Lompat ke isi

Naskah Alkitab: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Lihat pula: jangan menautkan pranala interwiki di sini!
 
(43 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Bible related}}
'''Naskah Alkitab''' (atau '''Manuskrip Alkitab'''; {{lang-en|biblical manuscript}}) adalah salinan kuno bagian-bagian [[Alkitab]] [[Kristen]] yang dibuat dengan tulisan tangan. Kata "Alkitab" berasal dari bahasa Arab yang diterjemahkan dari istilah Yunani ''biblia'' (artinya "buku"'; {{lang-en|Bible}}). Kata "manuskrip" berasal dari bahasa Latin ''manu'' ("tangan") dan ''scriptum'' ("tulisan"). Manuskrip asli (lembaran yang ditulisi langsung oleh pengarang) disebut "autographa." Naskah Alkitab berbeda-beda ukurannya, mulai dari gulungan kecil berisi ayat-ayat dari [[Alkitab Ibrani]] (sama dengan bagian [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]) misalnya dalam [[Tefillin]], sampai kitab besar poliglot (berbahasa banyak) berbentuk codex yang memuat [[Perjanjian Lama]] ([[Alkitab Ibrani]] atau [[Tanakh]]) dan [[Perjanjian Baru]], ditambah karya-karya di luar [[Kanon Alkitab]].
'''Naskah Alkitab''' (atau '''Manuskrip Alkitab'''; {{lang-en|biblical manuscript}}) adalah salinan kuno bagian-bagian [[Alkitab]] [[Kristen]] yang dibuat dengan tulisan tangan. Kata "Alkitab" berasal dari bahasa Arab yang diterjemahkan dari istilah Yunani ''biblia'' (artinya "buku"'; {{lang-en|Bible}}). Kata "manuskrip" berasal dari bahasa Latin ''manu'' ("tangan") dan ''scriptum'' ("tulisan"). Manuskrip asli (lembaran yang ditulisi langsung oleh pengarang) disebut "autographa." Naskah Alkitab berbeda-beda ukurannya, mulai dari gulungan kecil berisi ayat-ayat dari [[Alkitab Ibrani]] ([[Tanakh]]) misalnya dalam [[Tefillin]], sampai kitab besar poliglot (berbahasa banyak) berbentuk codex yang memuat [[Perjanjian Lama]] dan [[Perjanjian Baru]], ditambah karya-karya di luar [[Kanon Alkitab]]. Naskah tertua berisi bagian Alkitab tertua yang masih ada sekarang berasal dari abad ke-10 SM. Kumpulan naskah [[Perjanjian Lama]] yang terlestarikan dibuat dari abad ke-2 SM. Potongan naskah [[Perjanjian Baru]] tertua yang tersimpan saat ini diperkirakan dibuat pada sekitar tahun 50 M. Naskah-naskah lain tertua yang ada umumnya berasal dari abad ke-2 M.


Studi naskah Alkitab penting karena salinan tulisan tangan kitab-kitab dapat mengandung kesalahan-kesalahan. Ilmu kritisisme tekstual mencoba merekonstruksi teks asli dari kitab-kitab tersebut, khususnya yang diterbitkan sebelum penemuan [[mesin cetak]] di [[Eropa]].
Studi naskah Alkitab penting karena salinan tulisan tangan kitab-kitab dapat mengandung kesalahan-kesalahan. Ilmu kritisisme tekstual mencoba merekonstruksi teks asli dari kitab-kitab tersebut, khususnya yang diterbitkan sebelum penemuan [[mesin cetak]] di [[Eropa]].

{{Bible related}}


== Naskah Perjanjian Lama ==
== Naskah Perjanjian Lama ==


[[File:Aleppo Codex (Deut).jpg|thumb|left|Sebuah halaman dari [[Aleppo Codex]], [[Kitab Ulangan]].]]
[[Berkas:Aleppo Codex (Deut).jpg|jmpl|Right|Sebuah halaman dari [[Aleppo Codex]], [[Kitab Ulangan]] [[Ulangan 32|pasal 32]] [[Ulangan 33|dan 33]].]]
[[Aleppo Codex]] (~ 920 M) dan [[Leningrad Codex]] (~ 1008 M) merupakan naskah tertua [[Perjanjian Lama]] atau [[Alkitab Ibrani]] atau [[Tanakh]] lengkap yang ditulis dalam [[bahasa Ibrani]]. Pada tahun 1947 di [[Qumran]] ditemukan Gulungan-[[gulungan Laut Mati]] dan setelah diteliti ternyata ditulis sekitar seribu tahun sebelum dua codex lengkap tersebut. Sebelum penemuan ini, naskah tertua [[Perjanjian Lama]] ditulis dalam bahasa Yunani, yaitu termuat di dalam [[Codex Vaticanus]] dan [[Codex Sinaiticus]] (yang juga memuat [[Perjanjian Baru]]). Dari sekitar 800 naskah yang ditemukan di Qumran, 220 dari Tanakh. Setiap kitab dalam Tanakh ditemukan potongannya, kecuali [[Kitab Ester]], tetapi tidak ada yang benar-benar utuh kecuali dua gulungan [[Kitab Yesaya]] dimana satu di antaranya berisi lengkap ([[Gulungan Besar Kitab Yesaya|Gulungan Besar Kitab Yesaya atau 1QIs<sup>a</sup>]]), dan yang lain sekitar 75% lengkap ([[1QIs-b|1QIs<sup>b</sup>]]). Naskah-naskah ini umumnya bertarikh antara 150 SM sampai 70 M.<ref>[[F. F. Bruce]]. [http://www.worldinvisible.com/library/kenyon/storyofbible/2ck11.htm "The Last Thirty Years"]. ''Story of the Bible''. ed. [[Frederic G. Kenyon]] Retrieved June 19, 2007</ref>
[[Aleppo Codex]] (~ 920 M) dan [[Leningrad Codex]] (~ 1008 M) merupakan naskah tertua [[Perjanjian Lama]] dan [[Alkitab Ibrani]] ([[Tanakh]]) lengkap yang ditulis dalam [[bahasa Ibrani]]. Pada tahun 1947 di [[Qumran]] ditemukan Gulungan-[[gulungan Laut Mati]] dan setelah diteliti ternyata ditulis sekitar seribu tahun sebelum dua codex lengkap tersebut. Sebelum penemuan ini, naskah tertua [[Perjanjian Lama]] ditulis dalam bahasa Yunani, yaitu termuat di dalam [[Codex Vaticanus]] dan [[Codex Sinaiticus]] (yang juga memuat [[Perjanjian Baru]]). Dari sekitar 800 naskah yang ditemukan di Qumran, 220 dari Tanakh. Setiap kitab dalam Tanakh ditemukan potongannya, kecuali [[Kitab Ester]], tetapi tidak ada yang benar-benar utuh kecuali dua gulungan [[Kitab Yesaya]] dimana satu di antaranya berisi lengkap ([[Gulungan Besar Kitab Yesaya|Gulungan Besar Kitab Yesaya atau 1QIs<sup>a</sup>]]), dan yang lain sekitar 75% lengkap (1QIs<sup>b</sup>). Naskah-naskah ini umumnya bertarikh antara 150 SM sampai 70 M.<ref>[[F. F. Bruce]]. [http://www.worldinvisible.com/library/kenyon/storyofbible/2ck11.htm "The Last Thirty Years"]. ''Story of the Bible''. ed. Frederic G. Kenyon. Retrieved June 19, 2007</ref>


=== Naskah Perjanjian Lama yang terlestarikan ===
=== Naskah Perjanjian Lama yang terlestarikan ===
Baris 26: Baris 25:
| colspan="5" style="background:#FFE4C4;"|
| colspan="5" style="background:#FFE4C4;"|
|-
|-
| [[Peshitta]]||||[[bahasa Suryani|Suryani]]|| ||awal abad ke-5
| [[Pesyita]]||||[[bahasa Suryani|Suryani]]|| ||awal abad ke-5
|-
|-
| colspan="5" style="background:#FFE4C4;"|
| colspan="5" style="background:#FFE4C4;"|
Baris 55: Baris 54:
== Naskah Perjanjian Baru ==
== Naskah Perjanjian Baru ==


[[File:Codex Alexandrinus f41v - Luke.jpg|100px|thumb|right|Folio 41v dari [[Codex Alexandrinus]] memuat [[Injil Lukas]] dengan bagian penutup berhiasan (''decorative tailpiece'').]]
[[Berkas:Codex Alexandrinus f41v - Luke.jpg|200px|jmpl|ka|Folio 41v dari [[Codex Alexandrinus]] memuat [[Injil Lukas]] dengan bagian penutup berhiasan (''decorative tailpiece'').]]


Bagian-bagian [[Perjanjian Baru]] telah terlestarikan dalam jumlah naskah yang melebihi naskah kuno manapun. Berjumlah lebih dari 5.800 naskah [[bahasa Yunani]] lengkap atau terfragmentasi, 10.000 naskah [[bahasa Latin]] dan 9.300 naskah dalam bahasa kuno yang lain termasuk [[bahasa Suryani]], [[bahasa Slavik]], [[bahasa Gothik]], [[bahasa Ge'ez]] ([[Etiopia]]), [[bahasa Koptik]] dan [[bahasa Armenia]]. Tarikh pembuatan naskah ini diperkirakan berkisar dari ~125 M ([[Rylands Library Papyrus P52|naskah papirus John Rylands, '''P<sup>52</sup>''']]; fragmen tertua berisi salinan [[Injil Yohanes]]) sampai dengan munculnya percetakan di Jerman pada abad ke-15. Mayoritas terbesar naskah-naskah ini adalah dari abad ke-10.
Bagian-bagian [[Perjanjian Baru]] telah terlestarikan dalam jumlah naskah yang melebihi naskah kuno manapun. Berjumlah lebih dari 5.800 naskah [[bahasa Yunani]] lengkap atau terfragmentasi, 10.000 naskah [[bahasa Latin]] dan 9.300 naskah dalam bahasa kuno yang lain termasuk [[bahasa Suryani]], [[bahasa Slavik]], [[bahasa Gothik]], [[bahasa Ge'ez]] ([[Etiopia]]), [[bahasa Koptik]] dan [[bahasa Armenia]]. Tarikh pembuatan naskah ini diperkirakan berkisar dari ~125 M ([[Rylands Library Papyrus P52|naskah papirus John Rylands, '''P<sup>52</sup>''']]; fragmen tertua berisi salinan [[Injil Yohanes]]) sampai dengan munculnya percetakan di Jerman pada abad ke-15. Mayoritas terbesar naskah-naskah ini adalah dari abad ke-10.

Merujuk kepada bukti tekstual [[Perjanjian Baru]], [[Bruce M. Metzger]] menulis,
<blockquote>"Dalam mengevaluasi nilai pentingnya statistik ini ... orang harus mempertimbangkan, dengan kontras, jumlah naskah yang melestarikan teks-teks klasik kuno. ''[[Iliad]]'' karya [[Homer]] ... dilestarikan dalam 457 naskah papirus, 2 uncial, dan 188 minuscule. Di antara naskah tragedi, yang terbanyak adalah karya [[Euripides]]; naskah yang ada sekarang meliputi 54 papirus dan 276 perkamen, hampir seluruhnya bertarikh dari zaman Bizantin ... selang waktu dari pembuatan kitab-kitab [[Perjanjian Baru]] dan salinan yang ada sampai sekarang tergolong sangat singkat. Bukan berselang satu milenium lebih, sebagaimana karya-karya pengarang kuno, beberapa naskah papirus yang memuat bagian-bagian Perjanjian Baru merupakan salinan masih dalam rentang waktu kurang dari seabad dari pembuatan dokkumen aslinya."<ref>''The Text Of The New Testament: Its Transmission, Corruption & Restoration'', 1992, Third Enlarged Edition, [[Bruce Metzger]], p. 33-35</ref><ref>Dalam catata kaki untuk komentarnya, [[Bruce Metzger|Metzger]] juga menulis, "Lest, however, the wrong impression be conveyed from the statistics given above regarding the total number of Greek manuscripts of the New Testament, it should be pointed out that most of the [[Daftar Papirus Perjanjian Baru|papyri]] are relatively fragmentary and that only about fifty manuscripts (of which the [[Codex Sinaiticus]] is the only [[Daftar Uncial Perjanjian Baru|Uncial manuscript]]) contain the entire New Testament." ''The Text Of The New Testament: Its Transmission, Corruption & Restoration'', 1992, Third Enlarged Edition, Bruce Metzger, p. 34</ref></blockquote>

Hampir setiap tahun ditemukan sejumlah naskah tulisan tangan Perjanjian Baru dalam format bahasa Yunani asli. Penemuan substansial adalah tahun 2008, ketika 47 naskah kuno ditemukan di [[Albania]]; paling sedikit 17 di antaranya tidak dikenal oleh pakar Barat.<ref>Michelle A Vu, [http://www.christiantoday.com/article/nt.scholar.on.discovery.of.giant.trove.of.bible.manuscripts/18204.htm "NT scholar on discovery of giant trove of Bible manuscripts,"] ''[[Christianity Today]]'', 21 April 2008</ref> Ketika membandingkan satu naskah dengan yang lain, dengan perkecualian fragmen-fragmen yang kecil, tidak ada dua salinan yang 100% seluruhnya sama. Paling sedikit diperkirakan ada 400.000 variasi di antara naskah-naskah ini (dari abad ke-2 sampai ke-15) yang lebih dari jumlah kata dalam Perjanjian Baru. Variasi-variasi ini tidaklah signifikan karena merupakan perbandingan antara bahasa. Yang terpenting adalah variasi di dalam satu bahasa sendiri, dan ini jumlahnya jauh lebih sedikit. Kebanyakan berupa kesalahan penyalinan yang tidak disengaja oleh para jurutulis dan dengan mudah dapat diidentifkasi, misalnya: "haplografi" (penghilangan kata), "homoioteleuton" (baris disalin berulang), salah ejaan, perubahan urutan kata. Sejumlah variasi tampaknya disengaja, dan sering membuat lebih sulit ditentukan apakah perubahan ini merupakan koreksi dari contoh yang lebih benar, atau harmonisasi antara bacaan-bacaan berbeda, atau dimotivasi oleh suatu ideologi.<ref>Ehrman 2004, pp.480f</ref> Untuk itulah diterapkan [[paleografi]], yaitu ilmu yang mempelajari tulisan kuno, dan kritisisme tekstual, yaitu studi naskah-naskah untuk merekonstruksi kemungkinan teks asli.
<!--
<!--
The difficulty is in where the manuscripts are coming from. Often, especially in monasteries, a manuscript cache is little more than a former manuscript recycling center where imperfect and incomplete copies of manuscripts were stored while the monastery or scriptorium decided what to do with them.<ref name="Ehrman 2005">Ehrman 2005</ref> There were several options. The first was to simply "wash" the manuscript and reuse it. This was very common in the ancient world and even up into the [[Middle Ages]]; such reused manuscripts are called [[palimpsest]]s. The most famous palimpsest is probably the [[Archimedes Palimpsest]]. If this was not done within a short period of time after the papyri was made, then washing it was less likely since the papyri might deteriorate and thus be unusable. When washing was no longer an option, the second choice was burning (since they contained the words of Christ, they were thought to have had a level of sanctity).<ref name="Ehrman 2005"/> Burning them was considered more reverent than simply throwing them into the nearby garbage pit, although that was not unheard of as in the case of [[Oxyrhynchus 840]]). The third option was simply to leave them in what has become known as a manuscript gravesite. When scholars come across manuscript caches, for example that at [[Saint Catherine's Monastery]] in the [[Sinai]] (source of the [[Codex Sinaiticus]]), or Saint Sabbas Monastery outside [[Bethlehem]], they are not finding libraries, but storehouses of rejected texts<ref name="Ehrman 2005"/> (sometimes kept in boxes or back shelves in libraries due to space constraints). These texts were unacceptable because of their scribal errors and contain corrections inside the lines<ref>http://www.codexsinaiticus.org/en/</ref> possibly evidence that monastery scribes were comparing it to what must have been a master text. In addition, texts thought to be complete and correct but which had deteriorated due to heavy usage and/or had missing [[wikt:folio|folios]] would also be placed in these [[Treasure trove|caches]]. Once in a cache, [[insects]] and [[humidity]] would often contribute to the continued deterioration of the documents.<ref name="Ehrman 2005" />
In reference to the textual evidence for the New Testament, [[Bruce M. Metzger]] wrote,
<blockquote>"In evaluating the significance of these statistics...one should consider, by way of contrast, the number of manuscripts which preserve the text of the ancient classics. Homer's ''[[Iliad]]''...is preserved by 457 papyri, 2 uncial manuscripts, and 188 minuscule manuscripts. Among the tragedians the witnesses to [[Euripides]] are the most abundant; his extant works are preserved in 54 papyri and 276 parchment manuscripts, almost all of the later dating from the Byzantine period...the time between the composition of the books of the New Testament and the earliest extant copies is relatively brief. Instead of the lapse of a millennium or more, as is the case of not a few classical authors, several papyrus manuscripts of portions of the New Testament are extant which were copies within a century or so after the composition of the original documents."<ref>''The Text Of The New Testament: Its Transmission, Corruption & Restoration'', 1992, Third Enlarged Edition, [[Bruce Metzger]], p. 33-35</ref><ref>As a footnote to his comments, [[Bruce Metzger|Metzger]] also said, "Lest, however, the wrong impression be conveyed from the statistics given above regarding the total number of Greek manuscripts of the New Testament, it should be pointed out that most of the [[New Testament papyrus|papyri]] are relatively fragmentary and that only about fifty manuscripts (of which the [[Codex Sinaiticus]] is the only [[Uncial script|Uncial manuscript]]) contain the entire New Testament." ''The Text Of The New Testament: Its Transmission, Corruption & Restoration'', 1992, Third Enlarged Edition, Bruce Metzger, p. 34</ref></blockquote>
-->
-->
Teks lengkap dan yang disalin dengan benar biasanya segera dipakai dan karenanya cepat menjadi aus, sehingga harus dibuat salinan yang baru. Lagipula, pembuatan salinan memakan biaya dan waktu yang lama, sebab membutuhkan juru tulis yang ahli serta pemeriksaan yang saksama, maka suatu naskah Alkitab hanya dibuat bila ada pesanan khusus, dan ukuran kertas, jenis tulisan, hiasan (meningkatkan ongkos kerja), cara penjilidan (satu buku atau kumpulan buku) ditentukan oleh pemesan yang membiayai produksi naskah tersebut. Ide untuk menyimpan cadangan salinan mungkin dianggap pemborosan dan tidak perlu karena bentuk dan penampilan suatu naskah sering kali disesuaikan dengan selera estetik pembelinya. Ini merupakan sebagian alasan mengapa lebih sering ditemukan potongan-potongan naskah yang tidak lengkap, dan kadang kala mengandung sejumlah ketidak sesuaian isi (varian bacaan), dan jarang sekali didapatkan karya yang utuh dan konsisten.<ref name="Ehrman 2005">Ehrman 2005</ref>
Hampir setiap tahun ditemukan sejumlah naskah tulisan tangan Perjanjian Baru dalam format bahasa Yunani asli. Penemuan substansial adalah tahun 2008, ketika 47 naskah kuno ditemukan di [[Albania]]; paling sedikit 17 di antaranya tidak dikenal oleh pakar Barat.<ref>Michelle A Vu, [http://www.christiantoday.com/article/nt.scholar.on.discovery.of.giant.trove.of.bible.manuscripts/18204.htm "NT scholar on discovery of giant trove of Bible manuscripts,"] ''[[Christianity Today]]'', 21 April 2008</ref> Ketika membandingkan satu naskah dengan yang lain, dengan perkecualian fragmen-fragmen yang kecil, tidak ada dua salinan yang 100% seluruhnya sama. Paling sedikit diperkirakan ada 400.000 variasi di antara naskah-naskah ini (dari abad ke-2 sampai ke-15) yang lebih dari jumlah kata dalam Perjanjian Baru. Variasi=variasi ini tidaklah signifikan karena merupakan perbandingan antara bahasa. Yang terpenting adalah variasi di dalam satu bahasa sendiri, dan ini jumlahnya jauh lebih sedikit. Kebanyakan berupa kesalahan penyalinan yang tidak disengaja oleh para jurutulis dan dengan mudah dapat diidentifkasi, misalnya: "haplografi" (penghilangan kata), "homoioteleuton" (baris disalin berulang), salah ejaan, perubahan urutan kata. Sejumlah variasi nampaknya disengaja, dan sering membuat lebih sulit ditentukan apakah perubahan ini merupakan koreksi dari contoh yang lebih benar, atau harmonisasi antara bacaan-bacaan berbeda, atau dimotivasi oleh suatu ideologi.<ref>Ehrman 2004, pp.480f</ref> Untuk itulah diterapkan [[palaeografi]], yaitu ilmu yang mempelajari tulisan kuno, dan kritisisme tekstual, yaitu studi naskah-naskah untuk merekonstruksi kemungkinan teks asli.
<!--
The difficulty is in where the manuscripts are coming from. Often, especially in monasteries, a manuscript cache is little more than a former manuscript recycling center where imperfect and incomplete copies of manuscripts were stored while the monastery or scriptorium decided what to do with them.<ref name="Ehrman 2005">Ehrman 2005</ref> There were several options. The first was to simply "wash" the manuscript and reuse it. This was very common in the ancient world and even up into the [[Middle Ages]]; such reused manuscripts are called [[palimpsest]]s. The most famous palimpsest is probably the [[Archimedes Palimpsest]]. If this was not done within a short period of time after the papyri was made, then washing it was less likely since the papyri might deteriorate and thus be unusable. When washing was no longer an option, the second choice was burning (since they contained the words of Christ, they were thought to have had a level of sanctity).<ref name="Ehrman 2005"/> Burning them was considered more reverent than simply throwing them into the nearby garbage pit, although that was not unheard of as in the case of [[Oxyrhynchus 840]]). The third option was simply to leave them in what has become known as a manuscript gravesite. When scholars come across manuscript caches, for example that at [[Saint Catherine's Monastery]] in the [[Sinai]] (source of the [[Codex Sinaiticus]]), or Saint Sabbas Monastery outside [[Bethlehem]], they are not finding libraries, but storehouses of rejected texts<ref name="Ehrman 2005">Ehrman 2005</ref> (sometimes kept in boxes or back shelves in libraries due to space constraints). These texts were unacceptable because of their scribal errors and contain corrections inside the lines<ref>http://www.codexsinaiticus.org/en/</ref> possibly evidence that monastery scribes were comparing it to what must have been a master text. In addition, texts thought to be complete and correct but which had deteriorated due to heavy usage and/or had missing [[wikt:folio|folios]] would also be placed in these [[Treasure trove|caches]]. Once in a cache, [[insects]] and [[humidity]] would often contribute to the continued deterioration of the documents.<ref name="Ehrman 2005" />


Complete and correctly copied texts would usually be immediately placed in use and thus usually would wear out fairly quickly which would require repeated recopying. Further, because manuscript copying was highly costly when it required a scribe's attention for extended periods, a [[manuscript]] might only be made when commissioned, in which case the size of the [[parchment]], [[writing system|script]] used, any illustrations (thus raising the effective cost), whether it was one book or a collection of several, etc. would be determined by the one commissioning the work. The idea of stocking extra copies would probably have been considered at best wasteful and unnecessary since the form and presentation of a [[manuscript]] were more often than not customized to the aesthetic tastes of the buyer. This is part of the reason why scholars are more likely to find incomplete, and at times conflicting, segments of manuscripts rather than complete and largely consistent works.<ref name="Ehrman 2005" />
-->
=== Distribusi naskah Perjanjian Baru bahasa Yunani menurut abad ===
=== Distribusi naskah Perjanjian Baru bahasa Yunani menurut abad ===
[[Berkas:BookOfDurrowBeginMarkGospel.jpg|jmpl|ka|Permulaan [[Injil Markus]] dari [[Kitab Durrow]].]]
[[Berkas:SinopeGospelsFolio29rChristHealingBlind.jpg|jmpl|ka|200px|Sebuah halaman dari [[Sinope Gospels]]. Gambar miniatur di bawah menunjukkan [[Yesus]] menyembuhkan orang buta.]]
Sumber: Aland.<ref>Aland, p 81</ref>
Sumber: Aland.<ref>Aland, p 81</ref>
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
Baris 284: Baris 285:
| | -
| | -
| | 194
| | 194
|-
!rowspan=2| Jumlah
!96
!269
!2667
!286
!1879
|-
!colspan=3|3032
!colspan=2|2165
|}
|}

<!--
===Transmission===
=== Transmisi ===
[[Berkas:Escribano.jpg|jmpl|210px|ka|Ilustrasi seorang jurutulis sedang bekerja di Eropa pada zaman kuno.]]
The task of copying manuscripts was generally done by [[scribe]]s who were trained professionals in the arts of writing and bookmaking. Some manuscripts were also proofread, and scholars closely examining a text can sometimes find the original and corrections found in certain manuscripts. In the 6th century, a special room devoted to the practice of manuscript writing and [[illuminated manuscript|illumination]] called the [[scriptorium]] came into use, typically inside medieval European monasteries. Sometimes a group of scribes would make copies at the same time as one individual read from the text.<ref>[http://www.earlham.edu/~seidti/iam/mss_trans.html Seid]</ref>
Tugas penyalinan naskah umumnya dilakukan oleh jurutulis yang merupakan seorang profesional terlatih dalam bidang penulisan dan penjilidan buku. Beberapa naskah dibaca ulang dan para pakar yang memeriksa dengan teliti naskah-naskah kuno tersebut kadang mendapati tulisan asli dan koreksi oleh orang lain pada sejumlah halaman.<!-- In the 6th century, a special room devoted to the practice of manuscript writing and [[illuminated manuscript|illumination]] called the [[scriptorium]] came into use, typically inside medieval European monasteries. Sometimes a group of scribes would make copies at the same time as one individual read from the text.<ref>[http://www.earlham.edu/~seidti/iam/mss_trans.html Seid]</ref>


===Manuscript construction===
===Manuscript construction===


An important issue with manuscripts is preservation. The earliest New Testament manuscripts were written on [[papyrus]], made from a reed that grew abundantly in the [[Egypt]]ian [[Nile Delta]]. This tradition continued as late as the 8th century.<ref>Metzger 2005, pp.3f</ref> Papyrus eventually becomes brittle and deteriorates with age. The dry climate of Egypt allowed some papyrus manuscripts to be partially preserved, but, with the exception of P<sup>77</sup>, no New Testament papyrus manuscript is complete; many consist only of a single fragmented page.<ref>[http://www.skypoint.com/members/waltzmn/intro.html#MSTypes Waltz]</ref> However, beginning in the 4th century, [[parchment]] (also called [[vellum]]) began to be a common medium for New Testament manuscripts.<ref>Metzger 2005, pp.3-10</ref> It wasn't until the 12th century that [[paper]] (made from cotton or plant fibers), which was invented in 1st century China, began to gain popularity in biblical manuscripts.<ref>Aland 1995, p. 77</ref>
An important issue with manuscripts is preservation. The earliest New Testament manuscripts were written on [[papyrus]], made from a reed that grew abundantly in the [[Egypt]]ian [[Nile Delta]]. This tradition continued as late as the 8th century.<ref>Metzger 2005, pp.3f</ref> Papyrus eventually becomes brittle and deteriorates with age. The dry climate of Egypt allowed some papyrus manuscripts to be partially preserved, but, with the exception of P<sup>77</sup>, no New Testament papyrus manuscript is complete; many consist only of a single fragmented page.<ref>[http://www.skypoint.com/members/waltzmn/intro.html#MSTypes Waltz]</ref> However, beginning in the 4th century, [[parchment]] (also called [[vellum]]) began to be a common medium for New Testament manuscripts.<ref>Metzger 2005, pp.3-10</ref> It
wasn't until the 12th century that [[paper]] (made from cotton or plant fibers), which was invented in 1st century China, began to gain popularity in biblical manuscripts.<ref>Aland 1995, p. 77</ref>


Of the 476 non-Christian manuscripts dated to the 2nd century, 97% of the manuscripts are in the form of [[scrolls]]; however, the 8 Christian manuscripts are [[codex|codices]]. In fact, most New Testament manuscripts are codices. The adaptation of the codex form in non-Christian text did not become dominant until the 4th and 5th centuries, showing a preference for that form amongst early Christians.<ref>[http://www.earlham.edu/~seidti/iam/codex.html Seid]</ref> The considerable length of some New Testament books (such as the [[Pauline epistles]]), and the New Testament itself, was not suited to the limited space available on a single scroll; in contrast a codex could be expanded to hundreds of pages.
Of the 476 non-Christian manuscripts dated to the 2nd century, 97% of the manuscripts are in the form of [[scrolls]]; however, the 8 Christian manuscripts are [[codex|codices]]. In fact, most New Testament manuscripts are codices. The adaptation of the codex form in non-Christian text did not become dominant until the 4th and 5th centuries, showing a preference for that form amongst early Christians.<ref>[http://www.earlham.edu/~seidti/iam/codex.html Seid]</ref> The considerable length of some New Testament books (such as the [[Pauline epistles]]), and the New Testament itself, was not suited to the limited space available on a single scroll; in contrast a codex could be expanded to hundreds of pages.

-->
[[Image:BookOfDurrowBeginMarkGospel.jpg|thumb|left|Permulaan [[Injil Markus]] dari [[Kitab Durrow]].]]
<!--
===Script and other features===
===Script and other features===


Baris 306: Baris 317:


Manuscripts became more ornate over the centuries, which developed into a rich [[illuminated manuscript]] tradition, including the famous Irish [[Gospel Book]]s, the [[Book of Kells]] and the [[Book of Durrow]].
Manuscripts became more ornate over the centuries, which developed into a rich [[illuminated manuscript]] tradition, including the famous Irish [[Gospel Book]]s, the [[Book of Kells]] and the [[Book of Durrow]].

=== Pembuatan Katalog ===
-->
-->
=== Penyusunan Katalog ===
[[File:SinopeGospelsFolio29rChristHealingBlind.jpg|thumb|right|200px|Sebuah halaman dari [[Sinope Gospels]]. Gambar miniatur di bawah menunjukkan [[Yesus]] menyembuhkan orang buta.]]
<!--
[[Desiderius Erasmus]] compiled the first printed edition of the Greek New Testament in 1516, basing his work on several manuscripts because he did not have a single complete work and because each manuscript had small errors. In the 18th century, [[Johann Jakob Wettstein]] was one of the first biblical scholars to start cataloging biblical manuscripts. He divided the manuscripts based on the writing used ([[uncial]], minuscule) or format ([[Lectionary|lectionaries]]) and based on content ([[Gospel]]s, [[Pauline epistles|Pauline letters]], [[Acts of the Apostles|Acts]] + [[General epistles]], and [[Book of Revelation|Revelation]]). He assigned the uncials letters and minuscules and lectionaries numbers for each grouping of content, which resulted in manuscripts being assigned the same letter or number.<ref>Aland 1995, p. 72</ref>


[[Desiderius Erasmus]] menyunting edisi cetak pertama Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani pada tahun 1516, mendasarkan karyanya pada beberapa naskah karena dia tidak memiliki karya tunggal yang lengkap dan karena setiap naskah mengadung kesalahan-kesalahan kecil. Pada abad ke-18, [[Johann Jakob Wettstein]] adalah salah satu pakar Alkitab pertama yang mulai membuat katalog naskah-naskah Alkitab. Ia membagi naskah-naskah tersebut berdasarkan bentuk tulisannya ([[uncial]], [[minuscule]]) atau format ([[leksionari]] dan lain-lain) serta berdasarkan isi ([[Injil]], [[Surat-surat Paulus]], [[Kisah Para Rasul]] + [[Surat-surat Am]], dan [[Kitab Wahyu]]). Ia memberi nomor pada setiap surat uncial dan minuscule maupun leksionari untuk setiap kelompok isi, sehingga sejumlah naskah diberi nomor atau kode huruf yang sama.<ref>Aland 1995, p. 72</ref>
For manuscripts that contained the whole New Testament, such as [[Codex Alexandrinus]] (A) and [[Codex Ephraemi Rescriptus]] (C), the letters corresponded across content groupings. However, for a significant, early manuscript such as [[Codex Vaticanus Graecus 1209]] (B), which did not contain Revelation, the letter B was also assigned to a later 10th century manuscript of Revelation, thus creating confusion. [[Constantin von Tischendorf]] found one of the earliest, nearly complete copies of the Bible, [[Codex Sinaiticus]], over a century after Wettstein's cataloging system was introduced. Because he felt the manuscript was so important, Von Tischendorf assigned it the Hebrew letter [[aleph]] (א). Eventually enough uncials were found that all the letters in the [[Latin alphabet]] had been used, and scholars moved on to first the [[Greek alphabet]], and eventually started reusing characters by adding a [[superscript]]. Confusion also existed in the minuscules, where up to seven different manuscripts could have the same number or a single manuscript of the complete New Testament could have 4 different numbers to describe the different content groupings.<ref>Aland 1995, pp. 72-73</ref>


Naskah-naskah yang memuat Perjanjian Baru secara lengkap, misalnya [[Codex Alexandrinus]] (A) dan [[Codex Ephraemi Rescriptus]] (C), kode-kode huruf ini dipakai dalam semua kelompok isi. Namun, untuk naskah kuno penting seperti [[Codex Vaticanus Graecus 1209]] (B), yang tidak memuat Kitab Wahyu, huruf B juga dipakai untuk menandai sebuah naskah kuno Kitab Wahyu dari abad ke-10, sehingga menimbulkan kebingunan.
====Von Soden====


==== Tischendorf ====
[[Hermann, Freiherr von Soden]] published a complex cataloging system for manuscripts in 1902-10.<ref>Hermann von Soden, ''Die Schriften des Neuen Testaments, in ihrer ältesten erreichbaren Textgestalt hergestellt auf Grund ihrer Textgeschichte'' 4 vols., Berlin: Glaue, 1902-1910.</ref> He grouped the manuscripts based on content, assigning them a Greek prefix: δ for the complete New Testament, ε for the Gospels, and α for the remaining parts. This grouping, however, was flawed because some manuscripts grouped in δ did not contain Revelation, and many manuscripts grouped in α contained either the general epistles or the Pauline epistles, but not both. After the Greek prefix, Von Soden assigned a numeral that roughly corresponded to a date (for example δ1-δ49 were from before the 10th century, δ150-δ249 for the 11th century). This system proved to be problematic when manuscripts were re-dated, or when more manuscripts were discovered than the number of spaces allocated to a certain century.<ref>Aland 1995, pp. 40-41</ref>


[[Konstantin von Tischendorf]] menemukan salah satu salinan (hampir) lengkap tertua seluruh Alkitab, [[Codex Sinaiticus]], lebih dari satu abad setelah sistem katalog Wettstein diperkenalkan. Karena Tischendorf menganggap naskah itu sangat penting, ia memberi kode dengan [[huruf Ibrani]] [[alef]] (א).<!-- Eventually enough uncials were found that all the letters in the [[Latin alphabet]] had been used, and scholars moved on to first the [[Greek alphabet]], and eventually started reusing characters by adding a [[superscript]]. Confusion also existed in the minuscules, where up to seven different manuscripts could have the same number or a single manuscript of the complete New Testament could have 4 different numbers to describe the different content groupings.<ref>Aland 1995, pp. 72-73</ref>
===={{anchor | Gregory-Aland}}Gregory–Aland====
-->
==== Von Soden ====


[[Hermann, Freiherr von Soden]] menerbitkan sistem katalog yang kompleks untuk naskah-naskah kuno pada tahun 1902-1910.<ref>Hermann von Soden, ''Die Schriften des Neuen Testaments, in ihrer ältesten erreichbaren Textgestalt hergestellt auf Grund ihrer Textgeschichte'' 4 vols., Berlin: Glaue, 1902-1910.</ref> Ia mengelompokkan naskah-naskah berdasarkan isinya, dengan memberi kode awalan huruf Yunani: δ untuk Perjanjian Baru lengkap, ε untuk kitab-[[kitab Injil]], dan α untuk bagian-bagian selebihnya. Namun, pengelompokkan ini mempunyai kelemahan karena sejumlah naskah yang diberi kode δ tidak memuat [[Kitab Wahyu]], dan banyak naskah yang termasuk kelompok berkode α memuat juga [[Surat-surat Am]] ataupun [[Surat-surat Paulus]], tetapi tidak dua-duanya. Setelah awalan huruf Yunani, Von Soden memberi nomor yang secara kasar berkaitan dengan tarikh suatu naskah (misalnya δ1-δ49 berasal dari sebelum abad ke-10, δ150-δ249 dari abad ke-11). Sistem ini ternyata menjadi problematik pada waktu suatu naskah diubah perkiraan tarikhnya, atau ketika lebih banyak naskah ditemukan daripada cadangan nomor yang disediakan untuk abad tertentu.<ref>Aland 1995, pp. 40-41</ref>
[[Caspar René Gregory]] published another cataloging system in 1908 in ''Die griechischen Handschriften des Neuen Testaments'', which is the system still in use today. Gregory divided the manuscripts into 4 groupings: papyri, uncials, minuscules, and [[Lectionary|lectionaries]]. This division is partially arbitrary. The first grouping is based on the physical material ([[papyrus]]) used in the manuscripts. The second two divisions are based on script: uncial and minuscule. The last grouping is based on content: lectionary. Most of the papyrus manuscripts and the lectionaries before the year 1000 are written in uncial script. However, there is some consistency in that the majority of the papyri are very early because parchment began to replace papyrus in the 4th century (although the latest papyri dates to the 8th century). Similarly, the majority of the uncials date to before the 11th century, and the majority of the minuscules to after.<ref>Aland 1995, pp. 73-77</ref>


==== {{anchor | Gregory-Aland}}Gregory–Aland ====
Gregory assigned the papyri a prefix of '''P''', often written in [[blackletter]] script (<math>\mathfrak{P}</math><sup>n</sup>), with a superscript numeral. The uncials were given a prefix of the number 0, and the established letters for the major manuscripts were retained for redundancy (''i.e.'' [[Codex Claromontanus]] is assigned both '''06''' and '''D'''). The minuscules were given plain numbers, and the lectionaries were prefixed with '''''l''''' often written in script ('''ℓ'''). [[Kurt Aland]] continued Gregory's cataloging work through the 1950s and beyond. Because of this, the numbering system is often referred to as "Gregory-Aland numbers". The most recent manuscripts added to each grouping are <math>\mathfrak{P}</math>[[Papyrus 124|<sup>124</sup>]], [[Uncial 0318|0318]], [[Minuscule 2882|2882]], and ''ℓ'' 2281. Due to the cataloging heritage and because some manuscripts which were initially numbered separately were discovered to be from the same codex, there is some redundancy in the list (''i.e.'' the [[Magdalen papyrus]] has both the numbers of <math>\mathfrak{P}</math>[[Papyrus 64|<sup>64</sup>]] and <math>\mathfrak{P}</math>[[Papyrus 67|<sup>67</sup>]]).<ref>Aland 1995, pp. 73f</ref>


[[Caspar René Gregory]] menerbitkan sistem katalognya pada tahun 1908 dalam karyanya ''Die griechischen Handschriften des Neuen Testaments''. Sistem ini masih dipakai sampai sekarang.<!-- Gregory divided the manuscripts into 4 groupings: papyri, uncials, minuscules, and [[Lectionary|lectionaries]]. This division is partially arbitrary. The first grouping is based on the physical material ([[papyrus]]) used in the manuscripts. The second two divisions are based on script: uncial and minuscule. The last grouping is based on content: lectionary. Most of the papyrus manuscripts and the lectionaries before the year 1000 are written in uncial script. However, there is some consistency in that the majority of the papyri are very early because parchment began to replace papyrus in the 4th century (although the latest papyri dates to the 8th century). Similarly, the majority of the uncials date to before the 11th century, and the majority of the minuscules to after.<ref>Aland 1995, pp. 73-77</ref>-->
The majority of New Testament textual criticism deals with Greek manuscripts because scholars believe the original books of the New Testament were written in Greek. However, the text of the New Testament is also found, both translated in manuscripts of many different languages (called ''versions''), and quoted in manuscripts of the writings of the [[Church Fathers]]. In the [[critical apparatus]] of the [[Novum Testamentum Graece]], a series of abbreviations and prefixes designate different language versions (it for Old Latin, lowercase letters for individual Old Latin manuscripts, vg for [[Vulgate]], lat for Latin, sy<sup>s</sup> for [[Sinaitic Palimpsest]], sy<sup>c</sup> for [[Curetonian Gospels]], sy<sup>p</sup> for the [[Peshitta]], co for Coptic, ac for Akhmimic, bo for Bohairic, sa for Sahidic, arm for Armenian, geo for Georgian, got for Gothic, aeth for Ethiopic, and slav for Old Church Slavonic).<ref>NA<sup>27</sup> 1996, pp. 64*-76*</ref>


Gregory memberi kode setiap naskah papirus dengan awalan huruf '''P''', sering kali ditulis dalam jenis tulisan ''[[:en:blackletter|blackletter]]'' (<math>\mathfrak{P}</math><sup>n</sup>), dengan nomor yang ditulis dalam format ''superscript''. Uncials diberi awalan angka "0", dan huruf-huruf naskah utama tetap dipakai untuk ''redundancy'' (misalnya [[Codex Claromontanus]] diberi kode '''06''' dan juga '''D'''). Naskah-naskah minuscule diberi nomor biasa. Leksionari diberi awalan huruf '''''l''''', sering dalam bentuk tulisan tangan ('''ℓ'''). [[Kurt Aland]] meneruskan pekerjaan Gregory dalam menyusun katalog pada tahun 1950-an dan seterusnya. Karenanya, sistem penomoran ini sering disebut sebagai "nomor Gregory-Aland".<!-- The most recent manuscripts added to each grouping are <math>\mathfrak{P}</math>[[Papyrus 124|<sup>124</sup>]], [[Uncial 0318|0318]], [[Minuscule 2882|2882]], and ''ℓ'' 2281. Due to the cataloging heritage and because some manuscripts which were initially numbered separately were discovered to be from the same codex, there is some redundancy in the list (''i.e.'' the [[Magdalen papyrus]] has both the numbers of <math>\mathfrak{P}</math>[[Papyrus 64|<sup>64</sup>]] and <math>\mathfrak{P}</math>[[Papyrus 67|<sup>67</sup>]]).<ref>Aland 1995, pp. 73f</ref>
=== Perkiraan Tarikh Pembuatan Naskah Perjanjian Baru ===

-->
The majority of New Testament textual criticism deals with Greek manuscripts because scholars believe the original books of the New Testament were written in Greek. However, the text of the New Testament is also found, both translated in manuscripts of many different languages (called ''versions''), and quoted in manuscripts of the writings of the [[Church Fathers]]. In the [[critical apparatus]] of the [[Novum Testamentum Graece]], a series of abbreviations and prefixes designate different language versions (it for Old Latin, lowercase letters for individual Old Latin manuscripts, vg for [[Vulgate]], lat for Latin, sy<sup>s</sup> for [[Sinaitic Palimpsest]], sy<sup>c</sup> for [[Curetonian Gospels]], sy<sup>p</sup> for the [[Pesyita]], co for Coptic, ac for Akhmimic, bo for Bohairic, sa for Sahidic, arm for Armenian, geo for Georgian, got for Gothic, aeth for Ethiopic, and slav for Old Church Slavonic).<ref>NA<sup>27</sup> 1996, pp. 64*-76*</ref>
[[Image:Escribano.jpg|thumb|210px|right|Illustration of a European [[scribe]] at work]]
<!--
The New Testament books appear to have been completed within the 1st century. However, the original manuscripts of the New Testament books do not survive today. The [[autograph]]s were lost or destroyed a long time ago. What survives are copies of the original. Generally speaking, these copies were made centuries after the originals from other copies rather than from the autograph. [[Paleography]], a science of dating manuscripts by typological analysis of their scripts, is the most precise and objective means known for determining the age of a manuscript. Script groups belong typologically to their generation; and changes can be noted with great accuracy over relatively short periods of time. Dating of manuscript material by a [[Radiocarbon dating|radiocarbon dating test]] requires that a small part of the material be destroyed in the process; it is less accurate than dating from paleography.<ref>[http://original.britannica.com/eb/article-73398/biblical-literature#597996.hook Britannica Online: Types of manuscript errors]</ref> Both radiocarbon and paleographical dating only give a range of possible dates, and it's still debated just how narrow this range might be. Dates established by radiocarbon dating can present a range of 10 to over 100 years. Similarly, dates established by paleography can present a range of 25 to over 125 years.<ref>Egypt on the Pentateuch's Ideological Map By F. V. Greifenhagen</ref>
-->
-->

=== Perkiraan Tarikh Pembuatan Naskah Perjanjian Baru ===

Kitab-kitab Perjanjian Baru rupanya sudah lengkap pada abad pertama, tetapi tidak ada naskah asli (''autograph'') yang terlestarikan sampai sekarang. Yang ada hanya salinan-salinan dari abad-abad berikutnya. Tarikh naskah-naskah salinan itu ditentukan berdasarkan "[[Paleografi]]", yaitu ilmu yang menganalisisnya [[tipografi]] tulisan untuk memperkirakan tanggal penulisannya. Cara ini merupakan yang paling akurat dan objektif. Kelompok-kelompok tulisan tertentu dapat dikaitkan dengan suatu generasi, dan perubahannya dapat dicatat dengan tingkat akurasi yang tinggi dalam rentang waktu yang pendek. Penentuan tarikh bahan naskah dengan tes radiokarbon membutuhkan sebagian kecil bahan untuk dihancurkan dalam prosesnya; kurang akurat dibandingkan dengan Paleografi.<ref>[http://original.britannica.com/eb/article-73398/biblical-literature#597996.hook Britannica Online: Types of manuscript errors]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Baik metode radiokarbon dan paleografi hanya dapat memberikan kemungkinan rentang waktu pembuatan naskah, dan masih diperdebatkan seberapa sempit rentang waktu ini. Pada umumnya metode radiokarbon memberikan rentang antara 10 sampai lebih dari 100 tahun. Mirip dengan itu, pentarikhan menggunakan metode paleografi mempunyai rentang antara 25 sampai lebih dari 125 tahun.<ref>Egypt on the Pentateuch's Ideological Map By F. V. Greifenhagen</ref>

=== Naskah-naskah tertua Perjanjian Baru yang terlestarikan ===
=== Naskah-naskah tertua Perjanjian Baru yang terlestarikan ===
Naskah tertua Perjanjian Baru adalah fragmen seukuran kartu bisnis dari [[Injil Yohanes]], [[Rylands Library Papyrus P52]], yang diperkirakan dibuat pada pertengahan pertama abad ke-2. Salinan lengkap pertama dari satu kitab dalam Perjanjian Baru muncul sekitar tahun 200, dan salinan lengkap Perjanjian Baru, [[Codex Sinaiticus]] bertarikh abad ke-4.<ref>Ehrman 2004, pp. 479-480</ref> The following table lists the earliest extant manuscript witnesses for the books of the [[New Testament]].
Naskah tertua [[Perjanjian Baru]] adalah fragmen seukuran kartu bisnis dari [[Injil Yohanes]], [[Rylands Library Papyrus P52]], yang diperkirakan dibuat pada pertengahan pertama [[abad ke-2]]. Salinan lengkap pertama dari satu kitab dalam [[Perjanjian Baru]] muncul sekitar tahun 200, dan salinan lengkap Perjanjian Baru, [[Codex Sinaiticus]] bertarikh [[abad ke-4]].<ref>Ehrman 2004, pp. 479-480</ref> Tabel berikut memuat daftar naskah tertua yang ada sekarang untuk kitab-kitab [[Perjanjian Baru]].
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
|-
|-
Baris 340: Baris 352:
'''Kitab '''
'''Kitab '''
| |
| |
'''Naskah Tertua<br> yang ada'''
'''Naskah tertua<br> yang ada'''
| |
| |
'''Tariksh'''
'''Tarikh'''
| |
| |
'''Kondisi'''
'''Kondisi'''
Baris 353: Baris 365:
~ 200
~ 200
| |
| |
Fragmen
Fragments
|-
|-
| |
| |
Baris 376: Baris 388:
[[Injil Yohanes]]
[[Injil Yohanes]]
| |
| |
[[Papirus 5|P<sup class="superscript">5</sup>]], [[Papirus 6|P<sup class="superscript">6</sup>]], [[Papirus 22|P<sup class="superscript">22</sup>]], [[Papirus 28|P<sup class="superscript">28</sup>]], [[Papirus 39|P<sup class="superscript">39</sup>]], [[Papirus 45|P<sup class="superscript">45</sup>]], [[Papirus 52|P<sup class="superscript">52</sup>]], [[Papirus 66|P<sup class="superscript">66</sup>]], [[Papirus 75|P<sup class="superscript">75</sup>]], [[Papirus 80|P<sup class="superscript">80</sup>]], [[Papirus 90|P<sup class="superscript">90</sup>]], [[Papirus 95|P<sup class="superscript">95</sup>]], [[Papirus 106|P<sup class="superscript">106</sup>]]
[[Papirus 5|P<sup class="superscript">5</sup>]], [[Papirus 6|P<sup class="superscript">6</sup>]], [[Papirus 22|P<sup class="superscript">22</sup>]], [[Papirus 28|P<sup class="superscript">28</sup>]], [[Papirus 39|P<sup class="superscript">39</sup>]], [[Papirus 45|P<sup class="superscript">45</sup>]], [[Papirus 52|P<sup class="superscript">52</sup>]], [[Papirus 66|P<sup class="superscript">66</sup>]], [[Papirus 75|P<sup class="superscript">75</sup>]], [[Papirus 80|P<sup class="superscript">80</sup>]], [[Papirus 90|P<sup class="superscript">90</sup>]], [[Papirus 95|P<sup class="superscript">95</sup>]], [[Papirus 106|P<sup class="superscript">106</sup>]]
| |
| |
~ 125-160
~ 125-160
Baris 398: Baris 410:
~ 175-225
~ 175-225
| |
| |
Fragmen
Fragments
|-
|-
| |
| |
Baris 407: Baris 419:
~ 175-225
~ 175-225
| |
| |
Fragmen
Fragments
|-
|-
| |
| |
Baris 416: Baris 428:
~ 175-225
~ 175-225
| |
| |
Fragmen
Fragments
|-
|-
| |
| |
Baris 423: Baris 435:
[[Papirus 46|P<sup class="superscript">46</sup>]]
[[Papirus 46|P<sup class="superscript">46</sup>]]
| |
| |
'~ 175-225
~ 175-225
| |
| |
Fragmen
Fragmen
Baris 452: Baris 464:
~ 175-225
~ 175-225
| |
| |
Fragmen
Fragments
|-
|-
| |
| |
Baris 495: Baris 507:
[[Papirus 32|P<sup class="superscript">32</sup>]]
[[Papirus 32|P<sup class="superscript">32</sup>]]
| |
| |
''c''. 200
~ 200
| |
| |
Fragmen
Fragmen
Baris 504: Baris 516:
[[Papirus 87|P<sup class="superscript">87</sup>]]
[[Papirus 87|P<sup class="superscript">87</sup>]]
| |
| |
abad ke-3
3rd century
| |
| |
Fragmen
Fragmen
Baris 511: Baris 523:
[[Surat Ibrani]]
[[Surat Ibrani]]
| |
| |
[[Papirus 12|P<sup class="superscript">12</sup>]], [[Papirus 13|P<sup class="superscript">13</sup>]], [[Papirus 17|P<sup class="superscript">17</sup>]], [[Papyrus 46|P<sup class="superscript">46</sup>]]
[[Papirus 12|P<sup class="superscript">12</sup>]], [[Papirus 13|P<sup class="superscript">13</sup>]], [[Papirus 17|P<sup class="superscript">17</sup>]], [[Papirus 46|P<sup class="superscript">46</sup>]]
| |
| |
~ 175-225
~ 175-225
Baris 520: Baris 532:
[[Surat Yakobus]]
[[Surat Yakobus]]
| |
| |
[[Papirus 20|P<sup class="superscript">20</sup>]], [[Papirus 23|P<sup class="superscript">23</sup>]], [[Papirus 20|P<sup class="superscript">20</sup>]]
[[Papirus 20|P<sup class="superscript">20</sup>]], [[Papirus 23|P<sup class="superscript">23</sup>]], [[Papirus 100|P<sup class="superscript">100</sup>]]
| |
| |
abad ke-3
abad ke-3
Baris 529: Baris 541:
[[Surat 1 Petrus]]
[[Surat 1 Petrus]]
| |
| |
MS 193<ref>http://www.schoyencollection.com/Coptic.htm#193{{dead link|date=November 2011}}</ref>
MS 193<ref>{{Cite web |url=http://www.schoyencollection.com/Coptic.htm#193 |title=Salinan arsip |access-date=2013-09-19 |archive-date=2007-03-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070302072201/http://www.schoyencollection.com/Coptic.htm#193 |dead-url=yes }}</ref>
| |
| |
abad ke-3
abad ke-3
Baris 556: Baris 568:
[[Surat 2 Yohanes]]
[[Surat 2 Yohanes]]
| |
| |
[[Uncial 0232|0232]]
[[Codex Sinaiticus|א]]<br>[[Uncial 0232|0232]]
| |
| |
abad ke-3/4
~ 350<br>abad ke-2/6
| |
| |
Fragmen
Lengkap<br>Fragmen
|-
|-
| |
| |
Baris 603: Baris 615:
* [[Daftar Uncial Perjanjian Baru]]
* [[Daftar Uncial Perjanjian Baru]]
* [[Daftar Minuscule Perjanjian Baru]]
* [[Daftar Minuscule Perjanjian Baru]]
* [[Daftar Lektionari Perjanjian Baru]]
* [[Daftar Leksionari Perjanjian Baru]]
* [[Daftar Perjanjian Baru bahasa Latin]]
* [[Daftar Naskah Perjanjian Baru Bahasa Latin]]


== Foto ==
== Foto ==
Baris 610: Baris 622:
Image:Deadseascrolls.jpg|Fragmen [[Gulungan Laut Mati]] dipertontonkan di Archeological Museum, Amman, [[Yordania]]
Image:Deadseascrolls.jpg|Fragmen [[Gulungan Laut Mati]] dipertontonkan di Archeological Museum, Amman, [[Yordania]]
Image:P52 recto.jpg|[[Papirus 52|<math>\mathfrak{P}</math><sup>52</sup>]]: fragmen tertua saat ini di antara naskah Perjanjian Baru.
Image:P52 recto.jpg|[[Papirus 52|<math>\mathfrak{P}</math><sup>52</sup>]]: fragmen tertua saat ini di antara naskah Perjanjian Baru.
Image:P46.jpg|[[Papyrus 46|<math>\mathfrak{P}</math><sup>46</sup>]]: naskah (hampir) lengkap tertua yang memuat [[Surat-surat Paulus]].
Image:P46.jpg|[[Papirus 46|<math>\mathfrak{P}</math><sup>46</sup>]]: naskah (hampir) lengkap tertua yang memuat [[Surat-surat Paulus]].
Image:P. Chester Beatty I, folio 13-14, recto.jpg|[[Papirus 45|<math>\mathfrak{P}</math><sup>45</sup>]] memuat [[Injil]] dan [[Kisah Para Rasul]]. Merupakan naskah tertua yang memuat [[Injil Markus]], meksipun sukar dibaca karena kondisinya yang terfragmentasi berat.
Image:P. Chester Beatty I, folio 13-14, recto.jpg|[[Papirus 45|<math>\mathfrak{P}</math><sup>45</sup>]] memuat [[Injil]] dan [[Kisah Para Rasul]]. Merupakan naskah tertua yang memuat [[Injil Markus]], meksipun sukar dibaca karena kondisinya yang terfragmentasi berat.
Image:Fragmento filemon.jpg|[[Papirus 87|<math>\mathfrak{P}</math><sup>87</sup>]]: naskah tertua yang memuat [[Surat Filemon]].
Image:Fragmento filemon.jpg|[[Papirus 87|<math>\mathfrak{P}</math><sup>87</sup>]]: naskah tertua yang memuat [[Surat Filemon]].
Baris 617: Baris 629:
Image:Sinaiticus text.jpg|[[Codex Sinaiticus]] (~ 350) memuat salinan lengkap Perjanjian Baru, dan Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani, yang dikenal sebagai [[Septuaginta]]
Image:Sinaiticus text.jpg|[[Codex Sinaiticus]] (~ 350) memuat salinan lengkap Perjanjian Baru, dan Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani, yang dikenal sebagai [[Septuaginta]]
Image:Codex Vaticanus B, 2Thess. 3,11-18, Hebr. 1,1-2,2.jpg|[[Codex Vaticanus Graecus 1209]]
Image:Codex Vaticanus B, 2Thess. 3,11-18, Hebr. 1,1-2,2.jpg|[[Codex Vaticanus Graecus 1209]]
Image:P. Chester Beatty VI fragments, recto.jpg|[[Chester Beatty Papyri|P. Chester Beatty]]'' VI menunjukkan bagian [[Kitab Ulangan]]
Image:P. Chester Beatty VI fragments, recto.jpg|[[Papirus Chester Beatty|P. Chester Beatty]]'' VI menunjukkan bagian [[Kitab Ulangan]]
Image:Uncial 0308 POxy 4500 recto.jpg| [[Uncial 0308]]
Image:Uncial 0308 POxy 4500 recto.jpg| [[Uncial 0308]]
Image:Codex Argenteus.jpg|Halaman pertama [[Codex Argenteus]] dalam [[bahasa Gothik]]
Image:Codex Argenteus.jpg|Halaman pertama [[Codex Argenteus]] dalam [[bahasa Gothik]]
Baris 624: Baris 636:


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
*[[Dating the Bible]]
* [[Daftar naskah Alkitab Ibrani]]
* [[Daftar naskah Perjanjian Baru]]
*[[Biblical criticism]]
* [[Daftar naskah Septuaginta]]
*[[Textual criticism]]
* [[Kategori Naskah Perjanjian Baru]]
* [[Kategori Naskah Perjanjian Baru]]
** [[Teks Alexandria]]
** [[Teks Alexandria]]
Baris 632: Baris 644:
** [[Teks Kaisarea]]
** [[Teks Kaisarea]]
** [[Teks Western]]
** [[Teks Western]]
* [[Varian tekstual dalam Perjanjian Baru]]
* [[List of major textual variants in the New Testament]]
* [[Higher Criticism]]
* [[Perpustakaan Nag Hammadi]]
* [[Lima puluh Alkitab Konstantinus]]
* [[Manuscript culture]]
* [[Keandalan sejarah Kitab-kitab Injil]]
* [[Nag Hammadi library]]
* [[Fifty Bibles of Constantine]]
* [[List of Hebrew Bible manuscripts]]


==Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
{{Reflist|2}}


== Pustaka ==
== Pustaka ==


*{{cite book |last=Aland |first=Kurt |authorlink=Kurt Aland |coauthors=Barbara Aland |others=Translated by Erroll F. Rhodes |title=The Text of The New Testament: An Introduction to the Critical Editions and to the Theory and Practice of Modern Textual Criticism |edition=2nd ed. |year=1995 |publisher= [[Wm. B. Eerdmans Publishing Company]] |location=Grand Rapids, MI |isbn=0-8028-4098-1|pages=40f, 72f}}
* {{cite book|last=Aland|first=Kurt|authorlink=Kurt Aland|coauthors=Barbara Aland|others=Translated by Erroll F. Rhodes|title=The Text of The New Testament: An Introduction to the Critical Editions and to the Theory and Practice of Modern Textual Criticism|edition=2nd ed.|year=1995|publisher= [[William B. Eerdmans Publishing Company]]|location=Grand Rapids, MI|isbn=0-8028-4098-1|pages=40f, 72f}}
*{{cite book |last=Ehrman |first=Bart D.|authorlink=Bart D. Ehrman |title=The New Testament: A Historical Introduction to the Early Christian Writings |year=2004 |publisher=Oxford |location=New York |isbn=0-19-515462-2 |pages=480f}}
* {{cite book|last=Ehrman|first=Bart D.|authorlink=Bart D. Ehrman|title=The New Testament: A Historical Introduction to the Early Christian Writings|url=https://archive.org/details/newtestamenthist0000ehrm_g7n1|year=2004|publisher=Oxford|location=New York|isbn=0-19-515462-2|pages=480f}}
*[[Bruce Metzger|Metzger, Bruce M.]] ''The Text of the New Testament: Its Transmission, Corruption and Restoration'', Oxford University Press, 2005. ISBN 0-19-516667-1
* [[Bruce Metzger|Metzger, Bruce M.]] ''The Text of the New Testament: Its Transmission, Corruption and Restoration'', Oxford University Press, 2005. ISBN 0-19-516667-1
*''Nestle-Aland Novum Testamentum Graece'' rv. 27 (2006) Hendrickson Publishers, ISBN 1-59856-172-3
* ''Nestle-Aland Novum Testamentum Graece'' rv. 27 (2006) Hendrickson Publishers, ISBN 1-59856-172-3
*{{cite web |url=http://www.earlham.edu/~seidti/iam/index.html |author=Seid, Timothy W. |title=Interpreting Ancient Manuscripts |accessdate=2007-06-19 |work=Interpreting Ancient Manuscripts Web - Earlham School of Religion}}
* {{cite web |url=http://www.earlham.edu/~seidti/iam/index.html |author=Seid, Timothy W. |title=Interpreting Ancient Manuscripts |accessdate=2007-06-19 |work=Interpreting Ancient Manuscripts Web - Earlham School of Religion}}
*{{cite web |url=http://www.skypoint.com/members/waltzmn/intro.html |title=An Introduction to New Testament Textual Criticism |accessdate=2007-06-19 |author=Waltz, Robert |work=A Site Inspired By: The Encyclopedia of New Testament Textual Criticism | archiveurl= http://web.archive.org/web/20070618171708/http://www.skypoint.com/members/waltzmn/intro.html| archivedate= 18 June 2007 <!--DASHBot-->| deadurl= no}}
* {{cite web |url=http://www.skypoint.com/members/waltzmn/intro.html |title=An Introduction to New Testament Textual Criticism |accessdate=2007-06-19 |author=Waltz, Robert |work=A Site Inspired By: The Encyclopedia of New Testament Textual Criticism |archiveurl=https://web.archive.org/web/20070618171708/http://www.skypoint.com/members/waltzmn/intro.html |archivedate=2007-06-18 |deadurl=no }}
*Wilson, Robert Dick. (1929) 'The Textual Criticism of the Old Testament', ''The Princeton Theological Review'' '''27''': pp.&nbsp;40f.
* Wilson, Robert Dick. (1929) 'The Textual Criticism of the Old Testament', ''The Princeton Theological Review'' '''27''': pp.&nbsp;40f.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 658: Baris 668:
* Micheal W. Palmer's [http://www.greek-language.com/Manuscripts.html Greek-Language.com] Manuscripts page
* Micheal W. Palmer's [http://www.greek-language.com/Manuscripts.html Greek-Language.com] Manuscripts page
* TextCrit.com: [http://www.textcrit.com/tc001/eusebian.htm Eusebian Canon in Codex A]
* TextCrit.com: [http://www.textcrit.com/tc001/eusebian.htm Eusebian Canon in Codex A]
* [http://alpha.reltech.org/BibleMSS.html Biblical Manuscripts Project]
* [http://alpha.reltech.org/BibleMSS.html Biblical Manuscripts Project]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.rzuser.uni-heidelberg.de/~gv0/Papyri/VBP_V/130/VBP_V_130_R_(150).html Fragment of Psalms] at the Heidelberger Papyrus-Sammlung
* [http://www.rzuser.uni-heidelberg.de/~gv0/Papyri/VBP_V/130/VBP_V_130_R_(150).html Fragment of Psalms] at the Heidelberger Papyrus-Sammlung
* {{CathEncy|wstitle=Manuscripts of the Bible}}
* {{CathEncy|wstitle=Manuscripts of the Bible}}
Baris 665: Baris 675:


{{DEFAULTSORT:Naskah Alkitab}}
{{DEFAULTSORT:Naskah Alkitab}}
[[Category:Naskah Alkitab|*]]
[[Kategori:Naskah Alkitab| ]]
[[Category:Alkitab]]
[[Kategori:Alkitab]]
[[Kategori:Kristen]]

Revisi terkini sejak 5 Desember 2021 23.36

Naskah Alkitab (atau Manuskrip Alkitab; bahasa Inggris: biblical manuscript) adalah salinan kuno bagian-bagian Alkitab Kristen yang dibuat dengan tulisan tangan. Kata "Alkitab" berasal dari bahasa Arab yang diterjemahkan dari istilah Yunani biblia (artinya "buku"'; bahasa Inggris: Bible). Kata "manuskrip" berasal dari bahasa Latin manu ("tangan") dan scriptum ("tulisan"). Manuskrip asli (lembaran yang ditulisi langsung oleh pengarang) disebut "autographa." Naskah Alkitab berbeda-beda ukurannya, mulai dari gulungan kecil berisi ayat-ayat dari Alkitab Ibrani (Tanakh) misalnya dalam Tefillin, sampai kitab besar poliglot (berbahasa banyak) berbentuk codex yang memuat Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, ditambah karya-karya di luar Kanon Alkitab. Naskah tertua berisi bagian Alkitab tertua yang masih ada sekarang berasal dari abad ke-10 SM. Kumpulan naskah Perjanjian Lama yang terlestarikan dibuat dari abad ke-2 SM. Potongan naskah Perjanjian Baru tertua yang tersimpan saat ini diperkirakan dibuat pada sekitar tahun 50 M. Naskah-naskah lain tertua yang ada umumnya berasal dari abad ke-2 M.

Studi naskah Alkitab penting karena salinan tulisan tangan kitab-kitab dapat mengandung kesalahan-kesalahan. Ilmu kritisisme tekstual mencoba merekonstruksi teks asli dari kitab-kitab tersebut, khususnya yang diterbitkan sebelum penemuan mesin cetak di Eropa.

Naskah Perjanjian Lama

[sunting | sunting sumber]
Sebuah halaman dari Aleppo Codex, Kitab Ulangan pasal 32 dan 33.

Aleppo Codex (~ 920 M) dan Leningrad Codex (~ 1008 M) merupakan naskah tertua Perjanjian Lama dan Alkitab Ibrani (Tanakh) lengkap yang ditulis dalam bahasa Ibrani. Pada tahun 1947 di Qumran ditemukan Gulungan-gulungan Laut Mati dan setelah diteliti ternyata ditulis sekitar seribu tahun sebelum dua codex lengkap tersebut. Sebelum penemuan ini, naskah tertua Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Yunani, yaitu termuat di dalam Codex Vaticanus dan Codex Sinaiticus (yang juga memuat Perjanjian Baru). Dari sekitar 800 naskah yang ditemukan di Qumran, 220 dari Tanakh. Setiap kitab dalam Tanakh ditemukan potongannya, kecuali Kitab Ester, tetapi tidak ada yang benar-benar utuh kecuali dua gulungan Kitab Yesaya dimana satu di antaranya berisi lengkap (Gulungan Besar Kitab Yesaya atau 1QIsa), dan yang lain sekitar 75% lengkap (1QIsb). Naskah-naskah ini umumnya bertarikh antara 150 SM sampai 70 M.[1]

Naskah Perjanjian Lama yang terlestarikan

[sunting | sunting sumber]
Versi Contoh Bahasa Tarikh Penyusunan Salinan tertua
Gulungan Laut Mati Tanakh di Qumran Ibrani, Aram dan Yunani (Septuaginta) ~ 150 SM – 70 M ~ 150 SM – 70 M
Septuaginta Codex Vaticanus, Codex Sinaiticus dan naskah papirus tua lain Greek 300–100 SM abad ke-2 SM (fragmen)
abad ke-4 (lengkap)
Pesyita Suryani awal abad ke-5
Vulgata Codex Amiatinus Latin awal abad ke-5
awal abad ke-8 (lengkap)
Teks Masoretik Aleppo Codex, Leningrad Codex dan manuskrip lain yang tidak lengkap Ibrani ~ 100 M awal abad ke-10
Taurat Samaria aksara Samaria 200–100 SM Manuskrip tertua yang ada ~ abad ke-11 M; Manuskrip tertua yang dapat diteliti oleh para ilmuwan, awal abad ke-16
Targum Aram 500–1000 M abad ke-5 M
Alkitab bahasa Koptik Crosby-Schøyen Codex, British Library MS. Oriental 7594 Koptik abad ke-3 atau ke-4 M

Naskah Perjanjian Baru

[sunting | sunting sumber]
Folio 41v dari Codex Alexandrinus memuat Injil Lukas dengan bagian penutup berhiasan (decorative tailpiece).

Bagian-bagian Perjanjian Baru telah terlestarikan dalam jumlah naskah yang melebihi naskah kuno manapun. Berjumlah lebih dari 5.800 naskah bahasa Yunani lengkap atau terfragmentasi, 10.000 naskah bahasa Latin dan 9.300 naskah dalam bahasa kuno yang lain termasuk bahasa Suryani, bahasa Slavik, bahasa Gothik, bahasa Ge'ez (Etiopia), bahasa Koptik dan bahasa Armenia. Tarikh pembuatan naskah ini diperkirakan berkisar dari ~125 M (naskah papirus John Rylands, P52; fragmen tertua berisi salinan Injil Yohanes) sampai dengan munculnya percetakan di Jerman pada abad ke-15. Mayoritas terbesar naskah-naskah ini adalah dari abad ke-10.

Merujuk kepada bukti tekstual Perjanjian Baru, Bruce M. Metzger menulis,

"Dalam mengevaluasi nilai pentingnya statistik ini ... orang harus mempertimbangkan, dengan kontras, jumlah naskah yang melestarikan teks-teks klasik kuno. Iliad karya Homer ... dilestarikan dalam 457 naskah papirus, 2 uncial, dan 188 minuscule. Di antara naskah tragedi, yang terbanyak adalah karya Euripides; naskah yang ada sekarang meliputi 54 papirus dan 276 perkamen, hampir seluruhnya bertarikh dari zaman Bizantin ... selang waktu dari pembuatan kitab-kitab Perjanjian Baru dan salinan yang ada sampai sekarang tergolong sangat singkat. Bukan berselang satu milenium lebih, sebagaimana karya-karya pengarang kuno, beberapa naskah papirus yang memuat bagian-bagian Perjanjian Baru merupakan salinan masih dalam rentang waktu kurang dari seabad dari pembuatan dokkumen aslinya."[2][3]

Hampir setiap tahun ditemukan sejumlah naskah tulisan tangan Perjanjian Baru dalam format bahasa Yunani asli. Penemuan substansial adalah tahun 2008, ketika 47 naskah kuno ditemukan di Albania; paling sedikit 17 di antaranya tidak dikenal oleh pakar Barat.[4] Ketika membandingkan satu naskah dengan yang lain, dengan perkecualian fragmen-fragmen yang kecil, tidak ada dua salinan yang 100% seluruhnya sama. Paling sedikit diperkirakan ada 400.000 variasi di antara naskah-naskah ini (dari abad ke-2 sampai ke-15) yang lebih dari jumlah kata dalam Perjanjian Baru. Variasi-variasi ini tidaklah signifikan karena merupakan perbandingan antara bahasa. Yang terpenting adalah variasi di dalam satu bahasa sendiri, dan ini jumlahnya jauh lebih sedikit. Kebanyakan berupa kesalahan penyalinan yang tidak disengaja oleh para jurutulis dan dengan mudah dapat diidentifkasi, misalnya: "haplografi" (penghilangan kata), "homoioteleuton" (baris disalin berulang), salah ejaan, perubahan urutan kata. Sejumlah variasi tampaknya disengaja, dan sering membuat lebih sulit ditentukan apakah perubahan ini merupakan koreksi dari contoh yang lebih benar, atau harmonisasi antara bacaan-bacaan berbeda, atau dimotivasi oleh suatu ideologi.[5] Untuk itulah diterapkan paleografi, yaitu ilmu yang mempelajari tulisan kuno, dan kritisisme tekstual, yaitu studi naskah-naskah untuk merekonstruksi kemungkinan teks asli. Teks lengkap dan yang disalin dengan benar biasanya segera dipakai dan karenanya cepat menjadi aus, sehingga harus dibuat salinan yang baru. Lagipula, pembuatan salinan memakan biaya dan waktu yang lama, sebab membutuhkan juru tulis yang ahli serta pemeriksaan yang saksama, maka suatu naskah Alkitab hanya dibuat bila ada pesanan khusus, dan ukuran kertas, jenis tulisan, hiasan (meningkatkan ongkos kerja), cara penjilidan (satu buku atau kumpulan buku) ditentukan oleh pemesan yang membiayai produksi naskah tersebut. Ide untuk menyimpan cadangan salinan mungkin dianggap pemborosan dan tidak perlu karena bentuk dan penampilan suatu naskah sering kali disesuaikan dengan selera estetik pembelinya. Ini merupakan sebagian alasan mengapa lebih sering ditemukan potongan-potongan naskah yang tidak lengkap, dan kadang kala mengandung sejumlah ketidak sesuaian isi (varian bacaan), dan jarang sekali didapatkan karya yang utuh dan konsisten.[6]

Distribusi naskah Perjanjian Baru bahasa Yunani menurut abad

[sunting | sunting sumber]
Permulaan Injil Markus dari Kitab Durrow.
Sebuah halaman dari Sinope Gospels. Gambar miniatur di bawah menunjukkan Yesus menyembuhkan orang buta.

Sumber: Aland.[7]

Naskah Perjanjian Baru Lektionari
Abad Papirus Uncial Minuscule Uncial Minuscule
ke-2 2 - - - -
ke-2/3 5 1 - - -
ke-3 28 2 - - -
ke-3/4 8 2 - - -
ke-4 14 14 - 1 -
ke-4/5 8 8 - - -
ke-5 2 36 - 1 -
ke-5/6 4 10 - - -
ke-6 7 51 - 3 -
ke-6/7 5 5 - 1 -
ke-7 8 28 - 4 -
ke-7/8 3 4 - - -
ke-8 2 29 - 22 -
ke-8/9 - 4 - 5 -
ke-9 - 53 13 113 5
ke-9/10 - 1 4 - 1
ke-10 - 17 124 108 38
ke-10/11 - 3 8 3 4
ke-11 - 1 429 15 227
ke-11/12 - - 33 - 13
ke-12 - - 555 6 486
ke-12/13 - - 26 - 17
ke-13 - - 547 4 394
ke-13/14 - - 28 - 17
ke-14 - - 511 - 308
ke-14/15 - - 8 - 2
ke-15 - - 241 - 171
ke-15/16 - - 4 - 2
ke-16 - - 136 - 194
Jumlah 96 269 2667 286 1879
3032 2165

Transmisi

[sunting | sunting sumber]
Ilustrasi seorang jurutulis sedang bekerja di Eropa pada zaman kuno.

Tugas penyalinan naskah umumnya dilakukan oleh jurutulis yang merupakan seorang profesional terlatih dalam bidang penulisan dan penjilidan buku. Beberapa naskah dibaca ulang dan para pakar yang memeriksa dengan teliti naskah-naskah kuno tersebut kadang mendapati tulisan asli dan koreksi oleh orang lain pada sejumlah halaman.

Penyusunan Katalog

[sunting | sunting sumber]

Desiderius Erasmus menyunting edisi cetak pertama Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani pada tahun 1516, mendasarkan karyanya pada beberapa naskah karena dia tidak memiliki karya tunggal yang lengkap dan karena setiap naskah mengadung kesalahan-kesalahan kecil. Pada abad ke-18, Johann Jakob Wettstein adalah salah satu pakar Alkitab pertama yang mulai membuat katalog naskah-naskah Alkitab. Ia membagi naskah-naskah tersebut berdasarkan bentuk tulisannya (uncial, minuscule) atau format (leksionari dan lain-lain) serta berdasarkan isi (Injil, Surat-surat Paulus, Kisah Para Rasul + Surat-surat Am, dan Kitab Wahyu). Ia memberi nomor pada setiap surat uncial dan minuscule maupun leksionari untuk setiap kelompok isi, sehingga sejumlah naskah diberi nomor atau kode huruf yang sama.[8]

Naskah-naskah yang memuat Perjanjian Baru secara lengkap, misalnya Codex Alexandrinus (A) dan Codex Ephraemi Rescriptus (C), kode-kode huruf ini dipakai dalam semua kelompok isi. Namun, untuk naskah kuno penting seperti Codex Vaticanus Graecus 1209 (B), yang tidak memuat Kitab Wahyu, huruf B juga dipakai untuk menandai sebuah naskah kuno Kitab Wahyu dari abad ke-10, sehingga menimbulkan kebingunan.

Tischendorf

[sunting | sunting sumber]

Konstantin von Tischendorf menemukan salah satu salinan (hampir) lengkap tertua seluruh Alkitab, Codex Sinaiticus, lebih dari satu abad setelah sistem katalog Wettstein diperkenalkan. Karena Tischendorf menganggap naskah itu sangat penting, ia memberi kode dengan huruf Ibrani alef (א).

Von Soden

[sunting | sunting sumber]

Hermann, Freiherr von Soden menerbitkan sistem katalog yang kompleks untuk naskah-naskah kuno pada tahun 1902-1910.[9] Ia mengelompokkan naskah-naskah berdasarkan isinya, dengan memberi kode awalan huruf Yunani: δ untuk Perjanjian Baru lengkap, ε untuk kitab-kitab Injil, dan α untuk bagian-bagian selebihnya. Namun, pengelompokkan ini mempunyai kelemahan karena sejumlah naskah yang diberi kode δ tidak memuat Kitab Wahyu, dan banyak naskah yang termasuk kelompok berkode α memuat juga Surat-surat Am ataupun Surat-surat Paulus, tetapi tidak dua-duanya. Setelah awalan huruf Yunani, Von Soden memberi nomor yang secara kasar berkaitan dengan tarikh suatu naskah (misalnya δ1-δ49 berasal dari sebelum abad ke-10, δ150-δ249 dari abad ke-11). Sistem ini ternyata menjadi problematik pada waktu suatu naskah diubah perkiraan tarikhnya, atau ketika lebih banyak naskah ditemukan daripada cadangan nomor yang disediakan untuk abad tertentu.[10]

Gregory–Aland

[sunting | sunting sumber]

Caspar René Gregory menerbitkan sistem katalognya pada tahun 1908 dalam karyanya Die griechischen Handschriften des Neuen Testaments. Sistem ini masih dipakai sampai sekarang.

Gregory memberi kode setiap naskah papirus dengan awalan huruf P, sering kali ditulis dalam jenis tulisan blackletter (n), dengan nomor yang ditulis dalam format superscript. Uncials diberi awalan angka "0", dan huruf-huruf naskah utama tetap dipakai untuk redundancy (misalnya Codex Claromontanus diberi kode 06 dan juga D). Naskah-naskah minuscule diberi nomor biasa. Leksionari diberi awalan huruf l, sering dalam bentuk tulisan tangan (). Kurt Aland meneruskan pekerjaan Gregory dalam menyusun katalog pada tahun 1950-an dan seterusnya. Karenanya, sistem penomoran ini sering disebut sebagai "nomor Gregory-Aland".

Perkiraan Tarikh Pembuatan Naskah Perjanjian Baru

[sunting | sunting sumber]

Kitab-kitab Perjanjian Baru rupanya sudah lengkap pada abad pertama, tetapi tidak ada naskah asli (autograph) yang terlestarikan sampai sekarang. Yang ada hanya salinan-salinan dari abad-abad berikutnya. Tarikh naskah-naskah salinan itu ditentukan berdasarkan "Paleografi", yaitu ilmu yang menganalisisnya tipografi tulisan untuk memperkirakan tanggal penulisannya. Cara ini merupakan yang paling akurat dan objektif. Kelompok-kelompok tulisan tertentu dapat dikaitkan dengan suatu generasi, dan perubahannya dapat dicatat dengan tingkat akurasi yang tinggi dalam rentang waktu yang pendek. Penentuan tarikh bahan naskah dengan tes radiokarbon membutuhkan sebagian kecil bahan untuk dihancurkan dalam prosesnya; kurang akurat dibandingkan dengan Paleografi.[11] Baik metode radiokarbon dan paleografi hanya dapat memberikan kemungkinan rentang waktu pembuatan naskah, dan masih diperdebatkan seberapa sempit rentang waktu ini. Pada umumnya metode radiokarbon memberikan rentang antara 10 sampai lebih dari 100 tahun. Mirip dengan itu, pentarikhan menggunakan metode paleografi mempunyai rentang antara 25 sampai lebih dari 125 tahun.[12]

Naskah-naskah tertua Perjanjian Baru yang terlestarikan

[sunting | sunting sumber]

Naskah tertua Perjanjian Baru adalah fragmen seukuran kartu bisnis dari Injil Yohanes, Rylands Library Papyrus P52, yang diperkirakan dibuat pada pertengahan pertama abad ke-2. Salinan lengkap pertama dari satu kitab dalam Perjanjian Baru muncul sekitar tahun 200, dan salinan lengkap Perjanjian Baru, Codex Sinaiticus bertarikh abad ke-4.[13] Tabel berikut memuat daftar naskah tertua yang ada sekarang untuk kitab-kitab Perjanjian Baru.

Kitab

Naskah tertua
yang ada

Tarikh

Kondisi

Injil Matius

P1, P19, P21, P25, P37, P45, P53, P64, P67, P70, P77, P101, P103, P104

~ 200

Fragmen

Injil Markus

P45

~ 250

Fragmen besar

Injil Lukas

P4, P69, P75

~ 200

Fragmen

Injil Yohanes

P5, P6, P22, P28, P39, P45, P52, P66, P75, P80, P90, P95, P106

~ 125-160

Fragmen

Kisah Para Rasul

P29, P38, P45, P48, P53, P74, P91

awal abad ke-3[14]

Fragmen

Surat Roma

P27, P40, P46

~ 175-225

Fragmen

Surat 1 Korintus

P14, P15, P46

~ 175-225

Fragmen

Surat 2 Korintus

P46

~ 175-225

Fragmen

Surat Galatia

P46

~ 175-225

Fragmen

Surat Efesus

P46, P49

~ 175-225

Fragmen

Surat Filipi

P16, P46

~ 175-225

Fragmen

Surat Kolose

P46

~ 175-225

Fragmen

Surat 1 Tesalonika

P30, P46, P65

~ 175-225

Fragmen

Surat 2 Tesalonika

P30, P92

abad ke-3/4

Fragmen

Surat 1 Timotius

א

~ 350

Lengkap

Surat 2 Timotius

א

~ 350

Lengkap

Surat Titus

P32

~ 200

Fragmen

Surat Filemon

P87

abad ke-3

Fragmen

Surat Ibrani

P12, P13, P17, P46

~ 175-225

Fragmen

Surat Yakobus

P20, P23, P100

abad ke-3

Fragmen

Surat 1 Petrus

MS 193[15]

abad ke-3

Fragmen

Surat 2 Petrus

P72

abad ke-3/4

Fragmen

Surat 1 Yohanes

P9

abad ke-3

Fragmen

Surat 2 Yohanes

א
0232

~ 350
abad ke-2/6

Lengkap
Fragmen

Surat 3 Yohanes

א

~ 350

Lengkap

Surat Yudas

P72

abad ke-3/4

Fragmen

Kitab Wahyu

P18, P24, P47, P98, P115

abad ke-2

Fragmen

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ F. F. Bruce. "The Last Thirty Years". Story of the Bible. ed. Frederic G. Kenyon. Retrieved June 19, 2007
  2. ^ The Text Of The New Testament: Its Transmission, Corruption & Restoration, 1992, Third Enlarged Edition, Bruce Metzger, p. 33-35
  3. ^ Dalam catata kaki untuk komentarnya, Metzger juga menulis, "Lest, however, the wrong impression be conveyed from the statistics given above regarding the total number of Greek manuscripts of the New Testament, it should be pointed out that most of the papyri are relatively fragmentary and that only about fifty manuscripts (of which the Codex Sinaiticus is the only Uncial manuscript) contain the entire New Testament." The Text Of The New Testament: Its Transmission, Corruption & Restoration, 1992, Third Enlarged Edition, Bruce Metzger, p. 34
  4. ^ Michelle A Vu, "NT scholar on discovery of giant trove of Bible manuscripts," Christianity Today, 21 April 2008
  5. ^ Ehrman 2004, pp.480f
  6. ^ Ehrman 2005
  7. ^ Aland, p 81
  8. ^ Aland 1995, p. 72
  9. ^ Hermann von Soden, Die Schriften des Neuen Testaments, in ihrer ältesten erreichbaren Textgestalt hergestellt auf Grund ihrer Textgeschichte 4 vols., Berlin: Glaue, 1902-1910.
  10. ^ Aland 1995, pp. 40-41
  11. ^ Britannica Online: Types of manuscript errors[pranala nonaktif permanen]
  12. ^ Egypt on the Pentateuch's Ideological Map By F. V. Greifenhagen
  13. ^ Ehrman 2004, pp. 479-480
  14. ^ Philip W. Comfort and David P. Barrett. The Text of the Earliest New Testament Greek Manuscripts. Wheaton, Illinois: Tyndale House Publishers Incorporated, 2001, p. 65.
  15. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-02. Diakses tanggal 2013-09-19. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]