Lompat ke isi

Bahasa Proto-Japonik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
tambahan
 
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{infobox proto-language
{{infobox proto-language
| name = Proto-Japonik
| name = Proto-Japonik
| altname = Proto-Jepang–Ryukyu<br/ >bahasa Yayoi
| altname = Proto-Jepang–Ryukyu<br/ >Yayoi
| familycolor = Altaic <!-- hanya warna kotak info, tetapi bukan bagian dari Altaik yang sangat diperdebatkan -->
| familycolor = Altaic
| target = [[Rumpun bahasa Japonik]]
| target = [[Rumpun bahasa Japonik]]
| child1 = [[Bahasa Proto-Jepang|Proto-Jepang]]
| child1 = [[Bahasa Proto-Jepang|Proto-Jepang]]
Baris 10: Baris 10:
| era = [[Zaman Yayoi|Yayoi]] (kira-kira 700–300 SM)
| era = [[Zaman Yayoi|Yayoi]] (kira-kira 700–300 SM)
}}
}}
'''Bahasa Proto-Japonik''', juga disebut sebagai '''bahasa Japonik Purba''', '''bahasa Proto-Jepang–Ryukyu''', atau '''bahasa Yayoi''', adalah [[rekonstruksi bahasa|rekonstruksi]] leluhur semua [[rumpun bahasa]] [[Rumpun bahasa Japonik|Japonik]].
'''Bahasa Proto-Japonik''' (juga disebut sebagai '''bahasa Japonik Purba''', '''bahasa Proto-Jepang–Ryukyu''', atau '''bahasa Yayoi''') adalah [[bahasa purba]] leluhur yang [[rekonstruksi bahasa|direkonstruksi]] dari semua ragam dalam [[rumpun bahasa]] [[Rumpun bahasa Japonik|Japonik]].
Bahasa ini direkonstruksi dengan menggunakan kombinasi [[rekonstruksi bahasa internal|internal]] dari [[bahasa Jepang Kuno]] dan dengan menerapkan [[metode perbandingan]] terhadap bahasa Jepang Kuno (termasuk ragam timur, [[bahasa Hachijo|Hachijo]]) dan [[rumpun bahasa Ryukyu]].{{sfnp|Frellesvig|Whitman|2008a|p=1}} Rekonstruksi besar pada abad ke-20 dilakukan oleh [[Samuel Elmo Martin]] dan [[Shirō Hattori]].{{sfnp|Frellesvig|Whitman|2008a|p=1}}{{sfnp|Martin|1987}}
Bahasa ini direkonstruksi dengan menggunakan kombinasi [[rekonstruksi bahasa internal|internal]] dari [[bahasa Jepang Kuno]] dan dengan menerapkan [[metode perbandingan]] terhadap bahasa Jepang Kuno (termasuk ragam timur, [[bahasa Hachijo|Hachijo]]) dan [[rumpun bahasa Ryukyu]].{{sfnp|Frellesvig|Whitman|2008a|p=1}} Rekonstruksi besar pada abad ke-20 dilakukan oleh [[Samuel Elmo Martin]] dan [[Shirō Hattori]].{{sfnp|Frellesvig|Whitman|2008a|p=1}}{{sfnp|Martin|1987}}


== Latar belakang ==
== Latar belakang ==
{{main|Rumpun bahasa Japonik}}
{{main|Rumpun bahasa Japonik|Zaman Yayoi}}
Rumpun bahasa Japonik modern terdiri dari [[bahasa Jepang]] (dituturkan di [[Kepulauan Jepang|dataran utama Jepang]]), dan [[rumpun bahasa Ryukyu]] (dituturkan di [[Kepulauan Ryukyu]]).{{sfnp|Vovin|2010|p=5}}
Rumpun bahasa Japonik modern terdiri dari [[bahasa Jepang]] (dituturkan di [[Kepulauan Jepang|dataran utama Jepang]]), dan [[rumpun bahasa Ryukyu]] (dituturkan di [[Kepulauan Ryukyu]]).{{sfnp|Vovin|2010|p=5}}
Kebanyakan ahli bahasa percaya bahwa bahasa Japonik dibawa ke [[Kyushu]] dari [[Semenanjung Korea]] pada sekitar tahun 700 hingga 300 SM oleh petani padi dari [[Zaman Yayoi|Kebudayaan Yayoi]] dan menyebar ke seluruh [[Jepang]], menggantikan bahasa setempat.{{sfnp|Serafim|2008|p=98}}{{sfnp|Vovin|2017}}
Kebanyakan ahli bahasa percaya bahwa bahasa Japonik dibawa ke [[Kyushu]] dari [[Semenanjung Korea]] pada sekitar tahun 700 hingga 300 SM oleh petani padi dari [[Zaman Yayoi|Kebudayaan Yayoi]] dan menyebar ke seluruh [[Jepang]], menggantikan bahasa setempat.{{sfnp|Serafim|2008|p=98}}{{sfnp|Vovin|2017}}
Baris 328: Baris 328:


{{DEFAULTSORT:Japonik, bahasa proto}}
{{DEFAULTSORT:Japonik, bahasa proto}}
[[Kategori:Bahasa Japonik]]
[[Kategori:Rumpun bahasa Japonik]]
[[Kategori:Linguistik historis]]
[[Kategori:Linguistik historis]]

Revisi terkini sejak 1 Juni 2022 14.05

Proto-Japonik
Proto-Jepang–Ryukyu
Yayoi
Reka ulang dariRumpun bahasa Japonik
WilayahKepulauan Jepang, Ryukyu, dan Semenanjung Korea
ZamanYayoi (kira-kira 700–300 SM)
Reka ulang tingkat rendah
L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini


Bahasa Proto-Japonik (juga disebut sebagai bahasa Japonik Purba, bahasa Proto-Jepang–Ryukyu, atau bahasa Yayoi) adalah bahasa purba leluhur yang direkonstruksi dari semua ragam dalam rumpun bahasa Japonik. Bahasa ini direkonstruksi dengan menggunakan kombinasi internal dari bahasa Jepang Kuno dan dengan menerapkan metode perbandingan terhadap bahasa Jepang Kuno (termasuk ragam timur, Hachijo) dan rumpun bahasa Ryukyu.[1] Rekonstruksi besar pada abad ke-20 dilakukan oleh Samuel Elmo Martin dan Shirō Hattori.[1][2]

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Rumpun bahasa Japonik modern terdiri dari bahasa Jepang (dituturkan di dataran utama Jepang), dan rumpun bahasa Ryukyu (dituturkan di Kepulauan Ryukyu).[3] Kebanyakan ahli bahasa percaya bahwa bahasa Japonik dibawa ke Kyushu dari Semenanjung Korea pada sekitar tahun 700 hingga 300 SM oleh petani padi dari Kebudayaan Yayoi dan menyebar ke seluruh Jepang, menggantikan bahasa setempat.[4][5] Bentuk tertua yang telah dibuktikan adalah bahasa Jepang Kuno, yang tercatat menggunakan aksara Tionghoa pada abad ke-7 dan ke-8 M.[6]

Rumpun bahasa Ryukyu dianggap sebagai dialek bahasa Jepang di Jepang, namun sebenarnya tingkat kesalingpahamannya sangat sedikit, sehingga lebih tepat disebut sebagai bahasa tersendiri.[7] Ryukyu dibagi menjadi kelompok utara dan selatan, sesuai dengan pembagian fisik yaitu Selat Miyako selebar 250 km.[8] Bentuk Bahasa Okinawa tertua secara tertulis dibuktikan pada abad ke-16..[8] Semua ragam bahasa Ryukyu terancam punah.[9]

Karena bahasa Jepang Kuno menampilkan beberapa inovasi yang tidak dimiliki oleh bahasa Ryukyu, kedua cabang tersebut telah berpisah dari satu bahasa sebelum abad ke-7.[10] Migrasi ke Ryukyu dari Kyushu selatan mungkin bertepatan dengan ekspansi pesat kebudayaan pertanian Gusuku pada abad ke-10 dan ke-11.[11] Setelah migrasi ini, ada pengaruh terbatas dari daratan Jepang hingga penaklukan Kerajaan Ryukyu oleh Domain Satsuma pada tahun 1609.[12]

Rekonstruksi awal bahasa proto, yang berpuncak pada karya Samuel Martin, didasarkan terutama pada rekonstruksi internal dari bahasa Jepang Kuno. Bukti dari dialek bahasa Jepang dan rumpun bahasa Ryukyu juga digunakan,terutama mengenai sejarah aksen intonasi, tetapi sebaliknya mengasumsikan peran sekunder. Pendekatan kedua yaitu metode perbandingan dari dialek Jepang and Ryukyu telah berkembang menjadi penting sejak sebuah karya yang diterbitkan oleh Shirō Hattori pada tahun 1970-an.[1]

Leksikon[sunting | sunting sumber]

Kata ganti[sunting | sunting sumber]

Kata ganti atau pronomina adalah *wa dan *a, tetapi kedua itu dibedakan dengan cara yang berbeda dalam bahasa turunan.[13] Bentuk *na, mungkin diserap dari Koreanik, menghasilkan kata ganti orang ambivalen dalam bahasa Jepang, kata ganti orang kedua di rumpun bahasa Ryukyu Utara, dan kata ganti refleksif di rumpun bahasa Ryukyu Selatan.[14][15] Bahasa Proto-Ryukyu memiliki kata ganti orang kedua lainnya, yaitu *ʔe atau *ʔo, yang dibuktikan di seluruh Kepulauan Ryukyu.[16][17]

Kata ganti tanya berikut dapat direkonstruksi untuk bahasa Proto-Japonik.[18]

  • *ta 'siapa'
  • *n-anu- 'apa'
  • *entu- 'kapan' (kemungkinan diserap dari rumpun bahasa Koreanik)
  • *e-ka 'bagaimana'

Kata ganti demonstratif berikut dapat direkonstruksi untuk bahasa Proto-Japonik.[19]

Demonstratif mesial dari bahasa Jepang Kuno (so < *sə) dan bahasa Proto-Ryukyu (*ʔo) tidak berhubungan.[19]

Bilangan[sunting | sunting sumber]

Angka dalam bahasa Proto-Japonik yang direkonstruksi (1-10) dan refleksnya pada turunan terpilih adalah sebagai berikut:

Bilangan Jepang
Angka Proto-Japonik[20] Jepang Ryukyu Japonik Semenanjung[5]
Kuno[21] Modern Shuri (Okinawa)[22] Hatoma (Yaeyama)[23] Yonaguni[24]
1 *pitə pi1to2 hito tii- pusu- tʼu-
2 *puta puta futa taa- huta- tʼa-
3 *mi(t)- mi1 mi mii- mii- mii- *mit
4 *jə yo2 yo juu- juu- duu-
5 *itu itu itsu ici- ici- ici- *yuci
6 *mu(t)- mu mu muu- muu- muu-
7 *nana nana nana nana- nana- nana- *nanən
8 *ja ya ya jaa- jaa- daa-
9 *kəkənə ko2ko2no2 kokono kukunu- (ku)kunu- kugunu-
10 *təwə to2wo tuu tuu- tuu *tək

Bentuk bahasa Proto-Japonik untuk '2', '6', dan '8' tampaknya diturunkan dari kata-kata yang digandakan oleh pergantian vokal.[14]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Frellesvig & Whitman (2008a), hlm. 1.
  2. ^ Martin (1987).
  3. ^ Vovin (2010), hlm. 5.
  4. ^ Serafim (2008), hlm. 98.
  5. ^ a b Vovin (2017).
  6. ^ Frellesvig (2010), hlm. 12–20.
  7. ^ Shibatani (1990), hlm. 191.
  8. ^ a b Shimoji (2012), hlm. 352.
  9. ^ Shimoji (2012), hlm. 351.
  10. ^ Pellard (2015), hlm. 21–22.
  11. ^ Pellard (2015), hlm. 30–31.
  12. ^ Shimoji (2010), hlm. 4.
  13. ^ Vovin (2010), hlm. 62–63.
  14. ^ a b Whitman (2012), hlm. 33.
  15. ^ Vovin (2010), hlm. 63–65.
  16. ^ Vovin (2010), hlm. 65.
  17. ^ Thorpe (1983), hlm. 219–221.
  18. ^ Vovin (2010), hlm. 66–67.
  19. ^ a b Vovin (2010), hlm. 71.
  20. ^ Whitman (2012), hlm. 31, 33.
  21. ^ Bentley (2012), hlm. 199.
  22. ^ Shimoji (2012), hlm. 357.
  23. ^ Lawrence (2012), hlm. 387.
  24. ^ Izuyama (2012), hlm. 429.

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

Bacaan lebih lanjut[sunting | sunting sumber]