keadaan, seperti waktu ia dipanggil Allah (=menjadi Kristen).[6]
- Adakah seorang pria terikat pada seorang perempuan? Janganlah ia mengusahakan perceraian! Adakah seorang pria tidak terikat pada seorang perempuan? Janganlah ia mencari seorang![7]
Tidak Kawin
[sunting | sunting sumber]- Kepada orang-orang yang tidak kawin, gadis-gadis dan kepada janda-janda dianjurkan, supaya mereka tinggal dalam keadaan tidak kawin.[8]
- Tetapi lebih baik kawin,
- Kalaupun kawin, tidaklah berdosa,[11] bahkan dapat dikatakan berbuat baik (meskipun Paulus menilai orang yang tidak kawin berbuat lebih baik, menurut sejumlah alasan yang diberikannya).[12]
Sudah Kawin
[sunting | sunting sumber]- Kepada orang-orang yang telah kawin diperintahkan (oleh Tuhan Yesus Kristus), supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.[13]
- Jikalau seorang istri bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya.[14]
- Kalau ada seorang Kristen beristerikan seorang yang tidak beriman ("non-Kristen") dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah orang Kristen itu menceraikan dia.[15]
- Kalau ada seorang isteri Kristen bersuamikan seorang yang non-Kristen dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.[16]
- Tetapi kalau orang yang non-Kristen itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari (yaitu orang Kristen itu) tidak terikat.[17]
- Isteri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah seorang yang percaya.[18]
Alasan pemberian nasihat untuk tidak kawin
[sunting | sunting sumber]- Mengingat waktu darurat.[19] Misalnya saat penulisan surat 1 Korintus ini: menjelang penganiayaan orang Kristen oleh orang Romawi, sehingga Paulus menulis bahwa: "Waktu telah singkat! ... Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu."[20]
- Supaya dapat hidup tanpa kekuatiran.[21]
- Melayani Tuhan tanpa gangguan,[22] supaya tubuh dan jiwa menjadi kudus.[23] Alasan: orang yang tidak beristeri/bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Sebaliknya: orang yang beristeri/bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya/suaminya.[24]
Yesus Kristus berkata mengenai orang yang tidak kawin:
- "Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."[25]
Ayat 6
[sunting | sunting sumber]- "Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak."[26]
Dalam Perjanjian Lama ada dua peristiwa di mana hubungan badan dilarang untuk sementara waktu dalam rangka kesucian tubuh. Yang pertama, sewaktu bangsa Israel bersiap-siap menerima perintah Allah di gunung Sinai:
- Maka kata Musa kepada bangsa itu: "Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan."[27]
Yang lain adalah saat Daud datang ke Kemah Suci di kota Nob meminta makanan dari imam.
- Lalu jawab imam itu kepada Daud: "Tidak ada roti biasa padaku, hanya roti kudus yang ada; asal saja orang-orangmu itu menjaga diri terhadap perempuan." Daud menjawab imam itu, katanya kepadanya: "Memang, kami tidak diperbolehkan bergaul dengan perempuan, seperti sediakala apabila aku maju berperang. Tubuh orang-orangku itu tahir, sekalipun pada perjalanan biasa, apalagi pada hari ini, masing-masing mereka tahir tubuhnya."[28]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.
- ^ 1 Korintus 1:1
- ^ 1 Korintus 16:8
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ 1 Korintus 7:17,20,26,40
- ^ 1 Korintus 7:27
- ^ 1 Korintus 7:1,8,26
- ^ 1 Korintus 7:9
- ^ 1 Korintus 7:2
- ^ 1 Korintus 7:28
- ^ 1 Korintus 7:38
- ^ 1 Korintus 7:10–11
- ^ 1 Korintus 7:11
- ^ 1 Korintus 7:12
- ^ 1 Korintus 7:13
- ^ 1 Korintus 7:15
- ^ 1 Korintus 7:39
- ^ 1 Korintus 7:26
- ^ 1 Korintus 7:29–31
- ^ 1 Korintus 7:32
- ^ 1 Korintus 7:35
- ^ 1 Korintus 7:34
- ^ 1 Korintus 7:33–34
- ^ Matius 19:12
- ^ 1 Korintus 7:5
- ^ Keluaran 19:15
- ^ 1 Samuel 21:4–5
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Perceraian
- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Kejadian 2, Keluaran 19, 1 Samuel 21, Matius 19, Markus 10
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks 1 Korintus 7 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio 1 Korintus 7
- (Indonesia) Referensi silang 1 Korintus 7
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk 1 Korintus 7
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk 1 Korintus 7