Ekonomi makro: Perbedaan antara revisi
65434fedcd (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes |
||
(9 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Circulation in macroeconomics.svg|jmpl|325px|ka|Sirkulasi Ekonomi Makro]] |
[[Berkas:Circulation in macroeconomics.svg|jmpl|325px|ka|Sirkulasi Ekonomi Makro]] |
||
'''Ekonomi makro''' atau '''makroekonomi''' adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan.<ref> |
'''Ekonomi makro''' atau '''makroekonomi''' adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan.<ref>{{cite book|title= Ekonomi Makro|author= Muchtolifah|publisher= Unesa University Press|isbn= 978-979-028-241-4|page= 3|url= http://eprints.upnjatim.ac.id/3029/1/BUKU_makro_ekonomi.pdf}}</ref> Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti [[pertumbuhan ekonomi]], [[stabilitas harga]], [[tenaga kerja]] dan pencapaian [[keseimbangan neraca]] yang berkesinambungan. |
||
Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas. Ada dua area penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek ([[siklus bisnis]]), dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari [[pertumbuhan ekonomi]] jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional). [[Model makroekonomi]] yang ada dan prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar untuk membantu pengembangan dan evaluasi [[kebijakan ekonomi]] dan strategi bisnis. |
Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas. Ada dua area penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek ([[siklus bisnis]]), dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari [[pertumbuhan ekonomi]] jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional). [[Model makroekonomi]] yang ada dan prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar untuk membantu pengembangan dan evaluasi [[kebijakan ekonomi]] dan strategi bisnis. |
||
== Konsep |
== Konsep dasar == |
||
Makroekonomi meliputi berbagai konsep dan variabel, tetapi selalu ada tiga topik utama untuk penelitian makroekonomi.<ref>Blanchard (2011), 32.</ref> Teori-teori mengenai makroekonomi biasanya terhubung dengan fenomena keluaran, [[pengangguran]] dan [[inflasi]]. Di luar teori makroekonomi, topik-topik tersebut juga sangatlah penting untuk semua agen ekonomi termasuk pekerja, konsumen dan produsen. |
Makroekonomi meliputi berbagai konsep dan variabel, tetapi selalu ada tiga topik utama untuk penelitian makroekonomi.<ref>Blanchard (2011), 32.</ref> Teori-teori mengenai makroekonomi biasanya terhubung dengan fenomena keluaran, [[pengangguran]] dan [[inflasi]]. Di luar teori makroekonomi, topik-topik tersebut juga sangatlah penting untuk semua agen ekonomi termasuk pekerja, konsumen dan produsen. |
||
=== Pengeluaran dan |
=== Pengeluaran dan pendapatan === |
||
[[Keluaran (ekonomi)|Keluaran]] nasional ialah total nilai seluruh produksi negara pada masa yang sudah ditentukan. Semua yang diproduksi dan dijual menghasilkan pendapatan. Maka dari itu, keluaran dan pendapatan biasanya dianggap setara dan dua istilah tersebut sering digunakan berganti-gantian. Keluaran bisa diukur sebagai jumlah pendapatan, atau, bisa dilihat dari sisi produksi dan diukur sebagai jumlah nilai [[barang jadi]] dan jasa atau bisa juga dari penjumlahan seluruh [[nilai tambah]] di dalam negeri.<ref>Blanchard (2011), 22.</ref> |
[[Keluaran (ekonomi)|Keluaran]] nasional ialah total nilai seluruh produksi negara pada masa yang sudah ditentukan. Semua yang diproduksi dan dijual menghasilkan pendapatan. Maka dari itu, keluaran dan pendapatan biasanya dianggap setara dan dua istilah tersebut sering digunakan berganti-gantian. Keluaran bisa diukur sebagai jumlah pendapatan, atau, bisa dilihat dari sisi produksi dan diukur sebagai jumlah nilai [[barang jadi]] dan jasa atau bisa juga dari penjumlahan seluruh [[nilai tambah]] di dalam negeri.<ref>Blanchard (2011), 22.</ref> |
||
Keluaran ekonomi makro biasanya diukur dengan [[Produk Domestik Bruto]] (PDB) atau salah satu [[akun nasional]]. Ekonom yang tertarik dengan kenaikan keluaran jangka panjang akan mempelajari [[ |
Keluaran ekonomi makro biasanya diukur dengan [[Produk Domestik Bruto]] (PDB) atau salah satu [[akun nasional]]. Ekonom yang tertarik dengan kenaikan keluaran jangka panjang akan mempelajari [[pertumbuhan ekonomi]]. Kemajuan teknologi, akumulasi mesin dan [[Modal (eknomi)|modal]] lainnya, serta pendidikan yang lebih baik dan [[modal manusia]] semuanya akan berujung pada keluaran ekonomi lebih besar di selama berjalannya waktu. Tetapi, keluaran tidak selalu naik secara konsisten. [[Siklus bisnis]] bisa menyebabkan penurunan keluaran jangka pendek yang disebut [[resesi]]. Ekonom mencari [[kebijakan ekonomi makro]] yang bisa mencegah ekonomi anjlok ke jurang resesi dan akhirnya bisa memacu pertumbuhan jangka panjang dengan lebih cepat. |
||
=== Pengangguran === |
=== Pengangguran === |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
Walaupun ada beberapa jenis pengangguran yang selalu ada saja mau bagaimanapun kedaaan ekonomi pada saat itu, pengangguran siklikan terjadi ketika pertumbuhan ekonomi menjadi stagnan. [[Hukum Okun]] menunjukan hubungan empiris antara pengangguran dan pertumbuhan ekonomi.<ref>Dwivedi, 445–446.</ref> Versi asli dari Hukum Okun menyatakan bahwa 3% kenaikan keluaran ekonomi akan mengakibatkan 1% penurunan angka pengangguran.<ref>Neely, Christopher J. "Okun's Law: Output and Unemployment. ''Economic Synopses''. Number 4. 2010. http://research.stlouisfed.org/publications/es/10/ES1004.pdf.</ref> |
Walaupun ada beberapa jenis pengangguran yang selalu ada saja mau bagaimanapun kedaaan ekonomi pada saat itu, pengangguran siklikan terjadi ketika pertumbuhan ekonomi menjadi stagnan. [[Hukum Okun]] menunjukan hubungan empiris antara pengangguran dan pertumbuhan ekonomi.<ref>Dwivedi, 445–446.</ref> Versi asli dari Hukum Okun menyatakan bahwa 3% kenaikan keluaran ekonomi akan mengakibatkan 1% penurunan angka pengangguran.<ref>Neely, Christopher J. "Okun's Law: Output and Unemployment. ''Economic Synopses''. Number 4. 2010. http://research.stlouisfed.org/publications/es/10/ES1004.pdf.</ref> |
||
=== Inflasi dan |
=== Inflasi dan deflasi === |
||
[[Berkas:M2andInflation.png|jmpl|ka|''moving-average'' periodik selama sepuluh tahun tentang perubahan tingkat harga dan pertumbuhan penawaran uang (menggunakan ukuran M2, penawaran dari kurs keras dan uang dipegang untuk sebagian besar jenis rekening bank) di Amerika dari tahun 1875 ke 2011. Dari sisi jangka panjang, kedua seri ini menunjukkan hubungan yang erat.]] |
[[Berkas:M2andInflation.png|jmpl|ka|''moving-average'' periodik selama sepuluh tahun tentang perubahan tingkat harga dan pertumbuhan penawaran uang (menggunakan ukuran M2, penawaran dari kurs keras dan uang dipegang untuk sebagian besar jenis rekening bank) di Amerika dari tahun 1875 ke 2011. Dari sisi jangka panjang, kedua seri ini menunjukkan hubungan yang erat.]] |
||
Kenaikan harga umum disebuah ekonomi disebut dengan [[inflasi]]. Ketika harga menurun, maka terjadi [[deflasi]]. Ekonom mengukur perubahan harga ini menggunakan [[indeks harga]]. Inflasi bisa terjadi ketika suhu ekonomi menjadi terlalu panas dan tumbuh terlalu cepat. Mirip dengan ini, ekonomi yang merosot bisa mengakibatkan deflasi. |
Kenaikan harga umum disebuah ekonomi disebut dengan [[inflasi]]. Ketika harga menurun, maka terjadi [[deflasi]]. Ekonom mengukur perubahan harga ini menggunakan [[indeks harga]]. Inflasi bisa terjadi ketika suhu ekonomi menjadi terlalu panas dan tumbuh terlalu cepat. Mirip dengan ini, ekonomi yang merosot bisa mengakibatkan deflasi. |
||
Baris 47: | Baris 47: | ||
Model IS/LM sering kali digunakan untuk mendemonstrasikan efek dari kebijakan moneter dan fiskal. {{sfn|Durlauf|Hester|2008}}Buku teks sering kali menggunakan model IS/LM, tetapi model ini tidak menunjukkan kompleksitas dari model-model ekonomi-makro modern.{{sfn|Durlauf|Hester|2008}} Meskipun begitu, model-model modern ini masih tetap memiliki relasi yang mirip dengan IS/LM.{{sfn|Durlauf|Hester|2008}} |
Model IS/LM sering kali digunakan untuk mendemonstrasikan efek dari kebijakan moneter dan fiskal. {{sfn|Durlauf|Hester|2008}}Buku teks sering kali menggunakan model IS/LM, tetapi model ini tidak menunjukkan kompleksitas dari model-model ekonomi-makro modern.{{sfn|Durlauf|Hester|2008}} Meskipun begitu, model-model modern ini masih tetap memiliki relasi yang mirip dengan IS/LM.{{sfn|Durlauf|Hester|2008}} |
||
== Pendekatan |
== Pendekatan analitik == |
||
Pembedaan tradisional adalah antara dua pendekatan berbeda ke ekonomi: ekonomi Keynesian, memusatkan pada permintaan; dan ekonomi sisi-penyediaan (atau [[Mazhab ekonomi neo-klasik|neo-klasik]]) yang memusatkan pada persediaan. Keduanya tidak bisa berjalan sendiri, namun ini hanya permasalahan penekanan. |
Pembedaan tradisional adalah antara dua pendekatan berbeda ke ekonomi: ekonomi Keynesian, memusatkan pada permintaan; dan ekonomi sisi-penyediaan (atau [[Mazhab ekonomi neo-klasik|neo-klasik]]) yang memusatkan pada persediaan. Keduanya tidak bisa berjalan sendiri, namun ini hanya permasalahan penekanan. |
||
<span> |
<span> |
||
== Permasalahan |
== Permasalahan == |
||
{{ekonomi}} |
{{ekonomi}} |
||
Ekonomi makro membahas [[Masalah|permasalahan]] [[ekonomi]] berikut:{{Butuh rujukan}} |
|||
# [[kemiskinanan dan pemerataan]] |
# [[kemiskinanan dan pemerataan]] |
||
# [[depresiasi]] |
# [[depresiasi]] |
||
# [[krisis nilai tukar]] |
# [[krisis nilai tukar]] |
||
# [[hutang luar negeri]] |
# [[hutang luar negeri]] |
||
Baris 68: | Baris 69: | ||
* [[Economic development]] |
* [[Economic development]] |
||
== |
== Referensi == |
||
=== Catatan kaki === |
|||
{{reflist|30em}} |
{{reflist|30em}} |
||
== |
=== Daftar pustaka === |
||
* {{citation|first=Olivier|last= Blanchard|year=2000|title=Macroeconomics|publisher=[[Prentice Hall]]|isbn= 0-13-013306-X|ref=harv}}. |
* {{citation|first=Olivier|last= Blanchard|year=2000|title=Macroeconomics|publisher=[[Prentice Hall]]|isbn= 0-13-013306-X|ref=harv}}. |
||
* {{cite book|last = Blanchard|first = Olivier|title = Macroeconomics Updated|publisher = Prentice Hall|location = Englewood Cliffs|year = 2011|edition =5th|isbn = 978-0-13-215986-9|ref=harv }} |
* {{cite book|last = Blanchard|first = Olivier|title = Macroeconomics Updated|publisher = Prentice Hall|location = Englewood Cliffs|year = 2011|edition =5th|isbn = 978-0-13-215986-9|ref=harv }} |
Revisi terkini sejak 13 November 2022 03.53
Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan.[1] Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas. Ada dua area penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional). Model makroekonomi yang ada dan prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar untuk membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis.
Konsep dasar
[sunting | sunting sumber]Makroekonomi meliputi berbagai konsep dan variabel, tetapi selalu ada tiga topik utama untuk penelitian makroekonomi.[2] Teori-teori mengenai makroekonomi biasanya terhubung dengan fenomena keluaran, pengangguran dan inflasi. Di luar teori makroekonomi, topik-topik tersebut juga sangatlah penting untuk semua agen ekonomi termasuk pekerja, konsumen dan produsen.
Pengeluaran dan pendapatan
[sunting | sunting sumber]Keluaran nasional ialah total nilai seluruh produksi negara pada masa yang sudah ditentukan. Semua yang diproduksi dan dijual menghasilkan pendapatan. Maka dari itu, keluaran dan pendapatan biasanya dianggap setara dan dua istilah tersebut sering digunakan berganti-gantian. Keluaran bisa diukur sebagai jumlah pendapatan, atau, bisa dilihat dari sisi produksi dan diukur sebagai jumlah nilai barang jadi dan jasa atau bisa juga dari penjumlahan seluruh nilai tambah di dalam negeri.[3]
Keluaran ekonomi makro biasanya diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau salah satu akun nasional. Ekonom yang tertarik dengan kenaikan keluaran jangka panjang akan mempelajari pertumbuhan ekonomi. Kemajuan teknologi, akumulasi mesin dan modal lainnya, serta pendidikan yang lebih baik dan modal manusia semuanya akan berujung pada keluaran ekonomi lebih besar di selama berjalannya waktu. Tetapi, keluaran tidak selalu naik secara konsisten. Siklus bisnis bisa menyebabkan penurunan keluaran jangka pendek yang disebut resesi. Ekonom mencari kebijakan ekonomi makro yang bisa mencegah ekonomi anjlok ke jurang resesi dan akhirnya bisa memacu pertumbuhan jangka panjang dengan lebih cepat.
Pengangguran
[sunting | sunting sumber]Jumlah pengangguran di sebuah ekonomi diukur dengan angka pengangguran, yaitu persentase pekerja-pekerja tanpa pekerjaan yang ada di dalam angkatan kerja. Angkatan kerja hanya memasukan pekerja yang aktif mencari kerja. Orang-orang pensiunan, mengejar pendidikan atau yang tidak mendapat dukungan mencari kerja karena ketiadaan prospek kerja, tidaklah termasuk di dalam angkatan kerja.
Pengangguran sendiri bisa dibagi menjadi beberapa tipe yang semuanya berkaitan dengan sebab-sebab yang berbeda pula. Pengangguran klasikal terjadi ketika gaji karyawan terlalu tinggi sehingga pengusaha tidak berani memperkerjakan karyawan lebih dari yang sudah ada. Gaji bisa menjadi terlalu tinggi karena peraturan upah minimum atau adanya aktivitas serikat pekerja. Sama halnya dengan pengangguran klasikal, pengangguran friksional terjadi apabila ada lowongan pekerjaan untuk pekerja tetapi waktu untuk mencarinya menyebabkan adanya periode di mana si pekerja tersebut menjadi pengangguran.[4]
Pengangguran struktural meliputi beberapa jenis penyebab pengangguran termasuk ketidakcocokan antara kemampuan pekerja dan kemampuan yang dicari oleh pekerjaan yang ada.[5] Pengangguran besar-besaran bisa terjadi ketika sebuah ekonomi mengalami masa transisi industri dan kemampuan para pekerja menjadi tak terpakai. Pengangguran struktural itu juga cukup mirip dengan pengangguran friksional karena dua-duanya berkutat pada permasalahan ketidakcocokan kemampuan pekerja dengan lowongan pekerjaan, tetapi pengangguran struktural berbeda karena meliputi juga kebutuhan untuk menambah kemampuan diri, tidak hanya proses pencarian jangka pendek.[6]
Walaupun ada beberapa jenis pengangguran yang selalu ada saja mau bagaimanapun kedaaan ekonomi pada saat itu, pengangguran siklikan terjadi ketika pertumbuhan ekonomi menjadi stagnan. Hukum Okun menunjukan hubungan empiris antara pengangguran dan pertumbuhan ekonomi.[7] Versi asli dari Hukum Okun menyatakan bahwa 3% kenaikan keluaran ekonomi akan mengakibatkan 1% penurunan angka pengangguran.[8]
Inflasi dan deflasi
[sunting | sunting sumber]Kenaikan harga umum disebuah ekonomi disebut dengan inflasi. Ketika harga menurun, maka terjadi deflasi. Ekonom mengukur perubahan harga ini menggunakan indeks harga. Inflasi bisa terjadi ketika suhu ekonomi menjadi terlalu panas dan tumbuh terlalu cepat. Mirip dengan ini, ekonomi yang merosot bisa mengakibatkan deflasi.
Bank Sentral yang mengatur ketersediaan uang suatu negara, selalu mencoba menghindari adanya perubahan tingkat harga menggunakan kebijakan moneter. Dengan menaikan tingkat suku bunga atau menurunkan ketersediaan uang di dalam sebuah ekonomi akan menurunkan inflasi. Inflasi bisa mengakibatkan bertambahnya ketidakpastian dan konsekuensi negatif lainnya. Deflasi bisa menurunkan keluaran ekonomi. Bank sentral akan mengusahakan stabilnya harga untuk melindungi ekonomi dari akibat negatif atas fluktuasi harga.
Perubahan di tingkat harga bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. Teori kuantitas uang menyatakan bahwa pergerakan tingkat harga itu berhubungan langsung dengan penawaran uang. Fluktuasi jangka pendek bisa juga berhubungan dengan faktor moneter, tetapi perubahan pada permintaan agregat dan penawaran agregat bisa juga mempengaruhi tingkat harga. Contohnya, penurunan di permintaan karena adanya resesi bisa mengakibatkan indeks harga yang rendah dan deflasi. Syok penawaran negatif, seperti krisis minyak, akan menurunkan penawaran agregat dan menyebabkan inflasi.
Model ekonomi makro
[sunting | sunting sumber]Permintaan agregat-Penawaran agregat
[sunting | sunting sumber]Model AD-AS telah menjadi model panduan standar untuk menjelaskan ekonomi makro.[9] Model ini menunjukkan indeks harga dan indeks keluaran aktual di titik temu pada permintaan agregat dan penawaran agregat. Kurva permintaan agregat yang melandai ke bawah menandakan bahwa banyak keluaran yang diminta pada tingkat harga yang lebih rendah.[10]
Kurva melandai ke bawah ialah hasil yang terjadi karena tiga efek: Efek Pigou, yang menyatakan bahwa ketika harga asli jatuh, kemakmuran asli naik, sehingga mengakibatkan naiknya permintaan barang oleh konsumen; Efek Keynes, yang menyatakan bahwa ketika harga turun maka permintaan uang akan turun dan akan mengakibatkan turunnya suku bunga, pinjaman investasi dan konsumsi akan naik; dan efek ekspor bersih, yang menyatakan bahwa ketika harga naik, barang domestik menjadi lebih mahal apabila dilihat dari sisi komparatif dengan konsumen asing dan akibat dari itu, ekspor menurun. [10]
IS-LM
[sunting | sunting sumber]Model IS-LM memunculkan titik ekuilibrium tentang suku bunga dan pengeluaran diberikan oleh ekulibrium di dalam pasar barang dan uang. [11] Pasar barang diwakilkan oleh ekuilibrium antara investasi dan tabungan (IS), dan pasar uang diwakilkan oleh penawaran uang dan preferensi likuiditas. [12] Kurva IS termasuk oleh titik-titik di mana investasi, berdasarkan suku bunga, setara dengan tabungan, berdasarkan keluaran. [13]
Kurva IS melandai ke bawah karena keluaran dan suku bunga memiliki hubungan berbanding terbalik di pasar barang: Apabila keluaran meningkat maka akan lebih banyak uang yang ditabung, yang artinya suku bunga haruslah diturunkan untuk mendorong investasi yang cukup sehingga sepantaran dengan tabungan.[13] Kurva LM melandai ke atas karena suku bunga dan keluaran memiliki relasi positif di pasar uang. Dengan meningkatknya keluaran, permintaan untuk uang akan naik, dan suku bunga akan turut naik.[14]
Model IS/LM sering kali digunakan untuk mendemonstrasikan efek dari kebijakan moneter dan fiskal. [11]Buku teks sering kali menggunakan model IS/LM, tetapi model ini tidak menunjukkan kompleksitas dari model-model ekonomi-makro modern.[11] Meskipun begitu, model-model modern ini masih tetap memiliki relasi yang mirip dengan IS/LM.[11]
Pendekatan analitik
[sunting | sunting sumber]Pembedaan tradisional adalah antara dua pendekatan berbeda ke ekonomi: ekonomi Keynesian, memusatkan pada permintaan; dan ekonomi sisi-penyediaan (atau neo-klasik) yang memusatkan pada persediaan. Keduanya tidak bisa berjalan sendiri, namun ini hanya permasalahan penekanan.
Permasalahan
[sunting | sunting sumber]Ekonomi makro membahas permasalahan ekonomi berikut:[butuh rujukan]
- kemiskinanan dan pemerataan
- depresiasi
- krisis nilai tukar
- hutang luar negeri
- perbankan, kredit macet
- inflasi
- pertumbuhan ekonomi
- pengangguran
Lihat Juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Muchtolifah. Ekonomi Makro (PDF). Unesa University Press. hlm. 3. ISBN 978-979-028-241-4.
- ^ Blanchard (2011), 32.
- ^ Blanchard (2011), 22.
- ^ Dwivedi, 443.
- ^ Freeman (2008). http://www.dictionaryofeconomics.com/article?id=pde2008_S000311.
- ^ Dwivedi, 444–445.
- ^ Dwivedi, 445–446.
- ^ Neely, Christopher J. "Okun's Law: Output and Unemployment. Economic Synopses. Number 4. 2010. http://research.stlouisfed.org/publications/es/10/ES1004.pdf.
- ^ Healey 2002, hlm. 12.
- ^ a b Healey 2002, hlm. 13.
- ^ a b c d Durlauf & Hester 2008.
- ^ Peston 2002, hlm. 386-387.
- ^ a b Peston 2002, hlm. 387.
- ^ Peston 2002, hlm. 387-388.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Blanchard, Olivier (2000), Macroeconomics, Prentice Hall, ISBN 0-13-013306-X.
- Blanchard, Olivier (2011). Macroeconomics Updated (edisi ke-5th). Englewood Cliffs: Prentice Hall. ISBN 978-0-13-215986-9.
- Blaug, Mark (1986), Great Economists before Keynes, Brighton: Wheatsheaf.
- Blaug, Mark (2002). "Endogenous growth theory". Dalam Snowdon, Brian; Vane, Howard. An Encyclopedia of Macroeconomics. Northhampton, Massachusetts: Edward Elgar Publishing. ISBN 978-1-84542-180-9.
- Boettke, Peter (2001), Calculation and Coordination: Essays on Socialism and Transitional Political Economy, Routledge, ISBN 0-415-77109-9.
- Bouman, John: Principles of Macroeconomics – free fully comprehensive Principles of Microeconomics and Macroeconomics texts. Columbia, Maryland, 2011
- Dimand, Robert W. (2008). Durlauf, Steven N.; Blume, Lawrence E., ed. "Macroeconomics, origins and history of". The New Palgrave Dictionary of Economics. Palgrave Macmillan. doi:10.1057/9780230226203.1009.
- Durlauf, Steven N.; Hester, Donald D. (2008). "IS–LM". Dalam Durlauf, Lawrence E.; Blume. The New Palgrave Dictionary of Economics (edisi ke-Second). Palgrave Macmillan. doi:10.1057/9780230226203.0855. Diakses tanggal 5 June 2012.
- Dwivedi, D.N. (2001). Macroeconomics : theory and policy. New Delhi: Tata McGraw-Hill. ISBN 978-0-07-058841-7.
- Friedman, Milton (1953), Essays in Positive Economics, London: University of Chicago Press, ISBN 0-226-26403-3.
- Haberler, Gottfried (1937), Prosperity and depression, League of Nations.
- Leijonhufvud, Axel The Wicksell Connection: Variation on a Theme. UCLA. November, 1979.
- Healey, Nigel M. (2002). "AD-AS model". Dalam Snowdon, Brian; Vane, Howard. An Encyclopedia of Macroeconomics. Northhampton, Massachusetts: Edward Elgar Publishing. hlm. 11–18. ISBN 978-1-84542-180-9.
- Heijdra, B. J. (2002), Foundations of Modern Macroeconomics, Oxford University Press, ISBN 0-19-877617-9 .
- Mises, Ludwig Von (1912), Theory of Money and Credit, Yale University Press.
- Mayer, Thomas (2002). "Monetary polic: role of". Dalam Snowdon, Brian; Vane, Howard. An Encyclopedia of Macroeconomics. Northhampton, Massachusetts: Edward Elgar Publishing. hlm. 495–499. ISBN 978-1-84542-180-9.
- Mishkin, Frederic S. (2004), The Economics of Money, Banking, and Financial Markets, Boston: Addison-Wesley, hlm. 517
- Peston, Maurice (2002). "IS-LM model: closed economy". Dalam Snowdon, Brian; Vane, Howard R. An Encyclopedia of Macroeconomics. Edward Elgar.
- Solow, Robert (2002). "Neoclassical growth model". Dalam Snowdon, Brian; Vane, Howard. An Encyclopedia of Macroeconomics. Northhampton, Massachusetts: Edward Elgar Publishing. ISBN 978-1-84542-180-9.
- Snowdon, Brian, and Howard R. Vane, ed. (2002). An Encyclopedia of Macroeconomics, Description Diarsipkan 2011-07-22 di Wayback Machine. & scroll to Contents-preview links.
- Snowdon, Brian (2005), Modern Macroeconomics: Its Origins, Development And Current State, Edward Elgar Publishing, ISBN 1-84376-394-X .
- Gärtner, Manfred (2006), Macroeconomics, Pearson Education Limited, ISBN 978-0-273-70460-7.
- Warsh, David (2006), Knowledge and the Wealth of Nations, Norton, ISBN 978-0-393-05996-0.