Tanah Surga... Katanya: Perbedaan antara revisi
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
k →Pranala luar: clean up |
||
(10 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox film |
{{Infobox film |
||
|name = Tanah Surga... Katanya |
| name = Tanah Surga... Katanya |
||
|image = |
| image = |
||
| |
| alt = |
||
| |
| caption = Poster film |
||
| |
| director = [[Herwin Novianto]] |
||
| |
| producer = [[Bustal Nawawi]] |
||
⚫ | |||
|producer = [[Deddy Mizwar]]<br />[[Gatot Brajamusti]]<br />[[Bustal Nawawi]] |
|||
| |
| narrator = |
||
| |
| starring = *[[Aji Santosa]] |
||
*[[Fuad Idris]] |
|||
|starring = [[Aji Santosa]]<br />[[Fuad Idris]]<br />[[Ence Bagus]]<br />[[Astri Nurdin]]<br />[[Tissa Biani Azzahra]]<br />[[Ringgo Agus Rahman]]<br />[[Andre Dimas Apri]]<br /> [[Hengky Solaiman]] |
|||
*[[Ence Bagus]] |
|||
|music = |
|||
*[[Astri Nurdin]] |
|||
|maintheme = |
|||
*[[Tissa Biani Azzahra]] |
|||
|opentheme = |
|||
*[[Ringgo Agus Rahman]] |
|||
|endtheme = |
|||
*[[Andre Dimas Apri]] |
|||
⚫ | |||
*[[Hengky Solaiman]] |
|||
⚫ | |||
*[[Jho Rizki]] |
|||
|studio = [[Demi Gisela Citra Sinema]] |
|||
| |
| music = Thoersi Argeswara |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
|film of location = [[Kalimantan Barat]] (perbatasan [[Malaysia]] [[Serawak]] - [[Kalimantan Barat]]) |
|||
| |
| studio = [[Demi Gisela Citra Sinema]] |
||
| |
| distributor = [[Citra Sinema]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
| |
| runtime = 90 menit |
||
| |
| country = {{flag|Indonesia}} |
||
⚫ | |||
|network = |
|||
| |
| budget = |
||
| |
| gross = |
||
|awards = |
|||
}} |
}} |
||
{{Penghargaan film |
{{Penghargaan film |
||
|award1=[[Festival Film Indonesia 2012]] |
|award1=[[Festival Film Indonesia 2012]] |
||
|ket-award1= |
|ket-award1= |
||
'''Film Terbaik'''<br>'''Sutradara Terbaik''': [[Herwin Novianto]]<br>'''Pemeran Pendukung Pria Terbaik''': [[Fuad Idris]]<br>'''Tata Artistik Terbaik''': [[Ezra Tampubolon]]<br>'''Tata Musik Terbaik''': [[Thoersi Argeswara]]<br>'''Cerita Asli Terbaik''': [[Danial Rifki]] |
|||
* '''Sutradara Terbaik''' : [[Herwin Novianto]] |
|||
* '''Pemeran Pendukung Pria Terbaik''' : [[Fuad Idris]] |
|||
* '''Tata Artistik Terbaik''' : [[Ezra Tampubolon]] |
|||
* '''Tata Musik Terbaik''' : [[Thoersi Argeswara]] |
|||
⚫ | |||
}} |
}} |
||
'''Tanah Surga.... Katanya''' adalah [[film drama]] [[Indonesia]] yang |
'''Tanah Surga.... Katanya''' adalah [[film drama]] [[Indonesia]] yang dirilis pada [[15 Agustus]] [[2012]]. Film ini disutradarai oleh [[Herwin Novianto]]. Film ini dibintangi oleh [[Aji Santosa]] dan [[Fuad Idris]]. Film ini berlatar di [[Kalimantan Barat]] (perbatasan [[Malaysia]] ([[Sarawak]])–[[Kalimantan Barat]]). |
||
== Sinopsis == |
== Sinopsis == |
||
Hasyim, mantan sukarelawan Konfrontasi |
Hasyim, mantan sukarelawan Konfrontasi Indonesia–Malaysia tahun 1965 hidup dengan kesendiriannya. Setelah istri tercintanya meninggal, ia memutuskan untuk tidak menikah dan tinggal bersama anak laki-laki satu-satunya yang juga menduda, Haris, dan dua orang anak Haris yang bernama Salman dan Salina. |
||
Hidup di perbatasan Indonesia–Malaysia membuat persoalan tersendiri, karena masih didominasi oleh keterbelakangan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat perbatasan harus berjuang setengah mati untuk mempertahankan hidup mereka, termasuk keluarga Hasyim, tetapi kesetiaan dan loyalitasnya pada bangsa dan negara membuat Hasyim bertahan tinggal. Haris anak Hasyim, memilih hidup di Malaysia karena menurutnya Malaysia jauh lebih memberi harapan bagi masa depannya. Dia juga bermaksud untuk mengajak seluruh keluarganya pindah ke Malaysia termasuk bapaknya. |
|||
Haris anak Hasyim, memilih hidup di Malaysia karena menurutnya Malaysia jauh lebih memberi harapan bagi masa depannya. Dia juga bermaksud mengajak seluruh keluarga pindah ke Malaysia termasuk bapaknya. Astuti, seorang guru sekolah dasar di kota datang tanpa direncanakannya. Ia mengajar di sekolah yang hampir roboh karena setahun tidak berfungsi. Tak lama berselang dr. Anwar, seorang dokter muda datang ke daerah itu, karena tidak mampu bersaing sebagai dokter professional di kota. Salman dan Salina gembira hatinya karna kedatangan guru Astuti dan dr. Anwar, yang oleh penduduk dikenal dengan sebutan dokter intel.Baru diketahui bahwa Hasyim mengidap penyakit yang membahayakan bagi hidupnya dan dokter intel mengharapkan Hasyim di bawa pengobatan yang lebih layak .Salman berusaha memenuhi kebutuhan di perjalanannya 400 ringgit adalah uang yang diperlukan. Suatu hari ketika Salina bersama Ayah kandungnya berada di Malaysia,Sakit yang di diderita Hasyim kambuh, Salmanpun bingung dan memanggil dokter intel. Salman dan dr. Intel membawa Hasyim kerumah sakit ketika di perjalanan bensin yang ada pada deasel perahu yang ditumpangi habis. ketika dipertengahan Hasyim meninggal.<ref>[http://www.21cineplex.com/tanah-surgakatanya-movie,2906,02TASA.htm Tanah Surga... Katanya], diakses pada 9 Agustus 2012.</ref> |
|||
Astuti, seorang guru sekolah dasar di kota datang tanpa direncanakannya. Ia mengajar di sekolah yang hampir roboh karena setahun tidak berfungsi. Tak lama berselang, dr. Anwar, seorang dokter muda datang ke daerah itu karena tidak mampu bersaing sebagai dokter professional di kota. Salman dan Salina gembira hatinya karna kedatangan guru Astuti dan dr. Anwar, yang penduduk kenal dengan sebutan dokter Intel. |
|||
Baru diketahui bahwa Hasyim mengidap penyakit yang membahayakan bagi hidupnya, dan dokter Intel mengharapkan Hasyim dibawa ke pengobatan yang lebih layak. Salman berusaha memenuhi kebutuhan di perjalanannya, 400 ringgit adalah uang yang diperlukan. |
|||
Suatu hari ketika Salina bersama ayah kandungnya berada di Malaysia, sakit yang diderita Hasyim kambuh, Salman pun bingung dan memanggil dokter Intel. Salman dan dokter Intel membawa Hasyim ke rumah sakit, ketika di perjalanan bensin yang ada pada mesin perahu yang ditumpangi habis, ketika dipertengahan Hasyim meninggal.<ref>[http://www.21cineplex.com/tanah-surgakatanya-movie,2906,02TASA.htm Tanah Surga... Katanya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120812231521/http://www.21cineplex.com/tanah-surgakatanya-movie,2906,02TASA.htm |date=2012-08-12 }}, diakses pada 9 Agustus 2012.</ref> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 50: | Baris 51: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* |
* http://www.21cineplex.com/tanah-surgakatanya-movie,2906,02TASA.htm {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120812231521/http://www.21cineplex.com/tanah-surgakatanya-movie,2906,02TASA.htm |date=2012-08-12 }} di 21 Cineplex |
||
{{start box}} |
{{start box}} |
||
Baris 62: | Baris 63: | ||
{{end box}} |
{{end box}} |
||
{{Film Terbaik (FFI)}} |
{{Film Terbaik (FFI)}} |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Film drama |
[[Kategori:Film drama]] |
||
[[Kategori:Film Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2012]] |
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2012]] |
||
⚫ |
Revisi terkini sejak 26 November 2022 05.56
Tanah Surga... Katanya | |
---|---|
Sutradara | Herwin Novianto |
Produser | Bustal Nawawi |
Ditulis oleh | Danial Rifki |
Pemeran | |
Penata musik | Thoersi Argeswara |
Sinematografer | Anggi Frisca |
Penyunting | Endah Prabowo |
Perusahaan produksi | |
Distributor | Citra Sinema |
Tanggal rilis | 15 Agustus 2012 |
Durasi | 90 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia Bahasa Melayu Kalimantan Barat |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 2012 |
Film Terbaik |
Tanah Surga.... Katanya adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 15 Agustus 2012. Film ini disutradarai oleh Herwin Novianto. Film ini dibintangi oleh Aji Santosa dan Fuad Idris. Film ini berlatar di Kalimantan Barat (perbatasan Malaysia (Sarawak)–Kalimantan Barat).
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Hasyim, mantan sukarelawan Konfrontasi Indonesia–Malaysia tahun 1965 hidup dengan kesendiriannya. Setelah istri tercintanya meninggal, ia memutuskan untuk tidak menikah dan tinggal bersama anak laki-laki satu-satunya yang juga menduda, Haris, dan dua orang anak Haris yang bernama Salman dan Salina.
Hidup di perbatasan Indonesia–Malaysia membuat persoalan tersendiri, karena masih didominasi oleh keterbelakangan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat perbatasan harus berjuang setengah mati untuk mempertahankan hidup mereka, termasuk keluarga Hasyim, tetapi kesetiaan dan loyalitasnya pada bangsa dan negara membuat Hasyim bertahan tinggal. Haris anak Hasyim, memilih hidup di Malaysia karena menurutnya Malaysia jauh lebih memberi harapan bagi masa depannya. Dia juga bermaksud untuk mengajak seluruh keluarganya pindah ke Malaysia termasuk bapaknya.
Astuti, seorang guru sekolah dasar di kota datang tanpa direncanakannya. Ia mengajar di sekolah yang hampir roboh karena setahun tidak berfungsi. Tak lama berselang, dr. Anwar, seorang dokter muda datang ke daerah itu karena tidak mampu bersaing sebagai dokter professional di kota. Salman dan Salina gembira hatinya karna kedatangan guru Astuti dan dr. Anwar, yang penduduk kenal dengan sebutan dokter Intel.
Baru diketahui bahwa Hasyim mengidap penyakit yang membahayakan bagi hidupnya, dan dokter Intel mengharapkan Hasyim dibawa ke pengobatan yang lebih layak. Salman berusaha memenuhi kebutuhan di perjalanannya, 400 ringgit adalah uang yang diperlukan.
Suatu hari ketika Salina bersama ayah kandungnya berada di Malaysia, sakit yang diderita Hasyim kambuh, Salman pun bingung dan memanggil dokter Intel. Salman dan dokter Intel membawa Hasyim ke rumah sakit, ketika di perjalanan bensin yang ada pada mesin perahu yang ditumpangi habis, ketika dipertengahan Hasyim meninggal.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Tanah Surga... Katanya Diarsipkan 2012-08-12 di Wayback Machine., diakses pada 9 Agustus 2012.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- http://www.21cineplex.com/tanah-surgakatanya-movie,2906,02TASA.htm Diarsipkan 2012-08-12 di Wayback Machine. di 21 Cineplex
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Sang Penari (2011) |
Film Bioskop Terbaik (Festival Film Indonesia) Produksi: Citra Sinema Sutradara: Herwin Novianto Pemeran: Osa Aji Santoso, Fuad Idris, Ringgo Agus Rahman (2012) |
Diteruskan oleh: Sang Kiai (2013) |