Lompat ke isi

Negeri Tanpa Telinga: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Referensi: adding/altering template, replaced: {{film-stub|Indonesia}} → {{film-indo-stub}} using AWB
k →‎Referensi: clean up
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 45: Baris 45:
Telinga Naga lah yang sebenarnya menangkap semua percakapan dan perbincangan orang-orang itu. sebagai tukang pijat, ia mendengar semua pembicaraan orang-orang penting itu, bagaimana mereka melakukan transaksi busuk, mendengar keluh kesah Piton yang selalu tidak dianggap pun oleh istrinya sendiri. Percakapan itulah yang membuat Naga muak. Orang kecil yang sangat mencintai istrinta, tetapi ia terjebak dalam suasana yang sangat tidak ia inginkan.
Telinga Naga lah yang sebenarnya menangkap semua percakapan dan perbincangan orang-orang itu. sebagai tukang pijat, ia mendengar semua pembicaraan orang-orang penting itu, bagaimana mereka melakukan transaksi busuk, mendengar keluh kesah Piton yang selalu tidak dianggap pun oleh istrinya sendiri. Percakapan itulah yang membuat Naga muak. Orang kecil yang sangat mencintai istrinta, tetapi ia terjebak dalam suasana yang sangat tidak ia inginkan.
Telinga penting bagi cara berpikir dan kebeningan nurani. Tetapi ia menjadi indra yang menyakitkan ketika mendengar sebuah kebenaran yang berhadapan dengan nati nurani.<ref>[http://www.21cineplex.com/negeri-tanpa-telinga-movie,3586,04NTTA.htm, Negeri Tanpa Telinga], diakses pada 12 Juli 2014.</ref>
Telinga penting bagi cara berpikir dan kebeningan nurani. Tetapi ia menjadi indra yang menyakitkan ketika mendengar sebuah kebenaran yang berhadapan dengan nati nurani.<ref>[http://www.21cineplex.com/negeri-tanpa-telinga-movie,3586,04NTTA.htm, Negeri Tanpa Telinga]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses pada 12 Juli 2014.</ref>


== Pemeran ==
== Pemeran ==
* [[Teuku Rifnu Wikana]] (Naga)
* [[Teuku Rifnu Wikana]] (Naga)
* [[Ray Sahetapy]] (Piton)
* [[Ray Sahetapy]] (Piton)
* [[Kelly Tandyono]] (Tickize Chueqnta)
* [[Kelly Tandiono]] (Tikis Queenta)
* [[Jenny Chang]] (Chikka Chimannie)
* [[Jenny Chang]] (Chika Cemani)
* [[Lukman Sardi]] ([[Ustad]] Etawa)
* [[Lukman Sardi]] ([[Ustad]] Etawa)
* [[Tanta Ginting|Tanta Jorekenta Ginting]]
* [[Tanta Ginting|Tanta Jorekenta Ginting]]
* [[Landung Simatupang]] (Dr.Sangkahkala)
* [[Landung Simatupang]] (Dr. Sangkakala)
* [[Gary Iskak]]
* [[Gary Iskak]]
* [[Marjam Soeprabha]]
* [[Maryam Supraba]]
* [[Rucman Rosyadih]]
* [[Rukman Rosadi]]
* [[Eko Supriyanto]]
* [[Eko Supriyanto]]
*[[Elang El Gibran]] (Deni)
dan sebagainya
Saksikan di bioskop pada 14 Agustus 2014,untuk melihat pemain lainnya


== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}


[[Kategori:Film drama Indonesia]]
[[Kategori:Film drama]]
[[Kategori:Film Indonesia]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2014]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2014]]



Revisi terkini sejak 25 November 2022 18.08

Negeri Tanpa Telinga
SutradaraLola Amaria
ProduserLola Amaria
Ditulis olehIndra Tranggono
PemeranRay Sahetapy
Teuku Rifnu Wikana
Kelly Tandiono
Jenny Chang
Lukman Sardi
Tanta Ginting
Landung Simatupang
Gary Iskak
Maryam Supraba
Rukman Rosadi
Eko Supriyanto
PenyuntingAline Jusria
Perusahaan
produksi
Lola Amaria Production
Tanggal rilis
  • 14 Agustus 2014 (2014-08-14) (Indonesia)
NegaraIndonesia Indonesia
BahasaBahasa Indonesia

Negeri Tanpa Telinga adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 2014.

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Naga (Teuku Rifnu Wikana) tiba tiba merasa bahwa hidupnya terlalu menyakitkan. Padahal ia berprofesi sebagai tukang pijat, yang notabene bekerja untuk menyembuhkan sakit seseorang. Oleh karena itu, ia datang ke dokter Sangkakala (Landung Simatupang). Ia meminta kepada dokter sahabatnya itu untuk merusak gendang telinganya agar ia tidak lagi mendengar suara-suara yang menyakitkan hatinya itu.

Sementara sebuah rencana konspirasi besar dilakukan oleh Partai Amal Syurga. Sang ketua partai Ustad Etawa (Lukman Sardi) bekerja sama dengan importir daging domba, berusaha memanipulasi uang negara untuk keuntungan partainya. Rencana tersebut disusun rapi dengan berbagai dalih. Dan aktivitas partai yang selalu memakai symbol-simbol religi tersebut ternyata berbanding terbalik dengan segala tindak tanduk para petinggi partainya.

Partai Martobat adalah pengusung legitimasi politik di negeri itu. Piton (Ray Sahetapy) berambisi besar untuk menjadi presiden. Untuk itulah ia berusaha mendapatkan dana sebanyak-banyaknya dengan menggunakan pengaruhnya di parlemen dibantu oleh Joki Ringkik, teman separtainya yang mati-matian meyakinkan Piton untuk maju ke pilpres berikutnya. Piton juga memainkan peran Tikis Queenta (Kelly Tandiono) seorang perempuan pelobi ulung yang bisa masuk ke semua lini parlemen dan orang-orang partai.

Dibalik itu semua, konspirasi dan rencana busuk kedua partai besar tersebut ternyata sudah dincar oleh Kapak. Sebuah lembaga pemberantasan korupsi yang memang sudah mencium rekam jejak kedua partai itu. Di samping itu, aktivitas para petinggi partai juga sudah terendus oleh seorang host TV9 (TV Nine) bernama Chika Cemani (Jenny Zhang) yang melakukan investigasi lewat berbagai nara sumber.

Piton yang sudah berusaha bermain bersih, ternyata menghadapi kenyataan ia harus berhadapan dengan Kapak. Awalnya, ia mengira bahwa Tikis Queenta mempunyai peran. Tetapi belakangan ia menduga tahu bahwa sang reporter lah yang membocorkan apa yang dilakukannya. Piton mempunyai hubungan akrab dengan sang reporter.

Telinga Naga lah yang sebenarnya menangkap semua percakapan dan perbincangan orang-orang itu. sebagai tukang pijat, ia mendengar semua pembicaraan orang-orang penting itu, bagaimana mereka melakukan transaksi busuk, mendengar keluh kesah Piton yang selalu tidak dianggap pun oleh istrinya sendiri. Percakapan itulah yang membuat Naga muak. Orang kecil yang sangat mencintai istrinta, tetapi ia terjebak dalam suasana yang sangat tidak ia inginkan.

Telinga penting bagi cara berpikir dan kebeningan nurani. Tetapi ia menjadi indra yang menyakitkan ketika mendengar sebuah kebenaran yang berhadapan dengan nati nurani.[1]

Pemeran[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Negeri Tanpa Telinga[pranala nonaktif permanen], diakses pada 12 Juli 2014.